NovelToon NovelToon
Dibalik Istana Naga

Dibalik Istana Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan / Romansa / Fantasi Wanita / Harem / Balas Dendam / Enemy to Lovers
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Black _Pen2024

Untuk membalaskan dendam keluarganya, Swan Xin menanggalkan pedangnya dan mengenakan jubah sutra. Menjadi selir di Istana Naga yang mematikan, misinya jelas: hancurkan mereka yang telah membantai klannya. Namun, di antara tiga pangeran yang berebut takhta, Pangeran Bungsu yang dingin, San Long, terus menghalangi jalannya. Ketika konspirasi kuno meledak menjadi kudeta berdarah, Swan Xin, putri Jendral Xin, yang tewas karena fitnah keji, harus memilih antara amarah masa lalu atau masa depan kekaisaran. Ia menyadari musuh terbesarnya mungkin adalah satu-satunya sekutu yang bisa menyelamatkan mereka semua.
Langkah mana yang akan Swan Xin pilih?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Black _Pen2024, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34 Peta dan surat Rahasia yang ditemukan.

San Long jatuh ke dalam kegelapan lubang gorong-gorong yang terbuka. Pandangan terakhirnya adalah kobaran api di mata Selir Xin—bukan api nafsu atau intrik, melainkan nyala api perang. Pedangnya menari, setiap gerakannya adalah sebuah pukulan yang disengaja, menargetkan sendi-sendi zirah musuh, dan darah para prajurit Raja Zhao menyemprot ke dinding ukir Naga Giok.

Dia tidak melarikan diri, jerit batin San Long saat tubuhnya menghantam tanah basah yang dingin. Gulungan peta itu jatuh bersamanya, kaku dan berharga seperti tulang belulang ayahnya.

“Selir! Tangkap dia hidup-hidup! Dia kunci Zen!” teriak Raja Zhao dari atas, suaranya dipenuhi keterkejutan dan kemarahan. San Long bisa mendengar deru pertarungan dan perang, bunyi pedang baja Swan yang beradu dengan tombak zirah. Bunyi itu jauh lebih hidup dan mematikan daripada gemerincing alat makan di jamuan Harem.

“Sangat lambat, Yang Mulia,” cibir Swan dari atas, suaranya memantul tajam dan dingin. “Jenderal Zen melatihmu terlalu lambat! Tiga lawan satu? Betapa menyedihkan.”

Ya Tuhan. Dia adalah putrinya, pikir San Long. Dia merasakan darah di wajahnya—bukan miliknya, tapi bekas teh obat yang dilemparkan Swan—campur dengan air mata kemarahan dan kekaguman yang tiba-tiba. Ia bangkit, merangkak di terowongan gelap yang lembap, merasakan tekstur kuno peta militer itu di tangannya. Dia tidak punya waktu untuk berduka atau memuja. Swan telah membelikannya waktu.

“Tidak! Aku tidak bisa pergi!” San Long mencoba memanjat kembali. Kengerian saat membayangkan wanita yang baru saja menjadi sekutu tepercayanya, yang memberinya harapan, akan dibantai di tangan pamannya sendiri, membakar seluruh keberanian yang selama ini ia sembunyikan.

“Pergilah, Pangeran Bodoh!” teriak Swan dari atas, diselingi desisan pedang yang mengiris. “Ini perintah militer!”

Kata-kata itu mengunci San Long. Perintah militer. Dia adalah pewaris takhta, tetapi dia tidak punya hak untuk mempertanyakan perintah seorang Jenderal di tengah kudeta. Terutama Jenderal yang berkorban untuknya.

San Long memaksa kakinya bergerak maju di sepanjang terowongan gorong-gorong kuno, menyadari bahwa ia baru saja menyaksikan kelahiran kembali seorang Jenderal besar. Sayangnya, Jenderal itu baru lahir hanya untuk mati. Dan dibunuh oleh pamannya!

“Aku harus bertindak sekarang, sesuai rencananya,” ia bergumam, menghirup bau busuk air terowongan dan debu batu. Peta ini. Rencana Beta. Komandan Lei.

Terowongan itu membawanya keluar dari sayap istana yang terbakar, menuju ke gudang penyimpanan sutra di perimeter luar. Dengan cepat, ia menutup lubang gorong-gorong, menanggalkan pakaian kekaisarannya yang berdarah, dan mengenakan pakaian gelap seorang pelayan gudang.

