Moren memiliki wajah yang cantik dan postur tubuh yang tinggi sempurna.
Moren bersahabat dengan Elsa dan juga Moza dan itu sebelum Moren mengetahui kebusukan Elsa, dan Elsa yang telah berhianat dengan Moren dengan iya menjalin hubungan dengan Papaku.
SAHABATKU ISTRIMUDA PAPAKU.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dheandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode: 34
Satu bulan sudah Morena dan Moza tidak komunikasi. selain Morena sibuk kerja di perusahaan Sandi Moza pun sibuk dengan Kuliah nya.
"Mah...,Morena berangkat..ya!." pamit Morena sambil berlari-lari menuruni anak tangga rumah nya.
"Sarapan dulu Nak..!" Kata Susi.
"Nanti saja, Mam di kantor takut terlambat kata papa Sandi akan ada meeting pagi ini"
Morena salim mencium tangan Susi.
"Hati-hati..jangan ngebut."
"Ok Mah.., Assalamu'Alaikum.
"Wa'alaikumsalam.
Mobil yang di kendarai Morena melesat dengan kecepatan maksimal.
Sampai di Perusahaan Sandi.
Morena memarkirkan kendaraannya di tempat yang sudah tersedia untuk para staf.
Para pegawai memberi salam.
"Pagi Non Morena." sapa salah satu pegawai.
"Pagi juga." Morena melanjutkan langkah nya.
Sandi yakin kalau Morena mampu memimpin rapat besar kali ini Sandi punya rencana atas kehadiran Hendrik meeting nanti.
Tok...tok...tok
"Masuk"
"Non ini berkas yang akan di bawa meeting nanti"
"Ok..,.terima kasih. tolong letakan saja di meja." Ucap Morena yang masih menatap layar komputer.
Hari ini Morena akan ada meeting perang dingin Sepertinya antara Hendrik dan Angga di perusahaan Sandi pun tergolong perusahaan besar di seluruh Asia.
Pegawai yang lain sudah masuki ruang meeting satu per satu, di sana sudah ada Hendrik, di dampingi sekertaris nya. Bilqis ada juga Angga di dampingi sekertaris nya dan masih banyak lagi dari perusahaan yang lainya.
Tok...tok..tok
"Masuk."
"Permisi non meeting bisa di mulai sekarang?"
"Baik, sebentar lagi saya ke sana."
"Tidak seperti biasanya meeting kali ini serasa mau copot jantung ku" gumam dalam hati Morena.
"Sudah lah, bismillah saja, mungkin karena pertama kali ini meeting besar."
Morena pun melangkah menuju ruang Meeting.
Tak...tak..tak." Suara sepatu Morena.
Celek pintu terbuka.
"Selamat siang semua.." Sapa Morena.
"Siang.., jawab serentak."
Hendrik yang sibuk di layar komputer tidak memperhatikan kedatangan Morena.
Hendrik menutup laptop nya menengok ke arah Morena.
"Morena..?" Sapa Hendrik.
"Papa..? Morena menjabat tangan Hendrik
"Papa apa kabar?"
"Papa baik."
jawab Hendrik singkat. masih tidak percaya kalau meeting kali ini Morena yang memimpin langsung.
"Ya Sudah, rapat kita mulai silahkan perwakilan dari perusahaan tunjukan persentasi nya." Perintah Morena.
30.menit sudah berlangsung. Morena mengumumkan pemenang tender di menangkan oleh perusahaan PT Adi putra tersenyum lebar di wajah tampan Angga.
Morena melangkah keluar dari ruang rapat.
"Morena..., tunggu" Panggil Hendrik
Terdengar suara memanggil namanya, Morena menghentikan langkah nya.
"Kamu itu anak tidak tau diri!. sudah di besar kan, seharusnya kamu memenangkan tender papa, bukan perusahaan lain"
Kata-kata Hendrik sudah buat Morena menitikkan Air matanya. tanpa menjawab Morena melanjutkan langkah nya.
Angga mendengar semua percakapan Hendrik dan Morena. setelah morena meninggalkan Hendrik
Angga mengejar Morena.
"Morena...Morena... tunggu."
Angga menghentikan langkah Morena.
"Mau apa lagi?!. mau menghina saya lagi?lakukan selagi saya masih sanggup mendengar dan menampung segala hinaan mu sewaktu di Negara lain."
"Saya ingin meminta maaf, atas kesalahan pahaman waktu itu!"
"Tidak, ada yang perlu di maafkan saya sudah memaafkan anda, satu lagi jangan kira saya memenangkan anda ini karena anda kakak dari Sahabat saya, ini mutlak aku lakukan secara frovesional kerja. jadi tolong menyingkir lah jangan halangi jalan saya." Ucap Morena tegas.
Angga pun menyingkir menatap pergi Morena dan buat Angga mati kata dalam lawan bicara.
Di ruang kerja Morena menangis sejadi-jadinya
Hendrik berharap Morena memenangkan Tender nya. setelah kalah Hendrik memaki Morena."
Kenapa papa bicara seperti itu papa tega sekali hiks...hiks...hiks."
"Kamu sudah benar, apa yang kamu lakukan itu.
Morena mengangkat kepalanya." Papah Morena beranjak dari tempat duduk nya, memeluk Sandi, dengan tangisan.
"Menangis lah, buktikan pada orang yang telah menyakiti mu, bahwa Morena kuat tegar jangan tunjukan kelemahan mu. Sayang tenang lah papa selalu dukung. Papa selalu ada di belakang Morena jadi tidak usah takut"
Morena menganggukkan kepalanya.
"Hapus air mata mu, papa tidak suka liat Morena Menangis, kamu harus bahagia sayang"
Moren pun menghapus air matanya dengan ke dua telapak tangannya.
