PLEASE FOLLOW DEAMERIAWAN UNTUK MENDAPATKAN NOTIFIKASI UPDATE NOVEL TERBARU
Caren Danisha sosok siswa yang multi talenta. Diusia belia dia harus merasakan pernikahan dengan laki-laki yang di cintai nya. Namun dengan berjalannya waktu, pernikahan tidak hanya butuh sekedar cinta tapi komitmen untuk bersama selamanya. Perbedaan mulai muncul satu persatu, sehingga akhirnya ia jatuh cinta untuk kedua kalinya dengan orang yang berbeda. Terkadang dia pun bingung siapakah yang disebut sebagai cinta pertamanya. Karena 2 sosok ini ingin sama-sama dimilikinya.
Hasratnya semakin membara untuk berpetualang sejak hatinya porak poranda.
Cinta telah menghancurkan harga diri dan kepercayaannya.
Apakah Caren akan tetap bermain dengan permainan cintanya ?
Atau dia akan menghentikan saat cintanya berlabuh pada sosok yang tepat.
Hasrat akan selamanya ada ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deameriawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MIMPI BASAH
Untung kondisi menjelang malam, jadi rona merah di wajah ku tidak terlihat hanya saja jantung tidak aman karena berdegup kencang.
Akhirnya beberapa pasukan The Eagle dan anggota polisi datang langsung ke TKP dan menemui Aldian. "Malam om Dewa ... maaf Aldian merepotkan om lagi" ujar Aldian kepada salah satu polisi yang bertugas. "Malam Aldi ... udah tugas om membereskan berandalan seperti mereka. Kamu gak terluka kan ?" ujar om Dewa kemudian. Om Dewa adalah salah satu teman baik Aldian yang selalu menjadi partner The Eagle sejak dulu baik di sirkuit balapan maupun di jalanan saat terjadi bentrokan antara the Eagle dengan genk motor lainnya. "Gak om ... Aldi gak terluka kog. Tapi maaf om Aldi harus ngantar teman Aldi dulu pulang. Gak enak karena Aldi janji untuk ngantar apalagi udah malam. Nanti Aldi balik lagi kesini atau ke kantor om Dewa" jawab Aldian sambil terburu-buru karena ia harus mengantar ku pulang. "Gak apa-apa kamu pergi aja. Biar om beresin dulu masalah ini. Kamu nanti om telpon aja" jawab om Dewa. Aldian pamit ke petugas polisi dan teman-temannya dari the Eagle yang ada dilokasi untuk mengantarkan ku pulang. "Yuk Ren ... kita pulang sekarang" Aldian memasangkan helm dikepala ku. Mereka pun melanjutkan perjalanan menuju rumah ku. Sampailah mereka dirumah Tante Ella, bibi ku yang merupakan adik dari ayah ku. "Ald ... makasih ya udah ngantarin aku pulang" aku melepaskan helm di kepala dan tersenyum melihat Aldian. "Duh jagoanku yang cantik ... Iya sama-sama. Udah masuk sana langsung mandi keringatan tuh habis berantem hehehee" ujar Aldian sambil mengacak rambut ku. "Dah Aldian" tangan ku melambai sambil ia masuk ke dalam rumah.
Aldian langsung tancap gas dan menuju maskar The Eagle untuk membuat perhitungan dengan the Jackal. Ditempat lain ... aku sudah selesai mandi dan bergegas menuju meja belajarnya untuk mempersiapkan buku pelajaran dan segera mengisi daya HP yang sejak sore tadi off karena baterai habis. Setelah HP dinyalakan ternyata banyak sekali notifikasi masuk baik chat maupun miscall di HP ku. Kubiarkan saja tanpa menjawab satupun notifikasi yang ada di HP. Aku mau segera tidur karena baru terasa badannya remuk setelah tadi terkena beberapa pukulan dari musuh Aldian. Untung gak kena di wajah cantikku ... Kalau gak kan bisa lebam-lebam kayak kena azab gitu. Aku hanya ingin segera naik ke tempat tidur dan memikirkan kejadian yang bagaikan mimpi bisa bersama Aldian sekian jam. Aldian ... Akh sosok tampan yang telah mencuri hati ku sejak lama namun kami sama-sama tidak pernah mengungkapkan perasaan. Hasrat ingin memiliki pasti ada dalam hati ku, namun aku pendam sendiri karena melihat Aldian juga tidak melakukan respon berlebihan tentang perasaannya ke aku. Tapi saat aku tertidur dengan nyenyak nya ... Aku bermimpi mendapat pelukan dari Aldian bahkan Aldian berani memberikan kecupan di bibirnya. Dari awalnya hanya berupa kecupan singkat hingga kecupan yang saling melumat. Akh ... hasrat bercinta ku seketika muncul. Dengan berani ia membalas ciuman Aldian tersebut sama panasnya. Bahkan Aldian dengan berani mencium area lain yang membuatku mabuk kepayang. Sssttt aaakh ... desahan keluar dari mulut mungil ku dan saat ia ingin melakukan yang lebih lagi kepada Aldian ... tiba-tiba suara alarm berbunyi di HP nya. Astagaaaaa ... seketika aku terbangun dengan tubuh yang masih penuh gelora, dan tanpa sadar ku sentuh bagian luar segitiga pengaman ku ternyata ops ... sudah basah karena gairah.
