She'S Mine

Key menatap pantulan tubuhnya di standing mirror yang ada di kamarnya. Dia tersenyum saat melihat dress berwarna tosca yang terlihat pas di tubuhnya.

Semalam mom Lisa memberinya banyak baju baru yang kini hampir memenuhi isi lemarinya. Bahkan bukan hanya baju saja, tapi mom Lisa juga membelikannya tas dan juga sepatu sebagai pelengkap.

Senang? Tentu saja Key merasa sangat senang. Karena itu artinya mom Lisa memperdulikan penampilannya. Dan karena mom Lisa juga, akhirnya Key bisa merasakan bagaimana rasanya memiliki seorang ibu yang bukan hanya perduli, tapi juga menyayanginya dengan tulus.

Dan sama seperti rutinitas di pagi-pagi sebelumnya, Alex akan mampir ke kamar Keyra untuk mengajak adiknya turun bersama untuk sarapan pagi.

"Tiap hari kamu makin cantik aja dek," puji Alex sembari menggandeng tangan Keyra.

"Kak Alex apaan sih dari kemarin muji Key gitu," sahut Key yang kini memilih untuk memalingkan wajahnya.

"Kakak kan cuma berbicara fakta," ucap Alex bertepatan dengan dirinya dan Key yang tiba di ruang makan.

"Loh mom, sarapan buat kita mana?" tanya Alex yang merasa heran melihat meja makan yang masih kosong.

"Kemarin mbak Siti lupa belanja. Padahal stok makanan udah abis semua. Jadi pagi ini gak ada makanan untuk kita sarapan," jawab mom Lisa berbohong. Karena pada kenyataannya stok bahan makanan di kulkas masih sangat melimpah.

"Yah mom, trus kita sarapan apa dong?" tanya Alex dengan wajah kecewanya. "Mana Alex udah laper banget lagi. Kamu juga udah laper kan dek?" tanya Alex pada Keyra. Namun adiknya itu justru tak menjawab pertanyaannya.

"Kamu tenang aja Kim. Mommy udah punya solusi," jawab mom Lisa sambil tersenyum miring.

"Solusi? Solusinya apa mom?" Alex kembali bertanya.

"Kalian berdua bisa sarapan di rumah Ello. Karena mommy sudah telfon Ello dan minta tambahan dua porsi menu sarapan untuk kalian," jawab mom Lisa. Dan ternyata ini adalah salah satu rencana pertama mom Lisa and the gengs.

"Lah, mending nanti Alex sama Key makan di tukang bubur depan komplek aja daripada harus sarapan di rumah Ello," sahut Alex. Dia memang masih menghindari Hiro, atau lebih tepatnya sengaja meminimalisir pertemuan antara Key dan Hiro.

"Jangan," sahut mom Lisa dengan cepat.

"Kenapa?" tanya Alex heran.

"Tadi Ello ngasih tau mommy kalau bi Sari udah masak banyak untuk sarapan kalian."

"Kan disana banyak orang mom. Walaupun Bi Sari masak banyak pasti bakalan abis."

"Jangan protes. Kamu sama Key sarapan di rumah Ello. Mami gak mau Genta marah karena udah kalian gak sarapan disana," ucap Mom Lisa yang tak ingin ada penolakan lagi.

"Lah mommy kok jadi gak nyambung gini sih," gerutu Alex yang merasa aneh dengan sikap mom Lisa. "Lagian kenapa coba bawa-bawa papi Genta segala? Kan sarapan Alex gak ada hubungannya sama papi Genta."

"Kamu ini dari tadi protes terus. Udah sekarang berangkat sana!" perintah mom Lisa sembari mendorong tubuh Alex keluar dari ruang makan.

"Haisshh...... Iya-iya Alex berangkat." Alex mencium punggung tangan mom Lisa dan di ikuti oleh Keyra yang juga melakukan hal yang sama.

"Hati-hati! Dan inget. Sarapannya di rumah papi Genta. Jangan beli makan di luar. Kalau sampe kamu sarapan di luar, mommy bakalan minta Dad kamu buat motong uang jajan kamu setahun," ucap mom Lisa memperingatkan.

"Haishh... Iya-iya," sahut Alex sebal. 'Dasar mommy prik (freak/aneh).'

