NovelToon NovelToon
Pernikahan Balas Dendam

Pernikahan Balas Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:817
Nilai: 5
Nama Author: arinnjay

Seorang wanita cantik dan tangguh bernama Arumi Pratama putri tunggal dari keluarga Pratama.
Namun naas suatu kejadian yang tak pernah Arumi bayangkan, ia dituduh telah membunuh seorang wanita cantik dan kuat bernama Rose Dirgantara, adik dari Damian Dirgantara, sehingga Damian memiliki dendam kepada Arumi yang tega membunuh adik nya. Ia menikah dengan Arumi untuk membalas dendam kepada Arumi, tetapi pernikahan yang Arumi jalani bagaikan neraka, bagaimana tidak? Damian menyiksanya, menjadikan ia seperti pembantu, dan mencaci maki dirinya. Tapi seiring berjalannya waktu ia mulai jatuh cinta kepada Damian, akankah kebenaran terungkap bahwa Arumi bukan pelaku sebenarnya dan Damian akan mencintai dirinya atau pernikahan mereka berakhir?
Ikutin terus ceritanya yaa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon arinnjay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35: Cinta Yang Tak Terbatas

Hari-hari berlalu dengan cepat, dan saat-saat yang dulu terasa begitu jauh kini semakin mendekat. Waktu rasanya berjalan lebih cepat sejak Angel memulai trimester ketiganya. Perutnya semakin besar, dan tubuhnya semakin lelah. Namun, meskipun ada rasa sakit dan ketakutan yang menyelinap, setiap detik yang berlalu semakin menumbuhkan keyakinan dalam dirinya bahwa ia bisa menghadapi apa pun bersama Saka.

Malam itu, angin sepoi-sepoi berhembus masuk melalui jendela terbuka di ruang tamu rumah mereka. Saka sedang duduk di meja makan, memeriksa beberapa catatan dan jadwal yang harus mereka persiapkan untuk kelahiran bayi kembar mereka. Angel duduk di sofa, memeluk perutnya yang semakin besar. Terkadang, ia memandang cermin dan hanya bisa tersenyum, merasa betapa cepatnya perubahan itu terjadi dalam hidupnya.

"Saka," Angel memanggil pelan, "kamu pernah ngerasa takut nggak sih?"

Saka menoleh, mengernyitkan dahi, lalu bangkit dan berjalan mendekati Angel. "Takut? Apa maksudnya?" tanyanya sambil duduk di sebelahnya, menyentuh lembut tangan Angel.

"Takut kalau kita nggak cukup baik untuk mereka. Takut kalau kita nggak siap... atau takut kalau kita nggak bisa jadi orang tua yang mereka butuhkan." Angel menghela napas, matanya sedikit berkaca-kaca.

Saka mengangguk perlahan. "Aku pernah ngerasain hal itu juga. Tapi kemudian aku sadar, nggak ada orang yang benar-benar siap jadi orang tua. Kita cuma berusaha. Dan aku percaya, kita akan jadi orang tua yang luar biasa, Angel."

Angel mengusap perutnya, matanya berbinar meskipun ada rasa khawatir yang masih menyelubungi. "Aku nggak tahu kenapa, Saka. Kadang aku ngerasa seolah-olah aku nggak cukup baik buat mereka, seolah-olah mereka pantas mendapatkan ibu yang lebih sempurna."

Saka tersenyum lembut, menyentuh pipi Angel dengan penuh kasih. "Kamu nggak perlu jadi ibu yang sempurna, Angel. Cukup jadi ibu yang mereka butuhkan, dan itu sudah lebih dari cukup. Kamu sudah melakukan yang terbaik, setiap hari, setiap saat."

Angel menunduk, merasakan perasaan hangat yang mengalir melalui kata-kata Saka. Semua ketakutan dan kegelisahan itu perlahan memudar, digantikan oleh rasa percaya diri yang tumbuh perlahan.

"Tapi, Saka, kalau suatu saat aku merasa nggak kuat, apakah kamu akan tetap di sini? Bersama aku?" tanya Angel dengan suara lirih.

"Selamanya," jawab Saka tegas. "Aku nggak akan pernah pergi. Kita akan melewati ini bersama. Aku janji."

Saka merangkul Angel, menyandarkan kepala Angel di bahunya. Malam itu, mereka berdua duduk bersama di dalam keheningan yang nyaman, hanya suara detak jantung mereka yang bersatu di tengah ketenangan.

---

Keesokan harinya, pagi dimulai dengan aroma kopi hangat yang memenuhi rumah. Angel sedang duduk di meja makan, menikmati secangkir kopi hangat yang Saka buatkan. Meski tubuhnya mulai terasa berat, namun senyum tak pernah lepas dari wajahnya. Ia merasakan setiap detik yang dilalui semakin penuh dengan harapan dan cinta.

"Saka," panggil Angel, "aku mulai merasa mereka benar-benar ada, bahkan sebelum mereka lahir."

