NovelToon NovelToon
Takdir Untukku

Takdir Untukku

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Tamat
Popularitas:314.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: Bareta

Chelsea bahagia saat orangtuanya menjodohkan dirinya dengan Reno, putra sahabat mereka.

Berbanding terbalik dengan Reno yang terpaksa menerima perjodohan itu karena ancaman papanya.

Segala usaha dilakukan Reno untuk membuat Chelsea membatalkan perjodohan mereka. Mulai dari memperkenalkan Sherly, teman SMA-nya sebagai kekasih sampai membuat Chelsea melihatnya tidur dengan Sherly di kamar hotel, namun semua itu tidak menggoyahkan Chelsea untuk meneruskan perjodohan mereka.

Chelsea akhirnya menyerah setelah Sherly datang dan menunjukkan bukti kalau wanita itu sedsng hamil dari benih Reno.

Chelsea pun pergi menjauh dan memutuskan kembali setelah 4 tahun berlalu dan tampil sebagai Chelsea yang berbeda

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bareta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pria-pria Serba Tahu

Seminggu berlalu sejak pertemuan Chelsea dan Reno di lokasi proyek, pria itu seperti memghilang bahkan tidak ada satu pesan pun yang dikirim oleh pria itu.

Sore ini waktu menunjukkan pukul setengah tujuh malam, Chelsea berharap sosok Reno yang muncul di balik pintu saat ia mempersilakan masuk orang yang mengetuk pintu ruangannya, tapi Chelsea harus pura-pura tersenyum bahagia saat melihat sosok Revan yang muncul.

“Jadi kamu makin sering ketemu Reno ?” tanya Revan sambil duduk di sofa yang ada di ruangan itu.

“Nggak sengaja ketemu dan sulit dihindari,” sahut Chelsea sambil merapikan laptopnya.

“Kenapa sulit ?” tanya Revan menatap Chlesea sambil mengerutkan dahi.

”Mas Revan kan tahu kalau hampir semua proyek yang dijalani perusahaan ini kebanyakan merupakan kerjasama perusahaan orangtua kita.dan Reno adalah penanggungjawab pembangunannya, jadi pertemuanku dengan Reno tidak bisa terus menerus dihindari.”

Revan beranjak bangun dan mengambil tas laptop Chelsea, lalu tanpa terduga merangkul pinggang gadis itu hingga posisi mereka cukup dekat.

“Kamu tunanganku, Sea. Aku cemburu, apalagi Reno itu adalah mantan tunanganmu dan pria yang pernah kamu cintai.”

Bukan berdebar dengan perlakuan Revan, Chelsea malah merasa risih hingga tanpa sadar ia berusaha melepaskan tangan Revan.

“Kamu kenapa ?” Revan mengernyit saat Chelsea malah menjauh darinya.

“Nanti Papi mendadak masuk dan salah paham,” ujar Chelsea mencari alasan dan tertawa kikuk.

“Kenapa Papi harus salah paham ? Status kita ini tunangan, kalau sampai Papi tidak suka aku memelukmu paling kita disuruh segera menikah,” sahut Revan sambil tersenyum tipis.

“Aku belum siap, Mas Revan !” tegas Chelsea dengan cepat bahkan telapak tangannya sampai terangkat.

“Tolong mengerti kondisiku sekarang, Mas Revan. Saat ini aku ingin fokus belajar di perusahaan Papi dan menikah dalam waktu dekat adalah prioritas kedua.”

“Aku berusaha mengerti dirimu, tapi bagaimana dengan kamu sendiri ? Apa kamu berusaha mengerti aku yang sangat khawatir dengan kehadiran Reno di tengah-tengah kita ?” suara Revan yang emosi dan membentak Chelsea membuat gadis itu terkejut hingga mundur beberapa langkah.

“Apa kamu pikir aku tidak tahu kalau Reno suka datang ke perusahaan dengan alasan pekerjaan dan mencari-cari kesempatan untuk menemui kamu di sini !”

“Reno tidak sering masuk ke dalam ruanganku secara pribadi,” protes Chelsea dengan nada yang sama galaknya.

“Aku tahu kalau dia sering meneleponmu setelah jam kerja berakhir.”

“Reno menghubungiku untuk urusan pekerjaan dan dia melakukannya setelah jam pulang kantor karena waktu kami lebih longgar setelah jam kerja berakhir

supaya bisa lebih tenang dan fokus membahas masalah yang ada.”