Aku merasa malu sendiri karena ini pertama kalinya mimpi bercinta dengan lawan jenis. Uh ... gila banget mimpiku. Kirain beneran hihihiii ternyata bercinta enak juga gumam ku lirih dan merasa otaknya terkontaminasi dengan adegan yang ada didalam mimpinya. Akhirnya aku memutuskan untuk mandi dan bergegas untuk mempersiapkan diri ke sekolah. Ayo semangat tinggal berapa bulan lagi udah kelulusan.
Jam menunjukkan jam 6 pagi, aku bergegas menuju meja makan. Biasanya Bik Asih yang menyiapkan sarapan pagi tapi karena bik Asih masih pulang kampung maka nasi goreng hari ini dipersembahkan oleh Tante Ella. "Caren sarapan dulu yuk ... nanti telat loh" ujar Tante Ella sambil sibuk mempersiapkan menu di meja makan. Ia juga harus bergegas untuk ke kantor karena hari ini rencananya akan keluar kota untuk meeting. "Ia Tante ... Caren udah siap tinggal makan aja. Tante kog udah cantik sih" tanya ku sambil ia menyuap sendok nasi ke mulut nya sambil menatap penampilan Tante Ella yang cantik dan seksi dengan setelan pakaian kantor. "Hari ini Tante ada meeting di luar kota. Kemungkinan pulang malam atau nginap semalam. Bik Asih baru kembali dari kampung besok jadi kamu harus sendirian dulu malam ini seperti biasa Caren" ujar Tante Ella menjelaskan. "Beres tante nanti untuk makan Caren beli online aja" Ucap ku sambil menghabiskan makanan di piring nya. Selesai makan aku langsung membereskan meja makan dan mencuci piring yang telah dipakai nya. "Tante ... Caren pergi dulu ya karena ojek online nya udah nyampe" aku berkata sambil mencium kedua pipi Tante Ella. "Bye Caren ... Hati-hati ya sayang" ucap Tante Ella yang dijawab dengan kode OK melalui tangan ku.
Perjalanan cukup singkat ditempuh oleh ojek online yang aku pesan. Setelah turun dan membayar, aku melangkahkan kaki menuju kelas. Tapi rupanya ke 3 sahabatnya sudah menunggu di depan kelas. "Caren kamu lama banget sih ... aku kan gak sabar mau mendengar cerita cinta anak remaja" Dio berkata sambil menatap usil ke aku. "Aih ... kalian ini apaan sih ? Ntar ada yang denger bahaya loh bikin gosip berkembang biak" jawab ku sambil berjalan menuju mejanya di kelas. Dio, Sella dan Alma menatap ku dengan wajah penuh selidik dan tidak percaya atas apa yang terjadi. "Ya udah nanti jam istirahat kita ketemu dikantin ... bakal aku ceritakan nanti semuanya" ujarku kepada ke 3 sahabatku. "Beneran ya Ren ... janji loh cerita ke Sella tentang kemaren. Ya kali aja kalau Caren gak jadian sama Aldian ... Sella kan bisa mendapat kesempatan nikung Caren. Atau kalau Caren udah jadian sama Aldian ... Sella bisa dijodohin sama teman-teman nya Aldian. Kan cakep-cakep itu Ren. Sella mau kog dan gak pilih-pilih" ucapan Sella bikin ngakak gak sih. Ya ampun Sella ... si biji kedondong kata-katanya kadang susah ditelaah dengan akal sehat. Dan tidak lama setelah itu bel sekolah berbunyi membuyarkan obrolan singkat kami di pagi hari.
Aku mencoba berkonsentrasi dengan mapel matematika kali ini. Di kepalanya banyak lintasan pemikiran-pemikiran yang yang harus ia persiapkan untuk menjawab pertanyaan dari ke 3 sahabatnya. Huff ... semoga jawabannya kali ini bisa memuaskan hati para penggemar Aldian.
***