Aku tidak akan membiarkan, Saudara tiri dan Ibu tiri menginjak-injak harga diriku.
Ikuti kisah Intan, yang berjuang agar harga dirinya tidak injak-injak oleh ibu tirinya dan kakak tirinya. Tidak sampai situ saja, ikuti kisah perjuangan Intan untuk bisa berdiri di kaki nya sendiri hingga dirinya sukses.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pchela, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33
Saat Intan keluar dia berpapasan dengan seorang pria dewasa dengan setelan seragam rapi. Terlihat orang itu merupakan orang penting, karena dia juga membawa tas kantor di jinjing nya.
“Permisi nak… apa benar ini rumah pak Herman?” Tanya pria yang sepertinya umurnya dua puluh tahun lebih dewasa dari Intan. Intan mengangguk sopan “Benar pak, ini rumah Pak Herman, ada perlu apa dengan papa saya ya pak?” Tanya Intan, sembari menunjuk rumah papanya dengan ibu jarinya tanda sopan santun.
“Oh ini saya dari-“ Ucapnya terpotong, saat Maya memanggil orang itu dari dalam rumahnya. Dengan langkah garasak grusuk, Maya menarik tangan pria itu untuk masuk ke rumahnya. “Ehh.Kamu sudah datang? Sini-sini masuk! Suami saya sudah menunggu dari tadi!” ucap Maya sembari menarik lengan orang itu.
Maya melirik sinis ke arah Intan. “Kenapa masih di sini! Pulang sana kamu!” Sinis Maya, seolah Intan tidak boleh mendengar percakapan yang akan terjadi di dalam sana. Intan juga tidak mau terlalu ikut campur sekarang, dirinya sudah tidak di terima oleh ayahnya.
Intan memutuskan ke toko grosir, dia harus membeli frozen food yang sudah habis. Dia akan membuat pesanannya hari ini. Dia tidak bisa menunggu waktu lagi, sebentar lagi Mei dan Vio akan mengambil pesanannya.
Setelah membeli frozen food, Intan pulang dengan menaiki ojek pangkalan langganannya. Sampai dia di rumah, Intan segera mengganti seragam sekolahnya, dan mulai menyiapkan pesanan seblak dan mie viralnya itu.
Intan akan membuat pesanan vio terlebih dahulu karena, dia akan mengambil pesanannya lebih awal. Setelah itu, Intan akan membuat pesanan Mei sebab, pesanan mei akan di nikmati nanti malam bersama keluarga besarnya.
Saat tengah menyiapkan pesanan Vio, pintu kontrakan Intan di ketuk dari luar. “Tunggu sebentar…” Ucap Intan dari dalam lalu dia keluar menuju pintu depan. “Iya, mbak Ayu ada yang bisa Intan bantu?” Tanya Intan saat mendapati orang yang mengetuk pintu rumahnya adalah mbak Ayu, tetangga kontrakannya.
“Ini neng Intan, tadi ada mas kurir yang membawa paket buat neng. Katanya dari Ibu nya neng.” Ujar Mbak Ayu. Intan menerima itu dengan antusias. “Terimakasih ya mbak Ayu. Maaf Intan merepotkan mbak Ayu jadinya.” Ujar Intan. Intan juga memberikan ciki buat anaknya mbak Ayu.
“Sama-sama neng, tadi neng belum pulang. Jadi paket itu saya bawa, kalau saya taruh di depan rumah neng. Takutnya hilang di curi orang.” Ujar Mbak Ayu. Intan tersenyum senang mendengar penuturan mbak Ayu.
Dia bersyukur punya tetangga kontrakan yang baik. Itu juga salah satu rezeki buat Intan. Anak-anak mbak Ayu juga baik-baik, mereka sering bermain di teras rumah Intan,jadi Intan tidak merasa kesepian saat di kontrakan.
Setelah mbak Ayu pergi, Intan tidak langsung membuka isi paket yang di kirim oleh mamanya. Niatnya, Intan akan membukanya nanti malam sambil melakukan panggilan video dengan mamanya itu.
Saat ini Intan harus menyelesaikan pesanannya dulu, setelah pesanannya beres. Intan akan membuka warung mininya. Dia tetap berusaha untuk membuka warungnya, agar orang-orang semakin mengenal warung mininya.
“Assalamualaikum. Intan… aku mau cari pesanan ku dong.” Panggil Vio yang datang dengan Dion. Mereka akan belajar bersama di rumah Dion sembari nyemil bareng. Intan keluar dengan pesanan Vio. “Semoga suka ya… terimakasih banyak” ucap Intan senang.
Intan mendapatkan uang sebesar seratus lima ribu rupiah, karena Vio juga mengambil kerupuk juga. Tinggal pesanan Mei yang Intan harus buat sekarang. Sebelum lanjut Intan meneguk air putih untuk menghilangkan dahaganya.
Pesanan Mei pun selesai dan menghasilkan uang sekitar tiga ratus ribu rupiah. Orang suruhan Mei sudah membawa pesanannya pulang. Warung Intan pun ramai di kunjungi anak-anak yang main bola, ada yang membeli es ceklek, ciki-ciki Berhadiah juga.
Dan seblaknya pun ada yang laku di beli oleh tetangga kontrakannya. Total semua jualan intan hari ini sebanyak tuju ratus ribu rupiah. Intan akan membagi uang itu untuk di tabung dan juga dia putar untuk membeli barang dagangannya untuk esok.