"Hei anak kecil, Saya mau kamu menjadi penguntit untuk mencari tau apa yang di lakukan oleh tunangan saya di luar sana" ucap Seorang pria tampan yang tak lain adalah presedir di perusahaan itu.
"Saya mau. Asal bapak mau membayar saya 2x lipat"
"Deal"
Berawal dari kerja sama yang saling menguntungkan membuat seorang Devano jatuh hati pada gadis yang biasa dia panggil dengan sebutan anak kecil.
Nadira puspita, Seorang karyawan magang di perusahaan milik keluarga besar Devano. Ikuti kisahnya, Ya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Mia Novita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Trending topik
,"Apa!! Berani-beraninya anak kecil itu mengatakan aku pria lemot. Awas saja nanti ya akan aku kasih dia pelajaran" Kesal Devano sambil mengangkat sebelah sudut bibirnya.
"Memang bagaimana caranya kak Dev memberikan pelajaran sama Nadira, Secara kan Nadira sudah tidak ada di indonesia. Dia sudah ada di tokyo dan belum tau kapan akan kembali" balas Bella pada Devano.
"Aku lupa kalau anak kecil itu sudah tidak ada di sini lagi" Devano mengambil nafas panjang dan membuangnya kasar saat teringat jika dirinya tidak bisa bertemu Nadira dalam waktu yang tidak bisa di tentukan.
"Makanya kalau mau mengambil keputusan itu di pikir dulu. Jangan semena-mena" balas Bella sambil menatap Devano.
"Aku menyesal, Bella. Aku benar-benar menyesal sudah mengambil keputusan yang salah" balas Devano lirih.
"Penyesalanmu sudah tidak ada gunanya lagi kak. Sudah terlambat" balas Bella dan langsung berlalu dari hadapan Devano.
Setelah itu, Devano berjalan ke arah mobilnya dan langsung melajukan mobilnya menjauh dari taman. Rasa marah terhadap Ratna juga Fadil tentu saja masih mendidih. Hanya saja Devano masih ingat jika semua yang di katakan oleh Bella memang benar adanya.
"Apa sebaiknya aku secepatnya ke kantor. Aku mau memastikan apa yang tadi di katakan oleh Bella. Semua data kan ada di laptop kerjaku" ucapnya
"Wait, Di flashdisk yang Nadira berikan juga pasti ada semua datanya" tiba-tiba saja Devano teringat akan flashdisk pemberian Nadira yang di titipkan pada Bella.
Mengingat itu membuat Devano semakin mempercepat laju mobilnya. Devano benar-benar merasa penasaran dengan apa yang baru saja dia dengar dari Bella. Hingga tak butuh waktu lama, Mobil itu sudah sampai di depan rumahnya.
Devano berjalan sedikit berlari masuk ke dalam rumahnya. Menuju ke ruangan kerjanya dan mencari flashdisk putih pemberian Nadira, Karna memang sejak kemarin Devano belum sempat melihat isi dari flashdisk itu.
Betapa terkejutnya Devano saat melihat isi dari Flashdisk nya"Astaga. Ternyata Nadira sangat rapi dalam menjaga semua file penting kantor yang aku percayakan padanya. Kenapa aku tidak menyadari hal ini sejak dulu. Aku sudah salah menilai Nadira. Aku pikir dia hanyalah gadis kecil manja yang tidak bisa di andalkan. Tapi ternyata tanpa sepengetahuan ku dia menyimpan rapi semua ini" ucap Devano sambil terus memeriksa satu persatu file yang ada di sana.
Saat Devano masih sibuk dengan laptopnya, Tiba-tiba saja ada sebuah panggilan masuk dari Saras. Wanita itu mengabarkan hal yang saat ini sedang heboh di media sosial.
Dtttttt......Dttttttt....Dttttt
Devano mengambil ponselnya yang berdering, Ternyata ada sebuah panggilan masuk dari saras. Melihat nama Saras membuat Devano mengerutkan kecil keningnya, Pasalnya selama ini Saras tidak pernah menghubunginya kecuali ada hal yang sangat penting.
"Ada apa Saras menelfon. Apa ada hal penting yang mau dia kabarkan" ucapnya sambil mengusap tombol hijau di layar ponselnya.
📱:Halo Saras. Ada apa?
📱:Apa bapak sudah menonton berita yang lagi viral?
📱:Berita viral? Tidak, Saya baru saja sampai rumah. Memangnya berita apa?
