Hai Readers setiaku, ada kabar baik nih. Novel ini dalam tahap revisi, mungkin akan ada beberapa tambahan di dalam ceritanya.
Tunggu ya! Nanti kalau sudah selesai revisi semua akan ada pengumumannya. Terima kasih🙏
!!! JANGAN LUPA BACA SEASON 2 NYA SIK YANG BERJUDUL #* My Perfect Boss *#👍
Tiba tiba menikah karena perjodohan, alice dan zayn melewati bahtera rumah tangga mereka tanpa peduli urusan masing masing, karena keduanya memiliki sifat yang sama sama cuek. Apakah benih benih cinta bisa muncul di antara mereka? Yukk...baca novel suamiku idola kampus.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon may leni andiarsi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PARIS 4
Di waktu yang hampir bersamaan Alice yang sudah puas bermain di Disneyland Paris tiba-tiba di ajak Zayn untuk lanjut pergi ke Menara Eiffel. Padahal tadinya Alice berencana kesana esok hari dan mengajak Vira.
Kejutan untuk Alice sudah menunggunya, makan malam romantis yang sudah ia siapkan dan akan melamar Alice dibawah Menara Eiffel dengan taburan kembang api yang indah.
“Zayn nggak bisa besok aja? Gue juga udah lumayan capek nih.” Gerutu Alice.
“Loe nggak sayang apa, gue udah booking tempat buat makan malam disana.”
“Ya sudahlah, karena sudah terlanjur juga. Tapi besok loe tetep harus anterin gue sama Vira ke sana lagi.” Sahut Alice membuang nafas perlahan.
“Siap bos.” Jawab Zayn dengan senyum.
“Huh...!!” Alice hanya memalingkan wajahnya.
Sesampainya di restaurant yang berada di Menara tersebut, Alice di kejutkan dengan sajian yang begitu mewah dan romantis, dia benar-benar tak menyangka Zayn melakukan hal tersebut untuknya.
“Zayn ini..?” Tanya Alice yang terkejut atas kejutan itu.
“Loe suka nggak?” Tanya Zayn lembut.
Usaha Zayn membuahkan hasil, Alice terlihat begitu terkejut atas kejutan itu. Kemudian Zayn menarikkan kursi untuk Alice.
“Ini semua beneran loe persiapin buat gue Zayn?” Tanya Alice lagi yang masih tak percaya.
“Iya, silahkan duduk putri Alice.” Ucap Zayn sembari menarik kursi perlahan.
Alice pun hanya mengikuti instruksi dari Zayn sembari menatap sajian yang ada di hadapannya dengan takjub.
“Jantung gue udah serasa mau copot. Ini bener-bener seperti keinginan gue yang dulu sering gue bayangin, Zayn apa mungkin loe udah mulai cinta sama gue? Sedangkan perasaan gue sendiri ke Zayn gimana? Gue masih bingung.” Celoteh Alice dalam hatinya.
“Gue udah pernah janji bakal buat loe bahagia Alice.” Celetuk Zayn tiba-tiba.
Seketika Alice pun menoleh ke arah Zayn dan menatapnya penuh tanda tanya.
“Kapan loe pernah janji kaya gitu? Perasaan nggak pernah deh.” Shaut Alice setenang mungkin, karena saat ini dia masih terus mengatur hatinya yang tak henti-hentinya berdetak kencang.
“Ah...mungkin guenya yang lupa nyampein ke loe.” Ucap Zayn sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Karena dirinya sendiri juga lupa apakah dia sudah pernah bilang seperti itu ke Alice langsung.
“Gimana apa loe suka?” Alice pun tak segera menjawab pertanyaan Zayn, karena dirinya masih asik dengan pikiran dan hatinya sendiri.
“Alice loe nggak suka ya?” Celetuk Zayn lagi.
“Eh..gue suka kok.” Jawab Alice yang masih gengsi untuk memperlihatkan perasaannya.
“Bagus deh kalau loe suka, jadi usaha gue nggak sia-sia.” Balas Zayn dengan lembut.
“Maksudnya?” Raut wajah Alice pun terlihat bingung.
“Ah..kita nikmatin makan malamnya segera, nanti keburu dingin.” Ucap Zayn mengalihkan perhatian Alice.
“Em..oh..ok.”
Setelah mereka selesai dengan makan malam romantis mereka. Alice dan Zayn menikmati taman yang berada di sekitar Menara Eiffel. Kemudian Alice duduk santai disalah satu bangku di taman tersebut yang mana sudah Zayn atur sedemikian rupa.
Saat Alice memejamkan mata sejenak menikmati udara malam disekitar Menara Eiffel, tiba-tiba dia dikejutkan lagi oleh Zayn yang sudah berlutut di hadapannya dengan cincin berlian yang begitu cantik dan sebuket bunga mawar merah yang indah.
Jantungnya seakan berhenti berdetak melihat aksi Zayn di depan matanya yang seperti mimpi. Alice terus menatap Zayn dengan pandangan terkejut dan tak percaya.
