Alexa Alvarez, seorang gadis yang tomboi, ceria, ahli bela diri, jenius tapi sangat ceroboh.
Javier Hernandez, tunangan asli Alexa yang belum pernah ditemuinya, Zaidan Hernandez, pria datar, kejam dan arrogan, Dia CEO ZH, Crops, yang juga Paman Javier, dan pria yang tidak sengaja tidur dengan Alexa.
Sampai suatu saat, Alexa salah mengenali, Zaidan sebagai tunangannya dan Javier sebagai CEO ZH, Crops.
Kisah mereka pun dimulai, antara Alexa, Zaidan dan Javier yang salah target.
Bianca, adik sepupu dari Javier, musuh dalam selimut Alexa.
Bianca orang yang hidup kembali, jadi Dia tahu cerita selanjutnya, yang selalu berusaha untuk membunuh Alexa agar bisa menjadi Nyonya besar Hernadez.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vhiy08, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab5 Pengusiran Alexa
Plakkk"
Sebuah tamparan keras mendarat di pipi mulus Alexa, saat Alexa baru saja memasuki ruang keluarga itu.
Dihadapannya tampak Dirga berdiri dengan tangan terkepal ni dan wajah yang memerah, serta Serly dan Arleta yang duduk diata sofa memegang gelas minuman yang diputar-putar ditangan mereka sambil tersenyum sinis menatap Alexa dengan raut wajah yang puas.
"Apa yang sudah kau lakukan anak brengsekkk!!! Sikap mu yang liar itu jangan kau bawa masuk kedalam keluarga Alvarez ini, sungguh sangat menjijikkan..." Ucap Dirga sambil mencoba melayangkan lagi tangannya pada pipi mulus Alexa.
"Apa yang sudah gue lakuin? Hingga membuat Tuan besar Alvarez ini sampai murka seperti ini?" Ucap Alexa datar sambil menahan tangan Dirga di udara.
Setelah itu dengan sekali sentakan kasar Alexa mengibaskan tangannya kesamping hingga membuat tubuh Dirga ikut terhuyung dan menabrak sofa disampingnya, membuat Serly dan Arleta yang sedang duduk santai sangat terkejut, dan sontak menjerit kencang melihat Dirga yang jatuh tersungkur keatas sofa.
"Apa yang sudah kau lakukan, Brengsekkk! Hingga Javier menarik diri dari pertunangan ini..." Teriak Dirga emosi.
"Dasar, anak durhaka! Tidak tahu diri! Aku ini Daddy mu brengsek!" Teriak Dirga sambil berdiri kembali.
"Daddy... Kau menyebut diri Lo sebagai daddy? Lo gak layak." Sarkas Alexa sambil berdiri tegap dengan tatapan dingin dan datar yang membuat hati Dirga langsung bergetar seketika, ada satu rasa yang meremas hatinya saat mendengar jawaban putri yang telah lama diabaikannya itu.
"Setidaknya darahku mengalir dalam tubuhmu," Sahut Dirga dengn tangan yang bergetar.
"Iya... Lo bersyukur karena dalam tubuh gue ini mengalir darah Lo, karena itu lah gue masih menggangap Lo sampai saat ini, tapi, Ini juga kenyataan yang menjijikkan busy gue, sering kali gue punya keinginan untuk menguras habis darah ditubuh ini, dan mengganti kannya dengan yang baru." Ucap Alexa berat dan datar dengan tatapan yang memilukan.
Deg
"Tapi, aku juga tetap menanggung biaya hidupmu sekalipun kau tinggal didesa itu..." Ucap Dirga lagi dengan aura yang mulai mengendur.
"Hhehhh... Benar atau tidaknya ucapan Lo itu, hati Lo pasti tahu betul, jadi gue gak usah repot-repot buat jelasin sesuatu yang tidak penting. Bahkan tanpa harta dan uang dari Lo, buktinya gue masih bisa hidup mandiri dan nyaman seperti yang Lo lihat." Ucap Alexa sambil menatap tajam pada Serly dan Arleta yang tampak terkejut dan memucat untuk sesaat.
"Dari pada Lo ngurusin masalah gue, ada baiknya Lo urus saja gundik dan anak haram Lo itu... Siapa tahu ada sesuatu yang mereka sembunyikan dari Lo..." Ucap Alexa lagi lalu berbalik melangkah hendak meninggalkan ruangan itu.
"Alexa!!! Walau bagaimanapun kau tetap Anggota keluarga Alvarez, Dia tetaplah Mommy dan adikmu juga!" Seru Dirga yang mulai kembali emosi.
