NovelToon NovelToon
Menikah Dengan Pacar Pura-Pura

Menikah Dengan Pacar Pura-Pura

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Seiring Waktu / Cintapertama
Popularitas:211
Nilai: 5
Nama Author: arfour

Andini kesal karena sang ayah tidak menghadiri acara kelulusannya, ia memilih jalan sendiri dari pada naik mobil jemputannya
sialnya lagi karena keisengannya dia menendang sebuah kaleng minuman kosong dan tepat mengenai kening Levin.
"matamu kau taruh dimana?" omel Levin yang sejak tadi kesal karena dia dijebak kedua orang tua dan adik kembarnya agar mau dijodohkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon arfour, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hak istimewa

“Harusnya tidak perlu kau bantu. Biarkan saja dia menempuh jalur yang seharusnya memang ditempuh, tidak perlu memberikan hak istimewa pada Duna,” ucap Levin ketika Alea menceritakan, kalau Duna meminta bantuan untuk memasukan proposal permintaan dana untuk acara amal di kampusnya dan Levin tidak setuju dengan bantuan yang diberikan Andini kepada adiknya itu.

“Hahaha mas ini lucu, Aku membantu karena aku juga kuliah di sana walaupun aku bukan panitia, Tidak ada salahnya kan potong jalur yang penting tidak menyalahi aturan, mereka tetap mengirim proposal hanya aku saja yang maju ke kantor Papi, kalau memang nanti harus menggunakan prosedur yang ada ya tidak masalah, pasti mereka akan membantu dan mempercepatnya karena yang meminta adalah aku,” ujar Andini memberi alasan mengapa dia mau membantu, untuk memberikan proposal kegiatan kepada perusahaan ayahnya tersebut.

“Baiklah kalau begitu, tapi kalau jadi aku tetap tidak mau,” ujar Levin.

“Pantas saja kalau Kak Duna tidak mau meminta dana sponsor ke Mas Levin ,” ledek Andini sambil tertawa.

“Kamu ya sudah berani meledek Mas “ ujar Levin menarik tangan Andini hingga duduk dipangkuannya.

“Lagi pula apa sih Mas susahnya membantu saudara sendiri. lagi pula kan tidak menyalahi prosedur kecuali kita meminta dengan paksa sementara perusahaan itu tidak ingin memberikan sponsor itu acara tersebut, baru itu tidak boleh. Sedangkan ini kan ada timbal baliknya, mereka nanti akan mencantumkan nama perusahaan tersebut di Banner Ataupun mungkin backdrop dan spanduk acara tersebut,” ujar Andini karena menganggap Levin terlalu perhitungan padahal Duna adalah adiknya sendiri.

“Iya juga sih, tapi aku tetap tidak mau,” ujar Levine masih bersikukuh dengan pendiriannya.

“Terserah saja, itu hak mas aku tidak akan memaksa lagi pulang Duna juga tidak memintaku untuk meminta bantuan ataupun meminta donatur ke perusahaan Mas levin,” ujar Andini sambil tersenyum meledek Levin

“Iya deh Mas yang kalah, kamu menang semoga saja bantuan yang kamu lakukan itu bisa bermanfaat untuk mereka dan memperlancar acara tersebut. Namanya kan konser amal, harusnya keuntungannya nanti diberikan kepada yang membutuhkan seperti Panti, rumah jompo ataupun orang-orang yang sedang terkena bencana,” ujar Levin mengingatkan bahwa acara yang mereka buat itu untuk amal yang artinya semua diberikan untuk amal.

“Akan Aku ingatkan ke Kak Duna kalau itu konser amal yang aslinya keuntungannya untuk amal. Oleh karena itu aku mau ngebantu,” ujar Alea menjelaskan lagi.

“Bagus kalau begitu, aku akan jadi donatur juga jika memang sudah tahu akan dikirim ke mana keuntungannya.”ujar Levin setuju

Nah gitu donk, Nanti Proposalnya akan aku berikan padamu Jika Duna sudah memberikannya padaku proposalnya, katanya sekarang mereka sedang mengerjakan proposal itu, karena ada beberapa yang harus diperbaiki dan ditambahkan,” ujar Andini menyampaikan pesan yang disampaikan oleh Duna tadi ketika ia menanyakan proposal untuk kegiatan tersebut..

”Ya sudah kalau begitu. hari ini kamu kuliah jam berapa?” Tanya Levin sambil membetulkan anak rambut Andini yang jatuh ke depan wajahnya.

“Aku masuk jam 01.00, makanya

aku bisa kesini untuk menemani Mas makan siang,” ujar Andini sambil tersenyum.

