NovelToon NovelToon
Beauty In The Struggle

Beauty In The Struggle

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berbaikan / Cerai / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Avalee

Jia dan Liel tidak pernah menyangka, bahwa dimulai dari sekotak rokok, pertemuan konyol di masa SMA akan menarik mereka ke dalam kisah penuh rahasia, luka, dan perjuangan.

Kisah yang seharusnya manis, justru menemukan kenyataan pahit. Cinta mereka yang penuh rintangan, rahasia keluarga, dan tekanan dari orang berpengaruh, membuat mereka kehilangan harapan.

Mampukah Jia dan Liel bertahan pada badai yang tidak pernah mereka minta? Atau justru cinta mereka harus tumbang, sebelum sempat benar-benar tumbuh.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Avalee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Antara Tugas dan Tanda Tanya??

Enam bulan berlalu, sejak insiden “rokok palsu” dan “kaca mobil terbuka”. Jia kini mulai nyaman dengan sekolah barunya. Meski hati kecilnya masih berdebat sendiri setiap kali dia melihat Liel.

Kemudian Sanna mengajak Jia ke toilet selagi guru biologi belum datang. Toilet perempuan sangat sepi saat jam pelajaran akan segera dimulai.

Hanya ada dua suara, gemericik air dari keran dan tawa kecil Sanna yang tidak bisa ditahan saat sedang menyisir rambutnya di depan cermin.

“Kamu terlalu berisik, Sanna.”

“Ayolah, hati kita harus bahagia sebelum mulai belajar … Tunggu!! Bukan kah nilaimu akan tetap bagus meskipun kamu sedang bersedih.” Balas Sanna seraya menyikut lembut lengan Jia.

Jia tertawa kecil seraya bercanda. “Jangan memujiku, karena itu fakta.”

Sanna seketika merinding saat mendengar ucapan Jia, yang sedang berdiri di sampingnya. Kemudian dia memeriksa wajahnya yang tampak lelah.

Dia menyentuh bekas jerawat di dagunya dan menghela napas. Lalu, pintu toilet terbuka. Seorang gadis berambut coklat dengan gelombang sempurna.

Aroma mawar lembut keluar semerbak memenuhi ruang toilet. Parfum mewah yang dikenakannya terlalu mahal untuk seukuran anak SMA. Dia melangkah maju, lalu berdiri di depan cermin.

Pertemuan yang sempurna. Pada saat Jia berjuang memikirkan cara untuk berbicara dengan Kay, terkait ceritanya tentang Liel yang terpotong. Jia hanya mengangguk kecil, mencoba untuk tidak membuat suasana menjadi canggung.

Sanna segera  menyapanya. “Hai Kay, aku sangat lelah, dengan tugas yang menumpuk.”

“Itu benar San, kepalaku sakit hanya dengan memikirkannya.”

“Hm … Kay … bukankah kamu berhutang cerita kepada kami, kamu masih ingat?”

Kay terdiam, berusaha mengingat. Sedangkan Jia mencuci tangan di wastafel, agar tidak terlihat terlalu penasaran.

Dia juga merasa sedikit lega, sebab Sanna terlebih dahulu mengungkit potongan cerita tersebut, sebelum dia yang bertindak.

“Ah, tentang Liel? Peristiwa itu saat kami duduk di bangku kelas tiga SMP, dia pernah menyukai adik kelas, namun ternyata perempuan itu mengkhianatinya. Sejak saat itu, dia tidak pernah lagi menyukai perempuan.”

Mata Sanna melebar. Dia terkejut, pikirannya seketika menjadi kacau seraya berbisik di telinga Kay. “J–jadi maksudmu, sekarang Liel menyukai sesama jenis?”

“Hei, bukan seperti itu, dia hanya menutup diri dari percintaan.” Balas Kay dengan nada lembut seraya tertawa ringan.

Sanna menghela nafas panjang. “Oh, begitu ceritanya, kamu hampir saja membuatku berpikiran yang tidak-tidak, Kay,”

“Akan tetapi … mengapa kalian ingin tahu tentangnya? Apa gadis cantik kita yang satu ini benar menyukai Liel?” seru Kay dengan nada bercanda seraya mengarahkan matanya kepada

Jia berusaha bersikap tenang. Tangannya dengan sigap menyentuh tutup keran, untuk mematikan air yang mengalir di wastafel. “Haha, Jangan mengarang cerita, ayo kembali ke kelas.”

