NovelToon NovelToon
Cinta Yang Beralih

Cinta Yang Beralih

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Romantis / Office Romance
Popularitas:18.4k
Nilai: 5
Nama Author: iqueena

Aluna Maharani dan Reza Mahesa sudah bersahabat sejak SMA. Mereka kuliah di jurusan yang sama, lalu bersama-sama bekerja di PT. Graha Pratama hingga hampir tujuh tahun lamanya.

Kedekatan yang terjalin membuat Aluna yakin, perhatian kecil yang Reza berikan selama ini adalah tanda cinta. Baginya, Reza adalah rumah.

Namun keyakinan itu mulai goyah saat Kezia Ayudira, pegawai kontrak baru, masuk ke kantor mereka. Sejak awal pertemuan, Aluna merasakan ada yang berbeda dari cara Reza memperlakukan Kezia.

Di tengah kegelisahannya, hadir sosok Revan Dirgantara. Seorang CEO muda yang berwibawa dari perusahaan sebelah, sekaligus sahabat Reza. Revan yang awalnya sekadar dikenalkan oleh Reza, justru membuka lembaran baru dalam hidup Aluna. Berbeda dengan Reza, perhatian Revan terasa nyata, matang, dan tidak membuatnya menebak-nebak.

Sebuah kisah tentang cinta yang salah tafsir, persahabatan yang diuji, dan keberanian untuk melepaskan demi menemukan arti kebahagiaan yang sebenarnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iqueena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ISTRI AYAHKU

...~POV REVAN~...

"Ini sudah dua belas hari, tapi dia nggak kasih jawaban, Sean!" ucap Revan gelisah, mondar-mandir ke kanan-kiri.

Sean yang tadinya sibuk dengan ponsel dan cemilan di kamar Revan, akhirnya menghentikan aktivitasnya. Ia mendongak.

"Sudah jelas kan? Kamu ditolak! Apa lagi yang kamu harapkan?"

Revan langsung menoleh cepat. "Tapi, Sean..." suaranya melemah, lalu ia menghempaskan tubuh ke kasur. "Dia benar-benar bikin aku gila! Kalau memang nolak, harusnya dia bilang langsung."

Sean menahan tawa. "Emang kamu siap kalau ditolak?"

"NGGAK!" sahut Revan spontan, keningnya berkerut.

Sean menghela napas panjang. Hening sempat mengisi ruangan beberapa menit, sebelum akhirnya ia menepuk bahu Revan cukup keras.

"Van, masih ada dua hari lagi sebelum genap dua minggu. Kenapa kamu nggak samperin kerumahnya aja?"

Revan menoleh, menatapnya datar. "Memangnya kalau aku kesana bakal ngerubah keadaan?"

"Ya… nggak sih," Sean mengangkat bahu santai. "Tapi setidaknya kamu bisa dapat jawaban langsung."

Revan terdiam, ia menarik napas panjang, walaupun sebenarnya berat, namun ia tetap bangkit.

"Oke… gue bakal coba."

...~POV REVAN END~...

Malam itu, Aluna baru keluar dari toserba (toko serba ada) dekat apartemennya bersama Farhan. Tangan adiknya itu penuh dengan kantong belanja, sementara mulutnya tak berhenti berceloteh.

"Nuna, ini berat banget, sumpah," keluh Farhan sambil memindahkan plastik ke tangan lain.

Aluna terkekeh.

"Lemah banget! Nih, biar ringan."

Ia malah mencubit lengan adiknya, membuat Farhan meringis.

"Aww! Nuna! sakit, tahu nggak!"

Aluna tertawa puas. "Dasar anak kecil."

"Hah? Anak kecil? Aku lebih tinggi dari Nuna. Jadi, siapa yang anak kecil?

"Kamu yaa!!" tendangan kecil di berikan Aluna berulang kali di bokongnya. Mereka terus bercanda dan saling kejar sepanjang jalan.

Dari kejauhan, Revan memperhatikan keduanya dari dalam mobil. Tangannya mengepal kuat di kemudi saat melihat Aluna bersama pria yang tak dikenalnya itu.

