NovelToon NovelToon
Wanita Sholehah Tawanan Tuan Arrogant.

Wanita Sholehah Tawanan Tuan Arrogant.

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Pernikahan Kilat / Obsesi / Romansa
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Sudah Bagus-bagus menjadi seorang Dokter di rumah sakit. Tavisha gadis cantik berhijab harus berhadapan dengan pria dingin yang sangat galak bernama Kastara. Bermula dari kedatangan pria itu yang membawa salah satu temannya yang terluka parah yang membuat kekacauan di rumah sakit.
Hari itu menjadi hari yang sangat sial bagi Tavisha, bagaimana tidak saat dirinya yang kebetulan ada di sana dan mendapatkan ancaman dengan pria tersebut menodongkan pistol kepadanya untuk menangani temannya terlebih dahulu.
Tavisha berhasil melakukan pertolongan pertama dan dia pikir dia sudah lolos dari pria agresif itu dan ternyata tidak. Tavisha justru terjebak dan selalu mendapatkan tekanan dari Kastara.
Alih-alih melarikan diri dari Kastara yang ternyata Kastara malah melamarnya. Tavisha yang tidak punya pilihan lain yang akhirnya menikah dengan Kastara.
Bagaimana Tavisha menghadapi pernikahannya dengan pria yang sangat agresif dan belum lagi banyak rahasia.

Follow Ig
ainunharahap12
ainuncefeniss

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 33 Ribut Besar

Tavisha berada diruang Damian yang ditemani oleh Suster dan tidak ada hanya di sana maupun Kastara.

"Dokter ternyata pasiennya lebih waras daripada dua keluarganya," bisik Suster Andin.

"Shuttt, jangan bergosip seperti itu!" tegur Tavisha.

"Maaf Dokter," sahut Suster.

"Bagaimana perasaan tuan Damian?" tanya Tavisha dengan ramah.

"Tidak ada perasaan apapun karena saya belum jatuh cinta," jawab Damian.

Tavisha bersama dengan Andin saling melihat dengan mereka berdua yang sama-sama menyerngitkan dahi.

"Ha-ha-ha-ha-ha-ha-ha-ha. Maaf bercandaan saya ternyata terlalu absurd yang sangat garing," sahut Damian lagi yang melihat reaksi dua wanita itu tampak datar dan tidak tertawa sama sekali.

"Tuan! ditanya perasaan itu bukan berarti berhubungan dengan cinta. Ini perasaan tentang kondisi kesehatan apakah merasakan ada sesak, atau bagaimana yang berkaitan dengan kesehatan!" tegas Suster Andin.

"Iya Suster saya hanya bercanda tadi. Tidak ada yang saya rasakan dan sepertinya saya merasa kondisi saya baik-baik saja," jawab Damian.

"Syukurlah kalau begitu, ini merupakan perkembangan yang pesat dan bisa secepatnya pulang ke rumah," sahut Tavisha.

Damian menganggukkan kepala dengan tersenyum. Kepribadian Damian dan Kastara ternyata dua orang yang sangat jauh berbeda.

Damian lebih santai, lebih tenang dan bahkan suka bercanda, sementara Kastara jangan ditanya lagi orangnya sangat serius yang selalu menunjukkan wajah seperti monster dan juga sangat suka memaksa dan terlebih lagi menekan yang harus sesuai dengan semua keinginannya.

Suster dan Tavisha saling melihat satu sama lain yang keduanya juga melihat ke arah pintu ketika mendengar suara ribut-ribut.

"Suster ada apa itu?" tanya Tavisha.

"Entahlah Dokter, jangan-jangan ada orang lagi masuk rumah sakit ini membawa senjata dan memaksa kita untuk mengobati rekan mereka," jawab Suster dengan pikirannya yang sangat jauh membuat Tavisha menyenggol suster dengan lengannya.

Suster dari bicaranya sama saja menyinggung pasien yang baru saja mereka tangani. Suster memberikan senyum terpaksa sebagai tanda permintaan Maaf anda sepertinya Damian tidak mempersalahkan hal itu sama sekali.

"Tuan sebaiknya istirahat saja, kami permisi dulu!" ucap Tavisha yang membuat Damian menganggukkan kepala.