“Bohong !” tatapan tajam Revan tidak membuat Chelsea gentar malah hatinya jadi kesal.

“Aku tahu kalau pembicaraan kalian lebih banyak membahas masalah di luar pekerjaan. Entah apa yang kalian bicarakan tapi kamu tertawa bahagia saat Reno meneleponmu. Sikapmu sungguh berbeda saat menerima panggilan teleponku !”

“Tentu saja aku tidak bisa bersikap yang sama pada Mas Revan dan Reno. Meski kalian kakak beradik, tapi sifat kalian sangat berbeda jauh satu dengan yang lainnya.”

“Alasan !”

Revan berjalan mendekati Chelsea dan gadis itu malah semakin menjauh hingga tubuhnya menabrak tepi meja.

“Mas Revan mau ngapain ?” tanya Chelsea sambil berusaha menahan Revan mendekat.

“Kenapa ? Kamu takut pada tunanganmu sendiri dan membiarkan mantan tunanganmu yang brengsek itu bicara dekat-dekat denganmu ?”

Tatapan dan senyuman smirk Revan membuat Chelsea mulai merasa takut namun ia berusaha untuk terlihat biasa saja.

“Aku tidak takut pada Mas Revan dan aku tidak lupa kalau kita sudah bertunangan tapi bukan berarti kita bebas melakukan apapun sebelum sah menikah.”

Revan semakin mendekat sementara Chelsea perlahan bergeser ke samping namun sebelum ia sempat menjauh dari pria itu, Revan terlanjur menarik tangan Chelsea dengan kasar hingga ia terjembab ke dalam pelukan Revan.

”Aku tidak akan memberikan celah pada Reno untuk mendapatkanmu kembali. Kamu sudah menjadi milikku dan selamanya akan menjadi milikku !” bisik Revan dengan suara tegas di telinga Chelsea.

Bulu kuduk Chelsea meremang dan hatinya berdebar karena takut dan cemas. Ia pun reflek mendorong tubuh Revan menjauh, namun pria itu semakin mengeratkan pelukannya membuat perasaan Chelsea makin tidak karuan.

Chelse masih berusaha meronta dan berharap ada orang yang masuk ke dalam ruangannya sebelum Revan bertindak lebih jauh. Dan doanya terkabul karena pintu ruangannya terbuka tanpa ketukan pintu sebelumnya.

“Revan ! Sea !”

Suara Papi Agam membuat Revan melepaskan pelukannya dan Chelsea pun bergegas menjauh, mengambil tas laptopnya dan bergegas mendekati Papi Agam.

“Kamu kenapa pucat begini ?” tanya Papi Agam pura-pura terkejut dan tidak bertanya apapun pada Revan.

“Nggak apa-apa, Pi, cuma sedikit pusing,” sahut Chelsea sambil merangkul lengan Papi Agam mengajaknya keluar ruangan.

“Tadinya aku mau ajak Sea makan malam, Pi. Besok aku harus keluar kota selama 2 minggu.”

“Kok tadi Mas Revan nggak bilang kalau mau keluar kota ?” Chelsea balik bertanya.

“Kamu udah terlalu kangen sama aku setelah beberapa hari nggak ketemu sampai langsung peluk dan nggak kasih kesempatan aku bicara,” sahut Revan sambil tertawa renyah.

“Iya, benar juga,” sahut Chelsea sambil tersenyum namun raut wajahnya kesal. Pria di depannya benar-benar pandai bersilat lidah.

“Jadi mau makan malam denganku ?”

“Maaf Mas Revan, kepalaku benar-benar pusing dan perutku mual. Aku pulang sama Papi aja dan mau langsung istirahat.”

“Kalau begitu kita pulang sekarang,” ajak Papi Agam sambil menmegang jemari Chelsea yang merangkul lengannya.

“Sorry Revan, sepertinya malam ini biar Sea pulang sama Papi dulu. Kamu tenang aja, Sea aman sama Papi dan Mami,” ujar Papi Agam cepat sebelum calon menantunya bicara lagi.

Revan tidak menyahut hanya mengepalkan kedua tangannya saat Papi membawa Chelsea keluar ruangan.

Dengan emosi yang ditahan, Revan mengikuti langkah Chelsea dan Papi Agam.

“Kamu juga pulang saja, sudah malam,” perintah Papi Agam pada Nuri yang masih duduk di balik meja kerjanya.

“Baik Pak,” Nuri beranjak bangun sambil menganggukan kepala sekilas.

