Nadia seorang istri yang rela kembali pada suaminya yang berkali-kali selingkuh
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayunda nadhifa akmal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 33
Aku sudah tak sabar untuk segera menghubungi Nadia,segera aku menghubungi asisten pribadiku agar tak menerima pasien lagi
Tak sabar aku ingin sampai apartemen, sesampainya di sana aku segera video call Nadia,namun tak ada jawaban
Aku mengirimkan pesan padanya,sama sekali belum ada tanda di baca oleh Nadia
aku segera mandi dan bersiap-siap untuk memasak
saat aku akan menyantap makan malamku, terdengar suara berdering gawaiku,segera aku mengangkatnya
nampak Nadia sedang mengendong anak kami dan menyusuinya
"mas,baru makan"
"ya, kamu sudah makan belum Nadia" ucapku agak gugup
"ya sudah makan dulu,nanti aku hubungi lagi" ucapnya langsung menutup telpnya
Aku segera menyelesaikan makan malamku,aku segera menuju kamar dan menghubungi Nadia
Nadia segera mengangkatnya dia tampak terbaring di tempat tidur,tak ada sepatah katapun yang keluar
Nadia tampak tertidur pulas,aku memandangi dari layar handphone tampak cantik sekali, andai kami satu tempat tidur aku akan memeluknya
Saat aku terbangun dari tidurku,aku melihat Nadia tak ada, terdengar suara anak kami menangis
Aku benar-benar ingin segera bertemu dengan Nadia dan anakku,aku ingin mengendong anakku
Tak terasa air mataku menetes begitu saja,
aku kembali melihat Nadia ada di layar handphone
"Nadia,anak kita menangis"
Nadia mengangguk saja
"popoknya basah,aku sudah menyusuinya lagi,apa mas mau melihatnya"
Aku mengangguk,saat Nadia menunjukkan wajah anak kami yang terlihat terlelap
malaikat kecilku maafkan papa batinku
"mas,aku mau tidur lagi,aku tutup ya telpnya, takutnya anak kita menangis lagi dan menganggu tidurmu"
"jangan Nadia,biar seperti ini"
Aku mulai memejamkan mataku, terlihat di sana Nadia tampak menghapus air matanya
entah apa yang membuatnya bersedih
Pagi harinya aku segera menghubungi papa,aku ingin segera bertemu Nadia
aku kosongkan jadwal praktek kedokteranku selama seminggu
papa memberikan sebuah alamat padaku,dengan segera aku meluncur ke sana
beberapa jam aku sudah sampai di depan sebuah rumah yang sederhana
Tok tok tok
Tak lama pintu terbuka
"cari siapa mas"
"aku suaminya Nadia Bu"
"mari masuk,Nadia ada di kamar"
Segera aku di antarkan ke kamar,Nadia tampak sedang menatap keluar jendela
aku memeluknya dari belakang
Nadia tampak begitu terkejut
Saat melihatku Nadia langsung memelukku erat,Nadia tampak menangis sejadi jadinya
aku mengusap punggungnya, mencoba menenangkan Nadia
"aku capek mas"ucapnya sambil menatap mataku
Aku mencium keningnya
"mana anak kita Nadia"
Nadia berjalan menuju boks bayi, nampak anakku sedang terlelap
Tak sadar ada seorang wanita yang berdiri mematung memperhatikan kami berdua
dia membawakan minuman untukku
"di minum dulu Bram,pasti kamu lelah"
"terimakasih"
"bunda,ada yang bisa Nadia bantu di dapur"
"tak perlu Nadia, istirahatlah bersama suamimu"
Aku memijat kaki Nadia,dia hanya menatapku
aku meminta izin untuk ke dapur sebentar
aku membuat susu hangat untuk Nadia
dengan segera aku beranjak menuju kamar dan memberikan susu hangat buatanku
"biar mas gendong,Nadia" ucapku sambil mengendong anak kami
Nadia hanya tertegun melihatku
"minum susunya selagi hangat"ucapku
Nadia tampak meneguk habis susunya
aku merangkul Nadia agar lebih dekat denganku
"siapa nama anak kita Nadia"ucapku
Nadia menggelengkan kepalanya
"bagaimana kalau ardani"tanyaku lagi
Nadia hanya mengangguk saja
Aku menatap wajahnya,aku mendekatkan bibirku hingga hampir tak berjarak baru saja aku akan melumat bibirnya
Tiba-tiba
"maaf makan siangnya sudah siap,ibu menunggu di meja makan"
Nadia mengangguk,aku meletakkan Ardani di boks bayi,kami segera menuju meja makan
aku bergegas menyantap makanan
Setelah selesai aku ingin menyuapi Nadia yang tampak tak bernafsu dengan makanan nya
"Nadia kenapa tak makan"
Aku segera mengambil sendok dan garpu aku menyuapinya,dengan lahapnya Nadia menyantap makanan yang tersaji
wanita itu tersenyum melihat Nadia tampak lahap sekali,
"Bram,pasti kau tak mengenali aku"ucapnya
"ya, bunda kita baru saja bertemu hari ini"
"dulu aku mantan istri papamu"
Aku terkejut mendengarnya,bunda hanya tersenyum padaku
"aku wanita yang tak bisa memberikan seorang anak pada papamu, akhirnya kami memutuskan untuk bercerai dan papamu menikah dengan mamamu"
Aku mengangguk dan tersenyum
"mereka sudah lama bercerai bunda"
Bunda hanya mengangguk saja
"papamu kemarin mengajakku untuk rujuk,tapi rasanya aku tak pantas untuk papamu"
"rujuklah bunda,aku menyetujuinya"
bunda tampak tertegun mendengarnya