"Huhhh, aku tidak tahu gebrakan apa yang mereka lakukan sampai membuat Suster itu takut padaku. Kastara benar-benar sangat keterlaluan, dia tidak bisa mengubah wajah monsternya itu untuk menjadi pria yang jauh lebih tenang. Aku juga sangat yakin pasti dia mengancam Dokter itu agar menikah dengannya," ucap Damian geleng-geleng kepala yang sepertinya dia juga angkat tangan dengan kelakuan temannya.

Ternyata di koridor rumah sakit memang terdengar ribut-ribut dan orang yang membawa masalah itu adalah Kastara yang bisa-bisanya saling dorong dengan Bagas.

"Apa maksud mu hah!" Kastara dengan kesal mendorong pria di depannya itu menggunakan dua tangannya.

"Kau hanya membuat masalah di rumah sakit ini. Jangan pikir aku tidak tahu apa kelakuanmu yang hanya menciptakan masalah dan kau harus dilaporkan pada polisi karena membuat kekacauan. Polisi menuju ke tempat ini yang akan memasukkanmu ke penjara!" tegas Bagas yang membuat Kastara menyergah nafas yang masih bisa tersenyum.

"Kau pikir aku takut hah! dasar pecundang!" umpat Kastara.

"Kau mengatakan aku barusan?" sahut Bagas.

"Kau laki-laki yang sama sekali tidak berurusan denganku dan sekarang kau ingin melaporkanku pada Polisi. Kau pikir aku punya waktu meladeni laki-laki pecundang sepertimu!" tegas Kastara.

"Tutup mulutmu!" Bagas sangat tidak terima dengan kata-kata itu yang membuatnya ingin melayangkan pukulan ke wajah Kastara dan Tavisha melihat hal itu langsung menghentikan.

"Sudah cukup hentikan ada apa ini?" tegas Tavisha yang berada di tengah-tengah dua pria itu.

Bagas sangat geram dengan tangan terkepal yang sudah mengarah ke wajah Kastara. Tetapi karena kedatangan Tavisha hal itu tidak jadi dia lakukan yang diturunkan dengan terpaksa.

"Bagas apa yang kamu lakukan?"

"Kamu tidak melihat bahwa banyak orang di sini, kamu sama saja membuat tontonan gratis seperti ini!" tegas Tavisha.

"Ini adalah rumah sakit dan harusnya kamu tidak menimbulkan kegaduhan di rumah sakit ini!" tegas Tavisha.

"Laki-laki ini yang mencari gara-gara padaku, dan aku bahkan tidak tahu siapa dia, tapi setelah aku selidiki dari rekaman cctv yang ternyata laki-laki ini yang membuat onar bulan lalu atas kejadian pasien yang dibawa ke rumah sakit ini dengan senjata ilegal!" tegas Bagas.

Tavisha memejamkan mata yang terlihat frustasi yang ternyata rahasia pasien yang ada di rumah sakit itu diketahui oleh Bagas dan lihatlah betapa marahnya Kastara dengan tangan terkepal yang sebenarnya dia juga sejak tadi menahan diri ingin memberi pelajaran kepada laki-laki itu.

"Tavisha kita tidak bisa diam saja yang hanya mencemarkan keburukan di rumah sakit ini. Mereka harus diselidiki Polisi. Aku tahu kamu sekarang pasti dalam keadaan tertekan dan penuh ancaman dari mereka semua," ucap Bagas.

"Bagas aku mohon kamu tenanglah dan jangan berpikiran apapun dulu. Kamu tidak ada gunanya membahas masalah ini di depan keramaian seperti ini!" tegas Tavisha panik.

"Tapi kita tidak bisa diam saja!" tegas Bagas.

"Jangan khawatir tuan, aku juga tidak akan berada di rumah sakit ini lagi!" tegas Kastara sejak tadi sudah menahan diri.

Mendengar perkataan itu membuat Tavisha semakin panik yang pasti dia sudah tahu jika Kastara akan mengorbankan pasien yang dengan sesuka hatinya membawa pasien keluar dari rumah sakit itu tanpa ada penyembuhan terlebih dahulu.

"Bukan hanya tidak ada di rumah sakit ini tetapi kau juga harus menyelesaikan masalahmu dengan pihak berwajib!" tegas Bagas.

"Kurang ajar!" umpat Kastara yang semakin emosi dan langsung pergi

"Kastara.......!"

Tavisha benar-benar panik dia melihat kearah Bagas.

"Seharusnya tidak bertindak menjauh ini!" ucap Tavisha penuh dengan kekecewaan yang langsung berlari menyusul Kastara. Sementara Suster Andin kebingungan.

