NovelToon NovelToon
Looking For Murder

Looking For Murder

Status: tamat
Genre:Action / Misteri / Mafia / Tamat
Popularitas:992k
Nilai: 5
Nama Author: Bas_E

Kisah ini adalah kisah seorang perwira menengah kepolisian Osaka yang bernama Takagi Fujimaru, 35 tahun, bersama rekannya Kaoru Usui, 30 tahun, yang mengungkap kasus pembunuhan berantai. Kasus ini terinspirasi dari kisah nyata pembunuhan berantai yang terjadi di Hongkong pada tahun 1982. Dalam bekerja mereka dibantu seorang dokter ahli forensik yang bernama Keiko Kitagawa, 35 tahun. Bagaimanakah kisah perjuangan mereka mengungkap kasus dan menemukan pelaku yang sesungguhnya ?
Selamat membaca....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bas_E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Interogasi

Tanpa membuang waktu, Kaoru segera meluncur ke bar Nayuta yang beralamat di Chuo Ward, Nishishinsaibashi, 1 Chome−6−17 Osaka, yang berjarak 27,1 kilometer dari rumah sakit Universitas Osaka. Setelah berkendara selama lebih kurang 26 menit, Kaoru tiba di lokasi yang ia tuju. Dengan menaiki lift, Kaoru menuju lantai 5 gedung itu.

Bar yang terletak agak tersembunyi itu masih nampak sepi. Di depan pintu masuk terdapat banner bar yang menjelaskan jam buka dan tutupnya. Masih ada waktu 3 jam lagi, sebelum bar itu benar-benar ramai. Kaoru masuk melalui pintu masuk bar yang sedikit terbuka. Di dalam bar terlihat beberapa orang karyawan masih melakukan persiapan untuk menyambut konsumen mereka. Seorang karyawan bar mendekatinya.

"Maaf, Tuan. Saat ini kami belum buka. Anda bisa datang nanti pukul 5 sore" Kata karyawan itu, ramah.

Setelah Kaoru memperlihatkan lencana kepolisiannya, karyawan itu akhirnya mengizinkan Kaoru masuk. Ia juga mengantarkan Kaoru untuk menemui Manager bar dan mengutarakan maksud serta tujuan kedatangannya. Manager bar bersedia membantu dengan memperlihatkan rekaman kamera pengawas yang ada di dalam dan di luar bar saat Adriana dan Shuji datang ke tempat itu.

Dari hasil rekaman cctv, pukul 8 malam, Shuji terlihat datang terlebih dahulu. Dia duduk di meja bar dan memesan minuman. 15 menit kemudian Adriana datang. Ia langsung menuju ke tempat Shuji dan membisikkan sesuatu. Mereka berdua kemudian pindah duduk di meja pojok. Mereka minum-minum sambil tertawa-tawa menikmati musik. Adriana terlihat mulai mabuk. Begitu juga dengan Shuji. Entah karena mabuk, mereka terlihat saling merangkul dan berciuuman. Karena kapasitas tempat duduk di bar itu cuma untuk 20 orang, tentu saja aksi mereka meresahkan pengunjung yang lain. Mereka kemudian di usir keluar, di temani security sampai ke luar gedung. Tiba di luar, Mereka terlihat masih saling berangkulan pergi menjauh hingga menghilang dari jangkauan kamera pengawas yang ada di luar.

Setelah mendapatkan salinan rekaman kamera pengawas dan menanyai beberapa orang saksi yg ada saat itu, Kaoru langsung menuju rumah Shuji. Rumah kecil yang terletak di pinggir kota Osaka itu, terlihat sepi. Namun cukup terawat.

“Kelihatannya dia belum pulang” Gumam Kaoru. Ia memarkirkan kendaraannya di seberang rumah Shuji. Kaoru menunggu cukup lama di dalam mobil, menanti kepulangan pria itu.

Pukul 10 malam, sebuah taksi berhenti tepat di depan rumah. Lelaki yang telah di tunggu Kaoru cukup lama itu, terlihat turun dari taksi. Kaoru segera keluar dari mobilnya dan mempercepat langkah kakinya.

“ Tetsuya-san. Bisa kita bicara sebentar?”

“Iya?” Shuji terlihat terkejut dengan kehadiran Kaoru di rumahnya.

“Aku Usui Kaoru. Bisa minta waktu sebentar. Ada beberapa hal yang ingin aku tanyakan” Kaoru memperlihatkan lencananya pada Shuji.

“Oh. Baiklah. Kita bicara di dalam saja. Mari masuk Tuan” Shuji membuka pintu rumah dan mengajak Kaoru masuk.

