NovelToon NovelToon
Istrimu, Tapi Tak Pernah Jadi Pilihanmu

Istrimu, Tapi Tak Pernah Jadi Pilihanmu

Status: sedang berlangsung
Genre:Aliansi Pernikahan / Pernikahan Kilat
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Yullia Widi

Aku pernah percaya bahwa cinta itu cukup.

Bahwa selama kita mencintai seseorang dengan sepenuh hati, ia akan tinggal. Bahwa kesetiaan akan dibalas dengan kesetiaan. Bahwa pengorbanan akan membuka jalan menuju kebahagiaan. Aku percaya, sampai kenyataan memaksaku membuka mata: tidak semua cinta menemukan jalannya, dan tidak semua istri benar-benar menjadi pilihan.

Namaku Nayla. Seorang istri di atas kertas. Di kehidupan nyata? Aku lebih sering merasa seperti tamu dalam rumahku sendiri. Aku memasak, mencuci, merapikan rumah, menyiapkan segala kebutuhan suamiku. Tapi tak sekalipun aku merasa dipandang sebagai seseorang yang ia banggakan. Tak pernah aku lihat binar di matanya ketika menatapku. Tidak seperti saat ia menatap layar ponselnya, tersenyum kecil, membalas pesan yang tak pernah kutahu isinya.

Aku dan Raka menikah karena keadaan. Aku menyukainya sejak lama, dan saat kami dipertemukan dalam sebuah kesempatan yang kelihatannya takdir, aku langsung mengiyakan tanpa banyak berpikir.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yullia Widi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35 : Satu Langkah untuk Diri Sendiri

Sudah hampir lima bulan sejak Nayla memutuskan untuk tidak lagi melihat ke belakang. Ia masih mengingat semua luka yang ditinggalkan pernikahan itu, tapi sekarang luka itu tidak lagi mengikatnya. Ia sudah melepaskan, meski kadang serpihannya masih datang dalam mimpi-mimpi larut malam.

Hari ini, Nayla mengenakan blazer putih dan celana bahan berwarna khaki, rambutnya dikuncir rendah dan rapi, wajahnya polos tapi bersinar. Bukan karena riasan. Tapi karena ia sudah berdamai dengan diri sendiri.

Ia berdiri di depan sebuah ruko kecil yang kini sudah berubah menjadi kantor mungil rumah baru bagi bisnis konsultan digital marketing miliknya: "Langkah Satu". Nama itu dipilih bukan sembarangan. Karena dari sinilah ia memulai semuanya kembali, langkah demi langkah. Untuk dirinya sendiri.

“Aku nggak pernah nyangka kamu bisa sampai di titik ini,” ujar Reza, sahabat kuliah Nayla, yang sekarang menjadi mitra bisnisnya. “Kamu tahu, kamu menginspirasi banyak perempuan di luar sana.”

Nayla tersenyum kecil. “Aku juga nggak nyangka, Reza. Tapi ternyata... hancur itu bukan akhir. Justru awal.”

Reza menatap Nayla sejenak, lalu tersenyum.

“Dan kamu akan bikin banyak orang tahu soal itu.”

Hari itu mereka mulai merekrut tim kecil desainer, admin, content writer. Nayla fokus pada bagian strategi, karena di situlah kekuatannya. Ia tidak lagi mengandalkan orang lain untuk membuat keputusan penting dalam hidupnya. Ia tidak lagi menjadi 'istri' seseorang. Ia adalah pemilik hidupnya sendiri.

Sementara itu, di sebuah kantor arsitektur besar di Jakarta...

Arvan duduk diam di ruangannya yang luas tapi terasa sepi. Di meja, ada dua undangan pernikahan yang harus ia desain konsep bangunannya. Anehnya, semua terasa kosong.

Ia menatap ponsel yang sudah lama tidak menampilkan notifikasi dari Nayla. Tak ada pesan, tak ada panggilan. Ia sempat ingin mencari, sempat mengetikkan nama Nayla di kolom pencarian Instagram, tapi berhenti. Ia tahu, Nayla tidak ingin dikejar lagi. Dan ia pun merasa tidak berhak.

“Pak Arvan?” suara sekretarisnya mengagetkan.

“Ya?”

“Desain undangan konsep rustic-nya sudah disetujui klien. Tapi katanya, untuk bagian taman belakang, mungkin bisa ditambah sentuhan feminim... seperti bunga melati, atau... kenanga. Istri klien bilang, bunga itu lambang ketulusan.”

Arvan mengangguk pelan.

Melati.

Ia pernah menanam melati di pekarangan rumah bersama Nayla, pada masa-masa awal pernikahan dulu.

Sekarang semuanya hanya jadi kenangan. Dan kenangan, sebagaimana luka yang tidak dijaga, perlahan-lahan membusuk jika dipelihara terus-menerus.

Malamnya, Nayla duduk sendiri di balkon apartemen sewaannya. Secangkir teh chamomile di tangannya menghangatkan jari-jarinya yang mulai dingin.

Ia menatap langit kota Jakarta yang berpendar kelap-kelip. Di bawah sana, ratusan, ribuan orang sedang menjalani luka dan harapannya masing-masing.

Nayla tersenyum. Kali ini bukan karena ia bahagia sepenuhnya, tapi karena ia bisa berdiri di atas luka-lukanya dan tetap berjalan.

Ponselnya berbunyi. Sebuah pesan masuk dari nomor baru.

“Halo, saya tertarik kerja sama dengan tim kamu untuk campaign produk UMKM kami. Boleh ketemu minggu ini?”

Nayla membalas singkat, profesional.

“Tentu. Bisa kita atur jadwalnya besok via email ya. Terima kasih sudah menghubungi Langkah Satu.”

Ia menutup ponselnya dan menarik napas panjang.

Dunia belum selesai menyakitinya, tapi juga belum berhenti memberinya harapan.

Karena dalam hidup, selalu akan ada... langkah pertama.

1
Mamah dini
raka atau arvan
Mamah dini
mudah2an pilihanmu yg sekarang ada benarnya nay, jgn diam kalau GK di anggap
Mamah dini
mampir thor, kasian kmu nay , semoga kedepan nya kmu bisa bahagia sm orang yg benar2 mencintaimu menghargaimu dn melindungimu, semangat terus nay .
yuliaw widi: Aamiin, Makasih Mamah dini 🤍 sudah mampir dan ikut merasakan luka Nay.
yuliaw widi: Aamiin, Makasih Mamah dini 🤍 sudah mampir dan ikut merasakan luka Nay.
total 2 replies
Dâu tây
Baca ceritamu bikin nagih thor, update aja terus dong!
yuliaw widi: Terima kasih! Tenang, update-nya bakal lanjut terus kok 🤍
total 1 replies
Jennifer Impas
Wow, aku gak bisa berhenti baca sampai akhir !
yuliaw widi: Makasih! Senang banget ceritanya bikin kamu terus baca 😍
total 1 replies
mr.browniie
Menggetarkan
yuliaw widi: Terima kasih banyak, senang sekali bisa menyentuh hati pembaca 🖤
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!