Cerita ini menceritakan seorang gadis culun yang berpenampilan sederhana yang bernama Keysah.Meskipun ia adalah seorang designer terkenal namun ia tetap tidak mau merubah penampilannya dan dengan alasan itu orang tuanya memaksanya menikah dengan anak sahabatnya dan ternyata orang itu adalah pria yang paling di benci Keysah dimuka bumi ini.
Keysah sudah berusaha untuk menolak, namun kedua orang tuanya tidak menerima penolakan.
Entah bagaimana Keysah menjalani hidupnya setelah menikah?...
Akankah rumah tangganya akan bahagia?...
Apa semuanya akan baik-baik saja setelah ia menikah?..
Yuk ikuti kisahnya...
jangan sampai ketinggalan ya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rill Ridho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lamaran penuh kejutan
Bunda Ayu memiliki beberapa gaun untuk di coba oleh Keysah.
"Bun, ini gak perlu!"tolak Keysah.
"Gak perlu gimana, ini sangat perlu nak. Ini cobalah!" bunda Ayu menyerah beberapa gaun yang telah dipilihnya.
"Gak perlu nyari Bun, Key udah siapin gaunnya" kata Keysah
"Benarkah? Kalau gitu ayo coba tunjukkan sama bunda!"seru bunda Ayu.
"Tidak boleh, lihat nanti malam saja. Sekarang ayo kita makan, aku sangat lapar Bun" rengek Keysah.
Ayu tersenyum melihat tingkah putri keduanya itu, "kamu gak boleh manja seperti ini lagi, sudah mau jadi istri orang masa masih manja kan gak lucu."kata bunda Ayu sambil mengelus kepala adanya.
"Biarin , aku manja cuma sama bunda aja. Jadi siapa yang berani ngelarang"ucap Keysah tersenyum.
***
Malam harinya seperti yang sudah di rencanakan, malam ini keluarga Baim pun datang ke rumah Ayah Henri untuk melamar Keysah.
Malam ini Dafa terlihat sangat gagah dan tampan dengan stelan formalnya. Begitupun dengan pak Baim dan juga Tante Winda.
Mereka di sambut dengan begitu hangat oleh keluarga ayah Henri.
Malam itu semuanya sudah di persiapkan, ayah Henri pun turut mengundang beberapa kerabat dekatnya.
Sebelum masuk ke acara inti, ayah Henri mengajak mereka untuk makan malam lebih dulu. Karena menurut ayah Henri semua akan lancar setelah kita mengisi perut, apa pun itu pasti membutuhkan energi.
Selama makan malam baik Keysah atau pun Khaira tidak ada menampakkan dirinya. Mereka seolah ingin memberikan sebuah kejutan pada semua orang.
Selesai makan, acara pun dimulai dan bunda Ayu pun membawa kedua putrinya turun dan duduk bersama mereka.
Mata Dafa tidak berkedip memandang Khaira yang tampak sangat cantik dengan balutan long dress warna peach. Sementara Keysah yang sedari tadi hanya duduk sambil menunduk pun seolah tak terlihat oleh Dafa.
Selama ini Dafa mengira kalau yang akan menjadi calon istrinya itu adalah Khaira. Dan Keysah sendiri yang sudah tahu pun hanya bisa diam. Ia hanya bisa pasrah walau pun sangat berat tapi ia berusaha untuk berserah akan takdir hidupnya.
"Dafa, papa tanya sekali lagi. Kamu beneran siap untuk menikah?"tanya Baim pada Dafa.
"Siap pah, siap banget"balas Dafa tanpa mengalihkan pandangannya, dia tidak memperdulikan sedari tadi Khaira sudah menatapnya risih.
"Kamu tidak akan menyesal?"tanya Baim lagi.
"Gak pah, Dafa sudah yakin 100% dan tidak akan ada penyesalan." ucap Dafa, ia menoleh pada papanya kemudian tersenyum, papa Baim pun membalasnya.
"Bagus nak, itu yang mau papa dengar." ucapnya bangga.
"Kamu dengar sendirikan Hen, "kata Baim pada Henri.
Henri tersenyum, dan mengangguk. "Baiklah, kalau begitu ayo kita tetapkan kapan pernikahannya akan dilangsungkan?"tanya Henri.
Mereka pun mulai diskusi, hingga mereka pun memutuskan untuk melaksanakan pernikahannya Minggu depan dan bertempat di kediaman Baim.
Mendengar itu, air mata Keysah pun menetes dengan sendirinya. Ia benar-benar tidak bisa menahannya, bukan karena bahagia tapi ini karena rasa tertekannya.
"Baiklah, sekarang ayo kita akan melakukan tukar cincin. Simbol kalau mereka ini sebuah pasangan yang akan menikah " kata Winda.
"Ayo Dafa, berdirilah nak dan Keysah kamu juga berdirilah!"seru Winda.