Saka berhenti sejenak dari aktivitasnya, menoleh ke arah Angel, lalu berjalan mendekat. "Apa maksudnya?"

"Maksudku, setiap detik, aku merasa mereka semakin nyata," jawab Angel sambil mengelus perutnya. "Aku merasa mereka selalu ada di sini, memberi semangat, memberi kekuatan. Mereka mengajarkan aku untuk menjadi lebih kuat, lebih sabar."

Saka tersenyum, duduk di sebelah Angel. "Aku tahu. Aku juga ngerasain hal yang sama. Setiap detik bersamamu, rasanya semakin nyata. Dua detak jantung kecil itu... mereka sudah punya tempat di hati kita."

Tiba-tiba, Angel merasakan sedikit gerakan di perutnya. Dengan mata yang berbinar, ia menatap Saka. "Saka, mereka bergerak. Aku bisa merasa mereka... hidup."

Saka menatap perut Angel, seolah ingin merasakan detak jantung bayi mereka. Ia meraih tangan Angel, menggenggamnya erat. "Mereka hidup, Angel. Dan mereka sudah punya ayah yang siap memberi yang terbaik buat mereka."

Angel menatap Saka dengan mata penuh haru. "Aku nggak bisa ngebayangin hidup tanpa kamu, Saka. Kamu sudah jadi bagian dari setiap langkahku. Aku nggak pernah merasa sendiri sejak kita bersama."

Saka membalas tatapan itu dengan senyuman yang tulus. "Kita nggak akan pernah sendiri, Angel. Aku janji."

---

Waktu terus berjalan, dan kini Angel memasuki minggu-minggu terakhir kehamilannya. Ia mulai lebih sering merasa kelelahan, tetapi semangat yang diberikan Saka selalu membuatnya merasa kuat. Setiap pagi, ia merasa diberkahi dengan cinta yang tak terbatas. Setiap malam, sebelum tidur, Saka selalu membisikkan kata-kata penyemangat yang membuatnya merasa lebih siap menghadapi apa pun yang akan datang.

Pada suatu pagi yang cerah, mereka kembali mempersiapkan segala sesuatu untuk kelahiran bayi kembar mereka. Rumah itu semakin terasa penuh dengan cinta dan harapan. Mereka sedang menyiapkan kamar bayi, memeriksa perlengkapan yang sudah dibeli, dan mendiskusikan segala hal kecil yang mungkin terlewatkan. Tidak ada lagi kekhawatiran yang mengganggu, karena mereka tahu bahwa mereka sudah siap, baik secara fisik maupun emosional.

Di tengah semua persiapan itu, datanglah kejutan dari Arumi dan Damian. Mereka datang ke rumah Angel dengan senyum lebar dan tangan penuh dengan hadiah untuk bayi kembar itu. Arumi memeluk Angel dengan penuh kasih, sementara Damian mengangguk bangga pada Saka.

"Sudah siap jadi ayah, bro?" tanya Damian sambil tertawa.

Saka tersenyum lebar. "Siap banget. Tapi kayaknya bakal banyak begadang, ya."

Semua tertawa, dan untuk sejenak, Angel merasakan ketenangan yang luar biasa. Semua kecemasan yang dulu sempat menghantui, kini terasa begitu jauh. Ia tahu, bersama Saka, mereka bisa menghadapi apa pun.

---

Malam itu, setelah acara kecil yang diadakan untuk merayakan kedatangan bayi mereka, Angel kembali menulis di buku hariannya. Ia menulis tentang rasa syukur yang ia rasakan, tentang betapa berharganya setiap detik bersama Saka, dan tentang dua kehidupan kecil yang akan segera hadir.

"Di bawah langit yang penuh bintang, aku merasa begitu diberkahi. Dua kehidupan kecil yang akan datang ke dunia ini, dua detak jantung yang akan mengubah segalanya. Aku siap, Saka. Aku siap jadi ibu mereka. Aku siap melewati semuanya bersama kamu."

Di balkon rumah mereka, Saka berdiri di belakang Angel, memeluknya erat. "Aku akan selalu ada di sini, Angel. Bersama kamu, kita bisa menghadapi apapun."

Angel mengangkat tangannya, meraih tangan Saka yang memeluknya. "Kita nggak akan pernah sendiri, Saka. Kita punya satu sama lain. Dan itu sudah lebih dari cukup."

Dengan hati penuh harapan, mereka berdua berdiri di bawah langit malam, menunggu kedatangan bayi mereka, dengan keyakinan bahwa cinta yang mereka miliki akan selalu jadi kekuatan terbesar dalam hidup mereka.

...****************...

ramein dongg luvv🤍

1
Araceli Rodriguez
Ngangenin deh ceritanya.
Cell
Gak kepikiran sama sekali kalau cerita ini bakal sekeren ini!
filzah
Karakter-karakternya sangat hidup, aku merasa seperti melihat mereka secara langsung.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!