Gavin terpaksa harus menelan Pil pahit,ketika ia tidak bisa mewujudkan mimpinya untuk menikahi sang kekasih yang sudah dipacarinya selama 4 tahun.karna orang tua seila sang kekasih meminta mahar yang besar yang tidak bisa dipenuhi oleh Gavin.
ditengah kegalauannya orang tua Gavin malah semakin mendesak anaknya untuk menikahi anak dari sang sahabat karna merasa berhutang janji.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aqilaarumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab29
"Karna cinta buta mu tangan mu sampai terluka seperti ini."ucap Yuna saat menutup luka Alina dengan perban yang steril.
" Ya mau bagaimana lagi dong soalnya pesona tuan Jeff itu sangat mempesona sampai mata ini,fikiran ini selalu saja hanya fokus kearahnya."
Yuna mengeleng sedikit frustasi dengan keobsesian sahabatnya.
" Kalau kamu benar benar mencintai situan tuan Jeff itu ya kamu usaha dong merebut perhatian dan cintanya.jangan sampai dia malah kepincut sama wanita lain gara gara kamu hanya selalu memperhatikannya dari jarak yang jauh."
Untuk sesaat Alina terpaku pada perkataan Yuna.
" Kamu benar yuna.seharusnya aku berusaha mengambil hati tuan jeff.aku harus memperjuangkan cintaku."
Yuna mengangkat kedua jempol tangannya tanda memberikan semangat untuk Alina.
" Yuna. tuan Jeff memintamu membuatkanya kopi."ucap Lisa dengan nada nyaris seperti bentakan.
" Ia Bu."ucap Yuna menunduk.
Setelah menyampaikan pesan dari jeff Lisa berbalik melangkah keluar masih dengan tatapan tajamnya.
" Seenak apa sih kopi buatanmu Yun? Sampai sampai tuan Jeff selalu memintamu membuatkannya kopi."
" Hhh aku juga nggak tahu Alina tapi situan tuan Jeff mu itu orang teraneh yang pernah aku kenal."
Alina memukul pundak Yuna sedikit keras.
" Auuuu.alina."
"Enak aja kamu jangan pernah berani beraninya kamu kata katain tua jeefku ya."
Yuna hanya bisa nyengir.
" Yamaaf."
" Ya sudah kamu sana,uatkan kopi untuk tuan Jeff kali ini kamu yang membuatkan kopi untuk tuan jeff.tapi suatu hari nanti aku yang bakalan membuatkan kopi untuknya."
" Ia ia amin."
Aroma wangi kopi menyeruak keudara.setelah selesai membuat kopinya Yuna berjalan kearah Alina.
" Alina kopi ini kamu saja yang bawa keruangan tuan Jeff."
" Aku.apa nanti Bu Lisa tidak akan memarahi kita lagi."
" Biarlah ibu Lisa marah.setiap hari juga dia marah yang paling penting kamu harus memanfaatkan situasi ini untuk mengambil perhatian tuan Jeff."
" Yuna kamu memang sahabat ku yang paling pengertian." Ucapanya mengambil secangkir kopi itu dari tangan Yuna.
Alina masuk kedalam ruangan tuan jeff tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
Membuat darah tuan Jeff mendidih terlebih lagi ia melihat secangkir kopi ditangan Alina seketika dia Dejavu dengan kejadian kemarin.
" Kamu lagi yang mengantarkan kopi itu.apa karyawan dikantor ini tidak mengerti apa yang saya katakan."
" Tenang Alina jangan gugup kamu harus bisa mengendalikan hati dan situasi ini.kamu harus bisa demi pangeran impian mu." Ucapnya dalam hati.
" Maafkan saya tuan.tapi kelihatannya Yuna sedang tidak enak badan jadi saya yang mengantarkan kopi ini untuk tuan jeff."
" Apa Yuna sedang tidak enak badan." Ucapnya yang terdengar seperti bentakan namun ada nada khawatir disana.
Jeff berdiri dari kursinya segera melangkahkan kaki namun saat melangkah pinggangnya terbentur diujung meja hingga membuat langkah kakinya tidak seimbang hingga ia terjatuh kearah alina.tangan Jeff memeluk leher Alina hingga membuat kopi itu tertumpah untung saja tidak sampai mengenai kemeja Jeff.
Alina diam membeku saat jarak wajahnya dengan tuan Jeff begitu dekat, terlalu dekat hingga membuat hatinya seperti kebakaran.
" Oh tuhan apa ini? Aku begitu dekat dengannya,aroma tubuhnya bahkan wajahnya sangat dekat terlalu dekat." Alina membatin.
Netra mereka saling bertemu waktu seakan melambat.butuh waktu beberapa detik untuk menetralkan kembali rasa shock yang mereka alami.
Hingga tatapan Jeff berubah menjadi tajam.
" Apa apaan sih kamu "
Jeff merapikan kemejanya yang terlihat kusut.
" Loh kok nyalahin saya tuan.seharusnya yang marah itu saya.tadi tuan sampai meluk meluk saya.saya bisa loh laporin tuan atas dasar pelecehan."ucap Alina yang sedikit berani melawan demi menjalankan misinya mengambil hati tuan Jeff.
" Apa kamu bilang. Kamu ngancang saya."
Langkah Jeff semakin mendekat kearah alina.tapi justru Alina semakin suka dengan apa yang dilakukan oleh jeff.
Jeff berhenti mendekat kearah Alina saat fikiranya kembali mengingat tentang yuna.yuna sedang tidak enak badan dan dia harus segera memastikan kalau Yuna baik baik saja.entalah apa yang ada difikiran Jeff sendiri.dia sendiri bingung untuk pertama kalinya dalam hidupnya ia memikirkan tentang perempuan sampai seperti ini.
Dengan cepat Jeff melangkahkan pergi dari hadapan Alina yang terlihat berusaha meredam detak jantungnya yang begitu cepat.
Hingga Alina tidak sadar kalau tuan Jeff dan pengawal pribadinya sudah pergi dari ruangan itu.
Langakh Jeff begitu tergesa gesa tujuannya cuma satu dia hanya ingin melihat keadaan Yuna hanya itu saja.
Saat Alina tersadar dari lamunannya ia segera menyusul tuan Jeff.
Jeff membuka pintu dapur netranya langsung tertuju pada Yuna yang terlihat sibuk mencuci piring dengan banyak tumpukan piring didepannya.
Yuna menoleh kearah pintu yang baru saja dibuka.
Mulutnya terbuka sedikit merasa kaget dengan kehadiran Jeff yang menatapnya dengan tatapan aneh.
" Mampus kamu Yuna,tuan Jeff pasti marah besar karna bukan kamu yang mengantarkan kopi itu."ucapnya dalam hati.
Saat melihat Yuna berdiri tegak tidak kurang satu apapun.lidah tuan Jeff tiba tiba keluh ada tumpukan pertanyaan yang berjejer didalam fikiranya tapi tidak satu pun yang mampu terucap lewat bibirnya.
" Cepat kerjakan pekerjaan mu." Ucapnya kemudian membuat Yuna menuduk ketakutan.
Shittt
Jeff mengendus kesal pada dirinya sendiri ia menyesal membentak yuna.ia juga tidak tahu kenapa hanya kata kasar saja yang selalu bisa lolos dengan mudahnya dari mulutnya.
Jeff menutup pintunya dengan keras.membuat Yuna tersentak kaget.
semangat thor 💪💪💪👍👍👍♥️♥️♥️
lanjut thor 👍👍👍♥️♥️♥️♥️
semangat thor 👍👍👍💪💪💪