NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Pewaris Tahta

Terjerat Cinta Pewaris Tahta

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Mafia / Konflik etika / Masalah Pertumbuhan / Tamat
Popularitas:15.5M
Nilai: 5
Nama Author: Shan Syeera

Sebuah tragedi penyekapan membuat Maharaya bertemu dengan seseorang yang berhasil merenggut kesuciannya.
Seorang pria dingin dan kejam, pimpinan mafia bawah tanah yang sangat ditakuti.

Dia juga dibawa masuk ke dalam kehidupan pria itu yang ternyata bukanlah orang biasa, laki-laki kejam itu adalah seorang putra mahkota dan calon raja masa depan.

Sejak itulah perjalanan hidup Maharaya berubah drastis. Dia dipaksa masuk ke dalam kehidupan yang diluar bayangannya, dipenuhi oleh kekerasan, ketakutan, kesedihan sekaligus kesakitan, sampai akhirnya dia mengenali dirinya sendiri.

Mampukah Maharaya bertahan dengan kehidupan kerasnya dan mendapatkan cinta sejati dari pria dingin itu yang nyata-nyatanya masih dibayangi oleh cinta masa lalunya?

Yuuk... kita ikuti saja kisah selengkapnya di sini..!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shan Syeera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33. Black Wolf

❤️❤️❤️

Aaron membawa Raya bersembunyi di balik

salah satu ruangan yang ada di atas. Tubuh

Raya bergetar hebat, syok luar biasa dengan

serangan dadakan yang membabi buta ini.

Aaron mengokang dua senjata di tangannya

seraya melirik kearah Raya yang terlihat pucat

pasi di telan kepanikan. Wajah Aaron saat ini

sudah sangat kelam, tidak ada lagi wajah

tampan Sang Pangeran, yang ada hanyalah

jelmaan Underground Devil yang menakutkan.

Hujan peluru dan ledakan terus terjadi di luar

ruangan, bahkan banyak di antaranya yang

berhasil masuk ke dalam ruangan membuat

Raya kembali menjerit histeris lalu melompat

ke dalam pelukan Aaron. Kapal berguncang

hebat saat satu tembakan berkaliber besar

berhasil di lancarkan ke bagian anjungan

membuat fungsi mesin rusak seketika dan

kondisi kapal kini mulai tidak seimbang. Api

mulai merambat membakar semua bagian.

"Aaron...aku takut..bawa aku pergi dari sini."

Raya menyusupkan wajahnya di dada Aaron

seraya menutup telinganya dengan kedua

tangannya. Aaron mendekap erat tubuh Raya

sambil bergerak perlahan ke salah satu sisi

mengintip dan memindai kekuatan musuh.

"Aku akan membawamu pergi dari tempat

ini, tapi kau harus tenang, jangan panik !"

Aaron mencoba berbicara karena Raya kini

mulai merengek menangis.

"Tapi aku takut Aaron.. kita akan tenggelam.."

Raya semakin syok saat kapal mulai miring

karena kehilangan keseimbangan nya.

"Aku tidak akan pernah membiarkan apapun

terjadi padamu, percaya padaku.!"

Aaron meyakinkan sambil meraih tablet kecil

tipis dan melakukan komunikasi khusus

dengan simbol merah berkedip-kedip.

"Tuan.. mereka mengirimkan dua pasukan.

Udara dan air..!"

Ke atas geladak berdatangan Alex, Griz dan

semua anak buah Aaron dengan senjata besar

di tangan. Aaron langsung mengambil senjata berkaliber paling besar. Dia kini mengamankan

Raya di sudut ruangan yang cukup aman dari

serbuan peluru dan ada Griz yang berjaga di

dekatnya.

"Black Wolf atau Black Hunter kah.?"

Aaron bertanya seraya menyiapkan senjata

di tangannya dan segera mengokang nya

dalam sekali gerakan cepat dan lihai.

"Dua-duanya Tuan..!"

"Seberapa banyak kekuatan mereka.?"

"Sekitar 5 regu Tuan.!"

"Habisi mereka di sini.! Tidak perlu meminta

bantuan Black Eagle.!"

"Baik Tuan, bergerak.! habisi mereka..!"