"Kau tetap anggota kelurga ini, dan harus mematuhi semua peraturan keluarga Alvarez, jika kau tidak suka, maka lebih baik kau segera angkat kaki dari rumah ini." Ucap Dirga lagi sambil menunjuk kearah pintu keluar pant house itu.
"Aku ingin lihat, seberapa lama dan apa kau bisa hidup tanpa uang yang aku berikan, setelah semuanya aku ambil kembali, apakah kesombongan dan keangkuhan serta kekerasan kepalamu itu apakah akan tetap bertahan?!" Ucap Dirga lagi sambil mengeratkan genggaman tangannya.
"Baik..." Sahut Alexa lalu berbalik lagi naik kelantai menuju kamarnya.
Tak lama kemudian Alexa turun hanya membawa tas punggung seperti saat pertama Dia datang kembali kekediaman itu, bahkan pakaian yang dia kenakan pun sama persis saat Dia pertama kali menginjakkan kakinya kekediaman Alvarez.
"Beraninya kau!!! Alexa saat kau keluar dari pintu itu, maka tidak ada jalan untuk kembali! Apa kau mengerti!" Teriak Dirga lagi, dari tatapan matanya tersimpan rasa cemas yang mendalam.
"Baik..." Sahut Alexa singkat tanpa menoleh pada Dirga melangkah mendekati pintu keluar.
"Alexa!!! Jika kau pergi maka perjodohan ini akan kami batalkan, dan warisan dari Alena otomatis akan menjadi milik Arleta!!!" Teriak Dirga cepat.
"Jangan coba-coba mengusiknya, coba saja hentikan! Gak ada yang bisa menghentikan perjodohan ini, tidak juga Lo, jadi baiknya Lo pikir-pikir dulu." Sahut Alexa sambil berbalik dan menatap tajam Dirga.
"Apa yang jadi hak gue akan gue ambil kembali, semuanya... Termasuk juga..." Ucap Alexa lagi dengan jari yang memutari ruangan itu.
Mendengar ucapan serta aura yang menguar dari tubuh Alexa membuat Serly dan Arleta saling merapat, mereka tahu apa yang sudah mereka lakukan dibelakang Dirga.
"Saat gue pergi dari kediaman ini, saat itu juga gue akan menagih semua hutang kalian, termasuk bunganya, semua... Apa yang gue rasain saat gue berada dirumah neraka ini, akan gue kembalikan 3 kali lipat untuk kalian," Ucap Alexa sambil menatap tajam penuh intimidasi pada Serly dan Arleta membuat kedua wanita itu sontak lebih merapat dan tanpa sadar menahan nafas.
Mereka selama ini memang tidak pernah tahu kekuatan Alexa, karena saat mereka menekan Alexa, gadis itu hanya menghindar dan selalu bisa lolos dari semua rencana-rencana busuk mereka.
"Alexa!!!" Teriak Dirga saat melihat Alexa tetap berjalan santai dan meninggalkan kediaman itu tanpa kata, dan tanpa melihat dirinya lagi. Ada ruang kosong disana, ada rasa sakit diabaikan oleh putrinya itu, tapi, egonya lebih tinggi, membuatnya dirinya hanya bisa berdiri terpaku dengan mata yang memerah dan raut wajah yang mengeras serta tangan yang terkepal erat.
Setelah itu, tatapan itu kosong, tanpa kata Dirga melangkah gontai menuju kamar kosong yang selalu digunakannya saat dirinya tengah merasa tertekan, kamar kedap suara yang hanya bisa dibuka oleh dirinya dan sangat terlarang bagi orang lain.
####
"Hai, Kak... Ayo naik," Ucap Zio sambil membukakan pintu mobil Maybach hitamnya itu.
"Sebaiknya Kakak tinggal di villa ku saja, disana tempatnya sunyi, dan juga dekat dengan sekolah kakak saat ini, lagi pula itu milik pribadiku, jadi terserah kakak mau tinggal berapa lama, kalau perlu villa itu akan aku ganti kepemilikan menjadi nama kakak... Bagaimana?" Rayu Zio sambil terus menyetir mobilnya dan melaju menuju ke villa yang Dia maksudkan.
"Terserah Lo... Gue mau tidur dulu, kalau sudah sampe Lo bangunin saja," Sahut Alexa santai sambil menyandarkan punggungnya lalu memejamkan matanya.
Melihat Alexa yang sudah tertidur, Zio melajukan mobilnya dengan lebih hati-hati lagi, takut jika guncangan mobil akan membangunkan tidur Alexa yang tampak sangat kelelahan itu.
"Kalian sudah sampai mana?" Tanya Han dengan suara yang khawatir dari sebrang telpon sana.
