NovelToon NovelToon
Suami Suka Selingkuh (S3)

Suami Suka Selingkuh (S3)

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Poligami / Balas Dendam / Selingkuh / Percintaan Konglomerat / Konglomerat berpura-pura miskin
Popularitas:14.5k
Nilai: 5
Nama Author: mommy JF

"Aku istrimu, Aditya! Bukan dia!" Aurelia menatap suaminya yang berdiri di ambang pintu, tangan masih menggenggam jemari Karina. Hatinya robek. Lima tahun pernikahan dihancurkan dalam sekejap.

Aditya mendesah. "Aku mencintainya, Aurel. Kau harus mengerti."

Mengerti? Bagaimana mungkin? Rumah tangga yang ia bangun dengan cinta kini menjadi puing. Karina tersenyum menang, seolah Aurelia hanya bayang-bayang masa lalu.

Tapi Aurelia bukan wanita lemah. Jika Aditya pikir ia akan meratap dan menerima, ia salah besar. Pengkhianatan ini harus dibayar—dengan cara yang tak akan pernah mereka duga.

Jangan lupa like, komentar, subscribe ya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy JF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34: Kehadiran Sosok Misterius

Pagi itu terasa berbeda. Udara dingin menyusup ke sela-sela jendela besar ruang kerja Aurelia, menembus hingga ke tulang-tulangnya. Matahari yang biasanya hangat kini seolah enggan menyapa, tertutup awan kelabu. Amplop hitam di meja masih belum tersentuh sejak pagi. Kata-katanya menghantui pikiran Aurelia:

"Sudah waktunya aku muncul di hadapanmu."

Tangannya akhirnya bergerak. Ia membuka amplop itu dengan hati-hati. Isinya hanya sebuah alamat dan jam pertemuan: pukul tiga sore, di sebuah kafe kecil yang sudah lama tak ia kunjungi sejak remaja.

Aurelia berdiri, mengenakan mantel krem dan syal biru tua. Hari ini dia merasa seperti akan menghadiri sesuatu yang besar. Entah pertemuan atau... mungkin penutupan.

Kafe itu hampir tidak berubah. Dinding batu bata merah, aroma kopi hangat, dan lampu kuning redup yang menenangkan. Ketika Aurelia masuk, dia melihat hanya ada satu pengunjung yang duduk di pojok, membelakanginya.

Dan saat pria itu berdiri, berbalik pelan—semua seperti berhenti.

“Abi?” ucap Aurelia nyaris tak percaya.

Pria itu tersenyum. Matanya hangat, dan lesung pipinya masih sama seperti dulu.

“Aku pikir kamu tidak akan mengenaliku lagi.”

Aurelia melangkah pelan, menatapnya lebih dekat. “Kamu tidak banyak berubah… masih seperti anak kecil yang suka menaruh cokelat di tasku tanpa aku tahu.”

Abi tertawa kecil. “Dan kamu masih suka berpura-pura tidak tahu siapa pelakunya.”

Mereka duduk, dan keheningan menyelimuti keduanya sejenak.

“Kenapa sekarang?” tanya Aurelia akhirnya. “Kenapa tidak muncul dari dulu?”

Abi menatap jari-jarinya yang menggenggam cangkir. “Aku sudah di sini sejak satu tahun lalu. Tapi aku butuh waktu untuk memastikan semuanya aman untukmu. Aku tahu terlalu banyak yang ingin menghancurkanmu. Dan… aku janji pada diriku sendiri waktu kecil—kalau suatu hari aku kembali, aku akan pastikan kamu tidak pernah terluka lagi.”

Aurelia menunduk. Ingatan masa kecil membanjir dalam benaknya. Abi—anak laki-laki yang dulu selalu membelanya saat diganggu teman-teman, yang duduk di sebelahnya tiap hari, yang tiba-tiba menghilang karena ikut orang tuanya dinas ke luar negeri. Ia ingat betul hari terakhir itu, saat Abi hanya meninggalkan surat kecil di laci mejanya:

"Jaga dirimu. Aku akan kembali suatu hari nanti."

Aurelia tak pernah menyangka—hari itu benar-benar datang.

“Selama ini kamu yang membantu membalikkan semuanya? Bahkan membuat Vania terungkap, Kalina diamankan, dan semua penipuan itu terbongkar?”