Alex memberi perintah pada bawahnya yang

langsung menyebar mencari posisi untuk

membalas serangan. Aaron kini meluruskan senjatanya dan bersiap keluar dari ruangan

membuat Raya terkesiap.

"Aaron..kau mau kemana.?"

Raya berseru panik, menatap Aaron penuh

kecemasan. Mata Aaron mengerjap melihat

Raya menangis dan menatapnya berat.

"Kau tetap di sini. Aku akan segera kembali.! "

"Aaron.. jangan keluar.! Di sana berbahaya.!"

Raya kembali berseru, mata mereka saling

menatap kuat, tapi Aaron segera berpaling.

Dia melangkah keluar bersama dengan Alex

dengan penuh keberanian dan percaya diri

tanpa rasa takut ataupun khawatir, padahal

berondongan peluru masih terus menghujani

tempat itu. Dengan satu bidikan pasti Aaron

langsung melesakkan tembakan ke udara

tepat mengenai baling-baling salah satu heli

hingga menimbulkan bunyi ledakan keras dan pesawat itu berputar-putar tidak terkendali

kemudian jatuh menukik ke dalam air hingga

menimbulkan gelombang yang cukup tinggi

dengan semburan air yang cukup keras.

Aaron kembali melancarkan tembakan, tepat mengenai bagian depan helikopter yang kedua

hingga pesawat tersebut meledak langsung di

udara menyisakan bunyi ledakan hebat dengan kepulan asap yang membumbung tinggi dan

hujan pecahan material pesawat yang terbang

ke segala penjuru. Tak menunggu waktu lama

Aaron kembali melancarkan tembakan ke tiga

mengenai badan pesawat yang dari tadi tak henti menyerang. Pesawat tersebut oleng, kemudian berputar beberapa kali. Namun sialnya pesawat

itu malah meluncur jatuh mengarah ke buritan

kapal membuat semua anak buah Aaron terpaksa

berloncatan menghindar dan menyelamatkan diri.

Raya menutup mulutnya syok melihat semua

yang terjadi di depan matanya itu. Pesawat tadi

jatuh di ujung geladak kemudian meledak hancur dengan suara dentuman yang cukup dahsyat

hingga menimbulkan gelombang air yang naik

setinggi 10 meter membuat semua mata kini

membulat saat serbuan gelombang air tersebut menyapu semua yang ada di atas kapal hingga

semua anak buah Aaron yang ada di luar serentak menyelamatkan diri dengan berloncatan lalu

terjun ke dalam air.

"Ohh shit.! Kita keluar dari sini sekarang juga.!"

Aaron memberi perintah sambil melesat masuk.

Dan sebelum serbuan gelombang air tersebut

melahap tubuh mereka Aaron sudah menyambar tangan Raya di bawa berlari turun ke dalam

geladak dasar yang masih sedikit aman. Kapal

kini mulai oleng dan perlahan tenggelam.

"Kalian sudah menyiapkan sekoci.?"

Aaron bertanya cepat sambil meraih alat

pengaman dan satu pelampung yang di

di ulurkan oleh Alex.

"Semuanya sudah siap Tuan.!"

Jawab kapten kapal seraya membuka pintu

darurat yang langsung mengarah ke luar dan

di sana sudah ada satu sekoci yang bersiaga.

Sedangkan satu sekoci lainnya sudah lebih

dulu meluncur menjemput anak buah Aaron

yang berada di air.

"Kita pergi sekarang, Alex kau singkirkan dulu

satu heli yang tersisa.!"

Aaron kembali memberi perintah di tengah

kegiatannya memakaikan pelampung ke tubuh

Raya yang sudah dalam mode tegang akut,

wajahnya kini sudah seputih kapas.

"Baik Tuan.!"

Alex keluar duluan kemudian melompat ke

atas sekoci dan dengan sigap melesakkan

tembakan jarak jauh pada satu helikopter

yang sedang berusaha menjauh. Tidak lama

terdengar bunyi ledakan keras di udara.

"Kita akan keluar dari sini.! Tapi kau harus

tetap tenang.! "

Aaron berkata sambil memastikan semua alat pengaman sudah melekat dengan benar di

tubuh Raya. Keduanya saling menatap kuat.

"A-aku takut Aaron.. siapa mereka.. Kenapa

menyerang kita.?"

"Kau tidak perlu tahu siapa mereka karena ini

tidak ada hubungannya dengan mu. !"