"Hampir sampai, gue enggak berani bawa mobilnya ngebut, Kak Lexa sedang tertidur, Dia tampaknya sangat kelelahan, entah ada kejadian apa saja yang sudah dialami olehnya hari ini." Sahut Zio sambil mengeratkan genggaman tangannya di stir mobil itu.
"Biarkan kak Lexa istirahat, kami sudah berkumpul disini, kita bahas itu nanti saja, hati-hati, gue sudah ngirim anak buah gue buat jemput dan mengaman kan jalan Lo..." Ucap Han sambil menutup telponnya.
Zio Tuan muda Tanaka, pria berdarah negeri sakura dan indo itu adalah anak yang pertama kali ditolong oleh Alexa sewaktu dirinya diculik dan dibuang ke jurang ditepian kota tempat tinggal Alexa waktu itu.
Remaja berusia 18 tahun dengan tinggi 175 cm, berkulit putih pucat dan berwajah oriental, dengan mata sipitnya, Dia diberi modal Alexa untuk membangun kembali perusahaan keluarganya yang telah bangkrut akibat kecurangan pamannya.
Perusahan yang bergerak dibidang pertambangan dan design itu, kini sukses setelah Alexa turut turun tangan membantu dan membimbing Zio serta mengenalkan beberapa partner untuk menjadi koneksi dan penyokong yang memperkuat perusahaan itu.
Han Rivera, putra tunggal keluarga Rivera, keluraga yang berdarah militer itu juga diselamatkan Alexa saat Han dan kedua orangtuanya disekap disebuah gedung tua diujung kota itu, saat itu kebetulan Alexa sedang menjalankan misi dari organisasinya, menangkap peretas komputer pusat.
Pria berusia 19 tahun dengan tinggi 185 cm, berbadan kekar dan datar, dan berkulit putih, pria bermata biru itu selalu menjadi garda terdepan bagi kelompok dan pembela Alexa, yang menyediakan para bawahan khusus yang dilatih oleh dirinya beserta teman-temannya yang lain dibawah bimbingan Alexa.
Keluarga Han adalah keluarga militer no 1 di negara itu, tapi justru itulah banyak kelompok yang menaruh dendam dan banyak para saingan yang ingin menjatuhkan mereka. Hem mempunyai bisnis elektronik dan yang pada akhirnya harus direlakan oleh keluarganya disita saat orang tua dan dirinya disekap selama beberapa bulan oleh kelompok yang bekerja sama dengan keluarga besarnya.
Zul Sanjaya, keluarga yang bergerak dibidang perkebunan , kebunnya yang mencapai ribuan hektar itu membuat keluarganya menjadi sapi perah untuk keluarga yang lain, selain pribadi orang tuanya yang lemah lembut, keluarganya juga tidak pernah mempermasalahkan apapun.
Hal itu sangat dimanfaatkan oleh para saudara serta orang tuanya yang bekerja sama dengan partner bisnisnya menipu surat perjanjian dan denda, setelah itu terjadinya tragedi kebakaran yang menimpa keluarga mereka saat mereka sedang berada di villa di puncak saat berlibur.
Dan kebetulan saat itu Alexa sedang mengambil bahan obat racik yang dibutuhkannya untuk menjadi pil untuk dirinya.
Atas pertolongan Alexa kini mereka beralih mendirikan bisnis minuman dan makanan, dan saat ini telah berkembang pesat menjadi salah satu perusahaan besar di negara itu.
Zul, pria 19 tahun dengan tinggi 179 cm berbadan atlet berkulit eksotis, bermata hitam berbut ikal dengan bibirnya yang berwarna merah alami.
pria tampan itu diselamatkan oleh Alexa saat terjadi kecelakaan, Alexa yang berada tepat disampingnya langsung menolongnya dan membawanya ke laboratorium miliknya.
Perusahaan Keluarga Zul bergerak di bidang kuliner dan telah memiliki puluhan cabang diberbagai daerah.
Axel Gunzel, pria berusia 18 tahun berkulit kuning Langsat dengan tinggi 183 cm, bertubuh kekar, dengan mata yang berwarna coklat terang dengan rambut hitam dan lurus. Axel yang paling riang diantara yang lain.
Axel adik yang paling terakhir ditemukan oleh Alexa, pria tampan itu diselamatkannya dari para pembunuh bayaran yang mengejarnya dihutan.
Saat ini Axel sudah mempunyai perusahaan yang bergerak dibidang otomotif dan tanpa sepengetahuan Alexa, semua perusahaan milik adik angkatnya itu Dia memiliki saham sebesar 30%.