"Siapa dia?" gumam Revan dalam hati.

Ia menelan ludah, wajahnya kini merah seperti kepiting rebus.

"Jangan-jangan, ini alasan kenapa dia nggak ada jawaban sampai sekarang.?"

Aluna kembali tertawa, kali ini sambil bercanda menarik-narik tangan pria itu. Revan makin geram sambil menggigit punggung jari telunjuknya.

"Apa? Mereka seakrab itu?"

Ia menghela napas berat, mencoba menenangkan diri, tapi rasa penasaran dan cemburu bercampur jadi satu.

"Nggak bisa! Aku nggak bisa cuma diam. Aku harus tahu siapa dia, lebih baik dengar langsung daripada terus dihantui rasa penasaran ini."

Revan akhirnya membuka pintu mobil dan melangkah mendekati mereka. Langkahnya cepat, matanya tak pernah lepas dari sosok Aluna.

Langkah Revan makin cepat tanpa ia sadari. Begitu jarak tinggal beberapa langkah, ia langsung meraih tangan Aluna dari samping.

Aluna spontan berhenti, matanya melebar saat berbalik. "Revan?" suaranya kaget.

Belum sempat ia berkata lebih jauh, Farhan dengan refleks langsung menepis tangan Revan dan berdiri di depan Aluna dengan gaya siap tempur.

"Siapa lu?" tanya Farhan sambil membentangkan kedua tangannya.

"Seharusnya aku yang bertanya, kamu siapa?" jawab Revan yang tak mau bertele-tele.

Farhan melirik ke belakang, berharap Aluna bicara. "Nuna, jelasin ke dia, aku siapa."

"Nuna? Bahkan mereka sudah punya panggilan sayang!?"batin Revan.

Tapi Aluna hanya diam. Matanya menatap lurus ke arah Revan, dingin, penuh sindiran yang tak terucap.

"Dasar buaya, sudah punya pacar masih aja gangguin cewek lain."

Revan tertegun sejenak. "Kenapa... kenapa kamu liat aku seperti itu?" tanyanya, suaranya menurun.

Aluna masih tak menjawab, hanya menaikkan satu alis, seakan mengatakan banyak hal tanpa perlu kata-kata. Tatapan itu membuat Revan gelisah.

Dia marah? Kenapa? Apa karena aku mengganggu kencannya? batin Revan. Tapi tatapan Aluna bukan sekadar marah, ada sesuatu yang lain di sana.

Farhan makin bingung, melirik ke kakaknya. "Nuna? Ini siapa sebenernya? Kenapa diem aja?"

Aluna akhirnya membuka mulut, suaranya rendah tapi tajam.

"Lucu ya… kamu berani tanya siapa dia di hadapanku, tapi kamu sendiri bisa bersama wanita lain di saat aku belum ngasih kamu jawaban apapun."

Revan terdiam, alisnya mengerut mengingat siapa yang ia maksud. Dan pikirnya, mungkin karena itulah Aluna sama sekali tidak memberikan jawaban tentang perasaannya.

...****...

Kini, mereka sudah berpindah ke tempat yang lebih baik untuk menjelaskan satu sama lain. Di taman bermain, di depan apartemen, suasana terasa dingin saat itu.

Farhan akhirnya disuruh Aluna naik duluan sambil membawa belanjaan, meski dengan wajah masam karena ingin ikut nimbrung.

"Ck, padahal aku mau gabung juga "

Kini, hanya tinggal Revan dan Aluna. Mereka duduk saling membelakangi tanpa banyak bicara. Wajah mereka berdua masih ditekuk, memberi arti bahwa masih ada emosi cemburu yang membungkus keduanya.

Hening beberapa menit. Revan akhirnya menarik napas panjang, lalu bersuara pelan. "Dia... pria yang waktu itu ada di story WhatsApp mu kan?"

Aluna hanya mendengus pelan. "Heemmm…" jawabnya malas, tanpa menoleh.

Revan langsung berbalik, menatapnya tak percaya.

