NovelToon NovelToon
KISAH TIO DAN BIBI LUNA

KISAH TIO DAN BIBI LUNA

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Tamat
Popularitas:3.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: HF. Rajak

Tio Alberto Widodo seorang remaja 13 tahun, yang selamat dari tragedi pembunuhan keluarganya yang dilakukan genk pembunuh bayaran.
Sejak saat itu Tio harus disembunyikan oleh pihak kepolisian dari kejaran genk pembunuh bayaran.

Adalah Inspektur Dua Luna Ginaya Budianto seorang polisi wanita berparas cantik berusia 22 tahun yang ditugaskan untuk menjaga selama masa persembunyian Tio.

Dua tokoh ini akan mencoba untuk bertahan hidup dari kejaran genk pembunuh bayaran yang kejam. Banyak nyawa tak berdosa ikut menjadi sasaran kekejam genk tersebut selama mengejar Tio.

Lama bertemu dalam penderitaan perjuangan hidup menumbuhkan rasa cinta dihati kedua insan beda usia ini.

Selamat menikmati ketegangan dan romantisme dalam novel "KISAH TIO DAN BIBI LUNA"

HF. RAJAK

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HF. Rajak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 33

“Sabar ya Ra, yakinlah kamu akan mendapat lelaki yang tidak akan melihat masa lalumu, tapi dia akan selalu bersamamu menghadapi masa depan.” Luna terdiam sesaat, dilihatnya wajah Rara masih murung. “Yakinkan dirimu Ra, karena bibi yakin disana masih banyak lelaki baik, lelaki yang tidak akan memandang masa lalumu meskipun ia tahu, lelaki yang siap menjagamu. Yakinlah.”

Pagi itu Rara dan Luna sangat lama terdiam didalam kamar.

“Oh, aku ketiduran.” Kata Luna setelah kesadarannya terkumpul. “Mana Rara?” Dilihatnya kesekeliling kamar, netranya tak berhasil menemukan sosok Rara, telinganya juga tidak mendengar suara apa-apa. Luna lalu beranjak keluar.

Sepi. Dimana Rara dan Tio? Tanya Luna dalam hati. Luna melangkahkan kaki keruang santai. Dilihatnya LCD raksasa itu menyala, tapi sofa didepannya tidak ada yang menduduki. Luna menghampiri bermaksud unuk mematikan LCD.

Luna terpaku. Didepan sofa diatas karpet, Tio dan Rara duduk bersebelahan sambil melihat drama korea. Tagan Rara mengambil irisan mangga berbentuk dadu lalu menyuapkan kemulut Tio, dan lelaki itu terlihat menikmati suapan dari Rara.

Hati Luna terasa perih menyaksikan hal itu. Cemburu? Iya pasti. Luna sangat cemburu. Kemarin malam mereka berciuman didalam bioskop. Siang ini dia melihat Tio dengan Rara?

Luna POV

Seketika hatiku hancur. Sakit dan perih.

Ra, baru saja aku berusaha meyakinkanmu bahwa masih ada lelaki baik yang akan menerima kamu apa adanya. Tak kusangka kau jatuhkan pilihanmu pada Tioku?

Tes.air mata Luna menetes pelan kepipi

Kenapa aku secengeng ini? Dulu saat aku ditinggal pergi Jimy tanpa kabar aku tidak pernah menangis. Sekarang, kenapa air mataku jatuh tanpa permisi? Gerutuku dalam hati.

Kubiarkan saja, air mata ini terus menetes. Aku masih terpaku memandang dua remaja didepanku. Mereka memang pantas berjodoh. Aku harusnya lebih berkaca lagi.

Luna POV berakhir

Rara akan menyuapkan lagi potongan mangga pada Tio, tapi ekor matanya kali ini melihat ada sesosok yang memperhatikan mereka berdua. Rara menoleh.

“Bi-bi Luna.” Kata Rara dengan terbata

Tio ikut menoleh kearah Luna. Mukanya terlihat begitu terkejut.

“Bi, kenapa menangis?” Kata Tio seraya menghampiri Luna. Jemarinya sigap dengan lembut menghapus air mata yang menetes dipipi Luna.

