CINTA DARI DULU

"Kenapa harus saling pukul sih? bukannya biasanya kalian adu mulut ya di persidangan? kalau ada yang salah satunya salah lapor polisi saja biar diadili, kenapa harus berantam dan saling pukul seperti ini. Seperti anak kecil berebut mainan saja" ucap Elia yang tak berhenti menunjukkan ketidaksetujuannya dengan keadaan Jonathan kali ini.

"Apa tidak ada yang melerai kalian sampai bisa seperti ini. Harusnya mere..."

"Cupp..." Jonathan menempelkan bibir nya pada bibir mungil Elia.

Elia seketika menghentikan aktivitas dan celotehannya tadi. "Jonathan..." Lirihnya

"Cup.." Jonathan melakukan nya lagi dan kemudian Jonathan mulai memagut bibir ranum Elia. Elia membuka bibirnya membiarkan Jonathan memiliki akses untuk menikmati bibir nya. Elia tak paham membalas Jonathan dia hanya diam mengikuti apa yang Jonathan tuntun.

Jonathan mengangkat tubuh mungil Elia ke kamar mereka dan menghempaskan tubuh Elia i tempat tidur. Jonathan lanjut memagut bibir Elia dan menciumi leher Elia.

"Aku menginginkan mu" ucap bisik Jonathan tepat ditelinga Elia.

Elia tidak menolak namun tak juga mengiyakan perkataan Jonathan. Perlahan Jonathan membuka kancing dress formal Elia dan tidak ada penolakan dari Elia sendiri yang membuat Jonathan semakin gencar mekakukan aksi nya untuk menikmati tubuh Elia.

"Jonathan aku takut..." lirih Elia pelan dan terdengar manja

"Aku akan melakukannya dengan perlahan"  ucap Jonathan meyakinkan dan kembali melanjutkan aksinya untuk melucuti satu persatu pakaian yang Elia kenakan.

"Singkirkan ini" ucap Jonathan menyingkirkan tangan Elia yang berusaha menutupi tubuhnya polosnya.

Kali ini, Elia benar-benar memberikan seluruh hidupnya pada Jonathan.

******

Setelah pergulatan yang begitu panas Elia tidur beberapa waktu dan Elia terbangun dari tidur nya mendengar suara berita dari tablet Jonathan. Ia membuka matanya mengingat apa yang mereka lakukan tadi sore . Pipi nya merona mengingat itu kemudian ia melirih Jonathan yang duduk di sofa kamar mereka dengan bertelanjang dada dan celana pendek.

"Aduh... kenapa dia harus disitu. bagaimana aku bisa memakai bajuku kalau dia disitu" batin Elia memasukkan kepalanya ke dalam selimut lagi.

"Cepat mandi lah supaya makan. Aku sudah memesan makanan" Ucap Jonathan yang tau bahwa Elia sudah bangun.

"Kamu keluarlah dulu, supaya aku bisa jalan ke kamar mandi" ucap Elia

"Kenapa?"

Mendengar itu memutar bola mata nya jengah. "Aku tak memakau pakaianku Jonathan" ucap Elia kesal.

Mendengar itu Jonathan berdiri dan menghampiri Elia di tempat tidur.

"Aku bahkan sudah melihat seluruh tubuh mu" ucap Jonathan sambil tertawa kecil.

"Jonathan.!!!!" teriak Elia malu. Namun Setelah mengucapkan kalimatnya tadi jonathan berjalan keluar kamar untuk mengambil makanan yang dia pesan online sudah sampai.

Sepeninggal Jonathan Elia segera bangkit dari tempat tidur nya. "Awww" Rintih Elia kesakitan.

"Jadi begini rasanya jika perawan di bobol" gumam Elia sambil tersenyum.

Ia mandi dan kemudian membereskan tempat tidur yang terlihat berantakan lalu ia turun ke bawah menemui Jonathan dengan rambut yang setengah kering.

Dimeja makan mereka berdua menikmati makan malam mereka dengan canggung. Elia terus menunduk, keberanian dan percaya dirinya yang akhir-akhir ini untuk menggoda dan menjahili Jonathan seketika hilang.

"Ada apa kau tadi menelfonku?" tanya Jonathan di tengah tengah makan malam mereka.

"mmm itu.. Itu aku ingin memberitahukan jika aku dapat promosi jabatan menjadi manager dan akan pindah kantor lusa" ucap Elia kemudian masih dengan menunduk.