“Oh begitu. Lalu kamu diantar Pak Maman kesini?” tanya Levin yang dijawab dengan anggukan kepala oleh Andini.

“Tapi Pak Mamannya sudah aku suruh pulang lagi, aku bilang aku akan diantara oleh Mas Levin ke kampus,” ujar Andini sambil tersenyum manja ke arah Levin

“Itu tidak jadi masalah, aku antar kamu ke manapun akan ku ikuti,” ujar Levin sambil mencolek hidung Andini.

“Terima kasih Mas sayang,” ujar Andini lalu mencium pipi Levin.

“Sama-sama sayang, jadi pengen cepet-cepet nikah biar dianterin makanan tiap hari,” ujarnya sambil tertawa.

“Oh jadi begitu, menikah denganku cuma biar dikasih makanan tiap hari,” ujar Andini sambil melipat tangannya di dada pura-pura marah dan berdiri dqri pangkuan Levin.

“Hahaha Tentu saja tidak. Selain itu aku juga bisa memelukmu tiap hari, melihatmu di terbangun di pagi hari menciummu dan memelukmu tanpa ada rasa khawatir,” ujar Kevin sambil tersenyum.

“Semoga segera terwujud ya Mas, “ ujar Andini sambil memeluk Levine dari belakang karena Levin sedang duduk di kursi kerjanya.

“Aamiin,” ujar Levin mengamini doa Andini.

“Sayang besok jangan lupa ya, kita akan ke rumah orang tuaku dan mengenalkan dirimu pada keluargaku, termasuk si Duna yang suka menyuruh-nyuruh kamu itu, padahal kamu itu calon kakak iparnya,”0 ujar Levin yang masih saja kesal dengan adiknya karena berani-beraninya dia meminta tolong kepada Andini untuk meminta dana pada perusahaan ayahnya Andini.

“Nggak boleh gitu Mas, gimana-gimana juga Duna itu kan adikmu, calon adik juga, artinya kau menyayanginya maka aku kan akan menyayanginya juga. kau tahu kan aku tidak punya siapa-siapa, tidak punya adik tinggal punya Kakak, jadi beruntunglah ketika ada keluarga yang memiliki adik atau kakak seperti Mas Levin, ujar Andini sambil masih memeluk Leevin dari belakang.

“Kamu itu masih muda tapi sudah sangat dewasa pola pikirmu, aku sangat bersyukur bertemu denganku, ternyata usia tidak menentukan orang untuk menjadi lebih dewasa, tapi aku juga tidak keberatan kalau kau bermanja Ria denganku. Aku akan sangat menyukai itu,” ujar Levin sambil mengelus-elus tangan Andini yang memeluknya.

“Aku juga sangat bersyukur karena Mas mencintai bukan sebagai pacar pura-pura tapi kekasih hati mas yang sesungguhnya, harapanku terlalu tinggi jadi jangan pernah sakiti aku ya Mas,” ujar Andini memeluk erat Levin sambil menyandarkan dagunya dipundak Levin.

“Mas akan selalu setia padamu, yang penting kita saling terbuka tidak ada yang ditutupi dan tidak perlu mengungkit masa lalu. Karena masa lalu terutama yang buruk bukan untuk diingat tapi dibuang saja jauh-jauh. Hanya orang bodoh yang mengingat masa lalu,” ujar Levin. Perkataannya justru membuat Andini mengerutkan keningnya.

“Kenapa?” Tanya Levin begitu melihat wajah Andini yang sepertinya curiga pada dirinya.

“Sepertinya Mas punya pengalaman buruk yang sangkin buruknya mas tidak ingin mengingatnya,” ujar Andini dengan tatapan curiga.

“Hahaha, kamu itu ya ada-ada saja, pengalaman pahit apa dibohongi orang, gak pernah lah apalagi sampai tertipu,” ujar Levin dengan wajah tenang seolah-olah dia memang tidak punya masalah.

“Bagaimana dengan mantan-mantan mas? Masa gak punya pastilah ada,” ujar Andini malah menyelidiki.

“Serius aku gak punya kekasih, jadi gak punya mantan, aku dibilang banci lah, lemah lah. Tapi aku tidak peduli, toh memangnya pacaran kita dapat apa sayang, kecuali sambil pacaran kita bisa mendapat uang,” Levin tertawa.

“Dasar mata duitan, apa-apa uang padahal mas udah punya uang.Banyak,” ujar Andini lagi.

“Enak aja mata duit,” ujar Levine tidak terima membuat keduanya tertawa

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!