Sinopsis.
Menceritakan seorang gadia desa yang bekerja di kotanya, gadis itu bernama Ayana Larasti, biasa di panggil Ana. Memiliki paras yang sangat cantik serta tubuh ideal.
Di sisi lain, seorang pemuda tampan bernama Reyhan Bagaskara pewaris perusahaan RB'Corp terbesar di dunia. Karna merasa di khianati sang tunangan membuatnya menjadi pria dingin tak tersentuh. karna melhat orang tuanya sedih menginginkan seorang menantu.
Secara tidak sengaja Reyhan bertemu Ana, karna merasa tertarik. Reyhan menawarkan Ana nikah kontrak dengannya selama 1 tahun. Sebagai bayaran Reyhan akan membiayai pengobatan ayah Ana sampai tuntas.
Akankah Ana menerima tawaran Reyhan?.
Mampukah mereka bersandiwara di depan kedua orang tua mereka?
#Penasaran kan, ikuti terus ceritanya. semoga kalian suka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riana Reza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 34
Setelah kepergian Rina dan sekertarisnya, Reyhan kembali mendekati ranjang istrinya.
"sekarang kamu makan ya, biar aku suapin" ucap Reyhan lembut.
"Aku tidak lapar mas" jawab Ana.
"Apa kau menginginkan sesuatu.." tanya Reyhan.
"Aku tak menginginkan apa-apa,, entah kenapa aku enggak mau jauh darimu..Itu saja" jawab Ana malu-malu..Reyhan senang mendengan penuturan istrinya.
"Tapi kau harus makan sayang, apa kau melupakan bayi kita. Dia juga harus makan sayang, bagaimana ia bisa tumbuh sehat kalau mommynya saja tidak mau makan, kau membiarkannya kelaparan sayang" ucap Reyhan panjang lebar. Ana menghela nafas.
"Ayolah,, kau tak perlu menghabiskan semua ini, beberapa suap pun tak apa asalkan perutmu jangan terlalu kosong."bujuk Reyhan dengan sabar.
"Baiklah.."jawab Ana pasrah, yang di katakan Reyhan ada benernya juga, pikirnya.
Reyhan menyuapi Ana dengan telaten.
Tanpa terasa Ana sudah menghabiskan sepiring makanan. Entah kenapa makanan itu terasa lezat bila Reyhan menyuapinya. Padahal pada saat nyonya Rianty menghidangkan makannan itu, Ana langsung mual dengan mencium baunya saja.
" Terima kasih sayang." ucap Reyhan meletakan piring kosong.
"Untuk.."tanya Ana bingung.
"Karna sudah mau makan."Jawab Reyhan terlihat konyol.
"Hahahahaaa... Mas kamu ini ada saja, masa aku makan kamu bilang terima kasih"Tawa Ana pecah melihat kekonyolan suaminya. Reyhan terpesona melihat istrinya tertawa lepas..
'*k*au sungguh cantik sayang.'batin Reyhan.
"Kenapa kau tertawa sayang.."tanya Reyhan pura-pura bingung.
"Apa yang membuatmu seperti ini mas, kau terlihat konyol." jawab Ana di sela-sela tawanya.
"Benarkah.. Aku sedang bahagia sayang karna sebentar lagi aku jadi daddy."jawab Reyhan tersenyum bahagia.
" Selamat ya mas,"ucap Ana tulus.
"Terima kasih sayang, aku sangat mencintai mu Ana." ucap Reyhan.
"Aku juga mencintaimu mas Reyhan" jawab Ana.
Reyhan mencium bibir Ana dengan lembut. Ana membalas ciuman Reyhan walaupun terasa kaku.
Reyhan melepaskan ciuman ketikan melihat Istrinya ke habisan nafas.
Reyhan mengusap bibir Ana yang basah karna ulahnya dengan ibu jari.
Lalu menciumnya lagi dengan singkat.
"Sekarang kamu istirahat ya,.." titah Reyhan.
" Mas mau kemana." tanya Ana merasa was-was takut di tinggal.
"Aku tak kemana-mana sayang, aku akan menjagamu di sini" jawab Reyhan tersenyum.
"Mas pasti cape, tidurlah di sini mas" ujar Ana menepuk sebelah Ana.
"Tidak sayang, aku bisa tidur di sofa."jawab Reyhan membuat mata Ana berkaca-kaca.
"Mas gak mau tidur denganku lagi setelah mengetahui aku hamil ya." tanya Ana sudah meneteskan matanya, entah kenapa prasaannya sangat sensitif.
"Heyy, jangan nangis sayang. Ok aku akan tidur di sini sama kamu. Asal kamu berhenti menangis" ucap Reyhan membersihkan sisa air mata Ana..
"Benarkah.."tanya Ana dengan mata berbinar bahagia.
"Iya sayang, udah ya jangan nangis lagi" jawab Reyhan, melihat istrinya menangis membuat hatinya teriris apa lagi menangis karna ulahnya.
"Mas dedenya minta di peluuk.." ucap Ana manja mengatas namakan calon anaknya.
"Kamu atau dede yang mau di peluk hem." goda Reyhan.
"Dua duanya mas" jawab Ana malu-malu. Reyhan menarik hidung mancung Ana pelan, karna gemas meihat tingkah istrinya yang lucu menurutnya.
