NovelToon NovelToon
Night Destiny

Night Destiny

Status: tamat
Genre:One Night Stand / Hamil di luar nikah
Popularitas:1.7M
Nilai: 5
Nama Author: AfkaRista

Tidak pernah terbayang jika malam yang dia habiskan bersama pria asing yang memberinya uang 1M akan menumbuhkan janin didalam rahimnya.

Salsabila, gadis cantik berusia 26 tahun itu memutuskan merawat calon anaknya seorang diri. Selain tidak mengenal ayah dari calon anaknya. Rupanya pria itu sudah memiliki tunangan dan akan segera menikah.

Mampukah Salsabila menghadapi kerasnya hidup saat dia hamil tanpa suami?. Apalagi dia hamil diluar nikah!.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AfkaRista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Belum Bisa Menerima

"J-jadi mereka adalah orang tuaku?."

Azka menghampiri istrinya, dia membawa Salsa menjauh dari pecahan gelas yang ada dibawah kakinya.

"Kakimu tidak terkena pecahan gelas, kan?."

Salsa menggeleng, "A-apa maksud ucapanmu tadi, Ka? Benarkah orang tua Salwa adalah orang tua kandungku? Bagaimana bisa?."

Azka menghela nafas panjang, dia bersiap menceritakan semua yang didengarnya dari Dirga pada istrinya. "Waktu kamu dibawa ke rumah sakit, kamu kehilangan banyak darah. Darahmu adalah golongan darah langka. Entah mengikuti kita atau tidak, tapi saat dokter mengatakan kamu butuh banyak darah, dia langsung mendonorkan darahnya ketika tahu darahnya sama denganmu. Awalnya aku menolak, namun aku tidak boleh egois karena nyawamu taruhannya. Saat itu rupanya om Danar meminta dokter melakukan tes DNA untuk kalian. Entah apa alasannya, dan bagaimana bisa dia berfikir melakukan itu. Tapi hasilnya ternyata benar, kamu adalah anak kandung mereka yang hilang!."

Salsa tercengang, ternyata dia masih memiliki orang tua kandung, bahkan kehidupan mereka begitu nyaman. Berbeda dengannya yang hidup susah. Apalagi, karena pria itulah Salsa harus kehilangan bayinya. Dulu, dia selalu berharap ada orang yang akan menjemputnya, mengaku sebagai orang tuanya dan membawanya hidup bahagia bersama mereka. Namun saat hari itu tiba, entah kenapa Salsa berat menerimanya.

"Kamu baik-baik saja?," tanya Azka.

Salsa hanya diam, entah harus bahagia atau sedih dia sendiri tidak tahu. "Aku harus apa, Ka?."

Azka membawa Salsa dalam pelukannya, dia tahu Salsa kecewa dengan keadaan yang menimpanya sekarang. "Aku tidak tahu apa yang kamu rasakan. Tapi kalau kamu belum bisa menerima semuanya, tidak perlu dipaksakan. Berdamailah dengan hatimu dulu, setelah itu baru kamu bisa berdamai dengan keadaan!."

Salsa menikmati pelukan suaminya, pelukan yang selalu membuatnya nyaman, " Apakah aku berdosa jika aku belum bisa menerima mereka? Banyak sekali pertanyaan yang aku tanyakan pada diriku sendiri, Ka. Kemana mereka selama ini? Apa mereka pernah mencariku? Atau justru lupa padaku. Kamu tahu betul kehidupan mereka begitu nyaman. Berbeda denganku yang bahkan harus bekerja keras hingga bertemu denganmu malam itu. Kenapa harus mereka orangnya, Ka? Kenapa harus orang yang membuat bayi kita--!." Salsa tak mampu meneruskan kata-katanya, hatinya terlalu perih menerima semua kenyataan ini.

Azka mengusap air mata Salsa, "Aku tidak akan memaksamu bertemu dengan mereka. Kau memiliki hak menolak untuk bertemu dengan Om Danar dan Tante Anya!."

Salsa merasa sesak, perasaannya campur aduk. Ingin sekali dia dipeluk ibu kandungnya, ingin sekali dia bercanda, makan, bahkan tidur dengan orang tuanya. Hal yang tidak pernah Salsa rasakan hingga sekarang. Dosakah jika dia menolak orang tuanya sendiri? Bukan ingin menjadi anak durhaka, Salsa hanya kecewa dengan keadaan. Kenapa takdir mempermainkannya seperti ini. Bahkan dia adalah kakak dari Salwa, mantan tunangan suaminya. Bukankah begitu kejam mengambil orang yang adikmu cintai? Semua terasa tumit, entah bagaimana Salsa menjalani semuanya ke depan.

Benar kata Azka, dia harus berdamai dengan hatinya dulu baru bisa berdamai dengan keadaan.

*

*

"Mana?," tagih Salwa pada pria didepannya.

"Ini, sesuai permintaanmu!,"

Salwa memeriksa amplop yang diterima dari pria itu, kemudian tertawa. "Bagus, aku suka kerjamu. Ini bayaranmu!," ucapnya sambil memberikan amplop tebal kepada pria tersebut.

Salwa tersenyum meninggalkan cafe, dia mengendarai mobilnya lalu pulang ke rumah.

"Kamu sudah pulang?," tanya Anya

"Iya, Ma. Aku sudah bertemu dengan temanku!."

"Bisa kita bicara berdua sebentar? Bukankah sudah lama kita tidak bicara berdua?."

Salwa menatap Mamanya, sejak insiden Anya menamparnya, hubungan keduanya sedikit renggang.

"Baiklah, Ma. Kita bisa ngobrol dikamar seperti biasanya."

