Ternyata Aku Adalah Yang Kedua

 #azzam

diruangan yang sunyi ini aku masih bergulat dengan berkas-berkas yang ada di hadapan ku, meneliti semua berkas, yang siap akan aku tandatangani, karna terlalu sibuk aku sampai lupa wanita yang sedang menunggu ku duduk di sofa yang berada di hadapan meja kerja ku, dia terbaring lemah karna terlalu lama menunggu ku terlebih dirumah dia kurang tidur sehingga dia sampai tertidur di sofa kantor ku.

Ku pandang wajah cantik nya, walaupun hari ini dia sedikit menguji kesabaran ku, tidak membuat rasa ku memudar bahkan aku semakin tertarik pada nya, entah lah sejak kapan aku juga tidak tau, rasa nya aku tidak ingin jauh-jauh dari nya.

Semenjak rasa ini tumbuh, aku menjadi tidak perduli akan kekasih ku, bahkan aku jarang membalas chat dari nya, padahal dulu aku lah yang sering frustasi jika chat dari ku tidak di respon mora.

entah dari mana juga, timbul niat ingin mengetahui apa yang di lakukan Mora di negera yang dia tinggali, padahal dari dulu Ibnu selalu membicarakan hal itu pada ku tapi aku tetap tidak mau karna aku sangat mempercayai mora lebih dari diri ku sendiri, tiap bulan mengirim uang untuk nya dengan jumlah yang sangat banyak, keluarga ku tidak pernah setuju akan hubungan ku dengan nya tapi aku menentang semua itu demi cinta ku padanya.

Hingga pada akhir nya kehadiran seorang wanita menyadarkan ku, dan niat untuk mengetahui apa yang mora lakukan di sana pun timbul, aku pun meminta Ibnu mencari tau apa yang mora lakukan, tapi entah bagaimana tidak sampai satu jam Ibnu kembali dengan membawa berkas bukti-bukti mora yang setiap hari membawa pria masuk kedalam apartemen nya, apa mungkin Ibnu sudah lebih dulu menyelidiki nya? Entah lah yang pasti aku bersyukur karna aku mengetahui nya sebelum aku menjadi kan nya istriku, kalau tidak mungkin aku akan lebih hancur dari hari kemaren saat aku mengetahui kebusukan nya.

Dan nasib yang aku alami ini berimbas kepada wanita yang tertidur itu, dengan paksaan aku memaksa nya untuk menyetujui pernikahan ini, aku benar-benar jahat bukan? maafkan aku, aku terpaksa melakukan nya karna aku tidak mau kalau sampai dia kembali ke pelukan mantan suami nya atau akan keduluan dengan adik ku sendiri.

Yaa.. Aku tau adik ku martin menyukai nya, aku tau semua cerita masa lalu nya dengan Aisyah, tapi aku tidak akan membiarkan Aisyah jatuh ke tangan nya,.

Hari ini Nasib baik mengarah kepada ku, entah bagaimana, dia tidak menolak pernikahan mendadak ini, aku tau dia terpaksa tapi aku juga tau kalau dia sangat sayang kepada mama ku sehingga dia tidak berani menolak nya.

Bersyukur pagi tadi mama datang ke tempat ku, dan membicarakan tentang pernikahan itu.

setelah semua masalah pernikahan selesai di bicarakan kami pun berangkat ke kantor dengan hati yang senang itu aku, tidak tau kalau Aisyah mungkin sepanjang jalan dia mengumpat ku dalam hati nya.

Dan sial nya ternyata mora sudah lebih dulu masuk keruangan ku, hingga membuat Aisyah merasa tidak nyaman berada di dalam ruangan Yang sama.

Karna ingin menyelesaikan urusan ku pada mora aku pun menyuruh Ibnu membawa Aisyah keluar dari ruangan itu, kalau tidak hari ini kapan lagi, aku tidak mau menunda nya lagi, aku akan menikah dengan Aisyah sudah pasti aku harus menyelesaikan hubungan ku dengan mora terlebih dahulu..

*Flashback...*

"untuk apa kamu datang kesini?"

"sayang kok kamu ngomong seperti itu sih, apa kamu tidak rindu pada ku?"