Peta Swan memberinya rute yang jelas. San Long bergegas menuju Paviliun Utara yang telah lama ditinggalkan, tempat ia tahu ada titik komunikasi rahasia dengan Pasukan Bayangan—titik yang dipasang ibunya, Permaisuri Terdahulu, delapan tahun lalu.

Saat mencapai paviliun yang sepi dan diselimuti jaring laba-laba itu, jantung San Long masih berpacu dengan suara benturan pedang Swan. Ia mengeluarkan perangkat komunikasi tersembunyi—cermin perunggu kecil dengan kode frekuensi di balik lapisan kusam—dan mulai memutar kode rumit yang pernah diajarkan almarhum ibunya.

Dia hanya punya satu kesempatan. Dan dia harus memastikan seluruh jaringan Bayangan aktif. Seluruh masa depan dinasti kini ada di tangannya, berkat pengorbanan Swan.

Setelah tiga putaran kode rahasia, cermin perunggu itu bergetar. Suara berderak kasar, lalu suara berat Komandan Lei yang familier terdengar. Suara itu terdengar penuh waspada dan tegang.

“Kode ‘Lampu Giok Terakhir’. Siapa di sana?” tuntut Komandan Lei.

San Long berpegangan erat pada peta. Ia memaksa suaranya menjadi mantap, memerintah, meskipun jiwanya berteriak kesakitan.

“Aku adalah San Long. Pangeran Bungsu. Dengarkan baik-baik, Komandan Lei,” kata San Long, matanya terpaku pada peta yang diberikan Swan, seolah-olah wanita itu sendiri sedang membimbingnya. “Kudeta telah pecah di Sayap Kaisar. Raja Zhao telah mengambil tindakan. Aku berhasil melarikan diri, tetapi… Selir Xin… dia telah terekspos.”

Ada keheningan panjang di ujung sana. Udara dingin terasa menusuk.

“Selir Xin?” suara Komandan Lei hampir tidak terdengar. “Dia putri Jenderal Xin? Apakah Anda yakin, Yang Mulia?”

“Aku yakin. Aku melihatnya bertarung. Dia menggunakan teknik militer ayahmu, Lei. Dia yang memberiku peta ini,” tegas San Long, meyakini Komandan Lei bahwa ia adalah pewaris sejati ayahnya.

“Peta itu…” Komandan Lei bergumam, nadanya berubah serius. “Itu adalah peta jalur rahasia Jenderal Xin. Kalau peta itu ada pada Anda, artinya beliau mempercayai Anda, Yang Mulia. Apakah ia menyebutkan Rencana Beta?”

“Ya,” balas San Long cepat. “Dia bilang untuk mengaktifkan Rencana Beta. Ini berkaitan dengan jalur pasokan di Gunung Bisu dan jalur laut di Muara Timur. Apakah Rencana Beta adalah tentang ‘Serangan Tiga Cabang’?”

Komandan Lei terkejut. “Hanya mendiang Jenderal dan kami yang tahu tentang taktik itu. Astaga. Dia adalah… dia benar-benar putrinya. Rencana Beta telah kami persiapkan sesuai instruksi Tuan Guru Wen. Kami menunggu sinyal kekaisaran.”

San Long mengepalkan tangannya. Sinyal kekaisaran. Sinyal itu seharusnya diberikan oleh Kaisar, yang sekarang mungkin sudah tewas.

“Raja Zhao telah menarik pasukan Zen ke Utara, Komandan,” San Long mencondongkan tubuh ke depan. “Swan katakan ini adalah persiapan sinyal mereka untuk bergerak. Mereka akan menguras kekuatan pasukan perbatasan Utara, membuat jalur logistik utama rentan. Mereka tidak akan menunggu Tahun Baru Musim Semi.”

“Waktunya sempit,” Lei mengakui. “Kami harus bertindak sebelum fajar.”

“Bagaimana status Selir Xin?” San Long bertanya, rasa bersalah mengikis ketenangan yang ia paksakan. “Apakah ada Bayangan di Sayap Kaisar?”

Keheningan di ujung sana terasa mencekik. Lei terdengar seperti menelan ludah. “Unit pelindung pribadi Kaisar tewas dalam hitungan detik. Yang Mulia, Selir Xin—dia adalah pusat perhatian di sana sekarang. Kami tidak bisa menghubunginya, dan laporan dari unit bawah tanah… menunjukkan adanya korban jiwa yang signifikan.”

Jantung San Long serasa terhimpit. Dia melakukan ini untukku. Dia berkorban demi dinasti yang menfitnah keluarganya.