Shuji mempersilahkan Kaoru duduk di ruang tamu rumah sederhananya yang terlihat nyaman itu, dengan lantai beralaskan tatami dilengkapi meja berkaki pendek. Shuji kemudian masuk ke ruang dalam dan kembali beberapa saat kemudian dengan membawa 2 Kaleng minuman ringan dan meletakkan di atas meja.

“Silahkan di minum, Tuan. Yang ada cuma ini. Makanan kecil pun tidak ada. Maklum, aku tinggal sendirian di rumah ini".

“Tidak apa-apa. Bukan masalah besar”

Kemudian Shuji mengambil posisi duduk di depan Kaoru.

“Jadi, apa yang bisa aku bantu, Tuan?”

“Aku ingin mengetahui, apa yang anda lakukan pada malam tanggal 22 September 2020?”

“22 Januari hari apa, ya? “ Tanya Shuji

“Hari Kamis”.

Shuji tampak berfikir sejenak. “Kalau tidak salah, malam itu aku pergi minum-minum dengan temanku.”

“Dengan berapa orang temanmu?”

“Cuma 1 orang.”

“Siapa nama temanmu itu?”

“Harus disebut namanya?”

“Memang temanmu itu tidak punya nama?”

“Tentu saja punya, Tuan”

“Siapa namanya?”

Shuji nampak berfikir. Kedua tangannya yang terletak di atas paha nampak menggenggam erat.

“Adriana”.

“Perempuan?” .

“Iya”.

“Nihonjin (Orang Jepang) ?".

“Bukan. Hakujin (Orang kulit putih/orang barat)”.

“Berasal dari negara mana?”.

“Jerman”.

“Kalian berdua pergi minum-minum kemana?”

“Ke bar, Tuan”.

“Bar yang mana?”

“Nayuta Bar” .

“Kau menjemputnya?”

“Tidak. Kami janji bertemu di sana”.

“Apa yang kalian lakukan di sana?”

“Cuma minum-minum. Setelah itu pulang”.

“Apa yang kalian lakukan selama minum-minum?”

“Ngobrol dan menikmati musik”.

“Apa saja yang kalian bicarakan?”

“Bukan hal yang penting. Hanya membicarakan kegiatan keseharian saja”.

“Cuma itu?”

“Iya, Tuan”.

“Setelah itu kau pulang kemana?”

“Ke rumahku”.

“Temanmu?”

“Pulang ke apartemennya”.

“Kalian tidak pulang bersama?”

“Kami berlawanan arah. Aku mengantarnya sampai ke taksi. Aku membayar taksi itu. Aku juga memberi tahu alamat apartemennya pada supir taksi”.

“Kenapa kau tidak mengantar sampai apartemennya?”

“Aku takut ketemu dengan kakaknya yang galak itu”.

“Benarkah yang kau sampaikan itu? Apa yang telah kau katakan, berbeda dengan bukti rekaman cctv yang sudah aku lihat”.

Shuji terlihat terkejut. Keringat terlihat membasahi dahinya. Tenggorokannya terasa kering. Shuji membuka kaleng soft drink yang tadi dibawanya, dan meneguknya dengan kasar.

“Sekali lagi aku tanyakan, jawab dengan jujur. Kalo anda mempersulit penyelidikan, Anda akan aku bawa ke kantor. Anda juga bisa di tahan karena memberi keterangan palsu”.

Shuji menghapus keringat di kening dengan telapak tangannya. Ia mulai bercerita pada Kaoru dengan suara yang di buat tenang.

1
aas
pasangan yg tertukar 🤭
ᵇᵃˢᵉ™ Ꭼ ⌥: Alhamdulillah. masih belajar aku kk 🙈
total 3 replies
aas
aseeeek Sora sama Kaoru bertemu kembali ❤️
aas
wooh ternyataa dokternyaa dong 👍
aas
hidih ngeselin juga nih Yana
aas
dikira keiko sama takagii 😭😭😭
aas
hadeeeh Teramae segitu sayangnya sama Yana
aas
hamil kayanya nih 😆
aas
hadeeeuh walaupun DID tapi kan tetep aja yaa ngebunuuh iiih kzeeeel
aas
jd inget drama kill me heal me
aas
oalaaah si yusa berkepribadian ganda
aas
eeeh mimpi ternyata 😅
aas
waduuuh udh jatuh cinta sama yg lain eh si mantan malah balik lagi 😡
aas
waaaah 🤭❤️
deka
kepribadian ganda?
deka
yusa?
deka
kok Januari?
deka
berarti sepupu kaoru ini
deka
penampakan keknya itu yg memperingatkan mr. geo
deka
jangan jangan suaminya mr. jo
adi_nata
terima kasih banyak juga untuk karyanya yang luar biasa, author Elin Bas_e
ᵇᵃˢᵉ™ Ꭼ ⌥: Terimakasih sudah membaca sampai akhir. Terimakasih untuk support n masukannya. Semua sangat berarti bagi aku.. 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!