NovelToon NovelToon
Pertarungan Cinta

Pertarungan Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Tentara / Menikah dengan Musuhku / Dijodohkan Orang Tua / Romansa / Aliansi Pernikahan / Konflik etika
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Mrlyn

Dua keluarga yang semula bermusuhan akhirnya memutuskan menjalin aliansi pernikahan.

Posisi kepala negara terancam dilengserkan karena isu menjual negara pada pihak asing disaat perbatasan terus bergejolak melawan pemberontakan. Demi menjaga kekuasaan, Sienna sebagai putri bungsu kepala negara terpaksa menerima perjodohan dengan Ethan, seorang tentara berpangkat letjen yang juga anak tunggal mantan menteri pertahanan.

Bahaya mengancam nyawa, Ethan dan Sienna hanya bisa mengandalkan satu sama lain meski cinta dari masa lalu menjerat. Namun, siapa sangka orang asing yang tiba-tiba menikah justru bisa menjadi tim yang kompak untuk memberantas para pemberontak.

Dua dunia yang berbeda terpaksa disatukan demi mendapatkan kedamaian. Dapatkah mereka menjadi sepasang suami-istri yang saling menyayangi atau justru berakhir saling menghancurkan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mrlyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 (Menerima Takdir)

"Kalau begitu, apa aku boleh mendekati Siren?"

Ethan menoleh, langkahnya kembali berhenti. Ia menatap Iyan yang tiba-tiba saja mengajukan pertanyaan yang membuat hatinya sakit. Ia tahu sudah sejak lama Iyan mengagumi Siren, tapi sahabatnya itu memilih untuk mengalah.

Dan ternyata perasaan itu masih tersimpan rapih, padahal sebelumnya Iyan adalah orang yang paling menyemangati Ethan tiap kali Siren menolak lamarannya.

"Ya... aku akan ikut bahagia kalau kalian bahagia." Itu menyakitkan, dada Ethan sesak. Namun, ia berusaha untuk tetap tenang.

Iyan tidak menyangka jika Ethan akan membiarkannya begitu saja. Sementara Harry yang sejak tadi hanya diam mendengarkan akhirnya ikut bicara.

"Bila kelak kamu berpisah dengan Nona Sienna, kamu tidak akan mengejar Siren lagi, kan?" tanya Harry.

"Aku dan Sienna hanya akan berpisah saat ajal datang dan kami tidak berencana untuk mati muda."

Iyan dan Harry seketika tercengang. Ethan tidak pernah main-main dengan ucapannya, artinya apa yang baru saja terlontar juga sebuah kesungguhan.

"Meski kalian tidak saling mencintai?" tanya Iyan penasaran.

Ethan menunduk sekilas. Tarikan napasnya terasa berat. Melepaskan cinta yang telah lama bersemayam dan harus menggenggam orang baru karena takdir yang tidak bisa ditentang, tidaklah mudah. Namun, Ethan tidak akan menjadi serakah.

"Hidupku milik Sienna sekarang."

Iyan tersenyum tidak percaya. "Kamu mengorbankan duniamu demi dunia orang lain. Ethan, Tidak kah kamu takut menyesal?"

"Tidak."

Jawaban Ethan semakin membuat Iyan kesal. Amarah bercampur kecewa.

"Bicaramu seolah kamu tidak pernah mencintai Siren!"

Hening. Ketegangan menggantung di udara. Sesak. Rasa bersalah tersembunyi di balik raut wajah tenang Ethan. Ia tidak melawan meski Iyan dengan berani mencengkram kerah kemejanya.

"Sudahlah, urusan pribadi lebih baik tidak diutarakan. Aku menghargai keputusanmu, Kapten... dan aku juga akan mendukungmu, Iyan. Persahabatan kita tidak boleh retak hanya karena urusan wanita," ucap Harry melerai.

Sedikit banyak Ethan sudah menceritakan alasan ia menikahi Sienna pada Iyan, Harry dan juga Gion. Mereka tidak bisa melakukan apa pun selain mendukung Ethan yang telah berkorban banyak demi negara ini.

