Seorang pria yang terdampar ditengah hutan dan mengalami luka parah akibat mobilnya masuk ke dalam jurang.
saat ia tersadar, ia sudah berada didapam sebuah bilik yang ditemani oleh wanita cantik.
Siapakah Wanita itu? dan apakah ia akan selamat, serta dapat kembali ke rumahnya dan mengungkap siapa yang telah membuatnya berada didalam jurang?
Ikuti kisah selanjutnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tiga puluh tiga
Adhisti beranjak bangkit dari tempatnya. Ia melihat ada sebuah luka cakaran dibagian pinggangnya dan menimbulkan luka yang lumayan cukup lebar dan membuat darahnya mengalir.
Gadis itu memegangi luka tersebut, dan membuat darah tersebut berhenti.
Ia melihat kegelapan malam yang semakin pekat, lalu memutuskan untuk kembali ke rumah Kenzo.
Setibanya didalam kamar, ia melihat dengan mata bathinnya jika sang pemuda tengah menghadap laptopnya diatas ranjang, dan tampaknya begitu sangat fokus.
Adhisti menghela nafasnya dengan sangat berat, ia masih memikirkan siapa sosok dibalik penyelamat tersebut.
Sementara itu, Kenzo sedang mengetik pada tombol keyboard dan terlihat sangat begitu fokus. Tiba-tiba saja ia merasakan ujung jemari kakinya menyentuh sesuatu dan terasa sangat dingin.
Ia melirik ke arah tersebut, dan ternyata itu adalah ular kobra kuning yang selalu membuatnya kaget dan sport jantung.
"Kamu!" ucapnya dengan cepat. Sesaat ia melihat tubuh ular itu mengalami luka, seperti terkena benda tajam. "Tubuhmu terluka?" Kenzo meletakkan laptopnya, lalu menatap ular tersebut dengan perasaan iba.
"Kamu disitu, dan diam saja. Aku akan mengobati lulamu, tapi janji jangan patuk aku, Oke!" pemuda itu turun dari ranjang, lalu berjalan membuka laci nakas dan mencari salep untuk membuat luka itu tidak terasa perih.
Setelah mendapatkan benda yang dicarinya, ia kembali ke atas ranjang, lalu mengoleskan salep tersebut pada luka ditubuh ular itu. "Sudah, luka itu akan cepat mengering. Kamu pasti berkelahi dengan kucing atau terkena benda tajam, makanya jangan nakal," omel pemuda itu, lalu melanjutkan aktifitasnya.
Sedangkan ular tersebut kembali tertidur dan melingkarkan tubuhnya.
******
Pagi terlihat cerah. Endah Yulia sedang memperbaiki pakaian tidurnya. Ia terlihat sedang memikirkan calon menantunya yang belum diketahui siapa asal dan usulnya.
"Sayang, apakah Kau benar menyetujui pernikahan Kenzo dengan wanita itu? Bahkan ia tak memiliki keluarga yang dapat menjadi wali nikahnya," Endah Yulia tampak gelisah, sebab Jhonatan tampak setuju dengan pilihan puteranya..
"Sudahlah, Sayang. Jika puteramu sudah menginginkan gadis itu, lalu mengapa kau menghalanginya, berikan saja restumu dan terima ia sebagai menantumu," Jhonatan berusaha memberikan pendapatnya.
Endah Yulia merasa sangat dilema dan sepertinya ia kembali harus mengalah dengan semua keinginan puteranya, daripada Kenzo harus menjadi jomblo akut.
"Tetapi, tidakkah kita harus mencari tahu dimana keluarganya? Mungkin orang-orang yang ada didesa itu tau dimana kedua orangtuanya,"
Jhonatan menghampiri sang istri, lalu mengusap ujung kepala wanitanya dengan sangat lembut. "Mas pernah bersumpah, siapapun yang dapat membawa Kenzo pulang dengan selamat, maka jika perempuan, akan aku jadikan menantu. Dan pria sejati tidak pernah mengingkari sumpahnya,"
Endah Yulia menatap sang suami dengan perasaan campur aduk. Ia mencoba tersenyum meski terkesan dipaksakan. "Mama bisa apa, jika papa sudah memberikan dukungan penuh, tentu mama kalah suara," ucapnya lirih, sembari memakai perhiasan dilehernya.
"Nah gitu, donk. Coba ajak calon menantu kita untuk melakukan fitting baju pengantin," saran Jhonatan dengan penuh semangat.
Endah Yulia mengangkat kedua pundsknya, lalu bergegas keluar dari kamar. Ia berjalan menuju kamar tamu yang mana tempat Adhstii sang calon menatu itu tidur.
"Adhisti," panggil Endah Yulia dengan nada datar. Ia masih canggung dengan gadis tersebut.
"Ya, Bu," sahutnya dengan sesopan mungkin. Ia tampak keluar dari dapur dan menghampiri sang calon ibu mertua.
Endah Yulia menghela nafasnya dengan berat. Ia melihat pakaian Adhisti yang terlihat sangat tomboy karena fashion pria dan itu membuatnya harus menambah tugas lagi untuk merubah penampilan sang calon menantu.