Abi mengangguk pelan. “Aku hanya bantu dari balik layar. Tapi kamu yang punya kekuatan untuk berdiri sendiri.”

Mata Aurelia mulai memanas. Semua kekacauan itu… ternyata tidak ia hadapi sendiri. Ada seseorang. Seseorang yang diam-diam menjaganya seperti dulu.

“Aku ingin bilang terima kasih… tapi rasanya itu nggak cukup,” bisiknya.

“Kalau begitu, jangan bilang apa-apa. Tapi…,” Abi menatapnya dengan pandangan berbeda. Dalam. Tegas. “Jangan menjauh dariku lagi, Aurelia.”

Aurelia terdiam. Jantungnya berdetak cepat. Sebuah permintaan sederhana… namun penuh makna. Penuh janji yang belum terucap.

Abi segera mengalihkan pembicaraan takut Aurelia tersinggung atau terlalu cepat kali ini.

"Kamu masih suka makan permen karet rasa stroberi?" tanya Abi pelan, dengan senyum khasnya yang dulu selalu berhasil membuat Aurelia tertawa.

Aurelia membeku sejenak. Ia menoleh menatap pria yang kini berdiri tak jauh darinya di halaman rumah peninggalan ibunya yang kini lebih sering ia kunjungi untuk mencari ketenangan.

"Abi..." suaranya nyaris berbisik. "Kamu masih ingat itu?"

Abi mengangguk, menyandarkan tubuhnya ke tiang kayu rumah. "Tentu saja. Kamu suka duduk di tangga depan ini, sambil membagi permenmu dengan aku, bahkan kalau itu permen terakhirmu. Kamu ingat, 'kan, kamu bilang, sahabat sejati nggak pelit'..."

Aurelia tersenyum kecil, hatinya seperti diseret kembali ke masa-masa SD dulu. Hari-hari penuh tawa di bawah pohon flamboyan, saat dunia belum serumit sekarang. Saat satu-satunya kekhawatiran hanyalah PR Matematika dan apakah kantin kehabisan donat gula.

"Kita dulu nggak pernah berpisah, ya, sampai... kamu harus ikut ayahmu ke luar negeri. Aku pikir kamu nggak akan balik lagi," kata Aurelia pelan.

"Aku juga nggak tahu bakal kembali ke Indonesia. Tapi saat aku dengar kabar tentang kamu—kamu yang ternyata jadi istri pengusaha muda, lalu masuk dalam banyak berita karena kasus rumah tangga yang berantakan—aku langsung tahu kamu butuh bantuan. Tapi aku nggak bisa datang waktu itu, aku nggak mau terlihat mencampuri hidupmu dengan tiba-tiba."

Aurelia menatapnya. "Jadi semua bantuan itu... rumah perlindungan, dokumen keamanan, pengacara, bahkan info-info tentang Kalina dan Vania..."

Abi mengangguk. "Itu dari aku. Tapi bukan untuk membuatmu merasa berhutang. Aku hanya... ingin kamu selamat, Aurelia."

Senyap mengisi ruang di antara mereka. Angin sore berhembus lembut, membawa wangi bunga melati dari pekarangan.

"Kenapa baru sekarang muncul? Setelah semua ini selesai?" tanya Aurelia.

"Karena aku takut kamu menolakku. Takut kamu menganggap aku datang karena kamu sudah sendiri. Tapi... aku sadar, kalau aku terus menunggu, aku bisa kehilangan satu-satunya hal yang paling aku sayangi sejak dulu—kamu."

Aurelia terdiam. Banyak hal yang ingin ia katakan, tapi lidahnya kelu. Abi masih sosok yang sama, yang suka menyembunyikan kebaikannya di balik senyum datar, yang selalu tahu kapan harus hadir meski tak pernah diminta.

"Abi... selama ini kamu tinggal di mana? Kenapa nggak pernah kasih kabar?"

"Aku kembali ke Indonesia setahun lalu seperti yang aku bilang sebelumnya. Aku kerja di balik layar. Aku bahkan sempat menyamar masuk ke jaringan perusahaan yang pernah dipakai Aditya untuk menyembunyikan bukti. Tapi aku nggak pernah ingin terlihat. Aku hanya ingin kamu bisa hidup dengan tenang."

Aurelia menunduk. "Dan kamu nggak pernah berubah, ya. Masih suka berkorban diam-diam."