“Tidak,” San Long mendesis, menggenggam peta hingga kertasnya berkerut. Ia tidak akan membiarkan pengorbanannya sia-sia. Tidak peduli betapa sakitnya dia, dia harus menjadi kaisar yang pantas untuk Swan.

“Komandan Lei,” perintah San Long, nadanya kini tegas, mutlak, dipenuhi otoritas yang baru lahir. “Aku memberimu Otoritas Kekaisaran sementara. Seluruh pasukan Bayangan segera hubungi unit sisa Jenderal Xin di perbatasan dan aktifkan Rencana Beta. Ini adalah perintah terakhir yang harus Anda penuhi malam ini.”

“Dan bagaimana dengan posisi kami di ibukota?” tanya Lei. “Kami harus menjaga Anda, Yang Mulia.”

San Long memejamkan mata. “Tidak. Aku harus tinggal di sini. Raja Zhao pasti berpikir aku sudah jauh. Mereka akan fokus memadamkan kekacauan di sayap Kaisar, dan mungkin... membantai Selir Xin.”

Ia membuka matanya. Ia memiliki misi yang lebih penting dari nyawanya sendiri.

“Prioritas utama: Hancurkan jalur pasokan mereka di Gunung Bisu. Potong suplai. Hentikan Serangan Tiga Cabang itu, dan biarkan Raja Zhao tenggelam dalam kebodohan perayaannya yang prematur. Dan yang kedua, Komandan Lei…” San Long menarik napas dalam-dalam, menelan seluruh rasa sakit dan penyesalannya. “Yang kedua adalah tugas terpenting.”

“Perintahkan unit terdekat… untuk menyelamatkan Nona Swan Xin. Lakukan dengan cara apa pun, jangan sampai Raja Zhao tahu ia adalah sandera vital. Dia harus hidup. Dia adalah kunci Tahta yang sah, Komandan. Jadikan dia target prioritas.”

“Kami akan mematuhi, Yang Mulia,” jawab Komandan Lei. “Saya mengaktifkan Rencana Beta. Dalam satu jam, seluruh perbatasan Utara akan berada dalam keadaan siaga tinggi. Garis pertahanan kita bergerak ke timur untuk melindungi jalur logistik. Pasukan kita bergerak sesuai strategi Nona Xin.”

San Long melepaskan tombol pada cermin perunggu itu. Cahaya di paviliun meredup. Ia sendirian di kegelapan, mengenakan pakaian pelayan, memegang peta. Ia baru saja memerintahkan dinasti ke dalam perang sipil terbuka, dan menugaskan pasukan bayangan untuk menyelamatkan satu wanita, di atas segala yang lain.

[Aku akan membersihkan nama ayahmu, Nona Xin. Aku bersumpah. Tapi pertama, aku harus memenangkan perang ini].

Tiba-tiba, bunyi genderang perang dari benteng kekaisaran mulai terdengar di kejauhan—genderang perayaan palsu, menandai deklarasi Raja Zhao tentang pengambilalihan tahta yang berhasil. Ini adalah sinyal. Raja Zhao percaya kudeta telah tuntas.

San Long menatap ke arah Sayap Naga Giok, tempat asap mulai mengepul. Dia mendengar jeritan perayaan yang mengerikan bercampur dengan denting pedang yang samar, jauh di bawah sana.

Ia menarik napas terakhirnya sebelum meninggalkan paviliun, meluncur ke bayangan istana. Di tangannya, peta yang dibuat oleh Jenderal Xin menjadi beban sekaligus sumpah.

Namun, saat ia berbalik, sebuah gulungan kecil lain, yang terjepit di antara peta besar itu, jatuh ke tanah.

San Long mengambilnya. Itu adalah jurnal kulit hitam yang lusuh—jurnal yang telah ia cari-cari selama bertahun-tahun. Jurnal rahasia ibunya, Permaisuri Terdahulu, yang selalu dicurigai San Long menyembunyikan kebenaran tentang Jenderal Xin dan fitnah keluarganya.

San Long membuka gulungan itu, tangannya gemetar di bawah cahaya bulan yang remang-remang. Pada halaman pertama, tergores kaligrafi indah ibunya:

“Kaisar sudah meragukan Zhao. Kami telah menyusun rencana darurat. Xin telah berjanji bahwa jika hal terburuk terjadi, dia akan mengirim putrinya, Swan, yang kelak akan memimpin Bayangan. Namun, untuk menjamin bahwa San Long dapat menerima otoritas, ia harus memiliki…”

San Long menyipitkan mata, mendekatkan gulungan itu ke cahaya yang sangat minim, membaca baris terakhir itu:

“Dia harus memiliki…”

Tiba-tiba, suara deru pasukan berkuda Raja Zhao terdengar tepat di luar tembok paviliun. Mereka sedang membersihkan perimeter. San Long membeku, jantungnya berhenti berdetak. Jika ia tertangkap sekarang, misi Swan akan sia-sia.

