NovelToon NovelToon
DULU AKU DITINGGALKAN, KINI DISAYANG SULTAN

DULU AKU DITINGGALKAN, KINI DISAYANG SULTAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Karir / CEO / Percintaan Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Alfiyah Mubarokah

Ketika cinta berubah menjadi luka, dan keluarga sendiri menjadi pengkhianat. Dela kehilangan segalanya di hari yang seharusnya menjadi miliknya cinta, kepercayaan, bahkan harga diri.
Namun dalam keputusasaan, Tuhan mempertemukannya dengan sosok misterius yang kelak menjadi penyelamat sekaligus takdir barunya. Tapi apakah Dela siap membuka hati lagi, ketika dunia justru menuduhnya melakukan dosa yang tak pernah ia lakukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiyah Mubarokah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30 Mau Bunuh Diri

Tiba-tiba, sebuah tangan kuat menarik Tika menjauh dari pagar jembatan. Jelas terlihat gadis itu hendak menjatuhkan diri ke arus sungai di bawah.

"Kamu gila ya? Kenapa memanjat begitu? Mau bunuh diri?!" Seru pemuda itu sambil menarik paksa tangan Tika agar segera turun.

"Lepaskan! Biarkan aku mati! Untuk apa aku hidup lagi?" Tika memberontak, namun tenaga pemuda itu jauh lebih besar. Ia berhasil menarik Tika ke bawah.

"Lepaskan! Jangan pedulikan hidupku! Biarkan aku bunuh diri!" Tika masih meronta, mencoba kembali memanjat pagar.

"Dasar wanita gila! Stres kamu ya? Cantik-cantik kok mau bunuh diri!"

"Biarkan saja aku mati! Dengan begitu aku tidak perlu menanggung rasa malu ini lagi," isak Tika tersedu-sedu.

Seketika, orang-orang yang melintas di jalanan berhenti, ingin mencegah aksi nekat Tika.

"Ya ampun Mbak ingat Tuhan! Jangan sedikit-sedikit mau bunuh diri. Semua orang di dunia ini pasti punya masalahnya masing-masing."

"Betul Mbak! Apapun masalahnya, pasti bisa diselesaikan dengan cara baik-baik. Bunuh diri itu bukan solusi yang tepat."

"Memangnya masalahmu apa sih? Sampai segitunya mau bunuh diri?" Tanya seorang warga yang ikut menahan Tika.

Tubuh Tika langsung lemas, ia tidak lagi memberontak. Ia menangis tersedu-sedu, mengingat pernikahan impiannya yang gagal.

"Hiks... Hiks... Calon suamiku ketahuan selingkuh menjelang hari pernikahan! Pernikahanku terpaksa gagal! Huwaaa..."

"Ya ampun, yang sabar ya Mbak."

"Seharusnya Mbak bersyukur bisa tau keburukan calon suami sebelum menikah. Justru akan lebih menyakitkan kalau baru tau setelah menikah!"

"Iya benar itu. Mbak masih muda perjalanan masih panjang. Anggap saja dia bukan jodoh Mbak, nanti pasti akan diganti dengan yang jauh lebih baik."

"Sebaiknya dia diantar pulang saja ini bahaya. Di mana rumahnya? Keluarganya harus tau," usul seorang ibu-ibu.

"Sudah Mas yang antarkan saja. Mas kan yang bawa mobil," kata seorang bapak kepada pemuda yang tadi menyelamatkan Tika.

"Loh kok jadi saya Pak? Saya tidak kenal dia, dan saya tidak tau rumahnya di mana," protes pemuda itu, merasa keberatan.

"Kalau kami lebih tidak mungkin lagi kami cuma bawa motor. Mas yang bawa mobil. Lagi pula menolong orang itu dapat pahala loh," ujar bapak itu, yang dibenarkan oleh yang lain.

"Iya benar Mas. Tolong diantarkan saja, saya buru-buru mau balik kerja," sambung yang lain.

