Karena janji dua sahabat membuat Emma Katherine dijodohkan oleh kakeknya namun Emma menolak. Agar perjodohan itu batal, Emma menjerat Kendrick Maxton, seorang Billionaire yang digandrungi banyak wanita. Emma menghabiskan malam panas dengan Kendrick tanpa tahu jika Kendrick adalah pria yang akan dijodohkan dengannya. Akibat malam panas itu, Emma hamil lalu diusir dari rumahnya namun beberapa tahun kemudian, Emma harus kembali membawa putranya yang mengidap penyakit Leukimia. Emma kembali bertemu dengan Kendrick yang sudah menjadi tunangan adiknya. Situasi jadi rumit namun pada akhirnya Kendrick tahu jika Emma adalah wanita yang menjebaknya. Kendrick merebut putranya dan Emma tidak berdaya, dia berada di bawah kekuasaan Kendrick namun lambat laun sebuah rahasia terkuak, rahasia masa kecil dan Janji masa lalu yang dia lupakan dan akhirnya dia tahu, jika dia dan Kendrick pernah mengikat janji. Apakah setelah itu Emma bisa bertemu dengan putranya kembali dan bersatu dengan Kendrick?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kebencian Yang Semakin Menjadi
Kimberly sedang menikmati waktunya sambil menikmati secangkir teh dan sepotong kue yang dibelikan oleh kakeknya. Akhirnya ketenangan kembali lagi karena Emma dan putranya sudah tidak ada lagi. Memang seperti itu seharusnya, Emma pergi dan meninggalkan kekacauan lalu dia kembali lagi dan membuat kacau tapi sekarang, Emma tidak akan kembali lagi karena dia mendengar jika Aston akan membawa Emma dan putranya pergi setelah mereka menikah.
Meski kembalinya Emma telah mengacaukan hubungannya dengan Kendrick, tapi dia akan menemui Kendrick sebentar lagi untuk memperbaiki hubungan mereka yang sudah kandas. Dia yakin bisa memenangkan hati Kendrick karena sudah tidak ada Emma.
Gelas teh diangkat, Kimberly menikmatinya. Dia seperti merayakan kepergian Emma beserta putranya yang baginya keberadaan mereka sangat mengganggu. Beruntungnya Aston yang sudah menyukai Emma sejak lama mau menikahi Emma meski Aston tidak menyukai putra Emma. Itu wajar, siapa yang bisa menerima anak orang lain?
"Kimberly!"
Kimberly terkejut saat mendengar teriakan Kendrick. Kimberly beranjak dan memperbaiki penampilannya. Ini benar-benar kesempatan, dia tidak menduga Kendrick akan datang. Pria itu pasti sudah merindukan dirinya.
"Kimberly, keluar kau!" teriak Kendrick lagi. Dia tahu Kimberly tahu di mana Emma berada sebab itu dia datang ke sana untuk mencari Kimberly.
"Kendrick, aku tidak menyangka kau akan datang," ucap Kimberly seraya mendekati Kendrick yang menatapnya tajam namun Kimberly abaikan, "Apa kau merindukan aku?" tanyanya lagi.
"Tidak perlu basa basi, aku datang bukan karena rindu padamu atau apa pun!"
"Ayolah, aku sangat senang kau datang. Kebetulan aku sedang menikmati teh, ayo kita nikmati bersama," ajak Kimberly.
"Jangan basa basi, Kimberly. Aku tidak tertarik dengan teh yang kau hidangkan karena aku datang untuk mencari Emma!"
"Emma?" ekspresi wajah Kimberly tampak tidak senang. Lagi-lagi Emma dan Emma, apa tidak ada yang lainnya lagi selain Emma?
"Katakan padaku, di mana Emma?" tanya Kendrick.
"Apa maksudmu mencarinya di sini?"
"Tidak perlu pura-pura, aku tahu kau pasti tahu keberadaan Emma jadi katakan padaku di mana dia dan putranya?"
"Sungguh lucu, apa kau mengira aku pengasuh Emma? Apa kau mengira aku mengawasi mereka dua puluh empat jam seperti anjing penjaga?" kedua tangan sudah mengepal erat, kebencian terhadap Emma kembali memenuhi hatinya. Kenapa lagi-lagi Emma yang dipedulikan oleh Kendrick? Kenapa Kendrick tidak pernah peduli dengannya?
"Jawab aku, Kimberly. Di mana Emma?"
"Aku tidak tahu!" teriak Kimberly dengan keras. Dia benar-benar benci, benci dengan Emma. Sejak dulu, Emma selalu menjadi bintangnya dan dia peran pengganti. Kenapa? Kenapa semuanya harus Emma? Kenapa dia tidak? Apa bagusnya Emma sehingga membuat Kendrick tergila-gila padahal Emma tak lebih dari pada pel*ur.
"Jangan pura-pura tidak tahu, kau pasti tahu di mana Emma dan putranya jadi katakan padaku di mana Emma?"
"Aku tidak tahu, tidak tahu!" teriak Kimberly lagi.
"Ada apa ribut-ribut?" tanya kakeknya yang terbangun dari tidurnya akibat teriakan Kimberly.
"Kakek, aku mencari Emma. Di mana dia?" tanya Kendrick.
"Sebaiknya kau tidak mencarinya lagi karena Emma sudah akan menikah!"
"Aku tidak akan membiarkan dia menikah!" teriak Kendrick.
