NovelToon NovelToon
Agen Cantik Dan Rahasianya

Agen Cantik Dan Rahasianya

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Duda / Dikelilingi wanita cantik / One Night Stand / Cinta Terlarang / Gadis nakal
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Danira16

Mengisahkan persahabatan ketiga nya dikampus dengan pekerjaaan sambilan mereka yang akhirnya mengantarkan mereka pada jodoh masing-masing.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Danira16, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

Pagi harinya sebelum berangkat kuliah ketiga cewek cantik nan modis itu sudah siap akan pergi menjengguk umi Bilqis, Chesty membawa kue, Ayu membawa keranjang buah sedangkan Nita membawa seperangkat pakaian bayi yang dia bungkus rapi dengan pita diatasnya.

Mereka bertiga naik angkot untuk membawa ketiganya ke rumah sakit yang jaraknya tidak jauh dari telat mereka ngekost.

"Berhenti pak." Titah Nita.

Mobil pun berhenti tepat di depan rumah sakit, ketiganya pun turun dan Chesty yang membayar uang pada kondektur angkot.

"Gimana kabarnya umi ya?" Ucap Ayu saat ketiganya berjalan menyusuri setiap ruang di rumah sakit.

"Gak tau, soalnya anak-anak kost juga gak pada tau. Katanya mereka belum sempet jenguk lagi." Jawab Nita.

"Kasihan pak ustad kalo umi belum bisa sadar juga." Imbuh Chesty.

"Emang kenapa?" Tanya Ayu.

"Ya kasihan aja burungnya gak ada yang ngajak main." Tukas Chesty dengan tersenyum membayangkan hal yang jorok-jorok.

"Mulai deh Lo chez....lagian ustad Yusa cinta banget sama umi, Lo gak bakal ada ruang di hatinya." Seloroh Nita menimpali.

"Iya gak sebanding ya? Kan gue cewek nakal."

"Husst.....kalo ngomong, kalo gitu berubah dong chez." Ucap Nita.

"Entar aja kalo gue dah nikah." Tawa Chesty kemudian.

Kedua temannya hanya bisa mengerucutkan bibirnya disertai menggelengkan kepalanya. Baik Nita dan Ayu paham bahwa Chesty sebenarnya baik dan hanya butuh sosok pria yang baik dan setia yang mau menerima kekurangan teman gesernya itu.

"Udah kita buruan, nanti habis ini kita kerja." Ajak Chesty.

"Tumben semangat kerja, hati-hati lho ntar jatuh cintrong sama si aki." Sindir Nita yang menahan tawanya.

"Enak aja Lo....cuuiiih gak banget." Tukas Chesty saat itu juga.

"Awas aja Lo cinta betul baru tau rasa dia, kan Lo juga belum rasain senjatanya. Bisa aja gahar dan guede...." Ejek Nita.

"Lo tu ya ledekin gue aja, mana mungkinlah....yang ada mlempes anu nya gak bisa aceng." Jawab Chesty yang malah terkekeh sendiri membayangkan itu.

Baik Nita dan Ayu pun terkekeh pun ikut terkekeh, lalu mereka pun berjalan menuju ruangan dimana umi Bilqis dirawat.

Di depan telah ada ustad Yusa yang masih setia menunggu isterinya terbangun dari koma nya. Ya sudah satu lebih dari 3 hari namun kondisi umi Bilqis belum ada progres.

Bahkan kini ustad Yusa telah memasrahkan pada Tuhan, namun ia juga tak berhenti mengucapkan doa untuk kesembuhan isterinya.

Hingga akhirnya Nita dan yang lainnya mendekati dimana ustad itu sedang memegang tasbihnya.

"Ustad Yusa....umi bilqis gimana keadaannya?" Tanya Nita.

"Belum ada progres yang baik." Jawab Yusa dengan nada tak bersemangat.

Nita, Chesty dan Ayu yang mendengarnya menjadi menjadi ikut sedih, terlebih umi begitu baik pada Nita dan Ayu yang telah lama menjadi penunggu kost pasangan suami isteri itu.

"Yang sabar ustad, kalo butuh donor darah lagi nanti ustad tinggal bilang aja ke saya ya?" Tukas Ayu dengan kepolosannya.

Ustad Yusa menatap Ayu sebentar dan ia bisa melihat ketulusan dan kepolosan g4di5 itu. Namun ustad Yusa hanya mengangguk pada Ayu.

"Terima kasih Ayu, nanti kalo pas kebetulan butuh saya akan hubungi kamu." Jawab ustad Yusa dengan tersenyum pada gadi5 lugu itu.

Tak lama kemudian sepasang suami isteri patuh baya datang mendekati ustad Yusa, jika dilihat dari wajahnya hampir mirip dengan seutas Yusa.

"Yusa, kamu masih disini...??"

"Ibu....ayah, kalian disini?" Tanya ustad Yusa yang terkejut dengan kehadiran orang tuanya.

"Pantesan mirip. Ternyata mereka orang tua ustad Yusa." Batin Nita dengan menatap kedua orang tua yang baru saja datang itu.

