Dia biasa dipanggil Calo, bukan calo yang dibayar buat urus dokumen biar cepat selesai ya!!
Anastasia Caroline adalah nama Calo yang sebenarnya tapi entah kenapa sedari kecil dia sudah sering di panggil Calo. Mungkin karena nama itu pula dia menjadi suka hal hal yang simpel dan mau cepat selesai tanpa banyak kerja.
Acara wisuda menjadi tempat keberuntungan Calo. Dia bertemu dengan Darren, sosok duda keren dan seksi meskipun memiliki satu buntut mini di belakangnya.
Calo yang ingin hal simpel pun berubah ketika bertemu Darren. Dia berusaha keras mengejar hot duda satu itu. Calo tidak mengambil pusing buntut cerewet milik Darren, yang terpenting ia harus mendapatkan Duda itu.
Tapi tanpa Calo duga dia malah jatuh hati pada buntut cerewet milik Darren. Dia yang tadi berencana menjadi ibu tiri yang tidak peduli, pun malah menjadi sosok ibu yang kece!!!
Hahahahah....
Ini tentang Calo dan kerandoman yang dia miliki. Bagaimana Calo bisa mendapatkan cinta Darren?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitria ardila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
Saat turun dari podium rasanya Calo mau nangis. Ternyata air mata yang keluar karena skripsi nggak kelar kelar terbayar sudah. Kini dia telah menjadi sarjanawan hehehehe...
Yang pertama Calo cari adalah ibunya, orang paling berjasa dalam hidup Calo. Jika tidak ada ibuk mungkin Calo hanya bisa luntang lantung di jalanan.
"Baru ingat ibuk?! Tadi ditinggal aja ibuk di depan pintu, dikira ibuk tau tempat duduk dimana apa?!" Calo langsung dapat omelan saat berada di dekat ibuk.
Naik lagi deh air mata yang tadi mau turun, Calo jadi lupa kata kata puitis yang ingin ia sampaikan pada ibuk.
Ibuk sih!! Ganggu momen haru aja.
"Ihhh ibukkk.. aku mau haru haruan sama ibuk, malah kenak semprot aja. Kan aku mau berterimakasih sama ibuk." Ucap Calo dengan bibir manyun.
"Gaya gayaan ber-terima-kasih, padahal siap itu mintak traktiran." Ibuk memutar bola mata. Dia sudah tau watak anak satu satunya itu. Kalau baik pasti ada maunya.
"Ibukkk." Calo menghentak kaki marah. Dia memilih duduk di kursi samping ibuk dengan wajah cemberut.
"Ibuk nggak perlu kata terima kasih kamu karena yang berjuang selama ini kamu, kalau kamu tidak bantu ibuk jualan mana mungkin ibuk bisa handle semuanya. Kamu yang hebat bukan ibuk, kamu berani ambil resiko kuliah meskipun kamu tau kalau kita hanya berdua. Dan sekarang kamu bisa membuktikan kata kata kamu kalau kamu bisa." Ibuk mengelus kepala Calo dengan lembut dan diakhir kalimat dia mencium dahi Calo.
Air mata Calo langsung jatuh begitu saja. Ia ingat bagaimana dia dengan egois mengatakan ingin kuliah padahal saat itu toko ibuk masih kecil dan itupun isi tokonya dari agen yang diambil dulu baru bayar.
Tidak ada sanak yang membantu, ibuk bilang takut kalau sampai Calo tidak menyelesaikan kuliahnya. Tapi hari itu Calo meyakinkan ibuk dan dirinya sendiri kalau mereka bisa berjalan bersama.
Calo mencoba belajar membuat kue agar bisa jualan, dia mencoba segala hal agar bisa mendapatkan uang untuk bayar kuliah.
Hingga titik tertingginya saat skripsi, dia tidak punya uang tapi harus menghadapi skripsi yang terus diulang ulang. Belum lagi biaya wisuda yang mahal.
Calo mengambil banyak pesanan dan itu ia lakukan sambil membuat skripsi, hingga akhirnya ia drop, kena tipes masuk rumah sakit.
Saat menginginkan sesuatu Calo tidak akan mundur sebelum menyelesaikannya. Kini kerja keras mereka terbayar sudah, Calo berhasil menyelesaikan kuliah dengan predikat cumlaude.
Calo memeluk ibunya dan menangis di pelukan wanita itu.
Untung tadi dia cuman pakai bedak sama lipstik, jadi nggak ada cerita makeup luntur.
✌️
.
.
Akhirnya sesi berfoto selesai juga. Ternyata yang paling melelahkan adalah sesi berfoto, karena harus berdesak-desakan dan mengantri yang sangat lama.
Calo duduk di taman kampus bersama ibuk mau makan nasi kotak yang di berikan orang konsumtif. Tadi pas Calo intip ayamnya lumayan besar dan ada rendangnya juga.
Tumbenan kampus mereka royal, upsss...
"Enak ayamnya ya dek." Ucap Luna yang tanpa sadar memanggil Calo adek. Memang dulu Calo dipanggil Adek, tapi anak itu protes karena dia malu di dengar teman temannya.
"Buk... Jangan panggil adek ihh." Ucap Calo sambil cemberut tapi siap itu ia makan lagi.
Dasar anak ibuk Luna.
Mereka kembali makan dengan damai ditemani dengan angin sepoi sepoi dan tawa anak anak. Rasanya Calo pengen angkat satu kakinya agar makan dengan enak tapi gara gara songket sialan ini, jadi dia harus bertahan makan dengan anggun.
"Main ninggalin aja? Aku cariin ternyata kamu makan berdua sama ibuk, aku ditinggalin aja." Dinda datang dengan membawa tongkat ngevlognya.
Calo lupa namanya apa tapi yang buat bikin video itu loh.
"Males banget sama teman yang nggak mau belajar temannya sendiri." Calo memutar matanya malas pada Dinda. Ibuk yang melihat itu pun hanya makan dalam diam, biarlah dua gadis aneh ini.
"Ya gimana lagi, mata nih nggak mau berpaling, rasanya otakku tu stuck dan nggak tau harus gimana." Dinda tersenyum senyum sendiri saat mengingat om om tadi.
Aishh... Lupa nanya nama pula
.
.
.
Bersambung
Jangan lupa like and vote ya
Salam hangat dari author
good job kak 🤗