NovelToon NovelToon
Tutorku Tunanganku

Tutorku Tunanganku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua / Slice of Life
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mashimeow

"Mulai sekarang gue yang jadi tutor lo sampai ujian kenaikan kelas."

Awalnya Jiwangga hanya butuh Keisha sebagai tutornya, itupun dia tidak sudi berdekatan dengan anak ambis seperti Keisha.

Sayang seribu sayang, bukannya menjauh, Jiwangga malah dijodohkan dengan Keisha.

Lantas bagaimana kelanjutan kisah mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mashimeow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kala Jarak Jadi Bising

Begitu bel istirahat berbunyi, Keisha langsung berjalan dengan langkah tergesa-gesa seperti sedang diburu oleh waktu keluar dari kelas. Tujuan awal gadis itu hanya ingin mendatangi Jiwangga dan membahas rencana sebelum kerja kelompok itu ada. Saat ada banyak waktu luang pasti semua siswa akan datang ke kantin tak terkecuali anak-anak Chaos Brotherhood.

Dalam waktu kurang dari satu menit Keisha sudah menemukan di mana ketujuh pemuda itu sedang berkumpul. Keberadaan mereka tentu saja sangat mencolok di antara kerumunan siswa lain yang sibuk mengantre makanan. Ramai dan sesaknya suasana kantin tidak menghalangi Keisha untuk berjalan ke arah Jiwangga. 

Jarak kurang dari 1 meter tersisa antara Keisha dan Jiwangga. Kedatangan gadis itu sontak membuat atensi separuh anggota geng menoleh ke arahnya. Tidak terkecuali sang ketua yang sempat beradu pandang dengan Keisha beberapa detik. Chaos Brotherhood tahu siapa target dari Keisha, tidak lain tentu saja Jiwangga Abram. 

Keisha berjalan lebih dekat menuju pemuda yang menjadi murid bimbingannya itu. Tanpa banyak mengeluarkan kata-kata, ia menarik tangan Jiwangga untuk ikut bersamanya. Tingkah spontan dari si puan membuat River, Joshua, dan Tristan memandang dengan acuh. Julian memberikan reaksi dengan melirik sekilas, sedangkan Harvey tampak penasaran tetapi tidak ingin mencari tahu lebih jauh.

Jiwangga diam saja saat ditarik entah kemana, padahal pemuda itu bisa saja menolak. Dia berjalan mengikuti arus walaupun keningnya sedari tadi berkerut dan ekspresi wajahnya menunjukkan isi hati. Pemuda itu tidak mengerti apa isi pikiran Keisha dan ulah apa lagi yang akan si cantik lakukan. Langkah-langkah mereka berhenti saat memasuki kawasan lapangan basket yang masih sepi.

“Ngapain sih bawa gue sampai ke sini? Mau ngapain lo?” tanya Jiwangga seraya memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana.

“Pokoknya lo nanti jangan cepat-cepat pulang ke rumah. Balik setelah maghrib atau subuh aja sekalian,” kata Keisha.

Jiwangga terkekeh sinis. “Dih ngatur, suka-suka gue lah mau balik jam berapa,” balas Jiwangga.

“Hari ini aja lo balik malam plis.” Keisha menyisir rambutnya ke belakang dengan jemari. “Nanti pulang sekolah gue ada kerja kelompok bareng Luna sama Tristan. Lo mau kita langsung ketahuan sama mereka kalau kita tinggal serumah?” tanya Keisha.

“Kenapa nggak lo tolak aja ajakan mereka buat ngerjain di tempat lain? Gue nggak yakin kalau Tristan bakal gampang setuju kecuali kalau sahabat lo yang berisik itu nggak koar-koar duluan,” balas tanya Jiwangga.

“Udah, Ji. Gue bahkan secara terang-terangan nolak mereka tapi karena Luna bacot banget bilang kalau rumah gue paling nyaman, enak, adem, koneksi WI-FI kencang bikin semuanya setuju termasuk Tristan,” jelas Keisha. Gadis itu menatap ke arah Jiwangga dengan tatapan menuntut. Sudut bibirnya tertarik ke bawah membentuk sebuah lengkungan yang perlahan maju ke depan. 

Keisha tidak berhenti untuk mengeluarkan banyak celotehan yang lebih terdengar seperti omelan tanpa batas. Suara gadis itu tidak kencang namun tidak lirih pula saat mengutarakan suara hati. Lapangan yang luas juga sepi kini sedikit lebih ramai karena suara milik Keisha mendominasi.

Jiwangga menatap lurus pada sepasang netra kecoklatan milik Keisha lekat. Sorot pandang pemuda itu seolah terkunci ketika melihat betapa menggemaskannya tingkah gadis di hadapannya. Ketidaksadaran membawa tangan pemuda itu untuk mencubit bibir Keisha karena gemas. Tingkah impulsifnya membuat mereka sedikit tidak berjarak.

Jiwangga menunduk cukup rendah sampai mata mereka sejajar. Embusan napas hangat menyapa pipi Keisha seperti semilir angin. Ujung jari telunjuk milik pemuda itu naik perlahan, lalu berhenti tepat di depan bibir si puan. Sentuhannya ringan tapi cukup membuat jantung Keisha terlempar ke nirvana. 

“Sstt, berisik,” bisik Jiwangga. Hanya beberapa inci saja bibir mereka berjarak. Terlalu dekat, terlalu sunyi.

Keisha mengerjapkan matanya cepat untuk mencerna situasi yang tengah terjadi. Ia mematung tetapi hanya bertahan sepersekian detik. Kesadaran datang secepat petir menyambar. “LO APAAN SIH?! STOP CUBIT-CUBIT BIBIR GUE, JIWANGGA ABRAM!” seru gadis itu. Sebuah tamparan refleks mendarat tepat di pipi Jiwangga. Tidak keras, tetapi mampu membuat kepalanya sedikit menyamping.

Keisha mundur satu langkah ke belakang. Ia sibuk mencari banyak pasokan udara yang bisa dihirup sebanyak-banyaknya saat ini. Paras ayu miliknya memerah bukan cuma karena marah, tetapi juga malu setengah mati. Sedangkan Jiwangga, pemuda bermata setajam serigala itu masih setia berdiri di posisi awal. 

Sambil mengusap pipinya, satu sudut bibir pemuda itu tertarik ke atas membentuk sebuah seringaian kecil. Serupa menahan tawa dan mengejek di saat yang bersamaan. “Siapa yang nyubit, bloon. Itu namanya nyuruh diam,” sahut Jiwangga.

“Terserah lo mau nyebut itu gimana, tapi lo harus balik telat nanti biar nggak papasan sama Tristan, Luna, atau anak-anak sekolah lainnya. Gue nggak mau semua orang tahu kalau kita satu rumah! Ingat itu,” ancam Keisha. 

Keisha tanpa pikir panjang segera meninggalkan area lapangan basket sebelum ada orang yang melihatnya bersama Jiwangga. Dia merasa kedua pipinya panas sekali. Pasti jika melihat dari cermin, wajah Keisha sudah semerah kepiting yang baru saja matang. Memerah dan berkeringat.

1
bayusetyawan
aku pengen gabung ke chaos brotherhood thor
Cheng Lin2194
Terhibur banget!
Mashimeow: terima kasih udah suka sama ceritaku^^
total 1 replies
Juárez Márquez Odette Margarita
Ngakak dosa!
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
Izin yaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!