Rara yang melihat perlakuan Tio pada Rara sekilas menunjukkan wajah marah, tapi dengan cepat dia berhasil menetralisirnya. Wajahnya kembali terlihat polos.

“Ga papa, a-aku hanya merasa bahagia melihat Rara sudah kembali seperti dulu.” Jawab Luna berbohong.

Rara, ternyata kamu pandai bersandiwara. Meskipun sekilas aku tahu kamu tadi menunjukkan wajah tak sukamu. Dan sekarang wajahmu begitu cepat berubah menutupinya.  Geram Luna.

Luna memegang jemari Tio, mencegahnya untuk mengusap air matanya lagi. Sengaja dia pegang jemari itu agak lama, meskipun dia tahu Rara terus melotot memandang. Ditatapnya mata Tio dalam dalam.

“Aku tidak apa Tio, itu tadi tangis bahagia. Aku terharu.” Jawab Luna menegaskan kebohongannya didepan Tio dan Rara.

Rara POV

“Bi-bi Luna.” Aku terkejut melihat bibi dibelakangku. Bibi pakai menangis lagi, gerutuku.

“Bi, kenapa menangis?” Kulihat Tio berkata lalu mendekat dan menghapus air mata bibi.

Cih, air mata buaya. Runtukku dalam hati. Tapi aku tidak boleh terlihat tidak suka. Aku harus terlihat biasa biasa saja. Mengapa pula kamu menangis bibi Luna? Aku hanya menyuapi Tio sedikit saja. Cemburumu itu terlalu besar. Tadi saja Tio terang terangan memilih kamu untuk menjadi istrinya.

Rara POV Berakhir

“Oh, oke.” Jawab Tio lirih. Setelah mendapat ketegasan dari Luna. “Ayo nobar sini bi, drakornya seru.” Ajak Tio sambil tangannya mengamit mengajak untuk duduk bersama.

Rara mengangguk dan tersenyum. Dia menggeser sedikit tubuhnya. Sekarang Luna dan Rara mengapit Tio.

Meskipun drakornya bagus, pikiran Luna sudah tidak bisa fokus. Adegan suap suapan itu membakar hatinya. Beda

dengan Tio, kali ini dia sangat menikmati drakor. Tangannya sekarang mengambil sendiri potongan mangga itu.

“Come on Tio, suapin aku juga lah. Tunjukkin pilihan hati kamu.” Harap Luna dalam hati.

Tapi Tio dengan mata masih menatap layar LCD terliat cuek saja.

“Huuh, dasar cowo ga peka! Menyebalkan!” Maki Luna dalam hati. Bibirnya manyun merasa sebal.

Hal itu tak luput dari perhatian Rara. Dia tersenyum samar melihat bibir manyun Luna. “Maaf bi, bukannya aku ingin merebut Tio, tapi memang Tio seperti itu, kagak romantis bi.” Batin Luna berkata.

Drakornya selesai. Rasa lapar menyerang mereka bertiga.

“Makan siang yuk.” Ajak Tio.

Ketiganya lalu beranjang ke meja makan. Sebentar kemudian asisten datang dipimpin Alfredo menata makanan di meja. Ketiganya lalu makan dalam diam.

Dretz. Dretz.

Hape Tio bergetar. Pemuda itu lalu mengangkat dan berbicara.

“Halo, ada apa paman Kelvin?”

“…..”

“Oh, jadi guru pembimbingnya baru bisa mulai besok?”

“….”

“Oke, paman ga papa, besok saja kita mulai.” Jawab Tio dan lalu berpamitan menyudahi sambungan.

“Ra, baru besok kita mulai belajar lagi. Guru pembimbingnya kata paman Kelvin hari ini mendadak tidak bisa.”

“Iya gapapa Tio.”  Kata Rara lalu melemparkan senyum manis.

Selesai acara makan, Luna memutuskan untuk keluar ke balkon yang lumayan luas dan berbentuk taman kecil. Luna mempersiapkan dirinya untuk sedikit berolahraga. Dia ingin menyalurkan emosinya yang naik.

