Istriku! Oon?

selamat Membaca 👇

Setelah kudeta damai di Castello Vescovo, Eric Alaric Wiguna dan Mini Chacha Pramesti—kini secara resmi Signora Capo Conti—memulai fase konsolidasi kekuasaan. Matriark Alessandra telah diasingkan di sayap kastil, diam dan tak berdaya.

Klan Conti, yang terbiasa dengan kekuasaan absolut, bingung dengan perubahan tiba-tiba ini. Eric dan Mini harus menunjukkan persatuan dan kekuatan mereka.

Pengaturan Kekuasaan Baru:

 * Mini (Signora Capo): Bertanggung jawab atas kebijakan luar negeri, hukum, dan restrukturisasi etika klan. Ia adalah wajah baru Conti Group.

 * Eric (Capo Operasional): Bertanggung jawab atas keamanan, logistik, dan mengelola semua aset bisnis yang diamankan. Ia adalah tinju klan.

 * Pranoto & Chandra: Menjadi Penasihat Hukum dan Penjaga Arsip.

Eric mengadakan pertemuan dengan para Capo kecil Conti di ruang rapat kastil. Ketegangan sangat tinggi.

"Matriark telah dicabut kekuasaannya karena korupsi dan konspirasi," kata Eric, suaranya tegas. "Mulai hari ini, klan dipimpin oleh Signora Capo Mini Wiguna. Dia akan memimpin dengan Fede e Fuoco yang sejati."

Mini melangkah maju, kehadirannya memancarkan otoritas tenang yang dia asah selama pelarian.

"Saya tahu Anda terkejut," kata Mini, menggunakan bahasa Italia yang sempurna. "Saya adalah darah Conti. Saya juga memiliki darah Valerius. Saya berjanji, klan ini tidak akan lagi terlibat dalam perang saudara. Kita akan fokus pada bisnis dan perdamaian. Siapa pun yang mencoba menentang ini, akan menghadapi pembalasan hukum yang tegas."

Mini tidak mengancam dengan peluru, tetapi dengan hukum dan uang—kekuatan yang ditakuti para Capo yang serakah. Eric melihat micro-ekspresi pada para Capo: mereka terkejut, tetapi mereka juga melihat peluang baru. Mereka tunduk.

Setelah pertemuan selesai, Eric dan Mini kembali ke Ruang Kaca yang kini menjadi kantor mereka. Eric mulai menganalisis ancaman terbesar mereka: Klan Valerius.

"Silvio Valerius masih memiliki jaringan penyelundupan Laut Hitam yang ia kontrol dari Montenegro. Dan ia masih mengklaim sebagian dari Wiguna Corp. di Asia," Eric menjelaskan, menunjuk peta digital. "Dia akan menyerang Conti Group secara ekonomi jika kita tidak mengakui haknya."

"Dia tidak akan menyerang Conti, Eric. Dia ingin menyerahkan kekuasaannya kepadaku," kata Mini, teringat ucapan Pranoto. "Tapi aku harus menemukan Kunci Valerius yang sebenarnya: arti dari 'Tesoro Mio'."

Pranoto, yang baru masuk, mengangguk. "Mini, Tesoro Mio (Hartaku) bukan hanya kata sandi. Itu adalah nama kode untuk tempat Valerius menyimpan warisan klan: sebuah arsip besar yang berisi semua uang, rahasia, dan dokumen politik Valerius selama berabad-abad. Silvio ingin kau menemukan tempat itu, lalu memimpin klan Valerius dengan kekayaan itu."

"Di mana itu?" tanya Eric.

Pranoto menggeleng. "Hanya tiga orang yang tahu: Silvio, Ibumu (yang sudah meninggal), dan... Luca Wiguna."

Eric terkejut. "Ayahku? Tapi dia bukan Valerius!"

"Luca Wiguna adalah suami dari cucu Matriark dan dia dipercaya oleh Silvio saat melakukan bisnis di Asia. Luca tahu di mana Valerius menyembunyikan arsip mereka di Indonesia sebelum perang dimulai," jelas Pranoto.

Mini menatap Eric. Kini, untuk mencapai perdamaian penuh, Eric harus menghadapi Ayahnya lagi.

"Eric, kita harus menemukan Luca. Kita harus memaksanya mengatakan di mana Tesoro Mio disembunyikan," kata Mini.

Eric mengangguk, rahangnya mengeras. "Aku akan melakukannya. Aku akan membawanya kembali dari Jakarta."

Mini mendekati Eric, memeluknya dengan erat. Mini tahu betapa menyakitkan bagi Eric untuk berhadapan dengan Ayahnya yang pengkhianat.

"Jangan biarkan dia menghancurkanmu, Eric. Gunakan Ketenangan-mu. Kau adalah Capo yang baru. Jangan gunakan emosi, gunakan strategi," bisik Mini.

Eric membalas pelukan Mini. "Aku tidak akan hancur, Signora Capo. Aku sudah kehilangan Ayahku saat dia menembak lampu darurat. Sekarang, aku hanya melihatnya sebagai mata rantai yang hilang. Aku akan membawanya kembali, dan kita akan menyatukan kedua klan."

Eric mencium Mini. Ciuman itu adalah janji kekuatan dan kesetiaan di tengah tantangan yang tak terhindarkan.

Eric merumuskan rencana baru:

 * Umpan: Eric akan secara terbuka mengumumkan bahwa Conti Group akan menjual Wiguna Corp. kepada klan Asia lainnya, tetapi dengan harga yang sangat rendah.

 * Jebakan: Ini akan memaksa Silvio Valerius, yang sangat ingin menguasai Wiguna Corp. untuk mendanai Valerius, untuk muncul di Jakarta.

 * Pengamanan Luca: Eric akan mengirim tim khusus untuk mengamankan Luca Wiguna dan memaksanya mengungkapkan lokasi Tesoro Mio sebelum Silvio muncul.

"Silvio dan Ayahku akan bertemu di Jakarta untuk memfinalisasi penjualan Wiguna Corp.," kata Eric. "Mini, kau harus datang bersamaku. Kau harus menggunakan pesonamu pada Silvio, dan aku akan menghadapi Ayahku."

Mini mengangguk. "Aku adalah Il Vostro Scudo (Perisai Kalian). Aku akan datang. Tapi aku ingin kita bertemu Silvio, bukan sebagai musuh, melainkan sebagai pasangan yang berkuasa. Kita akan menunjukkan padanya bahwa pernikahan ini adalah kekuatan, bukan kelemahan."

Eric tersenyum, mengagumi istrinya. "Baiklah, Signora Capo. Kita akan terbang ke Jakarta. Dan kita akan mengakhiri perang ini di sana."

BERSAMBUNG.

Eric dan Mini akan kembali ke Jakarta untuk menghadapi dua sosok penting: Luca Wiguna dan Silvio Valerius, demi mendapatkan kunci Tesoro Mio! Siapa yang akan menang dalam permainan ini? Dukung terus kisah Eric dan Mini, Signora Capo dan Capo barunya, dengan Like, Comment, Share, dan Vote agar petualangan mereka terus berlanjut! Terima kasih banyak atas dukungan Anda!