"aku mohon..! jangan tinggalka aku sheila..!" pria itu menggenggam erat tangan wanita yg ada di hadapan nya,menatap penuh iba dan deraian air mata tampa suara.
"maaf mas... kita hanyalah mantan suami istri..!" wanita itu melepaskan tangan mantan suaminya dengan pelan melangkah pergi dari tempat itu dengan menggandeng tangan putri semata wayang nya dan dirangkul oleh seorang pria.
sheila..wanita yg menderita kelumpuhan akibat kecelakaan lima tahun lalu harus mengalami penghianatan oleh sang suami dan berujung sang suami berada dalam jeruji besi.
apa yg sebenarnya terjadi..? bagaimana suami nya bisa berada dalam jeruji besi..?
yuuuk...! ikuti kisah sheila yg menguras air mata dan penuh lika liku misteri di karya ketiga ku berjudul "BATAS RASA" ya..
selamat membaca dan semoga berkesan...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon minie MIRROR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 26
"maaf pak ardi,kami sangat menyesal..! Janin dalam kandungan ibu sheila tidak bisa diselamat kan dan kemungkinan juga ibu sheila akan mengalami kelumpuhan." ardi tertunduk lesu di bangku penunggu pasien luar ruangan kamar sheila .
"apa ..!?, janin..ja jadi..maksud anda istri sa saya tengah mengandung..?!" pria itu shok dan terbata bata pasca operasi dan dokter menjelaskan tentang keadaan istri nya pria itu masih terngiang ngiang perkataan dokter.
Dia menangis dan menutup wajah nya pilu..apa sebenarnya yg sedang terjadi ,kenapa sheila tidak mengatakan pada nya bahwa kini dirinya tengah hamil.
Cekrek..suara pintu di buka membuat ardi tersentak dan segera mengusap air mata nya dia mendongakkan kepala nya.
"kenapa,di..?" mbak ani bertanya.
"apa mbak ani tahu tentang kehamilan istriku..?" pria itu justru balik bertanya pada wanita dihadapan nya itu.
"tidak..tapi cantika kemarin mengatakan bahwa dia dan mamah nya akan memiliki dedek bayi dan akan memberikan kejutan di hari ulang tahun untukmu." ardi terbengong "kejutan...? " pria itu berbisik dalam hati nya mungkinkah kejutan tentang berita bahagia ini.
"oh iya ,di. Mbak mau pulang nanti kalau rega jemput ,soalnya mbak harus masak makan malam untuk keluarga mbak sore nanti ." mbak ani menyebutkan nama anak nya yg duduk di bangku kelas satu sma .
ardi melihat jam di pergelangan tangan kiri nya masih cukup siang.
"mbak ani,bolehkah aku minta tolong dulu sebelum mbak ani pulang..?" wanita itu mengangguk saat ardi mengatakan akan pulang terlebih dahulu mengambil beberapa keperluan di rumah dan beberapa baju ganti dirinya dan sheila juga cantika.
Ardi belum pulang kerumah sejak kabar kecelakaan sheila dua hari ini cantika juga akan ikut pulang dan menginap di rumah mbak ani sementara waktu.
"baiklah.."
"terimakasih ya mbak atas bantuan dari keluarga mbak selama ini." mbak ani mengatakan tidak apa2 ,dia hanya bisa membantu seperti ini saja.
Ardi pun bergegas pulang karena tidak mau nanti mbak ani pulang telat dan mengabaikan urusan keluarga nya sendiri.
Kring kring kring..ardi terkejut dengan suara deringan di ponsel nya pria itu masih mendekap bungkus kado dari istri nya dia terduduk pening dan menyandarkan kepala sambil memijit pelipisnya di sofa ruang tengah.
mbak ani menghubungi nya dan mengatakan bahwa rega anaknya sudah disana menunggu nya untuk pulang.
Remaja itu menjemput sembari pulang sekolah jadi dia langsung pergi kerumah sakit.
Ardi menghapus air mata yg setengah mengering diwajah nya dan segera mencuci muka membereskan baju2 dan keperluan yg akan di bawa kerumah sakit kemudian segera bergegas pergi kesana.
Pria itu membereskan kue ulang tahun dan memasukan nya kedalam lemari pendingin dia juga menyimpan kotak hadiah dan membawa masuk kekamar meletakkan nya di atas nakas tempat tidur nya.
Kring...kring kring...baru setengah perjalanan ardi menuju rumah sakit ponselnya kembali berdering.
Dia bergegas mengambilnya dari dasbor mobil takut mbak ani sudah terlalu telat.
"ceekkk...!" pria itu berdecak kesal dan memencet tombol merah pada panggilan tersebut.
Itu reyya kekasih nya,ardi segera menutup telepon dan memasukan kembali kedalam dasbor dan kembali fokus pada jalan karena dia ingin cepat sampai ke rumah sakit.**
"kamu sudah bangun sayang..? Maaf aku telat banyak urusan kantor" sheila sedang duduk di temani seorang perawat yg sengaja ardi bayar untuk mengurusnya selama dirinya pergi bekerja.
"aku hamil mas...!" reyya berteriak saat ardi menolak wanita itu untuk meminta nya berbicara sebentar.
ardi langsung berbalik dan membekap mulut wanita itu dan menarik nya masuk kedalam mobil.
Itulah alasan ardi mengapa telat untuk kerumah sakit hari ini.
"kita tidak bisa melanjutkan hubungan ini reyya..!" mereka sudah berada di kamar hotel ,ardi tidak mau pembicaraan nya itu terdengar oleh orang lain .
