Sepasang suami istri paruh baya sedang berboncengan motor yang baru saja pulang dari pasar menemukan keranjang bayi didekat jembatan yang tidak jauh dari rumah mereka berdua.
bayi mungil sangat cantik tubuhnya yang masih merah baru lahir hanya dibungkus dengan kain bedong dan selimut bayi.
disampingnya ada secarik kertas bertuliskan " tolong rawat bayi ini dengan baik, suatu saat nanti ada orang yang akan menjemputnya " isi pesan didalam kertas tersebut.
dan didalam amplop surat tersebut terdapat Kalung emas putih terdapat liontin berinisial "A.S ".
karena adanya inisiatif huruf tersebut pak Angga dan istrinya Ajeng memberi nama bayi cantik tersebut " Amira Saraswati".
nama itu yang terbesit dipikiran mereka berdua.
mereka berdua merawat Amira penuh kasih sayang kayaknya seorang anak kandung mereka.
pak Angga dan istrinya memiliki seorang putra tunggal yang bernama Rahmad Darmawan berusia 25 tahun yang sudah menikah dan memilih tinggal dirumah istrinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ersy 07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ibu Sambung Si Kembar
Pokoknya ayah enggak aku tau, kamu harus menikah dengan anak dari sahabat ayah titik " ucap tegas Hendra ayah Anissa.
" Tapi yah Nissa masih ingin menikmati masa muda Nisa, kalau Nisa nikah sekarang pasti Nisa enggak bebas main kalau punya suami apalagi punya anak.
Nisa mohon yah, jangan jodohin Nisa sama anak teman ayah apalagi umurnya lebih dewasa dari Nisa ditambah duda punya anak lagi enggak ah Nisa enggak mau titik " tolak Nisa sambil matanya berkaca-kaca.
" Mas jangan dipaksa kalau putri kita enggak mau , kasihan Nisa kalau nikah tapi tertekan apalagi jadi ibu sambung Nisa pasti belum siap mas.
Coba mas ngomong sama teman mas , kasih pengertian bilang anak kita masih umur 21 tahun masih muda sedangkan anak teman mas udah dewasa umurnya hampir kepala empat apalagi punya anak dua kembar.
Jangankan Nisa , bunda saja kalau jadi Nisa pasti mikir mikir mas kalau nikah sama laki laki yang berumur jauh dari bunda " ujar Mila bunda Anissa.
" Tapi Bun, ayah yakin sekali Nisa pasti bahagia nikah sama nak Dion.
Umurnya juga masih muda Bun, masih 35 tahun " ucap Hendra masih kekeh dengan keinginannya.
" Pokoknya Nisa enggak mau yah " tolak Nisa langsung berlari masuk kedalam kamarnya menangis terisak.
" Jangan jadi orang tua egois yah, pikirkan juga kebahagiaan Nisa " ucap bunda Nisa setelah itu pergi menuju kamar putrinya.
" huft..aku harus ngomong bagaimana lagi agar Nisa setuju menerima perjodohan ini.
Padahal aku yakin sekali pasti Nisa langsung menyukai nak Dion , dia laki laki tampan serta mapan dan seorang ayah yang baik bertanggung jawab.
Aku harus atur rencana agar Nisa dan Dion bisa bertemu langsung " ucap Hendra.
Sedangkan disebuah rumah besar nan megah Dion sedang berbicara serius dengan kedua orang tuanya, mereka sedang membahas masalah perjodohan untuk Dion.
Sedangkan Dion tidak begitu mempermasalahkan masalah perjodohan yang direncanakan oleh kedua orang tuanya.
Kalaupun Dion menolak pasti kedua orang tuanya pasti tetap membujuk dengan alasan agar si kembar bisa memiliki seorang mama sesuai keinginan Raka dan Arka.
" Anak anakmu butuh seorang ibu nak, kamu jangan jadi papa yang egois hanya memikirkan perasaanmu saja tidak memikirkan kebahagiaan anak anakmu.
Mama juga kasihan melihat mereka berdua kurang perhatian seorang ibu.
Mungkin sekarang masih ada mama dan papa yang bisa menemani anakmu tapi yang namanya umur kita nggak ada yang tau kan pa ... "
" mama...!!
Jangan pernah ngomong seperti itu lagi Dion enggak suka dengarnya.
Oke fine , Dion akan ikutin kemauan mama dan papa sekarang Dion mau menemui anak anak " ucap Dion berpamitan ingin pergi menemui anak anaknya dikamar mereka.
Saat si kembar sedang fokus belajar tiba tiba terdengar pintu diketuk dari luar.
Tok tok tok... Arka Raka boleh papa masuk nak ?" tanya Dion dari balik pintu.
" masuk saja pa, pintunya enggak dikunci " jawab si kembar dari dalam kamar.
Saat Dion membuka pintu kamar anaknya, pemandangan yang ia lihat adalah Arka sedang sibuk belajar mengerjakan tugas sekolah sedangkan Raka sibuk membuat sesuatu seperti tugas kerajinan tangan.
