Sebelum membaca perhatikan umur, ya!
21+
Mantan Tapi Menikah??
Kok bisa?
Meskipun hubungan asmara Marvel dan Celine sudah berakhir, tapi mereka memutuskan tetap menikah. Marvel terpaksa menikahi Celine hanya karena mewujudkan permintaan nenek. Tidak ada yang tahu kalau Marvel dan Celine menikah di atas perjanjian yang tidak tertulis. Hanya satu tahun, sebab Marvel masih menunggu wanita lain yaitu Jeny.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon violla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MTM 34- Tidak Bisa Menahan Diri
34
Tuan Zack yang baru tiba dari luar kota heran melihat pengawal memaksa Elma masuk ke dalam mobil, ia cepat-cepat mendekati Elma sebelum putrinya itu dibawa pergi dari rumah mertuanya.
"Berani sekali kalian memerlakukan putriku seperti itu, cepat leaskan dia!" Perintahnya dianggap sebagai angin lalu, sebab dua orang itu tidak mau melepaskan Elma.
"Ayah, ayah tolong aku! Aku diusir dari rumah." Elma mengadu, ayahnya terkejut mendengarnya. "Kak Marvel bahkan tidak memberi uang sedikit pun," keluhnya berharap sang ayah dapat membantunya.
"Kenapa Marvel mengusirmu?" Tuan Petra tidak mendapatkan jawaban, sebab dalam hitungan detik Elma sudah dimasukkan ke dalam mobil seperti seorang kriminal.
"Ada apa ini?" Zack bertanya pada Aloe yang baru saja melepas kepergian mobil yang membawa Elma pergi.
"Maaf, Tuan. Sebaiknya tanyakan saja langsung kepada tuan Marvel." Pria berkepala plontos itu pun pergi untuk mengemas pakaian Elma. Gadis itu akan diungsikan ke daerah terpencil sesuai perintah tuan mudanya.
"Anak itu sudah semakin keterlaluan," geram Zack, ia bergegas menghampiri Marvel.
.
.
.
.
.
.
Sementara itu di saat yang bersamaan.
"Dan kau!" Teriakkan Marvel membuat Daisy terlonjak kaget. Marvel berkacak pinggang heran melihat Daisy kenapa bisa berbuat sekurang ajar ini kepada Celine. "Hukuman apa yang pantas aku berikan untukmu?"
"Tidak, jangan hukum aku juga. Aku terpaksa melakukan itu. Tolong pahami aku, Kak Marvel. Semua aku lakukan karena aku menyukaimu. Harusnya aku yang dijodohkan dengan Kak Marvel, bukan kak Celine." Daisy mengiba, ia tidak mau merasakan hukuman yang didapatkan Elma tadi.
"Berhentilah bicara yang menjijikan seperti itu! Kau seorang wanita lalu kenapa kau bisa mencemarkan nama wanita lain, bahkan kakakmu sendiri. Bukankah itu artinya sama saja kau melece*kan dirimu juga?"
Marvel memijit pangkal hidungnya, sejenak memikirkan hukuman apa yang pantas ia berikan kepada Daisy, kalau bukan memandang mertuanya maka ia pun akan memberikan hukuman yang lebih menyakitkan untuk Daisy.
"Harry, kau urus dia pastikan dia tidak datang lagi ke rumah ini!" Marvel bicara tanpa melihat Harry, ia hanya fokus melihat Daisy. "Dan kau....jangan pernah berani temui istriku lagi!" tunjuknya di wajah Daisy.
"Tidak bisa, Celine kakakku, tidak ada yang bisa melarang aku bertemu dengannya."
"Semenjak kau mencuranginya, Celine bukan kakakmu lagi. Dan sekarang Celine sudah menjadi istriku jadi aku yang berhak atas dia. Jadi pergilah dari sini sebelum aku benar-benar marah!"
Harry tahu kalau Marvel berusaha menahan emosi, oleh sebab itu sebelum Marvel kehilangan kesabaran, Harry bergegas menarik tangan Daisy.
"Ikut, aku!"
Daisy mencoba melawan. "Tidak, aku mau bertemu kakakku." Daisy meringis menahan sakit karena Harry terlalu erat mencengkram tangannya. "Kau menyakitiku. Kak Celine tolong aku!!"
Teriakan Daisy hampir memekakan telinga Harry membuat pria itu terpaksa membekap mulut Daisy.
"Dasar pembuat onar, berani sekali kau buat tuanku marah dan menambah pekerjaanku," decih Harry, ia mulai membawa Daisy menjauh dari Marvel, tapi....