"Kami hanya ingin menjenguk Bilqis, gimana kabarnya?" Tanya ayah ustad Yusa.

"Belum ada perkembangan ayah." Jawab Yusa yang mulai sedih kembali.

"Sudah kamu sabar saja, ini mungkin cobaan yang diberikan Allah kepadamu." Jawab sang ayah kembali.

Ustad Yusa hanya mengangguk mengerti, lalu ibunda ustad menepuk pundak putranya.

"Sebenarnya ibu sudah tahu penyakit Isteri kamu itu dari kehamilan keduanya, tapi Bilqis tak ingin kamu cemas."

Umi Bilqis sendiri ternyata mengidap penyakit yang cukup serius, yang tak diuraikan oleh keluarganya. Bahkan Chesty Ayu dan Nita menjadi penasaran dengan sakit yang di deita oleh ibu kost mereka.

"Sakit apa ya umi?" Bisik Ayu.

Nita pun mengedikkan bahunya, dan itu di iringi oleh tindakan yang sama oleh Chesty.

"Kapan kamu mengajar lagi di pondok, murid-murid kamu sudah mencari dan menanyakan kamu." Pungkas sang ayah.

"Entahlah ayah." Jawab ustad Yusa disertai helaian nafasnya.

"Pulanglah, anak kamu juga mencarimu. Lihat betapa sulitnya mengurus seorang diri." Ucap sang ibu.

"Entahlah kapan aku pulang, tapi sore aku akan pulang." Jawab ustad Yusa.

Sang ibu pun hanya menghela nafasnya dan kebetulan ia menatap ketiga perempuan cantik yang berdiri tak jauh dari ustad Yusa.

Satu persatu mereka bertiga ditatap oleh ibu dari ustad Yusa, lalu wanita tua itu berjalan mendekat pada ketiganya.

Melihat itu baik Nita, Ayu dan Chesty pun tersenyum pada ibunda ustad Yusa. Dan sang ibu pun tersenyum balik juga.

"Kalian siapa?" Tanya ibunda ustad.

"Kami yang ngekost ditempat umi Bilqis, Bu...." Jawab Ayu.

Oh begitu? Kalau begitu siapa dari kalian yang akan dinikahi oleh ustad Yusa.

Nita, Ayu dan Chesty saling menatap satu sama lain ,dan Nita kembali mengedikkan bahunya. Lalu ia kini beralih menatap wanita tua yang sudah berdiri di hadapannya.

"Maksudnya gimana ya Bu?" Tanya Chesty mencoba memberanikan dirinya.

"Iya kata Bilqis nanti ia akan mencarikan istri untuk anak saya, lalu yang mana diantara kalian yang akan menikah dengan anak saya." Jawab wanita tua itu dengan lantang.

"Ibu cukup, ini hanya keinginan Bilqis saja atau ibu?" Tukas ustad Yusa.

"Maksudnya apa? Bilqis sendiri yang berkata seperti itu. Mungkin dia tahu bahwa umurnya tidak akan lama lagi."

"Ibu......" Seru ustad Yusa sedikit marah.

"Iya ibu tahu harus apa? Tapi pikirkan anakmu tidak ada yang mengurusnya, apalagi bayi kalian yang hanya minum sufor, itu tidak naik Yusa. Akan lebih baik kamu mencari ibu 5usu untuk anak kamu." Jawab sang ibu.

Yusa berulang kali menyugar rambutnya kebelakang, pertanda ia benar-benar bingung dan frustasi.

Perkataan ibunya ada benarnya, untuk mencarikan ibu 5usu untuk anak mereka karena sejatinya minum as1 beda dengan minum sufor.

Kandungan as1 lebih penting dan tentunya bagus untuk tumbuh kembang bayi, terlebih minum as1 membuat kekebalan tubuh menjadi sehat dan tidak gampang sakit.

Tapi ustad Yusa bingung cari dimana, karena ia sendiri tidak ada waktu untuk mencarinya karena sibuk mengurusi istrinya yang masih koma.

"Yusa, umi tanya pada kamu. Kenapa diam?"

"Sudah umi, lebih baik kamu jangan menambahkan beban Yusa." Timpal ayah Yusa menengahi keduanya.

"Tapi Abi, umi tidak membebani Yusa, tapi umi hanya memberi saran supaya Yusa memperingan beban pikiran anakmu itu." Jawab ibu dari Yusa yang masih kekeh bersikeras dengan mendesak Yusa menikah kembali.

Padahal Bilqis belum satu Minggu koma, namun ibunya telah mendesaknya menikahi wanita lain. Dan itu kata istrinya? Sejak kapan istrinya itu meminta, bahkan tak satu kata pun Bilqis memberitahukan niatnya itu.

Sedikit janggal bagi ustad Yusa dengan perkataan ibunya, ia seakan ragu akan ucapan ibunya, namun untuk apa ibunya juga berbohong.

"Untuk mencari ibu susu bagi si kecil saya setuju, tapi untuk menikah maaf saya akan menolaknya." Jawab ustad Yusa penuh keyakinan dan ketegasan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!