Papi Agam tidak memberikan celah sedikit pun pada calon menantunya untuk mendekati Chlesea dan langsung membawa putrinya pulang.

“Terima kasih, Pi,” lirih Chelsea saat sudah berada dalam mobil.

“Jangan sungkan kapan pun kamu membutuhkan bantuan Papi,” sahut Papi Agam sambil mengusap kepala putrinya yang mengangguk.

***

Chelsea baru saja selesai makan malam saat rumah mereka kedatangan tamu yang dinanti Chelsea selama beberapa hari ini.

“Ngobrolnya di teras belakang aja,” pinta Papi Agam saat melihat Reno masuk ke ruang tamu sementara Chelsea masih ada di dapur berbincang dengan Mami Nina.

“Sea,” panggil Papi saat masuk ke ruang makan bersama Reno.

Chelsea menoleh dan matanya membola saat melihat sosok Reno yang dibiarkan masuk oleh Papi Agam. Antara bingung dan senang, Chelsea pun meninggalkan Mami dan mengajak Reno ke teras belakang.

“Om Agam bilang kamu lagi kurang sehat ?” tanya Reno saat keduanya sudah duduk di teras belakang.

“Jangan bilang Papi nelepon kamu dan kasih tahu kejadian di kantor ?” Chelsea menyipitkan matanya menatap Reno penuh selidik.

“Memangnya ada apa di kantor ?” Reno ikut memicingkan matanya.

“Ngapain aku harus cerita padamu,” ketus Chelsea dengan wajah cemberut. “Kamu bahkan tidak memberi kabar apapun selama seminggu ini, lalu sekarang mendadak datang dan sok peduli padaku.”

“Jadi kamu ngambek karena aku nggak menghubungi kamu seminggu ini ?” ledek Reno sambil tertawa pelan.

“Siapa yang ngambek ? Kamu itu calon adik iparku bukan tunanganku. Aku hanya kesal karena sekarang kamu datang dan bersikap seolah peduli padaku.”

“Karena aku memang peduli padamu dan aku tahu apa yang terjadi padamu seminggu ini,” Reno masih tertawa dan pindah berlutut di depan Chelsea

“Aku tahu kalau kamu mengomel pada Nia karena aku tiba-tiba menghilang dan tidak memberi kabar atau pesan padamu.”

“Dasar Nia pengadu,” gerutu Chelsea sambil membuang pandangan ke arah lain, tidak mau membalas tatapan Reno.

“Jadi ada yang kangen sama aku nih ?” ledek Reno menggenggam jemari Chelsea.

“Reno apa-apaan sih ?” Chelsea berusaha melepaskan tangan Reno karena debar jantungnya tidak karuan dan membuat jemarinya mulai panas dingin.

“Kenapa ? Takut ketahuan kalau kamu masih berdebar saat berdekatan denganku ?”

“Cowok over pede !” mata Chelsea melotot dan berusaha melepaskan tangan Reno.

“Pulang sana, aku mau tidur !” Chelsea beranjak bangun diikuti oleh Reno namun belum sempat Chelsea berbalik, Reno menarik Chelsea ke dalam pelukannya.

“Apa Revan menyakiti kamu ?” tanya Reno sambil mengusap bahu Chelsea.

Chelsea terdiam dan tidak meronta seperti saat Revan memeluknya. Pelukan Reno terasa menenangkan karena dilakukan dengan lembut dan tidak kasar serta dipenuhi emosi seperti Revan.

“Sea, aku tidak main-main dengan ucapanku kalau mulai sekarang aku tidak akan membiarkan siapapun menyakitimu terutama Revan. Seperti tebakanmu waktu itu, semua ini aku lakukan untuk menebus rasa bersalahku 4 tahun yang lalu dan tidak ada keinginan untuk memaksa hatimu kembali menyukai aku.”

Chelsea masih terdiam. Entah kenapa hatinya sedikit kecewa saat mendengar kalimat terakhir yang diucapkan Reno.

“Jadi selama ini kamu menyuruh orang mengawasiku ?” ketus Chelsea masih dalam pelukan Reno.

“Nggak ada pengawal atau mata-mata yang khusus aku bayar untuk mengawasimu, tapi sepertinya orang-orang di sekitarmu melihat niat baikku dan dengan sukarela membantuku,” sahut Reno sambil tertaw pelan.

“Menyebalkan !” Chelsea mendorong tubuh Reno hingga pelukannya terlepas.