~

Semalam, Ayura dan Ello sudah menceritakan pada Papi Genta dan juga Hiro tentang rencana mom Lisa untuk menjodohkan Alex dan Keyra secara diam-diam.

Dan tanpa pikir panjang papi Genta langsung setuju dengan renana perjodohan itu. Apalagi sejauh ini Papi Genta mengenal Key sebagai sosok gadis baik dan tak banyak tingkah. Dan Papi Genta meyakini jika gadis seperti itu sangat cocok dengan pribadi Alex yang bisa di bilang sedikit tengil.

Sedangkan Hiro sendiri memilih untuk tak berkomentar banyak. Namun jika untuk membantu menyatukan Alex dan Keyra, Hiro bersedia untuk membantu. Dan hal itu membuat Ayura bahagia, dia pikir kakak kesayangannya itu akan patah hati mendengar rencana mom Lisa. Karena selama ini Ayura mengira jika Hiro menyukai Keyra. Tapi nyatanya pemikirannya itu salah besar.

Hiro memang sering perhatian pada Key, tapi itu karena dia merasa kasihan dengan gadis seusia adiknya yang sudah menjadi seorang yatim piatu. Dan sejauh ini Hiro hanya menganggap Key sama seperti Ayura. Menganggap Key sebagai adik perempuannya.

Hiro memang sering menggoda Keyra. Tapi lagi-lagi itu karena Hiro menganggap Key sama seperti Ayura, hingga membuat jiwa jahilnya itu muncul begitu saja. Apalagi saat melihat wajah Key yang terlihat malu-malu, itu menjadi moodbooster sendiri untuk seorang Hiro Kazuki Aditama.

"Pagi pi," sapa Alex yang seperti biasa, tiba-tiba sudah berada di ruang makan.

"Pagi Lex, Key."

"Tumben lo udah disini pagi-pagi gini," ucap Ello basa-basi. Karena tentu saja dirinya sudah tahu dari mom Lisa tujuan Alex datang lebih pagi karena ingin sarapan disini.

"Gak usah pura-pura gak tau lo ngab," sahut Alex. "Papi, Alex sama Key numpang sarapan disini ya," izin Alex sembari mendudukan tubuhnya di kursi tepat di samping Hiro.

"Gak perlu izin kayak gitu. Papi tersinggung nih," ucap papi Genta berpura-pura sedih. "Kita kan keluarga, kalau ada makanan ya kita makan bareng-bareng kalau gak ada kita cuma bisa nangis bareng-bareng," sambung papi Genta sambil terkekeh.

"Garing pi jangan nglawak," sahut Ayura yang merasa ucapan papi Genta gak ada lucunya sama sekali.

"Ya kan emang papi bukan pelawak," sahut papi Genta. "Papi itu duda tampan kaya raya," ucap papi Genta dan berhasil membuat Keyra tertawa.

"Maaf," ucap Key lirih saat semua orang menatapnya. 'Duh Key, lo punya mulut kok gak bisa di ajak kompromi,' batin Key mengerutuki kebodohannya yang tertawa tanpa melihat situasi dan kondisi.

"Kamu gak salah kok Key. Papi emang selucu itu," ujar papi Genta tersenyum. "Dan hanya mereka berempat aja yang gak tau hal itu," sambung papi Genta sembari menunjuk ke arah Ayura, Ello, Hiro dan Alex dengan lirikannya. Dan kini, Key pun hanya bisa tersenyum kaku untuk menanggapi ucapan papi Genta.

Beberapa saat kemudian mereka mulai makan dalam diam. Hanya terdengar dentingan sendok yang beradu dengan piring. Keenam orang di meja makan itu memilih fokus pada nasi goreng masing-masing. Sebelum sebuah suara kembali memecahkan keheningan.

"Kak Hiro nanti malem kita double date yuks," ajak Ayura.

"Lo ngledekin gue," ketus Hiro yang merasa tersinggung karena dirinya yang sampai saat ini masih berstatus jomblo.

"Gak gitu kakakku yang ganteng. Maksud Ayura, Ayura pasangannya sama kak Ello. Dan kak Hiro pasangannya sama kak Keyra."