Dengan memakai celana training gombrong warna putih dipadu tanktop biru gelap Luna melakukan gerakan pemanasan. Setelah dirasa cukup, Luna melakukan gerakan gerakan beladiri taekwondo yang digandrunginya. Alfredo telah menyiapkan sebuah boneka besar sebagai sansak.

Luna melakukan gerakan tendangan yang bertubi tubi kearah boneka sansak itu. Boneka sansak itu roboh dan ketika tegak lagi, sebuah tendangan keras menghantamnya. Begitu seterusnya. Sampai boneka sansak itu meletus.

Tio yang semula hanya membaca buku untuk mengisi waktu siangnya, merasa ngeri melihat adegan itu.  Bagaimana tendangan bertubi tubi menghancurkan boneka sansak itu.

“Mengerikan sekali. Jangan sampai aku membuat marah bibi Luna. Bisa ambyar nih wajah dan tubuhku.” Batin Tio dengan tubuh begidik.Tio masih belum menyadari kalau Luna sedang marah karena melihat perlakuan Rara menyuapkan makanan kepada dia.

“Ugh!” Tenggorokan Rara tercekat melihat bagaimana boneka itu meletus. Apa karena masalah didepan tv tadi ya? Batin Rara ngeri.

Keesokan paginya, Luna sudah bangun, mandi dan telah berganti pakaian. Dia menggunakan pakaian dinas  lengkap hari ini, karena harus langsung bekerja. Dia keluar kamarnya dan menjumpai Tio sudah duduk dimeja makan sementara Rara sedang sibuk memasak.

“Ra, buatin nasi goreng kaya kemarin malam ya?” Pinta Tio pada Rara.

“Siap bos, tunggu ya.” Jawab Rara sambil terus melakukan pekerjaannya.

Nasi goreng kaya kemarin malam? Batin Luna dalam hati. Pikirannya melayang tak karuan. Cemburu kembai  membakar hatinya.

Flashback on

Tio terbangun dari tidurnya. Dilihatnya masih jam satu dini hari, artiya dia baru tidur tiga jam. Dia tiba tiba merasa lapar. Dia keluar dari kamarnya hendak mencari makan. Saat keluar kamar dia lihat Rara sudah mau kembali ke  kamarnya.

Bersambung…

\============

Selamat menikmati readers

1
Nusa thotz
tapi biasa emang itu yg jadi masalah nya di nikah age gap untuk wanita yg lbh tua umurnya...tinggal ke dewasaan si pria aja
Nini Tipah
deg deg degan baca ny 🤭🤣🤣🤣
Nini Tipah
yaa Allah 😭😭😭😭
Nini Tipah
tidak segampang itu itu Ferguso 😭😭🤣🤣🤣
Nini Tipah
cerita ny mengingat kan q dg kisah q d nikah kan dg laki laki yg ga d kenal tp akhir ny pernikahan q berakhir dg perceraian 😭😭😭
Nini Tipah
😭😭😭😭😭
Nini Tipah
waduuhh bisa ada perang dunia k 3 neh 🤭🤣🤣🤣
Nini Tipah
masyaallah tabarakallah thor 😘😘😘
Nini Tipah
cieee cieee si luna 😁😁😁
Nini Tipah
lope you sekebun buat thor 😘😘😘
Nini Tipah
enggak pp thor bnyk typo ny krn enggak gampang nulis cerita novel 😘😘😘💪💪💪
Nini Tipah
kereeen bngt thor cerita ny 😘😘😘
Nini Tipah
uhhh 🤭😁😁
Nini Tipah
lanjut thor 😘😘😘
Ulifatun Nafirotin Nafirotin
Luar biasa
Yueh En Setiowati
keren
Qta Aini
semangat berkarya thor.... sehat... sehat dan sukses selalu
Qta Aini
keren thor....
Trisna Tris
lanjut Thor.... gk pakai lama.... semangat......
Mutmainah Cherbond
kereeeen..demen banget kalau ceritanya macam nonton film detektif..jadi ikut tegang bacanya..🧐🧐
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!