"Apa yang kau lakukan, Harry? Lepaskan adikku!" pekik Celine kepada Harry. Ternyata Celine memang tidak salah, tadi dari jendela kamar Celine sempat melihat Marvel bersama Daisy hingga akhirnya ia memutuskan untuk menemui adiknya di luar rumah.
"Nona." Harry langsung menarik tangan yang menutupi mulut Daisy.
"Kakak, mereka melarangku masuk ke rumah ini, mereka tidak membolehkan aku bertemu denganmu," adu Daisy berusaha mencari simpati Celine.
"Kenapa? Siapa yang melarangmu menemuiku?" Celine meraih tangan adiknya yang tiba-tiba memutup mulutnya tidak mau bicara. "Kenapa kau diam saja, ayo bicaralah," desak Celine.
"Aku yang melarangnya!" Ketukan kaki Marvel sudah terdengar lagi, ia berjalan sambil menatap Celine, memerhatikan penampilan Celine dari ujung rambut sampai ke ujung kaki. Celine terlihat lebih cantik hari ini.
"Kenapa kau melarang adikku menemui aku? Memangnya kau punya hak apa, huh?" Kekesalan Celine bertambah kali lipat, hingga ia memukul dada Marvel.
Harry dan beberapa orang yang ada di sana melongon melihatnya. Mereka tidak menyangka kalau Celine berani memukul Marvel bahkan di depan banyak orang.
"Jawab, kenapa kau mengusir adikku dari sini?"
"Dia pun mengusir Elma juga!" Paman Zack marah tidak terima anaknya diusir dari rumahnya sendiri.
Belum sempat Marvel menjawab, suara teriakan paman Zack semakin membuat Celine bertanya-tanya. Ditatapnya Marvel tanpa berkedip.
"Apa masalahmu sampai kau tega mengusir mereka? Kenapa sih kau selalu berbuat semaumu saja?" tanya Celine, meskipun hubungannya dengan Daisy dan Elma belakangan memanas, tapi Celine tidak tega mereka berdua diperlakukan sekasar dan tidak adil seperti ini.
"Aku tidak punya masalah apapun dengan mereka, tapi mereka yang mencari masalah denganku. Sebaiknya kau pun tidak ikut campur dalam masalah ini."
Ego Marvel masih terlalu tinggi hingga ia tidak mau minta maaf kepada Celine di hadapan banyak orang, juga Marvel tidak mau Celine tahu apa yang sudah dilakukan Elma dan Daisy, sebab tidak mau Celine bersedih. Tapi, kenapa dirinya tidak mau melihat Celine sedih?
"Apapun masalahnya kau tidak harus mengusir Elma. Paman mohon izinkan Elma pulang, apa kau lupa kalau Elma adalah putriku? Pamanmu sendiri?" Paman Zack masih tidak terima, ia mengiba dan memuntut agar Marvel mengubah keputusannya.
"Kalau begitu Paman ikut saja dengan putri Paman itu, keluar dari rumahku!" sentak Marvel.
"Marvel jangan begitu, harusnya kau bicara sopan kepada pamanmu sendiri!" Celine tidak habis fikir kenapa Marvel semakin keras kepala, padahal beberapa hari yang lalu dia sangat lembut.
"Cukup Celine, aku tidak mau berdebat denganmu di sini, lebih baik kau masuk dan tunggu aku di dalam!"
"Aku tidak mau masuk sebelum kau memerintahkan anak buahmu untuk membawa Elma kembali lagi ke rumah dan jangan pernah lagi larang Daisy bertemu denganku!" jawab Celine tidak kalah sengit, ia tidak tega melihat paman Zack mengiba agar Marvel membawa Elma pulang lagi.
Marvel mendekati Celine, ia sedikit membungkukkan badan mensejajarkan wajahnya dengan Celine. Mentap mata indah Celine lekat.
"Untuk kali ini menurutlah, jangan menguji kesabaranku."
"Aku tidak mau," jawab Celine, matanya memanas memandang Marvel, ingin sekali ia memukul kepala Marvel agar pria itu sadar kalau perbuatannya sudah sangat keterlaluan.
Marvel berdiri tegak lagi, tapi tidak sedikitpun mengalihkan perhatiannya dari wajah Celine. Sepertinya kesabaran Marvel bicara dengan Celine sudah mulai menipis.
"Lepaskan adikku, Harry. Tidak ada yang bisa melarangnya bertemu denganku. Aku sudah menjadi bagian dari rumah ini dan itu artinya aku juga berhak mengijinkan siapa saja yang boleh masuk ke rumah ini."
Celine bicara, tapi tetap fokus menatap Marvel.
"Kau sudah terlalu banyak bicara, istriku." Marvel tidak dapat menahan diri lagi, hingga akhirnya ia meraih wajah Celine dan mencium bibirnya di hadapan semua orang yang ada di sekitar mereka.