Anya mengangguk, dia merangkul lengan Salwa lalu berjalan menuju kamar putrinya. Kamar yang begitu mewah dan lengkap. Seketika hati Anya merasa miris, anak yang dia angkat hidup begitu nyaman. Sementara putri kandungnya, dia selama ini hidup di Panti Asuhan.

"Ma? Apa ada yang Mama pikirkan? Mama melamun!."

Anya menggeleng, "Mama tidak memikirkan apa-apa."

Salwa duduk disamping Mamanya, "Sudah lama kita tidak bicara berdua seperti ini, kan Ma. Tepatnya setelah Azka membatalkan pernikahanku."

Anya mengangguk, "Bagaimana perasaanmu sekarang pada Azka? Kau sudah bisa merelakannya?."

Salwa menatap Mamanya lekat, "Itu mustahil, Ma. Mama tahu seberapa besar aku mencintai Akza. Hubungan kami terjalin sejak kecil. Melupakan semuanya tentu tidak semudah membalik telapak tangan!."

Anya membelai kepada Salwa, hal yang selaku dia lakukan sejak gadis itu menjadi anaknya. "Melupakan memang tidak mudah. Tapi mengikhlaskan, akan membuat kita merasa lega. Cobalah kamu berfikir terbuka. Mungkin Allah memang tidak menakdirkan kamu dan Azka bersama. Kalian masih bisa dekat sebagai kakak adik kan?."

Salwa langsung berdiri, dia memandang Mamanya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. "Jika tujuan Mama mengajakku bicara hanya untuk memintaku melupakan Azka. Mama salah besar jika mengira aku akan melakukannya. Aku tidak bisa dan aku tidak mau. Lagipula Azka sudah tidak punya kewajiban untuk bertanggung jawab pada wanita itu karena anak mereka sudah tiada. Azka bisa kembali lagi padaku dan menceraikan istrinya!."

Anya menatap Salwa dengan nanar, inikah putri yang ia besarkan dengan penuh kasih sayang itu? Putri yang dia cintai dan kasihi sejak kecil.

Kebiasaan Danar memanjakan dan memberikan apapun yang Salwa minta membuatnya menjadi gadis egois. Selain itu Salwa juga keras kepala.

"Tapi Azka sudah memilih Salsa, sayang. Dia sudah memustuskan untuk meneruskan rumah tangga mereka meskipun anaknya sudah tiada. Apa kamu pikir Azka mau kembali padamu setelah dia menentukan pilihannya? Kamu hanya akan menyakiti dirimu sendiri."

Salwa tersenyum getir, "Mama memang sudah berubah. Mama bukan lagi Mama yang aku kenal. Sekarang Mama lebih membela orang lain daripada putri Mama sendiri!."

"Mama hanya tidak mau kamu terluka terlalu dalam, Sal. Mama mengatakan semua ini karena Mama menyayangi kamu. Kamu cantik, Mama yakin diluar sana banyak pria yang mau menjadi pendamping hidup kamu. Mulailah membuka diri, mulailah menata kembali hidup kamu, Nak. Lupakan Azka."

Salwa menggeleng, "Aku memang akan menata kembali hidupku. Tapi hanya dengan Azka!."

*

*

Yang mau menghujat Salwa angkat tangan?

1
Sri wartuti Tuti
tinggal Lin aja azka... perempuan egois
Lies Atikah
lumayan si alika karna diberi harapan yah ngekorlah kecuali kamunya tegas dan ingat bini
Lies Atikah
Azka si alika kok ga k di tengok bukankah butuh perlindungan kasih sayang darimu kasian Azka kesempatan emas nih gak usah ngumpet2 lagi buat ketemu
Lies Atikah
Azka dapat dong celupan geratis bonus ngpain sedih SiAlika menunggumu tuh
Lies Atikah
makan tuh si alika dasar si azka meleu sukurin bini sendiri di antep eh malah sibuk dengan yang lain dengan alasan walau aku sama yang lain tapi cintaku hanya untukmu kamu harus percaya begitu kan emh meuni geileuh
Lies Atikah
si Azka ..mah meleu gak peka jadi geuleuh ah
Lies Atikah
so seet banget
Lies Atikah
si salwa lain di mulut lain dihati semoga kejahatan mu kembali kepadamu
Lies Atikah
tegas semoga bini nya juga gitu berani melawan kalau ada orang yang macam2 tidak lemah dan mengalah mulu lanjt
Lies Atikah
suka yang gemes 2 sin semangaaaat thor
Lies Atikah
jangan kalah Salsa lawan ingat dia bukan adikmu lagian Azka kamu apa susah nya bilang akumencintai istri ku ih dasar si salwa gak punya harga diri serasa X pdahal cuma anak pungut dari tong sampah
Lies Atikah
Salsa anak kandung kalau si salwa anak angkot jadi gak sedarah
Lies Atikah
hemh makan tuh si salwa dasar manusia arogan
aida eljinan
aku suka bgt sama semua novel author, ceritanya bagus gak membosankan, bahasanya, alurnya semua keren
semangat thor
Sunny Kwok
Luar biasa
Muslika
goblokk Lo azka
Muslika
kak...semua cerita mu best bangett keren,bahasa y,alur y sungguh menawan TPI sayang like komen y dikit..semoga mkin berkembang dan byak pembaca
Jati Empina
asyik menuntut kepercayaan tapi kelakuan sangat mencurigakan...kepercayaan tidak ada rahsia baru tidak ada Salah faham
Jati Empina
nasib akza punya ADIL yang peka
Jati Empina
dengki kalau sudah mendarah daging memang susah di buang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!