Sesuai dengan dugaan Tavisha, suaminya itu benar-benar sangat murka yang berada di ruangan Damian di sana juga sudah ada Vanya dengan keduanya yang terlihat memaksa untuk melepaskan alat-alat ditubuh Damian.

"Woy kalian berdua apa-apaan. Ini manusia?" tanya Damian yang benar-benar tidak bisa menghadapi dua temannya itu.

"Aku mohon hentikan...." Tavisha yang langsung memasuki ruangan itu untuk menghentikan Kastara, mencegah pria itu jangan melepas apapun dari tubuh pasien yang justru akan membuat pasien kondisinya semakin memburuknya padahal sudah jauh lebih baik.

"Aku bener-bener sangat muak dengan rumah sakit ini dan termasuk dirimu yang sengaja menjebak kami di sini!" tegas Vanya.

"Aku sudah mengatakan tidak pernah melakukan hal itu. Aku mohon jangan salah paham dan jangan korbankan pasien dengan keegoisan kalian berdua!" tegas Tavisha.

"Kau berani berbicara keegoisan di sini hah! Setelah ini kau akan berhadapan dengan ku!" tegas Kastara dengan matanya memerah yang pasti melampiaskan semua amarahnya kepada Tavisha yang harus bertanggung jawab dengan hal ini.

"Jangan melakukan semua ini pada pasien aku mohon hentikan!" tegas Tavisha menarik tangan Vanya yang hampir saja mencabut paksa alat yang berada di dada Damian.

Ketika tangan itu tertarik yang ternyata membuat Vanya begitu marah yang langsung melepaskan kasar tangannya dari Tavisha.

Plakkkk.

Vanya membuat keheningan di dalam ruangan itu ketika menampar pipi Tavisha.

Bersambung......

1
Fitria Syafei
Hadeh kau akan menyesal nantinya kasatara 😏 yang sabar ya Tavisha 😔 Kk yang baik hati kereeen 😘
Teh Euis Tea
benar kt damian km kasar bgt sm tavisha, kastara km cemburu wlu km ga mengakuinya
Teh Euis Tea
kastara km tuh ya cari cari aj kesalahan tavisha, sebenarnya mau km apa sih? tavisha di pukul vanya aj ga ada tuh balasan dari km, sekarang umi tavisha bawain mskanan untuk tavisha sm km, kmnya ga mau giliran di kasihin orang km bilang cari cari perhatian
Teh Euis Tea
ga suka bgt sm si vanya arogan bgt
Teh Euis Tea
si vanya kenapa sih emosi trs sm tavisha apa mungkin dia cemburu ya sm tavisha?
Fitria Syafei
Yang sabar ya Tavisha 😔 Kk yang baik hati kereen 😍😍
partini
busehhhh dua laki laki keok sma satu wanita ga punya harga diri sekali mereka
siapa ini sih Thor kasih penjelasan dong biar ga gelap gulita seperti ini
Teh Euis Tea
wahhh parah nih si vanya udah berani mukul tavisha, dasar manusia gila
Teh Euis Tea
kastara hobi bgt cari gara gara sm tavizha, orang sakit di bilang cari perhatian maumu apa sih kastara
sunshine wings
🔨🔨🔨🔨🔨🙄🙄🙄🙄🙄
sunshine wings
Jodoh itu ga ada yg tau.. ♥️♥️♥️♥️♥️
sunshine wings
🤭🥰🤭🥰🤭🥰🤭🥰
sunshine wings
😍😍😍😍😍
sunshine wings
Congratulations to both of you Kastara and Tavisya.. 👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻♥️♥️♥️♥️♥️
partini
aihhhh paling tavisha cuma bisa ngelus pipin ga bakalan dan ga akan bisa balas perlakuan demit si Kunti
partini
wah sengaja dia mah ,, kastara you are very stupid come Damian pls do something dua orang mu sudah stress
Teh Euis Tea
tavisha msh sakit sdh km paksa buat meriksa damian
Teh Euis Tea
kastara secara tdk langsung km tuh cemburu sm dr bagas
ainuncepenis: Bagas bukan Dokter, ayahnya yang pimpinan rumah sakit. Bagas pengacara
total 1 replies
partini
kastara kamu gila ga punya perasaan
partini
senang Damian dah bangun,,semoga ada kejutan Damian kenal tavisha akan seru sekali ini cerita
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!