.........

Siang tiba, sesuai janjinya, Ethan membersihkan gedung sekolah bersama para prajurit lain. Sekolah itu hanya memiliki dua kelas, atapnya bahkan nyaris roboh. Namun, para prajurit yang cekatan berhasil membongkar atap gedung sekolah dengan cepat.

Sekolah tanpa atap, Sienna mendongak menatap cerahnya langit hari ini, sedikit terik namun angin yang berhembus cukup sejuk di kulit.

"Panas kepanasan, hujan kehujanan. Miris sekali," gumam Sienna sedih.

"Perlu waktu setidaknya satu Minggu untuk merakit atap. Bersabarlah," ucap Ethan mengusap puncak kepala Sienna.

Gadis itu mengangguk, ia percaya pada ucapan Ethan.

Siapa yang akan menduga, perbincangan singkat itu serta interaksi mereka justru membuat para prajurit yang sedang istirahat diam-diam berbisik. Bahkan ketika masih bersama dengan Siren, sikap Ethan tidak pernah sehangat itu. Mereka mulai menyebarkan rumor jika Ethan mungkin tidak benar-benar mencintai Siren selama ini.

.........

Malamnya Siren tidak bisa tidur. Perawat memberitahunya jika Ethan begitu mesra dengan istri barunya siang tadi.

"Padahal saat denganmu, Kapten Ethan selalu menjaga jarak. Orang kantin juga bilang kalau Kapten dan istrinya makan suap-suapan. Mereka mesra, nempel bak perangko. Aku jadi curiga, selama ini Kapten memang tidak benar-benar serius denganmu," ucap perawat Nia membuat Siren seketika menangis.

"Mungkin kapten Ethan memang lebih mencintai istrinya, dia kan dari kalangan elite, kamu seharusnya tidak terlalu berharap padanya, Dok."

Nia kemudian meninggalkan Siren sendirian di ruangannya. Sakit sekali, sedikit pun Siren tidak bisa mengenyahkan Ethan dari hatinya meski laki-laki itu telah mencampakkan dengan cara terburuk.

Pintu ruangan diketuk, Siren seketika menyeka air matanya. Iyan datang dengan membawa kotak makan di tangannya.

"Kenapa tidak makan sejak pagi? Orang kantin bilang, kamu tidak menyentuh makananmu," tanya Iyan yang langsung membuka kotak makan itu di hadapan Siren.

"Apa aku serendah itu? Kenapa Ethan tega meninggalkanku? Dia berjanji akan menikahi diriku, Iyan... tapi dia malah menikah dengan orang lain." Tangisan Siren semakin menjadi yang bisa Iyan lakukan hanyalah memberinya sandaran.

Iyan tidak bisa menceritakan jika Ethan menikahi Sienna karena urusan politik. Ia telah bersumpah untuk menyimpan rahasia itu rapat-rapat, dengan terpaksa membiarkan Siren berpikir ia dicampakkan karena statusnya yang berasal dari kalangan bawah.

"Siren, kalau kamu mau... kita bisa menikah, mungkin itu akan membayar rasa sakit hatimu, membalas dengan cara yang sama."

Siren menyeka air matanya. Ia menggelengkan kepala pelan. "Tidak. Aku pasti akan berhasil membuat Ethan kembali padaku!" ucapnya penuh tekad.

Bagaimana caranya mengatakan pada gadis ini bahwa ia bisa mencintainya lebih hebat daripada Ethan?

Yang bisa Iyan lakukan hanyalah menemani gadis itu, membiarkannya mengeluarkan isi hati meski semua hanya tentang Ethan.

...***...

Sienna sadar jika Ethan hanya bersikap hangat di hadapan orang lain, tapi begitu di rumah, ia akan terus diam melamun.

"Apa yang kamu pikirkan?" tanya Sienna. Ia meletakan segelas air dihadapan Ethan yang sejak tadi menatap kosong televisi yang bahkan tidak menyala.

