Kartel Varo Sinaloa
Pria 29 tahun yang tumbuh sebagai pewaris sementara Sinaloa Group sebab adiknya lah pemegang tahta tertinggi dalam keluarga yang telah berantakan tersebut sedangkan Varo adalah seorang mafia yang berhasil mendirikan kelompok besar sehingga dihindari oleh beberapa kelompok lain.
Valerie Ishana
Gadis 19 tahun yang merupakan putri dari seorang mafia, dia terpaksa harus ditahan karena ulah papanya yang mencari masalah dengan Kartel Varo Sinaloa, seiring berjalannya waktu melewati rintangan menemukan sebuah kebenaran dibalik misteri keduanya sering dipertemukan hingga perlahan rasa itu muncul dalam diri masing-masing.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma Yulianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
pagi itu lina terbangun dan melihat tangan alfin melingkar di perutnya,
deg
aduuuh jantung ku kenapa tiba tiba jalannya cepet sih, padahal aku baru bangun dan nggak pernah olah raga
"fin bangun fin,, gawat jantung ku sakit, toloongg!" teriak lina panik
alfin yang mendengar langsung terbangun dan melihat lina
"lin kamu kenapa, kamu sakit, ayo kerumah sakit aku gendong ya" ucap alfin yang ikut panik
"eeh kok berhenti?" lina heran kenapa jantung nya berhenti berdetak kencang
alfin yang mendengar lina mengernyitkan kening tidak mengerti
"jadi gimana kamu jadi sakit apa nggak?" tanya alfin bingung
"hehe kayaknya nggak fin, tadi detak jantung aku cepet banget berdetak tapi sekarang udah baik baik aja" jawab lina cengengesan
"astaga lina, kamu bangun cuma buat ini, tau gitu aku nggak bakal bangun" ucap alfin dan kembali tidur dengan mendekap lina
"eeh fin jantung aku berdetak lagi, sebaiknya aku pergi ke dokter hari ini" ucap lina sedikit panik
"nggak perlu, nanti kamu searching kenapa jantung kamu seperti itu dan apa obatnya" ucap alfin sedikit kesal karena tingkah bodoh Lina
***
beberapa jam setelah melewati masalah jantung lina dan alfin siap pergi ke kantor kali ini mereka tidak sedang terburu-buru namun tetap saja lina yang seperti anak kecil berlari lari kecil menuju anak tangga
"lina nggak usah lari lari ntar jatuh" ucap Alfin memperingati
"iyaa" jawab lina meski tetap berlari
dimeja makan lina melihat pak man sedang menyiapkan sarapan begitu juga dengan pelayan yang lain
"selamat pagi pak man" sapa lina menebar senyum seindah mungkin
"selamat pagi nona, silahkan duduk" sapa pak man balik sambil mendorong kursi yang akan ditempati lina
"silahkan tuan muda" tambah pak man sopan
"pak man bagaimana keadaan papa tiri ku, apa sudah pulang dari rumah sakit?" tanya alfin santai sambil memasukkan roti kedalam mulutnya
lina tersedak mendengar perkataan alfin
"fin papa kamu masuk rumah sakit kenapa nggak bilang biar kita je,,,,nguk" lina sadar apa yang dia ucapkan salah, karena selama ini pernikahan mereka hanya diketahui oleh para pelayan dirumahnya
"kenapa sih, tenang aja tentang pernikahan kita aku udah ngasih tau mama, mama baik kok buktinya dia langsung merestui pernikahan ambyar kita" ucap alfin sambil terkekeh
"sangat ambyar, apa kita perlu membuat keluarga ambyar?" tanya lina antusias
alfin mendengar perkataan lina hanya terkekeh menggelengkan kepala
"oo iya lin minggu depan aku ada jadwal kosong, jenguk papa bentar gak masalah kali ya, kasian mama sendiri yang jagain yaa walaupun ada si kampret disana tapi dia nggak guna disana" ucap alfin
"serius? yee akhirnya bisa keluar selain pergi ke kantor, aduuh nggak sabar" ucap lina yang asik dengan roti ditangannya
"ya udah berangkat yuk" ajak alfin yang sudah berjalan meninggalkan meja makan disusul oleh lina
"aku duluan ya fin" ucap lina santai hendak pergi tapi dihadang oleh alfin
"kali ini kita berangkat bareng, nggak ada penolakan, nggak ada pemaksaan" ucap Alfin lalu menarik lengan lina masuk kedalam mobil
cih dia tidak berpikir para karyawan akan dibuat heboh jika melakukan ini
30 menit kemudian alfin dan lina sampai didepan gedung Ivanovich grup dan benar saja saat lina turun dari mobil mata mata para pegawai disana tertuju pada lina yaa terkecuali dela yang sudah tau hubungan keduanya
alfin masuk kedalam gedung melewati para pegawai yang rela tidak mengedipkan mata hanya ingin memandang presdir sang pujaan hati,,,, selang beberapa menit lina mencoba memberanikan diri untuk masuk kedalam namun mata mata tidak suka dan tidak sedikit yang berbisik bisik melihat lina satu mobil dengan presdir akhirnya melakukan terpaksa konferensi fers mendadak didepan para pegawai
"ehem kalian tidak perlu khawatir, pak presdir tadi menyuruh saya mengantar dokumen untuk meeting ke rumahnya dan kebetulan saya dengan pak presdir akan berangkat bekerja dan kami memutuskan untuk berangkat bersama, didalam mobil kami hanya membahas masalah pekerjaan tidak lebih dari itu" ucap lina dengan tenang
para pegawai yang mendengar nya merasa lega karena masih memiliki kesempatan untuk mendekati presdir,, dela hanya tertawa sambil menutup mulut melihat tingkah lina yang seakan diterkam oleh para pegawai jika berani mendekati sang presdir
ngulangnya tiap episode sampe lebih dari 4x
apa iya kayak aq yg baru nemuin jd bawaannya maraton deh bacanya