Dia harus memiliki apa?! teriak San Long dalam hati, tapi ia harus pergi.

Dia menyelipkan jurnal itu ke dalam bajunya, berjanji untuk membaca sisanya nanti. Dia membiarkan dirinya tenggelam ke dalam kegelapan lorong di bawah, saat suara hentakan kuku kuda mulai mengisi paviliun di atasnya. Sambil melarikan diri, ia memikirkan kalimat itu lagi. Ibunya merencanakan ini, Jenderal Xin merencanakan ini. Tapi apa rahasia vital yang tersembunyi, yang menjamin kekuasaan?

Saat langkah kakinya terdengar samar di batu, ia menyadari sesuatu yang lebih mengerikan. Di sudut gorong-gorong yang ditinggalkannya, sebuah ceceran sutra ungu terong tergeletak. Sutra yang menempel pada salah satu pisau lempar milik Swan. Pisau itu berlumuran darah.

"Swan selamat? Atau dia..."

1
Yunita Widiastuti
tahta...oh ...tahta..
Yunita Widiastuti
🌹💪💪💪
Black_Pen2024 Makin Sukses 🎉✨: gift. maaf typo
total 2 replies
Ita Xiaomi
Cara aman menghilangkan bukti.
Eskael Evol
luar biasa
Black_Pen2024 Makin Sukses 🎉✨: Terima kasih kakak bintang limanya. jangan bosan baca karya karya author yang ongoing ya...🌹🥳🙏😄
total 1 replies
Eskael Evol
cerita nya sangat bagus
trmkash thor good job👍❤
Ulla Hullasoh
terlalu ingin tau xin jd membahayakan orang lain
Jeffie Firmansyah
awal cerita yg mantap 💪
Wiji Lestari
penasaran💪
Wiji Lestari
💪💪
Eskael Evol
keren trmksh thor👍❤
Black_Pen2024 Makin Sukses 🎉✨: 🙏🙏🥳Terima kasih kakak. semua dukungan kakak sungguh berharga buat author. Terima kasih🙏
total 1 replies
Eskael Evol
keren cerita nya smg ttp seru hingga ahir👍
Eskael Evol
bisa nggak ya nama² pemeran pakai nama biasa aja biar gak ribet dan bingung, sayang cerita bagus tapi malas baca nya
Black_Pen2024 Makin Sukses 🎉✨: maaf. akan saya perhatikan selanjutnya. Terima kasih untuk masukannya. 🙏🙏
total 1 replies
Ulla Hullasoh
karya yang bagus Thor.....🥰
Ulla Hullasoh
akhirnya selamat...sampe tarik nafas 👍
Black_Pen2024 Makin Sukses 🎉✨: Terima kasih kak. udah mampir di cerita author. semoga suka. boleh klik napen author untuk pilih novel author yang lain. berbagai genre juga.
jangan lupa subscribe, like, komen, gift, vote dan klik bintang limanya. Terima kasih dukungan para pembaca setia sangat berharga buat author. lope lope sejagat... 🥳🌹😍🙏
total 1 replies
Ita Xiaomi
Demi kelangsungan hidup Kasim Li😁
Arix Zhufa
ku kira MC cewek nya kuat...ternyata
Arix Zhufa
cerita awal nya bagus tp setelah baca sampe bab ini alur nya bertele tele
Black_Pen2024 Makin Sukses 🎉✨: Terima kasih masukannya. Akan saya perhatikan kembali. 🙏🌹
total 1 replies
Arix Zhufa
sampe di bab ini MC cewek nya keren
Black_Pen2024 Makin Sukses 🎉✨: semangat bacanya ya kak. thx all.🌹🥳🙏
total 1 replies
Arix Zhufa
bab 2 aja udh keren
Arix Zhufa
mampir thor
Black_Pen2024 Makin Sukses 🎉✨: Terima kasih kakak. semoga suka ya. masih banyak kisah author yang lain. bisa klik aja napen author dan pilih kisah kisah author yang mana yang suka boleh dibaca. Jangan lupa subscribe, like, komen, gift, vote dan klik bintang limanya thx u. lope lope sejagat😍🥳🌹🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!