Deg!
Dafa membelalakkan matanya, ia menatap bingung mamanya.
"Maksud mama Keysah apa? Bukannya yang akan menikah denganku itu Khaira?"tanya Dafa kaget.
"Bukan nak, yang akan menikah denganmu itu Keysah kakaknya Khaira."jelas Winda.
"Keysah? Kakak Khaira? Sejak kapan?"tanya Dafa tak percaya.
"Ya sejak dia lahir lah, kamu ini jangan aneh-aneh bisa gak ,Daf!"seru Winda memukul pelan lengan putra semata wayangnya itu.
Dafa menatap gadis yang bernama Keysah itu, ia seperti mengenal gadis itu tapi ia juga ragu.
Dafa tiba-tiba menggelengkan palanya, " Tidak... Tidak. Aku gak mau menikah dengan gadis dia!"tolak Dafa, ia baru ingat kalau Keysah adalah gadis yang selalu berpenampilan culun dan selalu jadi bulan-bulanannya dan teman-temannya dulu saat sekolah..
"Tidak bagaimana maksud kamu? Kamu jangan bikin papa malu ya, Daf!"bisik Baim tegas pada Dafa.
"Pah... Daf gak mau menikah dengan dia, Dafa nggak mau!"tolak Dafa dan berlalu pergi.
Melihat itu, Baim pun segera menyusulnya, saat Dafa hendak membuka pintu mobil. Suara papanya seketika membuat pergerakan nya berhenti.
"Maksud papa apa?"tanya Dafa.
"Iya, kalau kamu nggak mau menikah dengan Keysah maka papa juga nggak akan mau lagi berinvestasi ke perusahaan kamu dan semua kerja sama yang terkait dengan perusahaan mu akan papa putuskan!" jelas Baim.
"Papa tega?!"
"Kamu aja tega, kenapa papa nggak!"
"Pah, ayolah. Aku ini anak papa satu-satunya dan hanya aku ahli waris papa "jelas Dafa.
" Papa tidak peduli akan itu, kalau perlu semua harta papa, papa sumbangkan ke sosial"ujar Baim.
"Semua keputusan ada di tanganmu, dan dalam waktu 5 menit kamu gak masuk.... Maka papa anggap kamu setuju kehilangan semuanya!!"tegas Baim dan berbalik masuk kembali ke dalam rumah.
"Gimana?"tanya Winda khawatir saat melihat suaminya datang seorang diri.
"Tunggu sebentar!" ucap Baim
"Jangan khawatir, aku yakin semua akan baik-baik saja" lanjutnya.
"Ehem... Maaf, sebelumnya." ucap Keysah pelan, semua perhatian pun teralih padanya.
"Yah, Bun... Sepertinya dia tidak mau menikah dengan Keysah, jadi bisakah jangan dipaksa?"tanya Keysah.
"Tapi Key..." ucapan Bunda Ayu terpotong.
"Bun, bukankah Key udah bilang kalau dia gak mau tolong jangan di paksa"ucap Keysah.
"Siapa bilang gak mau, aku mau!" seru Dafa dari ambang pintu. Winda dan Baim pun mengembangkan senyumnya, dia sudah menduganya. Karena Baim sangat tahu kalau putranya itu akan sangat takut kehilangan perusahaannya itu.
Keysah menatap Dafa tajam, ia sangat kesal dengan pria itu. Tadi ia sudah sangat lega dengan penolakannya itu, tapi sekarang kenapa juga pria itu tiba-tiba mau.
"Tc, menyebalkan!" dengus Keysah.
"Nak, apa kamu serius mau menikah dengan Keysah?"tanya Henri.
"Iya ok, saya mau" jawab Dafa.
*
Semuanya tersenyum lega dan acara pun dilanjutkan. Di sela semua orang sibuk membicarakan agenda pernikahan. Dafa memutuskan kan Menghampiri Keysah yang sedang duduk menjauh disudut ruangan.
"Gue mau bicara sama Lo!"seru Dafa.
"Aku nggak!" tolak Keysah.
"Gue gak ngasih pilihan, ayo!" Dafa menarik lengan Keysah dan membawa gadis itu ke taman belakang.
"Lepaskan! Lepas!" Keysah berusaha untuk melepaskan cengkraman itu. Dafa menatap Keysah tajam.
"Diam, atau gue sampai mulut busuk Lo itu dengan rumput!" seru Dafa menatap Keysah geram.
"Diam!!"" Ucapnya lagi, cengkramannya pun semakin kuat.
"Sakit" cicit Keysah.
.
.
.
Kita lanjut di episode selanjutnya ya teman-teman, jangan lupa kalau kalian suka tolong di like👍 kalau ada masukan ataupun kritikan kalian bisa komen✍️ dan kalau mau tahu lanjutannya jangan lupa di fav ya🥰