Reyhan membantu Ana berbaring, lalu dirinya berbaring di samping Ana.
Reyhan merengkuh tubuh Ana dengan mesra saling memberikan kenyamanan dan kehangatan pada masing-masing.
kepala Ana tidak mau diam, ia masih mencari tempat ternyamannya.
'*N*yaman' batin Ana mengendus-endus aroma tubuh suaminya yang sangat wangi baginya.
Setelah merasa sangat nyaman ia langsung terlelap dengan cepat. Tapi tidak dengan Reyhan, karna kepala Ana tidak mau diam saat berada di dada bidang Reyhan, membuat sesuatu mengeras di bawah sana.
'*Sabar ya adik kecil, aku tak bisa memasukanmu pada sarangmu, kau harus tahan sampai usia kandungan istriku di nyatakan kuat. Aku tak ingin kau melukai bayiku*..'batin Reyhan pada adik kecil yang meronta-ronta di balik celana.
Reyhan melepaskan tangan Ana yang melilit tubuhnya, semakin Reyhan melepaskan semakin pula Ana mengencangkan pelukannya dengan sangat erat.
Dengan susah payah Reyhan melepaskan tangan Ana dari tubuhnya, ia memasuki kamar mandi untuk mengguyur tubuhnya yang terasa panas.
Setelah puas Reyhan keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang sama, wajahnya terlihat segar.
'*D*ingin' ucapnya mengigil, Reyhan mengguyur tubuhnya dengan air dingin untuk menghilangkan hawa panas yang menjalar tubuhnya.
Reyhan membaringkan badannya lagi di samping istrinya, ia menatap Ana yang tertidur pulas dengan wajah damai.
Pandangan Reyhan beralih turun kebawah, Reyhan membuka baju bawah Ana sedikit, lalu menyapa calon anaknya.
'*S*ayang, baik-baik ya di dalam, jangan menyusahkan mommymu. Daddy menyayangimu son" ucap Reyhan pelan mencium perut rata Ana dengan sayang.
Reyhan mencari kehangatan dengan memeluk erat istrinya, lalu menutupnya badannya dengan selimut tebal.
Tak membutuhkan waku lama, Reyhan langsung pindah ke alam mimpi.
Pagi menjelang.
Ana membuka mata perlahan, matanya langsung tertuju pada wajah tampan suaminya.
Tangan Ana menelusuri dari pipi Reyhan, bibir yang tipis, hidung mancung, alis tebal serta rahang tegasnya.
'Tampan.." batin Ana menikmati indahnya ciptaan tuhan.
"Aku memang tampan sayang.." ucap Reyhan dengan mata terpejam.
"Ka-u sudah bangun mas.." tanya Ana terbata, Ana kaget bercampur malu karna Reyhan memergoki dirinya tengah menatapnya.
"Hemm.."jawab Reyhan tanpa membuka mata.
"Sejak kapan" tanya Ana penasaran.
"Sejak kau menelusuri wajah ku ini, dan bilang bahwa aku tampan"jawab Reyhan tersenyum manis, dengan mata terbuka sempurna.
"Kau PD sekali.."ucap Ana dengan wajah merah.
"Kenapa dengan wajahmu sayang.." goda Reyhan.
"Iiihhh..." ucap Ana memukul pelan dada Reyhan.
"Hahahhaaaa..."tawa Reyhan pecah melihat tingkah istrinya yang lucu.
"Kau lucu sekali sayang saat wajahmu merah begitu.." goda Reyhan di sela-sela tawanya.
Ana menutupi kepalanya dengan selimut, karna Reyhan terus menggoda membuatnya sedih.
"Sayang kenapa di tutupin.."goda Reyhan setelah berhenti tertawa.
Reyhan membuka selimut yang menutupi kepala Ana, Reyhan terkejut melihat wajah Ana sudah basah karna air matanya.
"Sa-ayang kenapa menangis, apa ada yang sakit. Biar aku panggilkan dokter ya...." Tanya Reyhan khawatir. Ana menggelengkan kepala masih dengan isak tangisnya.
"Apa perutmu sakit, apa dede kita yang membuatmu menangis" lanjut Reyhan dengan wajah bingung.
Mendengar calon anaknya di s tuduh, membuat Ana emosi. Ana menatap tajam Reyhan.
"Say-yang ada apa dengan tatapanmu, apa aku salah bicara" tanya Reyhan terbata, karna takut dengan tatapan tajam istrinya.
"Tega-teganya kau menuduh anakku." ujar Ana.
"Maksudnya menuduh apa" tanya Reyhan bingung.
"Kau menyalahkan DIA karna sudah membuatku menangis kan." jawab Ana dengan sangat marah.
"Ti-idak sayang, tidak se-eperti itu.." ucap Reyhan hati-hati.
"Tidak seperti itu, lalu seperti apa hah.." bentak Ana lagi tersulut emosi.
(Aneh bukan🤭🤭 di maklum ya guys namanya juga orang hamil, moodnya berubah)
#Hayo lohh Reyhan kau harus tanggung jawab karna udah bikin bini loe marah.🤭🤭
Selamat membaca, semoga kalian suka.
Hatur nuhun🙏🙏🙏.