Berawal dari sebuah kecelakaan tragis seorang Pria bernama Fajar Nugroho tanpa sengaja memasuki dunia ghoib, kemudian bertemu dengan pemilik tempat mistis itu. Hanya karena ingin kembali ke dunia nyata, Fajar akhirnya membuat sebuah kesepakatan.
Disinilah cerita ini berasal, jangan lupa like komentar nya ya, makasih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💘 Nayla Ais 💘, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tumbal malam 1 suro
✨✨✨
Sreek..... sreek....!!! Bunyi seperti seseorang sedang menyapu halaman, Pitaloka yang begitu penasaran mengenai siapa yang iseng menyapu halaman rumahnya di saat hari menjelang magrib itu pun melangkah perlahan ke arah jendela. Karena memang suara itu terdengar di sekitar kamarnya, Ia perlahan membuka tirai dan menoleh keluar namun tidak menemukan siapapun disana.
" Tidak ada, ah mungkin perasaan ku saja. Mana ada orang jam segini membersihkan halaman, jangankan untuk bersih- bersih, untuk keluar rumah saja semua orang enggan. " Gumam Pitaloka.
Ia menarik jendela nya kembali agar tertutup, terdengar kumandang azan di masjid terdekat yang berada di kampung itu. Hani bergegas ke dapur untuk mengambil wudhu.
" Lho kok pintu kamarnya tidak di tutup. " Gumam Hani.
Di tempat lain, terdengar ketukan pintu yang di lakukan berulang, sang empunya masih enggan beranjak dari kursi kayu yang biasa di gunakan untuk bersantai.
" Ki, buka pintu, ini aku. " Suara seseorang dari luar.
Tiba-tiba pintu terbuka dengan sendirinya, seorang wanita masuk ke dalam rumah setelah pintu itu terbuka.
" Ada apalagi kamu datang kemari. " Tanya Ki Ageng dengan suara berat khas orang tua.
" Biasa Ki, saya ada keperluan. "
Ki Ageng kemudian mempersilahkan tamunya untuk duduk, Raminah duduk beralaskan tikar karena memang di rumah itu tidak ada kursi.
Mungkin lebih tepatnya di katakan gubuk karena memang bangunan nya yang sudah tidak layak huni, bukan hanya itu saja, gubuk itu terletak di hutan. Kurang lebih 2 kilometer dari kampung tempat hunian manusia.
" Ki, saya ingin menambah kesaktian saya lagi. Saya ingin tambah cantik dan juga kaya, seperti nya jimat yang pernah Aki berikan dulu sudah mulai memudar. "
Ki Ageng menyeringai menatap manusia serakah yang kini berada di depannya, manusia yang tidak pernah merasa cukup dengan apa yang sudah Ia miliki.
" Memudar ? Apa kamu melanggar pantangan yang aku katakan. " Tanya lelaki tua itu dengan mata menyipit.
Raminah hanya menunduk karena memang apa yang di katakan Pria itu adalah benar adanya.
" Maafkan saya Ki, saya tidak tahan untuk tidak di masuki oleh nya. " Jawab Raminah masih dengan kepala tertunduk.
Ki Ageng mengepalkan tangannya, ingin rasanya Ia marah namun berusaha Ia tekan.
" Baiklah, aku akan membantu mu. Tapi kali ini mungkin syaratnya agak sedikit sulit, apa kamu bersedia. "
Senyum mengembang di bibir Raminah, namun senyum itu hanya sesaat lalu memudar ketika mendengar ucapan dari Pria tua itu.
" Kamu harus mencari tumbal, gadis perawan yang lahir pada malam 1 suro. Bukan hanya itu saja, kamu bisa bersenang-senang dengan Pria manapun tapi untuk itu kamu harus melayani ku terlebih dulu. Sebelum kamu bersenang-senang dengan orang lain, sebelum itu layani aku dulu, kalau tidak maka semua usaha mu akan sia-sia. "
Raminah mengumpat dalam hati ketika mendengar syarat yang di ajukan Ki Ageng. " Dasar tua bangka, sudah tua masih juga ingin bersenang-senang. " Batin Raminah
" Jaga ucapan mu Raminah, aku bisa dengar apa yang kamu pikirkan. Kamu pikir kamu siapa, apa bedanya kamu dengan aku. Kalau kamu tidak mau ya sudah, carilah tempat yang lain. "
Raminah terkejut karena Ki Ageng bisa mengetahui apa yang dia pikirkan, Ia berpikir sejenak sebelum memberikan jawaban.
Ia akhirnya menyanggupi syarat yang di ajukan oleh Ki Ageng, bagaimana pun juga Ia harus mencari cara agar Ia bisa bersenang-senang dengan para Pria yang berhasil Ia taklukkan.
" Baiklah Ki, lalu bagaimana dengan Pria yang ada di rumah saya sekarang dan mengenai tumbal malam 1 suro itu, dimana saya bisa menemukan gadis seperti itu. "
" Kamu akan langsung mengetahui nya ketika kamu berada di dekat gadis itu, dia akan mempunyai bau yang harum dan juga manis. Soal Pria yang ada di rumah mu itu, biarkan seperti perjanjian sebelum nya. "
Raminah mengangguk dan sebelum kembali Ia harus melayani keinginan Pria tua bangka itu namun Raminah di buat terkejut karena tenaga Pria itu tidak sesuai dengan umurnya.
Raminah bahkan sampai kewalahan mengimbangi permainan Pria sepuh itu, bahkan Ia sudah beberapa kali merasakan pelepasan dan rasa perih di bagian intinya. Entah sudah berapa lama Pria sepuh itu menggempur miliknya hingga erangan panjang mengakhiri aktivitas malam itu.
Raminah tergolek lemah di ranjang sementara Ki Ageng nampak makin bertenaga, Ia meninggalkan tubuh lemah Raminah begitu saja.
" Istrahat lah sebentar, nanti dia akan mengantarkan mu ke rumah mu. "
Raminah menutup matanya pelan, rasa lelah menggerogoti seluruh tubuhnya, Ia terpejam untuk beberapa saat dan terbangun sudah berada di kamarnya. Di sampingnya juga ada seorang Pria yang berstatus suaminya, Raminah menatap intens Pria di sampinya. Tiba-tiba muncul naluri ingin bersenang-senang, wanita itu berusaha menekannya namun tidak bisa. Ia bingung padahal sebelumnya Ia merasa lelah namun sekarang rasa lelah itu tiba-tiba menguap begitu saja.
Tanpa ba- bi - bu lagi, Raminah langsung men***** suaminya yang masih tertidur pulas itu. Herman yang merasakan sentuhan istrinya itu langsung membuka mata, tentu Ia langsung membalas sentuhan istrinya.
Sudah beberapa hari ini sang Istri selalu menghindar ketika Ia menginginkannya dan saat ini istri cantiknya itu berinisiatif terlebih dulu, tentu ini rezeki nomplok baginya.
Peluh membasahi tubuh dan wajah Herman, Ia merasa lelah namun Raminah seolah tidak ingin menghentikan aktivitas itu, bahkan wanita itu kini yang memegang kendali. Permainan itu terhenti ketika adzan subuh berkumandang, Raminah melangkah ke kamar mandi dan meninggalkan Herman yang tergolek lemah di atas ranjang tanpa busana.
✨✨✨