“Alice mungkin ini sudah terlambat, gue minta maaf selama ini gue udah kasar sama loe, gue baru menyadari bahwa gue udah jatuh cinta sama loe. Jadi dengan ini apa loe mau menikah lagi sama gue, kita memulai lagi awal yang baru tanpa ada pertengkaran ataupun perdebatan yang tak perlu. Bukan karena paksaan dari siapapun, gue mau menjalin hubungan yang sesungguhnya sama loe karen cinta. Apa loe mau jadi pendamping seumur hidup gue Alice?” Ucap Zayn dengan sangat tulus dan penuh cinta.
Zayn sebenarnya merasa tegang sendiri menanti jawaban dari Alice, karena selama ini hubungan mereka benar-benar bagai anjing dan kucing. Tangan Zayn mulai berkeringat karena terus menanti jawaban Alice penuh dengan rasa takut.
Alice bagai dibungkam dia tak bisa berkata apapun dan tak percaya seorang Zayn ternyata jatuh cinta terhadapnya, kejutan ini membuat Alice syok karena dia bingung harus bagaimana menjawabnya. Namun tanpa ia sadari buliran-buliran bening itu sudah membasahi pipinya, ia terharu dengan apa yang telah dilakukan oleh Zayn.
“Seharusnya gue mencoba memulai hubungan yang baik dengan suami gue sendiri. Mungkin ini sudah takdir gue bersama Zayn.” Gumam Alice dalam hati.
Sedangkan Vira, Leon dan Rio menyaksikan mereka dari kejauhan. Ah iya kenapa tiba-tiba Rio bersama Vira dan Leon ? Karena dia masih ingat rencana yang mereka buat untuk Zayn dan Alice pastinya dia ingin menyaksikannya langsung makannya tau-tau dia sudah masuk kedalam mobil yang Leon sewa, dia tau Leon pasti bakal mengajak Vira kesana.
Alice menutup bibirnya dengan tangan, dirinya sudah terisak di hadapan Zayn yang masih berlutut didepannya. Zayn terperanjat mendengar isakan Alice, ia langsung mendongakkan kepalanya lalu menggenggam tangan Alice.
“Alice apa gue salah nglakuin ini semua, kalau loe nggak suka gue minta maaf, loe jangan nangis lagi ya.” Ucap Zayn panik, dia lalu mengusap air mata Alice yang sudah membasahi pipinya.
“Kita kembali ke hotel aja ya. Gue janji jika loe emang nggak suka dengan apa yang gue lakuin ini, gue nggak bakal lakuin hal ini lagi Alice. Gue nggak mau buat loe sedih.” Ajak Zayn lembut dan mencoba menenangkan Alice, ia mulai berdiri dari posisinya dan menarik tangan Alice pelan untuk pergi dari tempat itu, tapi tangan Alice tiba-tiba menahannya, saat Zayn menoleh Alice langsung memeluknya.
“Gue ber..se..dia.” Jawab Alice dengan suara lirih dan terbata.
“Hah? A..apa yang barusan loe bilang?” Serasa Zayn salah dengar dia mencoba bertanya sekali lagi pada Alice.
“Loe bisa bilang sekali lagi dengan jelas Alice?” Zayn ingin memastikan jawaban yang ia dengar itu tidak salah.
“Gue bersedia Zayn.” Jawab Alice tersipu malu.
“Terima kasih Alice.” Balas Zayn dengan senyum yang bahagia. Ia pun mengecup lembut kening Alice.
Hatinya merasa lega bahwa Alice ternyata tidak sepenuhnya membenci dirinya.
Kembang api yang sudah disiapkan pun meletup dengan indah di malam yang romantis ini. Ya setelah mendengar jawaban Alice yang sudah pasti Zayn hanya tinggal menjentikan jari untuk instruksi menyalakan kembang apinya.
Zayn lalu memeluk Alice dengan erat. Dia sungguh bahagia akhirnya ia mendapatkan cinta Alice. Leon dan Rio pun tos tanda kemenangan bahwa misi mereka sudah berhasil, sedangakan Vira yang sedari tadi tak berhenti memotret moment Zayn dan Alice pun sudah ikut terisak-isak karena terharu dan bahagia bisa melihat sahabatnya bisa menemukan pujaan hati yang sebenarnya.
“Lah loe kenapa nangis Vir, sahabat loe lagi bahagia itu.” Tanya Rio bingung, karena tiba-tiba mendengar suara isakan Vira. Namun akhirnya kepalanya kena toyoran tangan Leon.
“Loe gimana sih jadi cowok nggak bisa peka, dia terharulah ikut bahagia sahabatnya sekarang bisa bahagia sama orang yang dicintainya.” Sela Leon ketus.
“Oh..gitu, udahlah loe harusnya tersenyum sekarang, nggak usah nangis lagi ok.” Ucap Rio sambil menepuk-nepuk bahu Vira.
Leon menggeleng-gelengkan kepalanya terkadang sahabatnya Rio ini sedikit bodoh. Vira hanya menatap tajam atas apa yang Rio lakukan terhadapnya dan membuatnya langsung tutup mulut tak berbicara lagi. Leon hanya tertawa pelan melihat hal tersebut.
“Ya sudah sebaiknya kita balik ke hotel duluan, kita lanjutkan rencana terkahir buat booking satu kamar romantis buat mereka berdua.” Ucap leon antusias.
“Lets go.” Jawab Rio. Vira pun hanya mengikuti mereka berdua dengan senyum bahagia dan kagum. Ternyata dua pria tampan dihadapannya ini sangat peduli dengan sahabatnya.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung.....