NovelToon NovelToon
Dicintai Ipar Sendiri

Dicintai Ipar Sendiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Cerai / Selingkuh / Janda / Cinta Terlarang / Berondong
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Serena Muna

Mengisahkan Keyla Ayunda seorang janda yang baru saja kehilangan saja kehilangan suaminya namun harus menghadapi kenyataan bahwa sang adik ipar rupanya menyimpan perasaan padanya. Drama pun terjadi dengan penuh air mata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Serena Muna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Derai Air Mata

Zehra, ditemani Nunik, berkeliling, menyajikan makanan dan minuman sendiri. Seorang anak laki-laki kecil menarik ujung kerudungnya.

“Tante Zehra, masakan Tante enak sekali! Lebih enak dari masakan di TV!” seru anak itu polos.

Zehra tersenyum dan berjongkok di hadapan anak itu. “Terima kasih, Sayang. Tante memasak dengan hati yang bahagia. Tante harap kalian semua juga bahagia ya.”

Saat melihat anak-anak itu tertawa dan menikmati makanan, Zehra merasa sangat damai. Ia telah kehilangan warung pertamanya, tetapi ia menemukan kembali tujuan hidupnya. Kebahagiaannya tidak lagi bergantung pada kekayaan Rezi atau drama rumah tangga; kebahagiaannya datang dari kemampuan untuk memberi dan melihat orang lain tersenyum.

Zehra menyadari bahwa panti asuhan ini, tempat yang penuh kepolosan, adalah antitesis sempurna dari kekacauan yang melanda Keyla, Rezi, dan Nazlian. Ia merasa bersyukur berada di tempat yang penuh cahaya ini.

****

Sementara Zehra menemukan kedamaian, Nazlian Inci berada di titik terendah. Kehancuran properti Rezi di Jakarta memang memberinya kepuasan, tetapi itu juga membuat Interpol semakin cepat dalam perburuan internasional.

Nazlian, yang berpindah-pindah tempat persembunyian di Eropa Timur, kini hidup dalam ketakutan. Rekeningnya dibekukan, asetnya disita oleh Lucia Rodriguez, dan setiap langkahnya terasa diawasi.

Dalam sebuah ruangan kotor dan gelap, Nazlian mencoba menghubungi salah satu pengacara lamanya melalui jaringan yang tidak aman.

“Aku tidak peduli berapa biayanya! Aku butuh identitas baru! Aku harus melarikan diri dari Eropa!” desis Nazlian, suaranya parau dan dipenuhi kepanikan.

Pengacara di ujung telepon terdengar takut. “Nyonya Inci, Interpol dan agen Amerika sedang mencari Anda. Lucia Rodriguez telah menyita hampir semua aset Anda. Kami tidak bisa bergerak.”

Nazlian membanting ponselnya ke dinding. Ia menggeram, frustrasi dan marah. Ia telah kehilangan permainan. Ia gagal membalas dendam pada Rezi dan Lucia, dan ia gagal mendapatkan Keyla.

Namun, Nazlian Inci bukanlah wanita yang mudah menyerah. Ia melihat ke layar komputernya. Ia masih memiliki satu kartu: Keyla Ayunda.

Nazlian tahu Keyla dan Rezi kini bersatu untuk memburunya. Ia tidak bisa melukai Keyla secara fisik, tetapi ia bisa melukai Keyla secara emosional, untuk terakhir kalinya.

Ia mulai merancang e-mail terakhir, sebuah pesan yang tidak hanya akan mengkonfirmasi kegilaannya, tetapi juga akan menantang Keyla ke tempat terbuka.

Nazlian tersenyum dingin. Ia akan keluar dari persembunyiannya, tetapi hanya dengan syaratnya sendiri.

“Jika aku akan jatuh, aku akan pastikan aku menjatuhkan salah satu dari kalian bersamaku,” bisik Nazlian, mata buronannya menyala dengan rencana terakhir yang putus asa.

****

Nazlian Inci, yang kini terdesak sebagai buronan internasional, tahu ia tidak bisa lagi melancarkan serangan fisik. Ia harus menyerang benteng terakhir Keyla: kepercayaan dan cinta pada mendiang suaminya.

Menggunakan jaringan peretas yang masih setia padanya, Nazlian melancarkan serangan psikologis dengan memanfaatkan teknologi canggih. Sebuah e-mail anonim masuk ke kotak masuk Keyla, ditujukan khusus ke alamat pribadinya yang jarang digunakan.

Subjeknya: Kebenaran yang Kau Tolak tentang Ardito.

Keyla, yang sedang mencoba menenangkan diri setelah ledakan di kantor Rezi, membuka e-mail itu dengan tangan bergetar. Isinya adalah kumpulan video, rekaman suara, dan chat yang diproduksi dengan teknologi deepfake yang sangat nyata dan meyakinkan.

Video itu menunjukkan Ardito, mendiang suami Keyla, sedang berinteraksi secara intim dan mesra dengan Nazlian Inci di berbagai lokasi, mulai dari restoran mewah hingga kamar hotel. Rekaman suara menunjukkan Ardito dan Nazlian membicarakan hubungan terlarang mereka, mencemooh Keyla sebagai "wanita naif" yang sibuk dengan karirnya.