" hi rindu? Dulu memang aku rindu pada mu karna aku terlalu bodoh telah menutup mata tentang apa yang kamu lakukan diluar negri sana"

" a apa ya yang kamu bicara kan Azzam aku tidak mengerti"

" tidak usah berpura-pura lagi di hadapan ku, aku sudah muak"

" Azzam aku tidak tau apa yang kamu bicarakan"

aku tidak menjawab pertanyaan mora, aku berlalu berjalan menuju meja kerja ku dan membuka laci nya, mengambil foto-foto yang Ibnu berikan pada ku, gambar mora yang membawa masuk pria kedalam apartemen yang ku belikan untuk nya bahkan pria yang dia bawa setiap hari berbeda wajah.

Ku lempar kan foto-foto itu tepat di wajah nya.

"pergi dari hidup ku atau aku akan menyebar foto-foto itu, dan karir mu hancur, aku masih berbaik hati tidak melakukan nya dan hari ini adalah hari terakhir kita bertemu"

" i ini tidak benar azzam, semua ini rekayasa,"

" hi masih bisa mengelak dengan semua bukti-bukti itu "

" Azzam aku mohon maafkan aku,, aku terpaksa melakukan nya karna aku butuh uang banyak untuk hidup di negara a "

" tiap bulan yang ku kasih pada mu itu tidak sedikit mora"

" itu tidak cukup Azzam"

" terus kamu menjual diri untuk menghidupi diri mu begitu, tiap hari membawa pria berbeda cuiihhh, menjijikkan "

" Azzam tolong maaf kan aku, aku tidak akan mengulangi nya lagi"

" pergi dari sini atau aku akan menyebar semua nya"

" Azzam"

" pergiiii"

" baik, tapi ingat Azzam aku akan kembali, kamu tidak bisa membuang ku seperti ini camkan itu"

*flashback off*

......................

Terlalu lama sudah aku memandang nya dari kejauhan hingga akhir nya aku berdiri dari kursi ku dan berjalan menuju ke arah wanita yang tertidur itu,

saat aku ingin duduk di sebelah nya tiba-tiba aku mendengar ada suara ketukan pintu dari luar, niat ingin duduk di sofa pun aku urungkan dan kembali berjalan menuju pintu.

Saat aku membuka nya, ternyata itu adalah sekertaris ku hana yang membawa makanan yang aku pesan tadi.

"pak ini makanan yang pak azzam pesan tadi"

" baik Hana , letakkan di meja itu"

"baik pak"

Hana pun menaruh makanan di meja yang ada di hadapan sofa, aku yang awal nya tidak menyadari satu hal saat Hana masuk, tiba-tiba menyadari nya saat Hana hendak ingin keluar.

"sudah pak,"

"mm Hana,"

"iya pak"

" tolong perbaiki penampilan mu aku tidak mau nanti calon istri ku akan cemburu saat melihat sekertaris ku berpakaian seperti itu"

" baik pak, Hana pergi dulu"

" mm"

Setelah kepergian Hana, aku pun kembali ke sofa berniat akan membangun kan Aisyah,

"Aisyah" percobaan pertama

"Aisyah " sambil menggoyangkan tubuh nya

" emmmm, ya tuan, apa sudah selesai huaaahh"

" sudah, mari kita makan dulu"

"hah Aisyah tidak bawa makanan tuan,"

"maka nya Bangun dulu dan lihat di meja dihadapan mu itu",

" oh ternyata sudah ada to, apa Ibnu yang membeli nya?"

" tidak"

" lalu"

" Hana, sekertaris ku"

" oh , si wanita dengan baju kurang bahan itu"

" apa"

" eh tidak-tidak tuan mari kita makan"

Aku tersenyum kecil, saat dia menyebut Hana dengan wanita dengan baju kurang bahan?, aku tau maksud nya, karna barusan aku menegur Hana akan hal itu.

Entah lah, dari dulu dia memang sudah berniat menggoda ku dengan memperlihatkan bodi nya memakai pakaian seksi dan bergaya seksi dihadapan ku, kalau tidak dengan kerja nya yang bagus mungkin aku sudah mengeluarkan nya dari perusahaan ini, bahkan tidak ada yang bisa menggantikan posisi nya.

Tapi kali ini, aku harus bersikap tegas pada nya karna sebentar lagi aku akan mempunyai istri, aku tidak mau kalau istri ku cemburu nanti nya...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

terima kasih sudah menunggu

Maaf kan author yang terlalu sibuk ini😁

sampai tidak sempat untuk up lagi

Tapi author akan usahakan up tiap hari ya author tidak janji🤭