"Tapi kali ini, aku nggak mau diam. Aku ingin kamu tahu... aku masih menyayangimu. Bahkan sejak kita kecil. Dulu, waktu kita bikin janji konyol bahwa kalau kita nggak menikah sampai usia 30, kita akan menikah satu sama lain. Kamu masih ingat?"

Aurelia tertawa kecil, matanya mulai berkaca-kaca. "Itu janji anak-anak."

"Tapi aku masih mengingatnya seperti janji suci. Dan kalau kamu masih mengizinkanku... aku ingin menepatinya."

Aurelia menatap Abi dengan pandangan campur aduk. Jantungnya berdetak cepat, perasaan yang lama terkubur mulai menggeliat, muncul ke permukaan. Namun sebelum ia sempat menjawab, ponselnya bergetar.

Sebuah pesan singkat masuk.

"Aurelia, seseorang menyusup ke dalam sistem kami. Tampaknya ada pihak yang ingin menyerang balik dengan bukti-bukti palsu terhadapmu. Kami menunggumu – Raka"

Aurelia menggenggam ponselnya erat. Abi melihat perubahan ekspresi wajahnya.

"Ada apa, Lia?"

Aurelia menatap mata Abi penuh kegelisahan. "Aku harus pergi sekarang. Musuh belum benar-benar berhenti. Dan mungkin... aku akan mereka incar lagi."

(BERSAMBUNG KE BAB SELANJUTNYA)

1
Azahra Rahma
aku pusing lama² bacanya
Ah Serin
aditya dan karina sampah lebih baik mati. lanjut lagi
ziear: tunggu besok pagi kelanjutannya ya...
total 1 replies
Ria Karyawati
lanjut thor
Katherina Ajawaila
Luar biasa
ziear: terima kasih kak
total 1 replies
Katherina Ajawaila
awal cerita yg menarik, gemes kalau ada yg berbau pelakor atau pebinor🧐
ziear: sama kak, makanya aku angkat cerita ini
total 1 replies
Uthie
Thor... maaf sebelumnya, ada beberapa bagian yg suka bingung sy bacanya 😬🙏

kadang dituliskan "Aurelnya pergi meninggalkan ruangan tsb dengan Anggun"

Namun.. berlanjut, kalau Aurel masih ada kembali diruangan tsb 😁😁🙏
ziear: sesaat sebelum ia pergi menoleh lagi kak, blum benar benar keluar dari sana kak🙏
total 1 replies
Uthie
emang harus digituin laki2 peselingkuh 😏
ziear: di mentokin dan kumpukulin para pelakornya😁😁
total 1 replies
Uthie
Langsung jatuh hati saat awal mampir nya 👍👍👍👍
ziear: terima kasih kak🙏
total 1 replies
Uthie
Seruuuu.... saat si wanitanya bisa membalikkan keadaan dari pengkhianatan tsb 👍👍🤩
ziear: kekuatawan wanita jaman now kak🤗
total 1 replies
Uthie
sukurin.. pekor dibalas Pelakor lain nya lagiiii 😝
ziear: 🔥🔥🔥 siapa yg main api kebakar😁
total 1 replies
Uthie
Mampir untuk cerita yg selalu menguras emosi jiwa soal Pengkhianatan 👍😆
ziear: oke kak, semoga suka
total 1 replies
stela aza
rubes
ziear: artinya apa kak rubes?😁
total 1 replies
mama
bilang ny mencintai Aurelia dan gk mau kehilangannya, tp menahan karina harus tetep di samping ny.. wahai aditya anda masih waras kan, atau otakmu pindah ke dengkul.. bikin greget aj
mama: asiaap thor🥰
ziear: tunggu kelanjutnya ya mama....
pasti bikin tambah kesel dan penasaran lagi.
total 2 replies
mama
ora yg udah ngirim vidio ke Aurelia hebat bner..sat set😂, Aurelia jg tegas bgt suka sm Aurelia gk mudah ditindas, lnjt thor🥰
ziear: siap mama, di tunggu ya komentar selanjutnya.❤
total 1 replies
Ma Em
Bagus thor ceritanya baru awal saja sdh merasakan hati deg2an apalagi Aurelia yg merasakan suaminya punya wanita lain semoga Aurelia bisa melawan pelakor jgn diam saja dan kalah dari pelakor bila perlu buat Aditya menyesal karena sdh menyakiti hati seorang istri.
ziear: terima kasih kak, tunggu ya kelanjutannya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!