Cindi seorang gadis cantik yang dikagumi oleh banyak kaum adam.namun tak seorangpun yang bisa melelehkan hatinya yang dingin...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mak'e Dirayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab#35
cindi bekerja seperti biasa. dan seperti biasa si chef irfan setiap pagi selalu mengganggunya dengan gombalan-gombalan yang sudah sering ia dengar.
rafa datang beserta elfa dibelakang yang kini menjabat sebagai sekretarisnya.
cindi menundukan kepalanya tanda hormat kepada sang atasan tapi rafa hanya memandangnya sekejap lalu kemudian berlalu menuju ruangannya.
jam makan siang sudah tiba,davina yang baru saja ikut rapat,tiba-tiba berlari menuju meja cindi.
"ra...!"davina terengah karna lelah berlari.
"iya mba ada apa?"sasha menjawab.
"ra...sha...tadi big bos mengumumkan mulai hari ini semua pegawai dihotel ini dapat jatah makan siang geratis direstoran hotel.dan boleh makan sepuasnya"davina senang.
"oh ya?"sasha hampir tidak percaya karna dia tahu makanan yang ada di restoran hotel itu sangat mahal.dan selama ini para karyawan hanya makan dengan nasi kotak yang disediakan hotel "ya kalau gitu sekarang ayo kita makan... tunggu apa lagi"serunya sambil menggandeng lengan cindi.
sasha memesan begitu banyak makanan.entah setan apa yang merasukinya.cindi sampai bingung mau makan yang mana.
"sha...apa perutmu mampu menampung semua makanan ini?"tanya cindi heran melihat mejanya penuh.
"hmmm..."sasha mengangguk dengan mulutnya yang penuh.
sedang asyik menyantap makanan mereka, tiba-tiba mereka dikejutkan oleh kehadiran seorang pria yang tiba-tiba duduk disebelah cindi,
sasha hampir tersedak oleh makanannya karna si bigbos sedang duduk satu meja dengannya.
cindi hanya diam dan melanjutkan makannya,sedangkan sasha merasa tidak enak hati karna melihat bosnya menatap cindi begitu lekat *apa si bos benar-benar mantan pacar zahra?*gumam sasha dalam hati.
"bisa saya bicara?"rafa masih melihat cindi tanpa berkedip.
"tentu saja pak...inikan hotel bapak... bapak adalah penguasanya..hehehe" sasha menjawab dengan merasa agak tertekan.
rafa melihat sasha seakan menyuruhnya untuk meninggalkan mereka berdua.
"baik pak...saya akan pergi..." sasha yang seakan mengerti kode tatapan rafa. kemudian menuju meja lain beserta makanannya.
setelah melihat sasha menjauh,rafa berpindah duduk berhadapan dengan cindi.
"ada apa pak?"tanya cindi sambil menyuapkan makanan kedalam mulutnya
"cin..."
"hmm?"cindi masih asyik dengan makanannya dan tidak memandang rafa saat bicara.
"nikah yuk"cindi tersedak karna mendengar ucapan rafa,mungkin ia salah dengar pikir cindi"kamu nggak salah dengar...aku mengajakmu untuk menikah denganku"sambung rafa yang seakan mengetahui isi hati cindi saat itu
cindi berfikir sejenak"bagaimana dengan elfa"
"elfa?"rafa bingung dengan apa yang cindi maksud.
cindi mengangguk"bukannya kalian sudah tunangan?".
"ha...?tunangan...?"rafa masih belum mengerti.
cindi yang mulai malas untuk membahas masalah ini karna melihat ekspresi rafa yang seperti orang bodoh membuatnya semakin jengkel.
"tunggu...jadi selama ini kamu tidak respect sama aku itu karna kamu pikir kalau aku sudah tunangan dengan elfa?" ucap rafa cengengesan membuat cindi semakin malas.
"nggak tau ah...nggak usah di bahas".
"kok nggak usah dibahas? kan kamu salah paham jadi aku harus lurusin".
cindi memalingkan wajahnya karna merasa malu karna sudah berfikir yang bukan-bukan,tapi cindi seperti itu bukan tanpa alasan.
siapa yang tidak akan curiga saat melihat seorang perempuan keluar dari kamar mandi diapartemen pria hanya memakai handuk dan melihat penampilan pria yang acak-acakan.
apa yang dilakukan pasangan didalam apartemen saat berduaan.itu yang ada didalam pikiran cindi.
terlebih dia melihat ada sebuah cincin melingkar dijari manis elfa saat melihatnya masuk bersama rafa tempo hari.
"cin-"belum sampai rafa menyelesaikan ucapannya tiba-tiba seseorang memanggil cindi.
"kak cindi...!".
ditolehnya dari mana asal suara itu.
seorang anak laki-laki menghampiri meja mereka"kak cindi"ucap laki laki itu" saya dika kak"sambung nya karna melihat cindi yang masih bingung memperhatikannya.
"dika...?"ucap cindi sumringah kemudian mengacak rambut dika,seperti yang ia lakukan dulu.dika menyambut nya dengan senyuman karna melihat senyum dari kakaknya yang ia rindukan.
"kamu tahu dari siapa kakak disini?" tanya cindi setelah dika duduk disebelah cindi.
"dari IG teman dika kak...dia mengunggah foto saat ceck-in dihotel tempat kaka kerja"jelas dika.
"papa tau kalau kakak disini?".
dika menggeleng"dika nggak kasih tahu papa,dika takut kalau kasih tau papa nanti kak cindi malah nggak mau pulang" dika menunduk"kak...kakak pulang ya...papa sakit kak"bujuknya.
cindi tersentak mendengar penuturan dika.
happy reading semua...
jangan lupa jempolnya ya♡♡♡
Syarat dan ketentuan:
Sudah tamat dan Penulis belum di kontrak/sedang tidak terikat kontrak dengan penerbit manapun.
Jenis naskah yang dicari:
1. Novel;
2. Kumpulan Puisi;
3. Kumpulan Cerpen;
4. Naskah non Fiksi, dll.
Jika bersedia harap segera menghubungi saya via DM instagram (@dwafril) atau laman chat yang tersedia pada platform ini.
AE Publishing Cab. Gresik
*paling lambat 15 Agustus 2023
safana jangaan mau dibatain tuntut terus seenak nya aja, kan dari awal safana sudah menolak,eh si brengseknya nya malah maksa dihh