Endah Yulia menuruni anak tangga, lalu menghampiri sang calon mantunya.
"Kamu habis ngapain?" tanyanya lagi, meski tanpa ekspresi yang berarti.
"Membuat sarapan, Ma," sahutnya dengan selembut mungkin.
"Sudahlah, ayo ikut saya," wanita itu masih belum ingin membiasakan dirinya dipanggil Mama oleh sang gadis.
Adhisti hanya menganggukkan kepalanya, lalu mengekori sang calon ibu mertua yang berjalan melenggok dengan gaya elegannya.
Dengan diantar sopir, Endah Yulia membawa Adhisti ke sebuah salon kecantikan untuk mempermak sang calon menantu agar tampil berkelas.
Beberapa menit kemudian, keduanya tiba disalon yang sudah menjadi langganannya selama ini dan meskipun memasang tarif yang mahal, namun hasilnya sangat memuaskan.
Kedua wanita itu memasuki ruangan salon dan menuju tempat yang diarahkan.
Saat bersamaan, Mayang berada ditempat yang sama. Ia merasa iri dengan kedekatan Endah Yulia bersama gadis misterius tersebut.
"Sialan! jika Tante Endah Yulia mengajak gadis itu ke salon ini, bukankah itu pertanda jika restu sudah didapat, ini tidak boleh terjadi, aku harus membuat gadis sialan itu menjadi buruk rupa sehingga membuat Kenzo membencinya," guman Mayang dengan kesal.
"Selamat pagi Nyonya Endah,, senang sekali akhirnya bisa bertemu dengan anda disalon kami lagi," sapa seorang wanita dengan ungkapan rasa bahagianya, apalagi kedatangan wanita itu tidak sendirian, melainkan membawa satu pelanggan lain bersamanya.
"Pagi, Mbak..., tolong berikan perawatan dengan kualitas yang baik, sebab ia akan menjadi pengantin dirumah kami," ucap Endah Yulia keceplosan dan tentunya itu membuat Mayang yang menguping pembicaraan itu semakin terbakar api kemarahan.
"Wah, sudah mau punya menantu rupanya. Baik Nyonya, kami akan memberikan yang terbaik dan kami pastikan hasilnya akan sangat baik," sang pemilik salon meyakinkan pelanggannya.
Lalu mereka membawa Adhisti untuk melakukan luluran terlebih dahulu dan membawa sang gadis ke dalam ruangan untuk para pelanggan dilakukan spa dan sebagianya.
Sementara itu, Endah Yulia juga melakukan hal yang sama, dan ia selalu menjaga penampilannya setiap saat agar ia tampil maksimal.
Beberapa saat kemudian, keduanya keluar dari salon. Tak henti-hentinya Edah Yulia mengagumi kecantikan sang calon menantu yang sangat begitu cantik setelah mendapatkan perawatan yang mahal.
Akan tetapi, ia masih enggan untuk menyatukan dirinya dengan Andini, sebab ketidak jelasan asal-asul gadis tersebut.
Kini dengan mengendarai mobil, Endah Yulia membawa sang calon menantu ke sebuah butik yang menyediakan berbagai pakaian pengantin. Pemiliknya merupakan seorang Wedding organizer yang sangat kondang.
"Ayo, kita fitting gaun pengantin," Endah Yulia mengajak Adhistii memasuki butik tersebut, lalu meminta gadis itu untuk memilih pakaian yang diinginkannya.
Sebuah gaun pengantantin berwarna sallem menjadi pilihannya. "Yang ini?" Endah Yulia meyakinkan kembali pilihan sang gadis.
Adhisti hanya menganggukkan kepalanya. Lalu Endah Yulia meminta kepada pemilik butik untuk mencatatkan warna gaun yang diinginkan oleh sang calon mantu.
Setelah menyelesaikan semuanya, kini Endah Yulia membawa gadis itu ke sebuah mall dan berniat akan membelikan perhiasan yang mahal. Tidak mungkin diacara pernikahan nanti, menantunya tak mengenakan perhiasan.
Jalanan sangat ramai, dan membuat antrian. Gedung Mall sudah didepan mata. "Pak, kami turun disini saja, dan silahkan bapak cari tempat parkir, kami tidak lama," Endah Yulia berpesan kepada sang sopir, lalu keduanya turun dari mobil dan berjalan diantara keramaian.
Saat bersamaan, seorang pria tampak membuntuti keduanya yang sedang berjalan menuju gedung mall.
Perhiasan yang dikenakan oleh Endah Yulia membuat mata pria itu silau dan ingin memilikinya. Dengan gerakan penjambret profesional, ia bergerak meme-pet tubuh Endah dan merampas perhiasan serta tas branded milik wanita itu.
benar2 menghibur.. mksh up nya thor 🙏
parah nya lg ular nya Kenzo mlh gak di sarungin lg setelah dapat sarang nya dan mlh jd tontonan gratis 🤣🤣🤣
skrg dh ketahuan dach klu Ki Sobo mmg manusia iblis