Jadi ,pria itu meminta alamat hotel yg reyya tinggali saat ini.
"apa...! Apa maksud kamu mas..?!" reyya terkejut tak percaya.
"la..lalu bayi dalam kandunganku..?" wanita itu mulai berkaca kaca tak percaya dengan yg dikatakan oleh kekasih nya itu.
"dengar reyya..!" pria itu mencengkram bahu reyya.
"hubungan kita hanyalah sebatas bersenang senang saja,jadi..lenyapkan bayi itu..!aku akan kasih kamu berapa pun untuk biaya nya..!" dia berkata tampa rasa bersalah, ardi malah merasa sangat bersalah pada istri nya yg tengah kehilangan calon bayi nya.
Lalu mengapa dia harus memiliki bayi dari perempuan lain begitu pikiran pria itu .
"dasar bre**k kamu mas..! Ini anak mu...!" wanita itu berteriak dan menghempaskan tangan ardi yg masih berada di bahu nya.
"dengar reyya..! Aku tidak pernah memaksamu,kamu yg melemparkan dirimu sendiri padaku..!" pria itu mencengkram wajah reyya menghempaskan nya.
Wanita itu tersungkur dan berteriak meraung setelah kepergian ardi.
"kamu ba***an...! Bre***k...!" wanita itu memaki sejadi jadi nya.**
Ardi berterimakasih pada perawat dan meminta nya untuk bisa meninggalkan kamar tersebut.
Perawat membereskan alat makan serta cangkang obat2 an yg telah diminum sheila.
ini adalah hari ketujuh pasca kecelakaan ,sheila masih sulit untuk duduk tegap hanya mengandalkan ganjalan bantal dan setelan brangkar rumah sakit.
luka2 di beberapa tempat juga terlihat sudah sedikit mengering ,wanita itu diam saja saat ardi bertanya.
Sheila terbangun setelah tiga hari tidak sadarkan diri.
"kamu yg sabar ya sheil." begitu kata2 mbak ani menenangkan nya saat bertanya tentang kondisi dirinya sendiri.
mbak ani juga mengatakan bahwa janin yg ada dalam kandungan nya tidak bisa di selamatkan juga tentang kondisi kaki nya seperti yg sudah mbak ani ketahui dari ardi kemarin.
"aku turut prihatin sheil." mbak ani menenangkan sheila sepanjang dirinya berada di rumah sakit sore tadi.
Jadi sheila hanya melamun dan melelehkan air mata nya setelah mbak ani dan cantika pamit seperti biasa ketika anak nya rega menjemput untuk pulang.
Sejak sadar,sheila belum pernah berkata satu kalimat pun pada suami nya dia hanya diam menatap dan menerawang pikiran nya seperti kosong.
Ardi bertanya pada dokter yg merawat nya dan mengatakan bahwa mungkin sheila mengalami trauma dan shok karena kehilangan calon bayi juga karena mengalami kelumpuhan.
"sayang..maaf kan aku.." ardi duduk dan meraih jemari sheila ,wanita itu tidak merespon hanya diam saja.
"maaf untuk apa mas,untuk penghianatan mu kah..?!" sheila tidak mampu mengeluarkan kalimat tersebut,dia hanya mampu berkata dalam hati nya.
Sheila menarik tangan nya pelan dan memasuk kanya dalam selimut.
"aku akan menjaga mu dengan baik aku berjanji sayang..apapun kondisi kamu sekarang.." pria itu tiba tiba menangis setengah meraung mungkin pengunjung rumah sakit yg berada di luar mendengar nya.
"andai hari itu aku tidak bertemu reyya..." tapi ardi hanya menelan kata kata itu dalam hati nya.
Pria itu sungguh sangat menyesali nya dia masih terisak isak menunduk di depan ranjang rumah sakit dengan sheila yg hanya diam menatap langit langit kamar rawat inap nya.
"mungkin istri anda mengalami gangguan psikologi karena kehilangan bayi dan mengalami kelumpuhan, kondisi seperti ini sangat besar terjadi pada pasien. rasa kehilangan yg begitu bertubi tubi membuat batin dan jiwa nya benar benar terguncang.
Saat seperti ini sangat butuh dukungan dari orang orang terdekat terutama anda sebagai suami nya keluarga terdekat nya." begitu penjelasan dokter ketika ardi bertanya kenapa istrinya itu tidak mau berbicara.
"tolong ya mbak..rahasiakan ini.." sheila memohon pada mbak ani untuk tidak mengatakan bahwa dia sebenarnya baik baik saja.
sebenarnya kelumpuhan nya juga bukan tidak bisa di sembuhkan asal dengan terapi yg rutin tapi lagi lagi wanita itu meminta pada dokter untuk tidak mengatakan hal ini pada suami nya.
Mbak ani bertanya pada sheila alasan tentang dirinya melakukan seperti ini,tapi wanita itu hanya mengatakan bahwa dia memiliki alasan yg tidak bisa di jelaskan.
Wanita itu juga mengatakan bahwa suara nya tidak bisa di keluarkan ketika melihat wajah suami nya.
"entah sakit macam apa yg kamu tanggung sheil.." mbak ani hanya mampu prihatin dan bergumam dalam hati nya saat wanita itu meminta hal tersebut.
\=\=\= sakit ini terlalu banyak maaf mu belum cukup untuk mengobati luka ku tentang kehilangan \=\=\=
\=\=sheila \=\=