Di kediaman Hendrik.
Prang...!" Hendrik membanting gelas yang ada di meja.
"Ada apa sih Mas...!, Marah-marah." tanya Elsa.
"Gara-gara anak sial itu saya jadi kalah tender."
"Maksud mas .Morena?" tanya Elsa.
Entah apa yang ada di dalam pikiran Hendrik sampai saat ini ia belum bisa menerima dan menyayangi Morena, putri tunggal dari hasil perkawinan nya dengan Susi.
"Iya siapa lagi!, dia di percaya oleh Sandi Sandoro."
Elsa sebenar nya sudah tau kalau Morena adalah putri sambung nya Sandi. tapi Elsa menyembunyikan semuanya dari Hendrik, Elsa tidak mau Hendrik bakal menyesal telah meninggalkan Susi.
"Ya sudah lah mas, mungkin belum rezeki mas saja, tidak boleh juga menyalahkan Morena dia hanya mengikuti prosedur kerja mungkin"
"Kalau terus-terusan seperti ini Hendrik bakal miskin!, aku tidak mau miskin seperti dulu lagi enak saja heh!" Gumam Elsa dalam hatinya.
"Maas...,minta uang saya mau shoping"
" kamu tuh! uang uang uang terus!. bukanya menghibur saya lagi stres."
"Saya juga stres Mas..!,di rumah terus!." teriak Elsa.
Rumah tangga Hendrik sering di landa pertengkaran. Elsa yang kini mulai berubah buat Hendrik semakin tertekan. dengan persoalan rumah tangga di tambah perusahaan yang sekarang mulai menurun.
"Ini" Hendrik memberi beberapa lembar rupiah ke Elsa.
"Mana cukup dengan uang segini!"
"Cobalah berhemat, keuangan kita sudah menipis." Ujar Hendrik memberi pemahaman.
Elsa merampas uang dari tangan Hendrik kemudian pergi, mengendari mobil nya.
Sore itu Morena berada di satu tempat yang sama. Morena berjalan beriringan dengan Kenza. di sebuah Mall besar di jakarta.
"Woy tunggu!" Morena mecari suara berada. memutar badan nampak seorang wanita sebaya nya, yang tak asing lagi.
"Halo Morena sayang apa kabar?" bertanya penuh dengan penekanan.
"Hoh..!, rupanya kau masih tidak malu kau menampakan wajah mu di hadapan ku?, wanita M u r a h a a n!.
Perdebatan antara Morena dan Elsa berlangsung ramai hingga menjadi tontonan pengunjung Mal yang sedang ramai sore itu.
Palak..!!" sebuah tamparan melayang ke wajah cantik Morena hingga menampakan memerah di wajah nya.
"Jaga mulut mu! Morena saya tidak pernah menggoda papa mu!, papa mu yang mencintaiku. jangan salahkan saya jika papa mu mencintaiku." Ucap Elsa dengan segala cibiran.
Kerumunan pengunjung mengundang Angga yang sedang berjalan, di kawal dua orang bertubuh kekar.
"Ada keramaian apa di sana buk?" tanya Angga dengan wanita berhijab paruh baya.
Setelah menjelaskan Angga mendekat kerumunan.
"Elsa!, sedang apa kau disini?"
"Angga..!, sejak kapan kamu di jakarta kenapa tidak mengabari ku?"
"Ada apa..?, ini Elsa. Angga tak melihat wajah Morena yang tertunduk memegangi pipi nya.
Morena mengangkat wajah nya," Kau lagi."
"Ada apa Morena?" Morena melangkah pergi Angga menarik tangan nya.
"Lepas tangan saya!" Morena membentak Angga.
"Angga!. untuk apa kau mengejar wanita sial itu?"
Angga pun berpikir jika semua yang di ucapkan Moza salah.Ternyata gadis itu benar adanya jika dia pengganggu rumah tangga orang"
Elsa menghasut Angga seburuk mungkin tentang Morena, dan Angga pun termakan oleh Rayuan Elsa.
"Baik lah, ayo kita cari tempat ngobrol." Ajak Angga mengandeng tangan Elsa.
Elsa yang berpura-pura sedih akan hinaan dari Morena.
Duduk di sebuah kafe di dalam Mall.
"Saya tidak menyangka seorang kepercayaan Sandi, memiliki perilaku yang tidak baik."
"Dia itu penuh dengan kemunafikan" Ucap Elsa menghasut Angga. Angga mengangguk-Angguk kepalanya mendengar kan Elsa bercerita.
Di kediaman Susi.
Morena memasukan mobil nya ke dalam grasi.
Tanpa menoleh Morena masuk langsung menaiki tangga rumah nya.
"Morena...," Panggil Susi. Morena memperdulikan panggilan Susi. Ada apa dia Kenza?!.
Kenza menceritakan kejadian di Mall tadi.
"Mau apa lagi sih wanita itu!" Geram Susi.
"Ada apa dengan Morena!" tanya Sandi yang baru saja keluar dari kamar.
"Entah lah pap. urusan anak muda" Susi menyembunyikan semua dari Sandi, Susi tau jika sandi mengetahuinya Elsa bakal di jblos kan ke penjara kasus pencemaran nama baik.
...----------------...
...Terima kasih atas semua yang memberikan Like dan juga komentar nya. di karya kecil ku Sahabatku istri muda papaku....
Khusus episode paska penculikan.
Apakah tidak ada polisi dilibatkan?
Apakah tidak ada telpon? Kalau tidak ada, bisa kan Moren kirim surat untuk ibunya. Mengabarkan keadaannya dan dimana dan dengan siapa dia tinggal. Kasus penculikan harus diusut. Jangan pasrah
apik ceritane..
lanjuut thoor
pelakor mulai muncul
bakal ad yg jadian nih