Nandira Adara gadis dengan wajah biasa dan kaca mata tebal serta rambut yang selalu di ikat rapih ke belakang. Gadis kuper dan kutu buku yang satu sekolah dengan Rainan Adnan Wijaya,pria tampan, kaya dan terkenal di sekolahnya. Ditantang taruhan dengan teman temanya untuk menaklukan hati Nandira yang sama sekali tidak di sukai nya. Sampai mereka selesai kuliah ternyata papa Rainan menjodohkan Rainan dengan Nandira. Bagaimana rasanya? Akankah Rainan bisa menyukai Nandira?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon She Uchull, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bersemangat
Pagi itu rai bergegas mandi, Rai segera memakai kemeja dan jas nya pagi itu sambil terus memandangi tubuhnya di cermin.
" Rai, kamu sudah bangun? " tanya Dira yang baru membuka matanya dan melihat Rai tengah asik bercermin layaknya gadis abg.
" Sudah bangun sayang? gimna masih enggak enak badan? " Rai menoleh dan mengampiri Dira yang masih duduk di ranjang.
" Masih Rai, masih agak pusing, "
" Oh, yaudah kamu istirahat aja ya jangan lupa minum obat, aku kerja dulu. " ucap nya sambil mengusap kepala Dira
Dira memperhatikan penampilan Rai pagi itu yang tampak berbeda dari biasanya.
" Rai, kok tumben pakai jas sama dasi? " tanya Dira dengan wajah heran karena biasanya Rai hanya memakai kemeja formal.
" Oh iya aku belum kasih tau kamu, kemarin papa bilang hari ini aku akan naik jabatan, " jawab nya sambil tersenyum.
" Kok bisa? " tanya Dira yang semakin heran.
" Lho kok malah nanya gitu? " Rai tampak terkejut dengan respon Dira yang seolah meremehkan nya.
" Engga apa-apa, maksud aku kok cepet banget langsung naik jabatan gitu? " Dira memperhalus bahasanya karena melihat wajah Rai yang sudah tampak emosi.
" Ya bisa lah, kamu tuh jangan meremehkan aku, kamu ingat kan waktu sekolah walaupun aku sering bikin ulah tapi aku juga termasuk murid yang berperstasi, otak aku ini enggak kalah encer dari kamu. " ucap Rai yang tiba-tiba mengungkit prestasinya di sekolah dulu .
Dira pun terdiam dan hanya mengangguk setuju, karena dira juga tau walaupun Rai siswa yang cukup nakal dulu tapi dia juga termasuk siswa yang berperstasi di sekolah.
" Iya, iya aku percaya, " sahut Dira.
" Yaudah istri ku yang tak kalah pintar, suami mu yang tampan pergi kerja dulu ya, " ucap Rai sambil mencium kening Dira.
" Iya, jangan genit genit di kantor," ancam Dira.
" Aku enggak genit, cewek cewek itu aja yang genit sama aku, maklumin aja ya sayang, "
" iiish kamu tuh nyebelin banget sih." umpat Dira yang di respon tawa Rai yang langsung bergegas pergi ke luar kamar.
***
Sore itu Rai bergegas merapihkan meja kerjanya karena jam pulang kantor akan tiba, tapi Rai mengeluarkan handphone nya dan langsung menghubungi seseorang.
" Nan, loe udah balik kerja belum? " ucap Rai saat menelepon Nanda.
" Baru mau balik, kenapa emang? "
" Ke cafe ya, ajak arya sama kemal, gue traktir. "
" Serius? tumben? habis menang lotre loe? " ledek Nanda.
" Di traktir bukan nya ucap alhamdulillah, malah ngeledek, gue batalin nih ntraktirnya," ancam Rai.
" Hehehe.. jangan Rai, gitu aja marah, sensi banget, lagi datang bulan loe? yaudah gue otw ke sana, "
" Yaudah cepet, bawel loe. " ucap Rai yang langsung menutup telepon nya.
Tak lama Rai pun sampai di cafe tersebut dan menunggu teman teman nya yang belum datang.
" Lama loe! " umpat Rai begitu melihat teman temannya datang setelah cukup lama menunggu.
" Macet Rai, kalau loe mau cepat sedian helikopter donk buat kita," sahut kemal dan tawa dari nanda dan arya.
" Sini gue jual dulu rumah loe ber tiga baru gue beliin helikopter," jawab Rai yang tampak kesal.
" Udah jangan marah marah, jadi traktir kan? kalau ntarktir nya marah marah ntar enggak jadi daging tuh makanan di badan gue, " tagih Nanda.
" Jadi lah, mana pernah gue ingkar janji, udah loe pesan aja makanan apa aja yang loe mau. " ucap Rai sambil melempar kan daftar menu ke wajah Nanda.
" Tumben Rai? dalam rangka apa nih? tanya Arya.
" Bokap gue naikin jabatan gue," sahut Rai.
" Serius loe? " tanya kemal.
" Serius banget lah, "
" Lah, cepet banget? bukan nya loe ribut terus sama bokap loe? " sahut Nanda.
" Sekarang tuh udah enggak lagi, semenjak ada Nandira. " ucap Rai sambil tersenyum yang di respon ekspresi heran dari ke tiga teman temannya.
***
Malam itu Dira ke luar dari kamar mandi untuk kesekian kalinya, setelah merasakan pusing dan mual.
ya ampun aku kenapa sih? kok mual banget? masuk angin kali ya? rai kemana lagi belum juga pulang.
Dira melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 20.00 malam tapi Rai belum kunjung pulang, Dira pun tanpa sengaja melirik kalender kecil di atas meja, dan teringat tanggal datang bulan nya.
perasaan aku harusnya sudah tanggal nya datang bulan? kok belum juga datang bulan ya? apa jangan jangan? aku hamil?