"Iyan bilang akan mendekati Siren."

"Dan kamu terluka?"

Ethan mengangguk. Sienna kemudian mengambil posisi tepat di sebelah Ethan. Sedikit banyak ia mengerti. Cinta yang sudah lama tumbuh tidak mungkin hangus begitu saja.

"Maafkan aku, Eth. Karenaku, kamu harus berkorban banyak."

Memilih untuk tidak egois, mencoba untuk mengerti. Sienna lantas memeluk Ethan walau ragu, takut kalau laki-laki itu akan menolak, tapi Ethan tanpa ragu menyandarkan kepalanya seolah ia memang butuh sandaran.

"Kamu bisa melampiaskannya padaku, aku tidak akan marah meski hanya menjadi pelarian."

Perlahan Ethan melepaskan pelukan Sienna. "Kamu yakin?"

Sienna mengangguk pelan. "Kamu sudah memberikan hidupmu padaku, maka aku akan memberikan diriku padamu."

Ethan terlihat ragu, tapi kemudian Sienna mendekat dan mengecup singkat sudut bibir Ethan.

"Kenapa kita tidak coba untuk bahagia dalam pernikahan ini, Eth? Sementara di kehidupan ini kita hanya bisa mengandalkan satu sama lain, bukan?"

Perlahan tangan dingin Ethan menyentuh wajah Sienna. Ia menyeka air mata yang menetes di pipi gadis itu dengan hati-hati. Tidak ada tempat untuk kabur, tidak ada alat untuk kembali pada masa lalu, yang ada hanya hubungan mereka yang terikat kuat oleh janji setia sehidup semati.

Cara terbaik untuk berdamai dengan gejolak hati adalah mencoba menerima takdir.

Satu kecupan mendarat di kening Sienna. Kedua mata gadis itu terpejam. Membiarkan getaran halus mengalir ke setiap sistem syaraf tubuhnya.

Ethan merengkuh wajah Sienna, menatap kedua mata gadis itu dengan lembut. Mereka adalah dua orang dewasa yang memilih menghadapi takdir daripada mengutuknya. Mencoba untuk menerima satu sama lain walau cinta itu masih belum ada.

"Jangan gigit aku kali ini," gurau Ethan sontak membuat Sienna tersenyum malu.

"Tergantung kamu hebat atau justru mengecewakan."

Setelah itu, Ethan sama sekali tidak membiarkan Sienna bicara, ia membungkam bibir gadis itu dengan ciuman dalam. Menyalurkan setiap emosi dalam dirinya dalam sentuhan demi sentuhan lembut namun memabukkan.

Tubuh Sienna meremang. Perlahan-lahan ia terdorong hingga bersandar pada sofa, nyaris rebah saat Ethan terus merangsek, meniadakan jarak diantara mereka berdua.

"Kapten...."

"Ya, Tuan putri?"

Napas Sienna masih terengah-engah. Bibir Ethan yang basah mengalihkan pandangannya. Ia tidak mampu berpikir dengan jernih selain mendamba sementara Ethan sudah tidak lagi menunggu. Ia melepaskan bajunya ke sembarang arah lalu mulai mengecupi tengkuk Sienna dengan tidak sabaran.

Membuang lara, berganti dengan sengatan hasrat yang tidak mampu Ethan kendalikan begitu pun Sienna yang terbuai dengan sangat mudah oleh sentuhan-sentuhan kecil penuh kehati-hatian yang Ethan berikan.

Ethan menyeka bibir Sienna yang sedikit membengkak dengan ibu jarinya.

"Bagaimana ini? Aku tidak ingin berhenti," bisik Ethan pelan. Napasnya memburu, sorot matanya terlihat lapar menatap Sienna yang tidak berdaya di bawah kungkungannya.

"Maka jangan berhenti...."

***

1
knovitriana
update Thor jangan lupa mampir
Mrlyn: ditunggu kak🫶🏻
total 1 replies
knovitriana
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!