Suara di Rekaman (mirip Ardito): “Aku sudah muak dengan drama Keyla. Dia terlalu sibuk dengan endorsement-nya. Hanya denganmu, Nazlian, aku bisa bernapas.”

Ilusi pengkhianatan itu sempurna. Nazlian sengaja membuatnya terlihat seolah-olah Ardito bukan hanya menolak Nazlian, melainkan sedang berselingkuh dan menipu Keyla selama ini, dan kecelakaan itu adalah cara mereka untuk menutupi hubungan gelap tersebut.

Pesan di akhir e-mail itu berbunyi:

Aku tidak membunuh Ardito, Keyla. Kami berencana meninggalkamu. Tapi kau tahu bagaimana nasib pengkhianat. Kau tidak hanya kehilangan suami, kau kehilangan cinta sejati yang tidak pernah ada. Semua orang menipumu. Termasuk mendiang suamimu.

Keyla menjerit, menumpahkan semua isi perutnya. Bukan hanya karena kengerian melihat rekaman itu, tetapi karena rasa sakit yang menusuk.

Keyla menangis histeris. Ia tidak tahu lagi mana yang nyata dan mana yang deepfake. Kebenaran bahwa Nazlian adalah seorang pembunuh terasa jauh lebih ringan dibandingkan ilusi bahwa Ardito tidak pernah mencintainya. Nazlian telah berhasil menyuntikkan racun keraguan dan kesepian ke dalam jiwa Keyla.

****

Sementara Keyla Ayunda luluh lantak oleh serangan psikologis, di Bandung, kegilaan terus berlanjut di sel tahanan.

Bu Runi Rosilawati menolak makan dan minum, terus meronta dalam selnya. Ia berteriak, menarik perhatian petugas jaga.

“Saya tidak bersalah! Zehra Magnolia yang harusnya dipenjara!” teriak Bu Runi dari balik jeruji. Wajahnya kini terlihat kuyu dan dipenuhi keputusasaan yang nyata.

Petugas jaga mencoba menenangkannya, tetapi Bu Runi semakin brutal. Ia mulai membenturkan kepalanya ke jeruji besi, menolak untuk mengakui kejahatannya.

“Dia memalsukan bukti! Warung saya sepi karena dia penyihir! Dia tukang santet! Dia yang membuat berita bohong! Zehra Magnolia tidak waras, dia berhalusinasi, dan dia membuat saya terlihat jahat!”

Bu Runi tidak bisa menerima kehinaan ini. Ia yang selalu dihormati sebagai guru, kini berakhir sebagai narapidana yang dituduh pembakaran. Ia lebih memilih percaya bahwa Zehra adalah penipu ulung yang memalsukan semuanya, daripada mengakui kecemburuannya telah mendorongnya pada kejahatan.

Drama Bu Runi di sel tahanan menjadi simbol perlawanan terakhir dari kebencian lokal, yang menolak untuk mengakui superioritas integritas Zehra.

****

Di tempat persembunyiannya yang baru, Nazlian Inci menyaksikan dari jauh dampak dari e-mail yang ia kirimkan. Ia melacak traffic Keyla, dan ia tahu Keyla sedang online, melihat semua konten deepfake itu.

Nazlian tertawa, tawa brutal dan histeris, seolah ia bisa menang. Ia telah kehilangan uang dan kebebasan, tetapi ia berhasil merusak hati dan jiwa wanita yang ia benci.

“Kalian pikir kalian bisa menang?” Nazlian berbisik pada dirinya sendiri. “Kalian hanya menangkap mayat! Aku akan menghancurkan jiwa kalian!”

Nazlian tahu, ia tidak punya banyak waktu. Interpol dan Lucia semakin mendekat. Tapi ia telah memberikan pukulan terakhir.

****

Bandung. Setelah pembukaan kembali yang sukses, Dapur Magnolia semakin pesat perkembangannya. Pesanan membanjiri, dan Zehra disibukkan dengan urusan manajemen ketiga cabangnya. Ia kini menghabiskan sebagian besar waktunya di kantor baru, merencanakan ekspansi dan resep baru.

Pagi itu, saat Zehra sedang mengadakan rapat dengan manajernya, pintu kantornya dibuka dengan kasar. Berdiri di ambang pintu adalah seorang wanita muda, berpakaian lusuh dan air mata bercucuran di wajahnya. Itu adalah Tatik, putri tunggal Bu Runi Rosilawati.

Tatik menerobos masuk, mengabaikan resepsionis dan Nunik yang berusaha menahannya.

“Zehra Magnolia! Kau harus membebaskan ibuku!” teriak Tatik, suaranya pecah.

Zehra, yang terkejut, segera berdiri. “Tatik, tenang. Ibuku sedang menjalani proses hukum karena kejahatan yang dilakukannya. Kau tidak bisa datang ke sini dan mengganggu.”

“Proses hukum apa?! Kau yang memalsukan semuanya!” tuduh Tatik, matanya nanar. “Ibuku bilang kau adalah penipu! Kau merusak reputasinya! Kau menghancurkan hidup kami!”

1
partini
baca sinopsisnya agak" gimana gitu penasaran
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!