" kalian sedang belajar apa nak, apakah papa mengganggu kalian berdua ?" tanya Dion dengan suara lembut.
" enggak sama sekali pa, papa sini deh lihat hasil kerajinan Raka bagus nggak ?" tanya Raka dengan antusias ingin menunjukkan hasil kerajinan yang ia buat.
" wah bagus sekali dan rapi kamu sepertinya berbakat dibidang seni " puji Dion kepada putra keduanya dengan senyuman bangga.
Sedangkan Arka tetap anteng mengerjakan tugasnya.
Dion berjalan mendekati putra sulungnya ingin melihat apa yang dikerjakan putranya.
" Kak Arka sedang mengerjakan tugas apa nak ?" tanya Dion sambil mengelus kepala Arka.
" Arka sedang mengerjakan tugas matematika pa untuk lomba antar sekolah minggu depan " jawab Arka singkat.
" wah kak Arka hebat bisa ikut lomba mewakili sekolah kakak, belajar yang rajin ya nak semoga kakak berhasil mendapat nilai terbaik " Dion memberi semangat serta support untuk putra sulungnya.
" Ya sudah kalian lanjutkan belajarnya tapi jangan tidur terlalu malam ya nak , papa mau pergi ke ruang kerja dulu ,selamat malam Putra Putra papa cup..cup " pamit dion tidak lupa mencium kening anak anaknya.
" selamat malam papa, papa juga jangan lembur terus ingat jaga kesehatan papa " ucap Raka mengingatkan.
" siap laksanakan " jawab Dion sambil mengangkat tangannya memberi hormat.
Arka dan Raka tertawa melihat tingkah papa mereka.
Setelah dari kamar si kembar, Dion berjalan menuju kamarnya untuk berganti pakaian.
Setelah selesai bersih bersih Dion berjalan menuju ruang kerjanya yang tidak jauh dari kamar miliknya.
Namun Dion tidak fokus dengan pekerjaannya pikirannya melayang tentang perjodohannya dengan seorang gadis bernama Anissa.
Karena penasaran Dion membuka laci meja kerjanya didalam laci ada selembar foto seorang gadis.
Gadis berparas cantik kulit kuning langsat saat tersenyum nampak kedua lesung dipipinya menambah kecantikannya.
Pipi bulat mata sedikit sipit hidung kecil mancung bibir tipis berwarna pink alami.
Cantik batin Dion.
Tapi apakah dia mau menikah denganku pria tua duda memiliki 2 anak yang umurnya jauh diatasnya umur kami selisih 14 tahun.
Mama sama Papa kenapa carikan s kembar ibu sambung yang masih bocil gini.
Apakah bisa dia merawat anak anakku dengan tulus, apakah bisa dia menerima anak anakku sepenuh hati.
Huft...aku harus apa sekarang, tadi sore aku dengar saat papa telfonan dengan ayah Anissa katanya Anissa menolak perjodohan ini.
Dia saja belum bertemu aku udah nolak duluan apalagi ketemu denganku langsung , apa nggak malah pingsan tuh anak.
Apakah aku saja yang mulai mendekati dia secara pelan pelan agar saat kita dipertemukan dia enggak kaget dan siapa tau dia mau menerima aku menjadi suaminya.
Tapi sejujurnya aku udah enggak ingin menikah lagi cukup almarhum istriku Laras wanita satu satunya yang aku cintai dan akan selalu dihatiku ini gumam Dion sambil menyentuh dadanya.
Tapi ada benarnya juga dengan apa yang dikatakan mama dan papa tadi sore , anak anakku butuh sosok ibu yang bisa memberikan kasih sayang seorang ibu.
Tapi apakah Anissa bisa menjadi ibu sambung yang baik untuk anak anakku nanti.
Aarrrggghhh ... teriak Dion merasa frustasi.
Karena tidak bisa fokus kerja , Dion memutuskan untuk istirahat saja.
Dion berjalan menuju kamarnya dengan langkah lesu , sampai didalam kamarnya Dion langsung merebahkan tubuhnya dikasur empuknya.
Dion melihat langit langit kamarnya jujur Dion sangat merindukan Laras istrinya.
Dulu saat Laras masih ada setiap kali Dion merasa capek dan pusing Laras akan memijat tubuhnya sampai Dion ketiduran.
Mas sangat merindukanmu sayang , sekarang kamu sedang apa sayang..
Apakah kamu juga merindukan mas dan anak anak kita sayang ..
Sekarang arka dan Raka sudah besar sayang mereka sangat tampan sepertiku namun matanya dan senyuman mereka mirip denganmu.
Seandainya kamu masih ada pasti kamu akan berkata sama sepertiku sat ini.
Sayang bolehkah mas menikah lagi , mas lakukan demi anak anak kita agar mereka bisa merasakan kasih sayang seorang ibu meskipun bukan ibu kandung mereka.
Laras apakah kamu mengizinkan mas menikah lagi ..
Tanpa terasa buliran bening menetes disudut matanya.
( Jika diantara kalian saat ini posisinya seperti Dion pasti bisa merasakan apa yang dirasakan oleh Dion author juga ikut mewek 🥺🥺).