“Kalian semua selalu tahu apa yang terjadi padaku tapi tidak pernah memberikan aku kesempatan untuk tahu apa yang terjadi pada kalian !”

“Kalian ? Maksud kamu ?”

“Revan, kamu dan Papa ! Kalian selalu tahu apa yang terjadi padaku seolah-olah ada chip CCTV di dalam tubuhku, tapi kamu sendiri tidak pernah memberi kabar apa yang kamu lakukan selama seminggu kemarin. Kamu menghilang begitu saja tanpa mengirim pesan apapun. Benar-benar menyebalkan !”

Chelsea berbalik badan dan masuk ke dalam rumah. Reno tidak menahannya membuat Chelsea sedikit kecewa karena berharap Reno mengejar dan memintanya tetap di situ.

“Papi ngapain di sini ?” tanya Chelsea dengan dahi berkerut saat melihat Papi Agam berdiri di balik tirai yang menutupi pintu kaca antara rumah bagian dalam dan teras.

“Cari angin,” sahut Papi Agam asal.

Chelsea mendengus kesal dan sempat menoleh ke arah Reno yang senyum-senyum berdiri di tempatnya

“Sejak kapan Papi jadi mata-matanya Reno ?” ketus Chelsea lalu bergegas naik ke lantai 2, kembali ke kamarnya.

Papi Agam tersenyum sambil geleng-geleng kepala. Putrinya bertanya tapi langsung pergi tanpa menunggu jawaban Papi.

“Terima kasih sudah datang kemari,” ujar Papi Agam setelah Chelsea menghilang.

“Sepertinya suasana hati Sea sudah lebih baik karena sudah bisa ngambek lagi,” ujar Papi Agam sambil tertawa pelan.

“Tidak masalah, Om, buat saya suasana hati Chelsea lebih penting dari pekerjaan. Saya pamit dulu, Om.”

“Jadi kamu langsung balik ke Serang lagi ?” tanya Papi Agam saat Reno pamitan.

“Iya, Om. Besok acara serah terimanya, minimal saya memantau bagaimana orang lapangan menangani pembeli kalau sampai ada komplain.”

“Hati-hati di jalan,” Papi Agam menepuk bahu Reno sebelum pria itu masuk ke dalam mobil.

“Terima kasih atas kesempatannya, Om,” ujar Reno dengab tulus.

Papi Agam mengangguk-angguk sambil tersenyum dan menunggu sampai mobil Reno meninggalkan halaman rumahnya.

1
nobita
betul Chelsea.. laki laki bukan hanya Reno aja... masih banyak yg lain....
nobita
hubungan yg rumit antara Reno dan Sherly
nobita
ya ampun Chelsea... pede sekali kamu
Ichal Sulthan
kok kyaknya Bastian msih hidup dah
Lia Yanna
Luar biasa
Ea&Al
koh aq yg sedih bacanya y/Whimper/
antha mom
sea memang takdir mu hanya untuk Reno
antha mom
sea,,,sea segitu rumit nya perjalanan cinta mu
Reno yg menolak perjodohan sehingga dia membuat rekayasa pacaran sama Serly,
Revan yg hanya pura pura mencintai mu padahal dia sudah punya anak dari Dita
Bastian yg mencintai mu tapi dia punya masa lalu yang kelam sehingga dia punya anak dari perempuan lain 🤭🤭🤦‍♀️
antha mom
thor ceritanya bagus,aku kasih hadiah bunga mawar 🌹 2x
antha mom
Luar biasa
Ellis Singerita
oke juga
sweetpurple
Luar biasa
Qaisaa Nazarudin
Kenapa Sea gak videoin aja sebagai buktinya..kalo cuman ngomong gak ada yg bakalan percaya,Ntar yg ada kamu yg dituduh ngarang..
Lutfi Handayani
bastian sepertinya masih hidup
Lutfi Handayani
iya masak sea aja yg bisa gak suka
Lutfi Handayani
thorr kenapa sama Revan si chelsea balikin donk Ama reno
Whyro Sablenk
crtnya bagus bgt thor, mksh banyak pake bangeet/Pray//Pray//Pray/.
Qaisaa Nazarudin
Wkwkwkwk Mampos kau Reno,Bukannya Sea makin dekat,malah makin menjauh..🤣🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Kalo bener Revan begitu jahat,Apa bedanya dgn kamu dulu..
Lilik Juhariah
bagus ceritanya dan alurnya jelas ,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!