"Iya, saya juga mau kembali kerja," kebetulan mereka adalah sekelompok karyawan yang sedang istirahat makan siang.

Akhirnya, mau tidak mau, pemuda itu yang harus mengantarkan Tika pulang, padahal ia sendiri sudah terlambat kembali ke kantor.

"Ah sial pakai disuruh mengantar orang ini segala," gerutunya kesal, harus mengantar orang yang dianggapnya stres. "Untung saja cantik kalau tidak, sudah kulempar kamu tadi," lanjutnya dalam hati.

"Nama kamu siapa?" Tanyanya.

"Namaku Tika," jawab Tika sambil mengusap air matanya.

"Rumahmu di mana?" Tanya pemuda itu lagi, dan Tika langsung menyebutkan alamat rumahnya.

'Wah mobilnya keren sekali. Sepertinya dia orang kaya,' batin Tika.

"Kalau nama kamu siapa?" Tanya Tika, mulai ingin tahu tentang penyelamatnya.

"Namaku Refan. Kamu ini orang stres kok pakai bertanya namaku segala," jawab Refan sinis. Mata Tika langsung melotot dikatai stres.

"Enak saja kamu mengataiku stres! Aku bukan orang stres ya!" Bantah Tika.

"Kalau bukan orang stres apa namanya? Kamu tadi hampir bunuh diri. Coba saja tidak ada aku, kamu pasti sudah mati."

"Aku cuma sedang frustrasi karena memergoki calon suamiku selingkuh. Padahal seharusnya hari ini aku menikah dengannya," jelas Tika.

Tika belum tau tentang penampilan baru Dela. Mungkin jika ia tau, ia akan merasa panas hati seperti Eka .

"Terserah kamu saja ini rumahmu?" Tanya Refan, yang mobilnya sudah berhenti di depan rumah Tika.

"Iya ini rumahku. Mau mampir dulu?" Tawar Tika.

"Tidak, terima kasih. Aku harus segera kembali ke kantor. Kamu pikir aku tidak ada pekerjaan?" Tolak Refan dengan nada ketus. Ia cukup kesal karena Tika membuatnya terlambat. Padahal tadi Ayahnya sudah menelepon dan menyuruhnya segera datang karena ada masalah di kantor.

Kebetulan, Rena saat itu keluar dari rumah dan melihat Tika turun dari mobil seseorang. Rena segera menghampiri putrinya. Ia mengira Tika mengurung diri di kamar, tidak tahunya malah pergi.

"Loh Tika. Kamu dari mana saja? Ibu kira kamu sedang sedih di kamar," tanya Rena.

"Eh Bu tolong jaga anak Anda baik-baik. Tadi dia hampir bunuh diri. Kalau tidak ada saya yang menyelamatkannya, mungkin sekarang dia sudah meninggal," seru Refan memberi tau Rena. Rena langsung terkejut mendengar anaknya hendak bunuh diri.

"Benar kata dia Tika?" Tanya Rena.

"I... iya Bu," jawab Tika gugup. Pikirannya memang sedang kalut tadi, sehingga sempat ingin mengakhiri hidup.

"Ya maaf Bu. Namanya juga sedang frustrasi berat," lanjutnya.

"Ya sudah saya harus kembali," karena terburu-buru, Refan segera berpamitan.

"Terima kasih banyak ya!" Teriak Rena, karena mobil Refan langsung melaju kencang.

"Tika kenapa kamu sampai mau bunuh diri segala sih? Sudahlah, lupakan saja si Riki itu! Masih banyak kok laki-laki di luar sana yang lebih tampan dan lebih kaya dari Riki. Siapa tau nanti kamu bisa mendapatkan suami yang jauh lebih segalanya dari dia," ujar Rena menenangkan.

Tika membenarkan perkataan Ibunya. Buktinya, ia tadi bertemu dengan pemuda yang ia yakini kaya, dilihat dari mobilnya yang sangat bagus.

Rena langsung membawa putrinya masuk ke dalam rumah. Ia takut anak kesayangannya itu pergi lagi dan mencoba bunuh diri.