📱:Berita tentang kejadian di taman. Coba pak Devano liat siaran televisi, Beritanya sudah menyebar dan viral do berbagai sosial media
Devano tak menjawab, Pria itu langsung memutuskan sambungan telponnya dan langsung menyalakan televisi yang ada di ruangan kerjanya. Ternyata apa yang di katakan oleh Saras benar adanya, Apa yang tadi terjadi di taman sudah viral dan menjadi trending topik di berbagai sosial media.
"Ternyata apa yang di katakan oleh Saras benar adanya. Berita yang tadi sudah benar-benar viral dan menjadi trending topik" ucap Devano sambil terus menatap layar laptopnya.
Tak berselang lama, Devano teringat akan sang mommy"Astaga. Bagaimana kalau sampai mommy liat berita ini" Devano cukup panik saat teringat akan Mommy nya. Karna Devano sudah tau bagaimana reaksi sang mommy saat mengetahui kejadian yang saat ini sedang menjadi trending topik.
Di saat Devano masih panik karna memikirkan sang mommy, Tiba-tiba saja telponnya berdering. Ada sebuah panggilan masuk yang ternyata dari nomor sang Daddy. Melihat itu membuat Devano mengerutkan kecil keningnya"Daddy, Ada apa daddy telpon aku" ucapnya sambil menatap ponselnya yang sedang berdering.
Karna penasaran. Devano langsung mengusap tombol hijau itu di layar ponselnya.
📱:Halo, Daddy. Ada apa?
📱: Tidak ada apa-apa. Daddy menghubungi kamu hanya ingin minta tolong.
📱:Minta tolong, Minta tolong apa, Daddy?
📱:Hari ini kamu datang ke kantor cabang ya. Karna ada hal penting yang sebenarnya harus Daddy urus. Kamu wakili daddy di sana.
📱:Oooh baiklah. Daddy, Apa Daddy sudah tau tentang berita viral hari ini?
📱:Berita viral? Berita viral apa, Dev?
📱:Coba daddy liat beritanya di sosial media. Sudah menjadi trending topik. Tapi jangan sampai mommy tau berita itu, Karna Dev khawatir mommy akan sangat terkejut
📱:Baiklah.
Wardana langsung memutuskan sambungan telponnya. "Berita apa yang di maksud Devano" gumamnya sambil membuka halaman berita yang sedang trending pagi ini.
"Astaga. Kenapa bisa viral seperti itu. Tapi wait, Apa-apaan ini. Jadi selama ini Ratna hanya memanfaatkan Devano. Benar-benar wanita tak tau diri" ucapnya sambil mengepalkan kuat kedua tangannya.
"Daddy"
Suara itu membuat Wardana segera memasukkan ponselnya ke saku celananya"Iya, Mom. Kenapa?" balasnya sambil membalikkan tubuhnya menoleh pada Lina.
Lina mengambil nafas panjang dan membuangnya kasar"Tidak usah di tutupin, Dad. Mommy sudah tau" ucapnya sambil berjalan mendekat pada Wardana.
Wardana mengerutkan kecil keningnya saat mendengar perkataan istrinya"Maksud, Mommy. Apa?" tanya Wardana yang masih pura-pura tidak mengerti dengan perkataan istrinya.
"Daddy tidak usah pura-pura tidak mengerti. Mommy sudah tau kok" ucapnya
"Tau apa, Mommy?"
"Berita viral yang saat ini sedang menjadi trending topik. Mommy tau kalau selama ini Ratna hanya memanfaatkan anak kita" balasnya.
"Jadi mommy sudah liat berita itu?" Lina menganggukkan kepalanya"Iya, Dad. Ternyata mommy sudah sangat salah menilai Ratna, Mommy pikir dia wanita tepat untuk menjadi istri Devano, Tapi ternyata mommy salah. Mommy sudah benar-benar salah menilainya" gumam Lina lagi.
*
*
*
"Kita ngapain berhenti di sini, Kak?" tanya Nadira saat mobil Zein berhenti di salah satu pusat pembelanjaan.
"Ikut saja, Aku ingin membeli sesuatu untuk keperluan lelang besok lusa" balas Zein sambil keluar dari dalam mobilnya.
"Baiklah. Sekalian aku mau membeli sesuatu juga"
Zein dan Nadira masuk ke dalam pusat pembelanjaan itu, Berjalan ke arah tempat barang yang mau di beli Zein. Namun saat sudah tiba di sana, Tiba-tiba saja Nadira melihat Nathan juga ada di tempat itu" Astaga, Kenapa harus bertemu dengan si brengsek di sini" gumamnya pelan