...****************...

Setibanya di kelas, mereka dihadapkan dengan pembagian kelompok sebanyak empat orang untuk membahas sistem hormon pada tubuh manusia.

Jia melihat Kay yang langsung mengikuti dimana Liel akan bergabung. Membuat Jia merasa sedikit  sesak. Rasa sesak itu diam-diam tumbuh, seperti balon kempes yang dipaksa mengembang lagi.

Sementara itu,  Jia dan Sanna, harus mencari dua orang lagi. Namun, beruntunglah mereka, tampak dua orang laki-laki menghampiri Kay dan Sanna dengan senyuman.

“Kalau belum ada anggota, boleh kita bergabung?” Tanya Doris sambil tersenyum.

“Silahkan bergabung,” seru Jia seraya memperhatikan mereka.

Doris dengan penampilan yang kurang rapi, memiliki wajah yang cukup  menyeramkan, namun sebenarnya cukup ramah dan suka bercanda pada teman-teman sekelas.

Sedangkan si rambut coklat, yaitu Den, memiliki wajah yang ramah dan murah senyum dan berpenampilan cukup rapi. Dia melirik Jia sebentar, lalu cepat-cepat menunduk. Senyum kecilnya mencuat, nyaris tidak tertahan.

Liel tidak menoleh padanya, tapi sesekali, matanya menyapu ke arah kelompok Jia. Melihat Jia tertawa dan Den yang duduk terlalu dekat dengan Jia, membuat Liel diam. Namun, diamnya kali ini, lebih berat dari biasanya.

Liel merasa tidak mampu untuk berdiam diri. Dia memanfaatkan momen baterai portabel Doris yang ada padanya. Di saat guru biologi keluar kelas, terlihat bahwa Liel sedang berjalan menuju kelompok Jia untuk bertemu Doris.

Tangannya yang ramping namun sedikit berotot itu tampak bagus saat meletakkan sebuah baterai portabel milik Doris.

“Selesai bermain Futsal semalam, kamu meninggalkan ini di tas ku,” ujarnya dengan nada suara yang rendah.

Jia bisa melihat wajah seram Doris mendadak ceria saat baterai portabel miliknya tidak hilang. Kemudian tanpa aba-aba Den memutuskan pembicaraan mereka karena berbicara ditengah kerja kelompok. Keadaan tampak canggung.

“Hei, relaks Den.” seru Liel dengan senyuman tipis.

Seketika Liel beranjak pergi, kembali pada kelompoknya. Kemudian kelompok Jia segera berdiskusi perihal tugas yang diberikan oleh guru biologi namun Sanna tiba-tiba menanyakan apakah Doris dan Den akrab dengan Liel.

Jia mengernyitkan dahinya. Dia merasa lelah dengan pertanyaan random yang diajukan Sanna di tengah diskusi yang sedang berlangsung.

Parahnya lagi, Doris menanggapinya. Kemudian Dia menjelaskan bahwa mereka bertiga cukup akrab. Mereka sering berkumpul bersama, bahkan mereka rutin bermain Futsal setiap dua kali dalam seminggu.

“Kami bahkan pernah berfoto bersama di sebuah kafe. Lihatlah, pria dengan jaket abunya ini, hanya dia yang paling tampan dan populer,” ucap Doris seraya memperlihatkan foto mereka dari layar ponselnya kepada Jia dan Sanna.

“Kamu memuji dirimu sendiri! Faktanya, di kelas 1 hanya Liel lah, pria yang populer di kalangan wanita.” Ejek Sanna sambil tertawa tanpa suara.

Wajah Doris seketika berubah menjadi masam. Meski merasa akrab, Doris mengungkapkan bahwa dirinya belum mampu memahami Liel dan ekspresinya yang datar.

Apa yang dikatakan Doris tidak sepenuhnya salah, karena Jia juga merasakan hal yang serupa.

Namun, saat mereka tanpa sadar membicarakan Liel sembari melihat ke arahnya. Liel menyadari bahwa mereka semua sedang memperhatikan dirinya.

Liel menatap mereka semua dari jauh, lalu mendorong bibirnya sebentar seolah-olah telah memberikan kecupan manis kepada Doris dan Den.

Jia tahu betul itu hanyalah sebatas candaan. Sementara Sanna, hampir tidak dapat menahan tawa, karena tingkah laku Liel.