"Ingat ya Tika. Jangan pernah lagi mencoba bunuh diri. Kamu akan menyesal," peringat Ibunya.

"Iya Bu tidak akan lagi. Lagi pula Tika masih ingin hidup. Benar kata Ibu, masih banyak laki-laki di luar sana yang mau sama Tika. Siapa tau nanti jodoh Tika lebih dari Riki dalam segala hal," ujar Tika, yang kini mulai tertarik pada Refan.

"Nah begitu. Sudah Ibu mau mengantar kue dagangan Ibu dulu nanti tidak dapat uang lagi."

Setelah Ibunya pergi, Tika langsung menepuk kepalanya sendiri.

"Aduh! Kenapa aku tidak meminta nomor ponsel cowok tadi? Kalau begini bagaimana caranya aku bisa bertemu dengannya lagi?" Ujar Tika sambil tersenyum-senyum sendiri, teringat Refan yang sempat mengatakan dirinya cantik.

"Refan nama yang bagus," gumamnya.

"Maaf Pah Refan telat, tadi jalanan macet parah," alibi Refan setibanya di kantor.

"Kamu ini malah bersikap santai sekali. Kamu bisa tidak sih, bekerja yang serius?" Semprot Fahmi begitu Refan datang.

"Refan selalu serius Pa, jika itu menyangkut pekerjaan. Memangnya ada masalah seserius apa di kantor?" Tanya Refan melihat Papanya tampak kacau.

"Kamu tau tidak? Perusahaan kita sedang menghadapi masalah besar! Semua produk yang kita luncurkan tidak laku di pasaran. Dan ini menyebabkan kita merugi besar!" Jawab Fahmi memberitahu.

Perusahaan Aditama bergerak di bidang kosmetik, khususnya memproduksi berbagai jenis parfum. Dulu, perusahaan itu berkembang sangat pesat ketika masih di tangan mendiang istrinya, Alma, karena Alma sangat piawai dalam meracik wewangian. Perusahaan Aditama didirikan dari nol oleh Fahmi dan Alma, dan bisa menjadi besar seperti sekarang berkat keahlian Alma dalam meracik aroma. Setelah Alma meninggal, perusahaan itu sedikit demi sedikit merosot karena Fahmi kurang mahir mengelolanya. Fahmi juga tidak mampu meluncurkan merek parfum baru yang dapat menggemparkan pasar, sehingga produk barunya saat ini tidak laku.

"Kita merugi mencapai miliaran rupiah. Kalau begini terus kita bisa bangkrut, Refan coba kamu pikirkan, bagaimana caranya agar perusahaan ini tidak gulung tikar?" Ujar Fahmi sambil menjatuhkan tubuhnya di sofa dan memijat pelipisnya yang berdenyut.

"Kak Arsen kan punya perusahaan besar yang ia kelola. Kalau perusahaan kita terancam bangkrut, kita bisa minta tolong padanya untuk menyuntikkan dana ke perusahaan kita," usul Refan dengan enteng. Mendengar usulan itu, Fahmi seolah mendapatkan angin segar.

1
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
ampun dah,siap bnerr jadi jandess
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
tapi buat selingkuhan yg lain msh terbuka lebar kok 😂
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
agak laeenn, mau masuk neraka padahal masih didunia 😂😂
Nani Haryatiyati
bolehkan aku bahagia Tika 🤣🤣🤣🤣🤣
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
ya gimana kemaren riki memperlakukan dela, begitu juga kamu diperlakukan 😂😂
Mimi Riza
keren
Mimi Riza
di tunggu update nya ya kak 😍
Nani Haryatiyati
nahhh gitu dong del
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Nani Haryatiyati
nahhhh gitu dong dela,tunjukkan pesonamu
Nani Haryatiyati
keluar dela,kluar. ngontrak
Mimi Riza
aku nungguin update nya kak
Nani Haryatiyati
bagus cerita nya 😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!