"Jadi benar? Pria itu pacarmu?" suaranya meninggi sedikit. "Dia juga bisa masuk ke apartemenmu seenaknya, bahkan tau kata sandi pintu apartemenmu, Na!"

Aluna mengangkat bahu santai, masih menatap lurus ke depan. "Ya terus? Memangnya kenapa?"

Revan tercengang. "Jadi? memang benar dia pacarmu?"

Aluna akhirnya menoleh, menatap Revan datar. "Kalau pun iya, memangnya urusan kamu apa?"

Revan terdiam sejenak, wajahnya tegang. Napasnya memburu, mencoba menahan emosi yang bercampur dengan rasa sakit.

"Kalau memang dia pacarmu, kenapa kamu nggak bilang dari awal? Kenapa harus buat aku nunggu segila ini?"

Aluna menghela napas keras, lalu melipat tangan di dada. "Lagian untuk apa kamu nunggu aku lagi? Bukannya kamu juga udah punya pacar?"

Revan mengernyit. "Maksudmu?"

Aluna berbalik cepat, tatapannya tajam. "Aku lihat sendiri, kamu di depan perusahaanmu bukain pintu mobil dan jalan sama perempuan lain!"

Revan mencoba mengingat-ingat siapa yang dimaksud Aluna saat itu. "Perempuan? Di depan perusahaan?"

Aluna membuang pandangannya lagi. "Hmm! Waktu itu, satu hari setelah kamu dari sini."

"Satu hati setelah dari sini?" beberapa detik ia mengingat, akhirnya ingatan itu muncul. "Ahh... Itu..."

Revan tertawa kecil, "Itu istri ayahku."

Aluna langsung menoleh cepat padanya, "Istri ayahmu?"

✒️Bersambung.

...----------------...

Aduh berdua ini🤣

Maaf ya para readers kesayangan. Othor lagi sibuk beberapa hari ini, jadi baru bisa update sekarang. Jangan bosan nemanin Aluna yah🥰.

Gamsahamnida 🙏🏻 🥰

1
Avalee
Lun, serius lo mikir begini 👀 keknya ada yg salah gak sih?
Avalee
Gwanteeeng gbgt gak sih visualnya? ☺️☺️
Goresan_Pena421
wah seleranya sangat bagus Za....
Deliathis
akkkkkhhh
Iqueena: suaranya nembus layar del 🤣
total 1 replies
Deliathis
akhirnyaa
Deliathis
eh ada si abng
Deliathis
parah bngtt
Iqueena: kenapa tengah malam terus sih munculnya ni org wk
total 1 replies
@dadan_kusuma89
Setidaknya lumayan, Lun! Walaupun untuk sejenak, namun kehadiran Revan mampu meredakan luka hatimu.
@dadan_kusuma89
Revan sudah tidak sabar ingin segera berduaan denganmu, Lun.
@dadan_kusuma89
Lun, sudah saatnya kau singkirkan perasaan yang justru makin membuatmu gundah gulana. Fokuskan perasaanmu pada kenyataan. Kamu harus bisa mengalihkan semua itu. Sepertinya Revan adalah sosok yang tepat untukmu saat ini.
Alyanceyoumee
biadab ini ayahnya asli...
Alyanceyoumee
linu ah Farhan... 🥹
Goresan_Pena421
Awan memang selalu punya daya tarik sendiri terlihat tenang, bahkan lebih tenang dari isi kepala sendiri ya Aluna.
Xlyzy
woy astaga siapa sih itu yang lagi ciuman di taman tempat umum loh astaga ga sopan banget sih gue timpuk juga lu
Dewi Payang
Keiza lahi ini nih....
Dewi Payang
Revan pengertian dan sabae banget.
Nurika Hikmawati
udh ada revan, ReZ..
Nurika Hikmawati
Revan udah mulai pedekate. gassss
Avalee
Cieeeee gemaaay ih, udh lun, ama revan aja, move on ya udahan ☺️
Avalee
Rasa aman yg asing? Iya asing tapi lama2 pasti terbiasa *eh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!