"Kemana kau akan pindah?" tanya Jonathan lagi

"Ke gedung yang di pusat kota"

"Kalau sedang berbicara, tatap orang nya. Kau ini tidak sopan" ucap Jonathan yang menyadari istrinya itu sejak tadi menjawab dengan kepala menunduk.

Saat mereka selesai makan Jonathan naik ke kamar terlebih dahulu sementara Elia membersihkan alat-alat makan malam mereka. Setelah selesai ia lama berdiam diri di dapur mengulur waktu supaya Jonathan tidur duluan.

Saat Elia naik ke kamar ia menghela nafas saat mendapati Jonathan tengah berbaring dan mata yang tertutup. Kemudian ia bergabung dengan Jonathan untuk tidur karena waktu sudah menunjukkan pukul 22.40 malam.

Ia berbaring membelakangi Jonathan namun beberapa menit kemudian Jonathan bergeser mendekat ke arah Elia dan memeluk Elia dari belakang. Sontak Elia terkejut dan merasa tidak nyaman. ia berusaha membebaskan diri dari pelukan Jonathan.

"Jangan banyak bergerak atau aku akan melakukan lebih dari ini.!" ucap Jonathan tepat di telinga Elia yang membuat Elia takut dan bulu kuduknya meremang.

******

Keesokan pagi nya Elia bangun seperti biasa menyiapkan sarapan untuknya dan untuk suami nya lalu bersiap-siap akan ke kantor. Kali ini ia merasa seperti dunia sedang sangat berpihak padanya, mendapatkan promosi jabatan kemudian melakukan hal itu dengan Jonathan. Meskipun ia ragu Jonathan melakukan itu dengan cinta melainkan nafsu. Hal itu kadang menganggu pikirannya namun tak apalah, paling tidak saat ini Jonathan sudah melihatnya sebagai perempuan bukan sebagai hama yang menjijikan seperti dulu.

"Semoga suatu saat aku bisa memenangkan hati Jonathan sebagai istri" gumam Elia sambil memasak.

Saat ia sudah selesai bersiap-siap Ia melihat Jonathan yang masih tidur jadi ia berangkat dengan menggunakan ojek online ke kantor nya yang lama.

Sebenarnya hari ini dia ke kantor hanya akan menyerahkan beberapa dokumen penting kepada rekan yang akan menggantikannya dan kemudian akan ada acara perpisahan dengan orang-orang di kantor nya yang lama.

Sementara di Jonathan terbangun karena mendengar bel rumah nya berbunyi. dia turun kebawah untuk membuka pintu dan ternyata yang datang adalah Dandy.

"Halo bro, aku mendengar kau baku hantam dengan seseorang di apartemen Olvia. Dan tadi kau mengabari ku tidak masuk bekerja jadi aku datang untuk melihat kondisi mu. Sepertinya lawan mu juga petarung handal sampai bisa membuat seorang Jonathan babak belur seperti ini" Ucap Dandy yang langsung menyelonong masuk begitu Jonathan membuka pintu rumah nya, kemudian dua pria itu sekarang duduk di sofa ruang tamu.

"Jadi kau baku hantam dengan siapa? apa pacarnya Olivia melabrakmu lagi?" tanya Dandy pada Jonathan namun Jonathan masih diam tak menjawab.

"Sudah berulangkali peringatkan dirimu Jonathan. Kau harus meninggalkannya. Sedalam apapun perasaanmu terhadapnya dan seerat apapun hubungan kalian dulu"

"Kau ini brisik sekali. kau tidak bosan mengatakan itu terus". Ucap Jonathan kesal.

"Sedangkan berulangkali kuperingatkan saja kau masih selalu salah apalagi tidak kuperingatkan". Ucap Dandy

"Yang menjadi lawan ku itu bukan pacar Olivia tapi reza". kata Jonathan kemudian

"Reza? Siapa Reza?"

"Mantan Elia" ucap Jonathan akhirnya

"Apa?? mantan Elia? kenapa kalian beretmu disana? apa yang kalian ributkan? bukannya dia memang sudah selesai dengan mantannya itu?"

"Kau ini banyak tanya sekalai" ucap Jonathan menyandarkan tubuhnya di badan sofa

"Kau ini temanku, wajar jika aku bertanya. Siapa tau besok dia membunuh my supaya aku bisa menemukan jasadmu" ucap Dandy ngasal. Mendengar itu Jonathan tertawa kecil.

"Mana ada yang bisa membunuhku" ucapnya kemudian ingatannya kembali ke kejadian kemarin.