“Menjijikan! Lihatlah, Liel sedang bercanda, namun dengan wajah yang serius, sangat aneh!!” Ucap Doris secara bersamaan dengan volume suara yang sangat kecil.

Liel tersenyum tipis lalu fokus kembali terhadap tugas kelompoknya. Den dan Doris pun lebih santai bercerita saat  tugas kelompok selesai dikerjakan dan Guru Biologi meninggalkan ruangan kelas.

Sayup-sayup Jia mendengar sepintas dari percakapan mereka yang menyebutkan kata “greenhouse”.

“Kami hendak ke kantin, kalian ingin bergabung?” tawar Doris dengan sikap tengilnya.

Jia terdiam dan memperhatikan Liel dan Kay sudah menunggu Doris dan Den untuk ke kantin bersama. Entah mengapa, Jia merasa aneh jika harus bergabung bersama mereka.

“Tidak, aku harus mengembalikan buku ke perpustakaan.” Seru Jia seraya memperlihatkan beberapa buku yang pinjamannya.

Setelah mereka beranjak pergi, Jia menanyakan Sanna perihal “greenhouse”. Mustahil manusia yang selalu mengikuti perkembangan zaman seperti Sanna tidak mengetahuinya.

Dia menjelaskan kepada Jia bahwa “greenhouse” adalah rumah milik guru biologi. Setiap pulang sekolah, anaknya selalu mengajak teman-teman sekelas, untuk ke rumahnya dan menjadikannya sebagai tempat markas menunggu jemputan mereka datang.

“Oh, jadi rumah hijau itu milik si Danu?”

“Yeah! Begini saja, bagaimana jika sepulang sekolah nanti kita ke sana?” ajak Sanna dengan semangat.

1
Miu Nih.
liel menganggapny sebagai wanita ya bukan gadis /Chuckle//Chuckle/
Avalee: Maaf, jarinya kepleset 🥲, udaa aku perbaiki yaa 😍
total 1 replies
Miu Nih.
mau
Avalee: Gassss 🤭
total 1 replies
Miu Nih.
alhamdulillaah,,
,, suka deh puny sahabat macam Nata
Avalee: Yakaaan, the best emang 😎😎
total 1 replies
Miu Nih.
hehe kezel deh,, kamu sih Jia kurang rispek
Avalee: Bikin pusing ya kaaan 😩😩😩
total 1 replies
Miu Nih.
hatiny tergerak
Avalee: Hehehehehe
total 1 replies
Miu Nih.
soalny kamu dingin liel,, ih pesona cowok dingin tuh nyess bagi pembaca,, tpi bagi pasangan dicerita selalu bikin uring2an /Silent//Silent/
Avalee: Cape aja intinya 😭🤣🤣🤣
total 1 replies
Drezzlle
aku pernah salam posisi ini Jia /Grimace/
Avalee: Alumni denial juga eaa eaa eaaaa
total 1 replies
Drezzlle
/Grin//Grin//Grin//Chuckle/ ih sok ganteng
Avalee: Wkkk pede dia tuh 🤣
total 1 replies
Drezzlle
dia tahu mungkin typo ya
Drezzlle
/Facepalm/ adek deh deg an aja
Roxanne MA
NEXT THOR NEXT!! AKU PENASARAN XIXIXI
Avalee: Udah up 24, tunggu aja, ini otewe bab 25 😍
total 1 replies
Hatus
Aduh Jia masak tidak peka sih.. Liel itu cemburu
Avalee: Marahin kak 🫵🏻
total 1 replies
Hatus
Itu cemburu namanya🤭
Hatus
Es batu mulai mencair nih!🤭
Hatus
Kayaknya ada hawa panas ini🤣
Avalee: Gerah dia keknya 🤪🤣
total 1 replies
Hatus
Modusnya Liel sampai sini🤣
Hatus
Jadi ingat dulu, pas SD juga punya markas rahasia🤣
Avalee: Jaman sekolah dulu byk markas pokoknya 🤣
total 1 replies
Miu Nih.
kan, liel tuh perhatian banget
Avalee: Liel tuh bikin dar der dor pokoknya 🤭
total 1 replies
Miu Nih.
nggak dalam bentuk hasil recicle aja tuh,, dasar den dan din dung parah... baik2 hati cuma buat minta imbalan /Smug/ ,,
Avalee: Wkkk calm down beibeeeh 🤣
total 1 replies
Drezzlle
cie, kode ada harapan
Avalee: Yaa gitu deh 😌
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!