"Dia tidak menyukaimu, Kendrick. Sadarlah akan hal itu. Dia tidak pernah mencintai dirimu!" teriak Kimberly.
"Dia bukan tidak mencintaiku. Dia hanya tidak mengingat siapa aku. Sebenarnya apa yang terjadi dengan Emma, kenapa kakek tidak pernah mau mengatakannya padaku? Kenapa kalian diam saja dan tak berusaha mengobati Emma?"
"Sudah aku katakan, Emma akan gila jika ingatannya kembali!" ucap Kimberly.
"Jangan menipu! Segala ucapanmu tidak akan aku percaya. Kau pasti dalang dari semua yang telah Emma alami. Aku tahu sejak dulu kau benci dan iri dengan Emma!"
"Cukup!" teriak Fedrick.
"Kakek, Kendrick begitu tega menuduh aku padahal aku tidak melakukan apa pun apalagi seperti yang dia tuduhkan!" Kimberly mencari perlindungan dari kakeknya agar tidak disalahkan oleh Kendrick.
"Apa yang Kimberly katakan sangat benar, Emma akan jadi gila jika ingatannya kembali!" ucap Fedrick membenarkan perkataan cucunya.
"Jangan menipu seperti Kimberly, Kakek. Tidak ada yang seperti itu bahkan seseorang yang mengalami kecelakaan berat dan mendapatkan cedera berat di kepalanya saja tidak mungkin menjadi gila saat ingatannya kembali. Jangan mengatakan kebohongan untuk membela Kimberly!"
"Aku mengatakan yang sebenarnya, memang itulah yang terjadi!"
"Tidak, kau menipu! Kenapa, Kakek? Kenapa kau begitu membela Kimberly sedangkan Emma tidak? Kenapa kau pilih kasih? Seharusnya kau mengatakan padanya apa yang terjadi tapi kau justru tidak peduli bahkan kau lebih membela Kimberly dari pada Emma. Mereka berdua cucumu, bukan?"
"Diam. Aku kecewa padanya karena dia telah mempermalukan aku dengan cara menodai dirinya. Dia pergi dan hamil anak orang lain bahkan dia tidak tahu siapa pria yang meniduri dirinya, apa kau kira aku bisa memaafkan perbuatannya?" teriak Fedrick.
Kendrick mengepalkan kedua tangan, dia berusaha menahan diri agar tidak mengatakan jika pria yang sudah menghamili Emma adalah dirinya. Sebaiknya mereka tidak tahu saat ini karena dia tahu Kimberly akan semakin membenci Emma dan kakeknya tetap akan membenci Emma meski pun dia pelakunya bahkan kakek Emma akan menganggap Emma sedang membuat lelucon karena dia pun menganggap demikian.
"Kau seperti manusia tidak memiliki salah, kakek!" saat Kendrick mengucapkan perkataan itu, dia justru mendapatkan tatapan tajam dari Fedrick.
"Hanya satu kesalahan yang Emma lakukan, kau menghakimi Emma sedemikian rupa. Apa Kimberly tidak pernah berbuat salah? Aku yakin lebih banyak dari pada Emma dan jika kau tidak pikun, seharusnya kau ingat kenapa Emma bisa tersesat di hutan waktu dia masih kecil lalu kenapa kau tidak menghukum pelakunya? Kenapa kau justru melindunginya."
"Waktu itu aku aku tidak sengaja, Kendrick!" ucap Kimberly membela diri.
"Tidak perlu membela diri, yang tahu apa yang terjadi saat itu hanya kau dan Emma tapi sayangnya Emma hilang ingatan. Kau benar-benar berada di posisi aman karena ada yang membela dirimu meski kau berbuat salah!" saat mengatakan perkataan itu, Kendrick menatap ke arah Fedrick.
"Cukup, yang lama sudah tidak perlu diungkit lagi. Kau tidak perlu mencari Emma karena dia sudah akan menikah jadi jangan mengganggu dirinya!"
"Tidak, aku akan tetap mencari Emma. Aku tahu kalian pasti tidak akan mengatakan padaku di mana Emma dan putranya berada tapi aku pasti akan mencarinya sampai ketemu!" tanpa permisi, Kendrick melangkah pergi. Dia pasti dapat menemukan Emma di mana pun Emma dan putranya berada saat ini.
Kimberly menahan amarah dan emosi, sejak dulu lagi-lagi dia yang tidak dicintai. kenapa? Kenapa harus Emma? Tidak akan dia biarkan Emma bahagia, tidak akan.
"Kakek, sepertinya kau harus mempercepat pernikahan Emma dan Aston."
"Pernikahan mereka tinggal beberapa hari lagi, jadi tidak perlu dipercepat atau apa pun."
"Kakek, lebih cepat lebih baik agar saat Kendrick menemukan keberadaan Emma, dia tidak bisa melakukan apa pun. Aston pasti akan murka jika dia gagal menikah dengan Emma jadi sebaiknya kakek mengambil tindakan dengan mempercepat pernikahan mereka."
Fedrick menatap cucunya, dan berpikir. Sepertinya yang dikatakan oleh Kimberly sangat benar, sebaiknya dia mempercepat pernikahan Aston dan Emma. Jangan sampai gagal untuk yang kedua kali, lagi pula sejak awal Emma dan Kendrick tidak berjodoh jadi sebaiknya dia mendengarkan perkataan cucunya untuk mempercepat pernikahan Emma dan Aston.