"Apa kita akan berakhir di sini.?"

Aaron menatap tajam wajah Raya yang tidak

bisa tenang, masih saja bergetar hebat dan

meluruhkan air mata ketakutan.

"Aku ada di sini untuk melindungi mu.! jadilah

wanita yang kuat sebagaimana dirimu yang

biasanya.! Kau pasti bisa.!"

Tegas Aaron menatap kuat wajah Raya dengan

sorot mata penuh penekanan. Raya mengusap

air matanya dan perlahan berjalan. Namun kaki

nya terasa lemas tak bertenaga. Dia tersentak

saat Aaron tiba-tiba mengangkat tubuh nya ke

dalam gendongan nya ala bridal style.

Perlahan dan tetap siaga Aaron membawa Raya masuk ke dalam sekoci yang sudah siaga di luar

kapal yang kini semakin tenggelam. Sekoci itu

kini mulai meluncur mengikuti navigasi khusus

yang di setting secara otomatis.

Setelah cukup jauh mengarungi tengah lautan,

kini ada kapal besar yang bergerak cepat dari kejauhan menuju kearah mereka.

"Tuan.. pasukan bawah air mereka mulai

bergerak !"

Alex memberi peringatan sambil kemudian

bersiaga di pintu masuk. Aaron yang sedang

melakukan pemantauan di layar monitor

tampak menyeringai sadis.

"Biarkan mereka mendekat dulu.!"

Ucapnya sambil kemudian meraih senjata besar

dan mengokang nya dalam satu gerakan cepat

dan terlatih. Raya yang sedang duduk meringkuk memeluk lutut tampak mulai kembali bereaksi ketakutan. Tuhan.. belum cukupkah semua

yang terjadi tadi.? Lalu apalagi sekarang?

Tidak lama sebuah kapal layar berukuran sedang

datang dengan kecepatan penuh mengarah pada

dua sekoci yang di tumpangi Aaron dan seluruh

anak buahnya. Perang tembakan pun langsung

terjadi. Aaron menembakkan senjata mengarah

langsung ke bagian depan kapal tersebut hingga

menimbulkan bunyi ledakan keras. Namun lawan

tidak kalah sadis, mereka menembakkan senjata

besar kearah sekoci yang di tumpangi Aaron.

"Damn.!! Get out now..!!"

Aaron berteriak kencang saat tembakan tersebut

mengenai badan sekoci dan tanpa ampun alat

penyelamat itu terbalik hingga semua orang yang

ada di dalam nya terlempar keluar. Tubuh Raya

terlempar cukup jauh. Dia mencoba berenang

mencari keberadaan semua orang.

"Aaroonn...!!"

Di tengah upayanya berenang Raya berteriak

memanggil-manggil Aaron yang entah berada

di bagian mana. Raya tersentak ketika tiba-tiba

datang sebuah motor boat kearahnya. Belum

sadar dengan apa yang terjadi tubuh nya sudah

terangkat ke atas motor tersebut yang kembali

melesat kearah kapal layar penyerang tadi.

Raya mencoba berontak ketika satu sosok tinggi

tegap mengangkat paksa tubuh nya di bawa keluar dari geladak dasar yang tadi di jadikan jalan masuk oleh motor boat yang telah membawanya. Sosok

itu membawa Raya ke salah satu ruangan di bagian tengah kapal. Tanpa permisi pria itu membuka pelampung yang melekat pada tubuh Raya dan melemparnya asal. Raya segera mundur menjauh begitu sosok yang membawanya tadi selesai

dengan apa yang di lakukan nya.

"Si-siapa kamu.? Apa maumu.?"

Sosok tinggi tegap dengan garis wajah keras

dan ada luka gores di pipi sebelah kirinya itu

kini menatapnya tajam, memindai keseluruhan

diri Raya seolah sedang memastikan kondisi

wanita itu. Ada seringai aneh yang kini tercipta

di bibirnya. Dia maju mendekat membuat Raya

otomatis menjauh dengan tatapan waspada.

Tidak lama ke tempat itu muncul satu sosok

lain bertubuh tinggi besar berperangai sadis di

hiasi rambut gondrong nya yang berantakan.

"Ohh.. jadi kau tertangkap rupanya..!"

Sosok yang baru datang itu menyeringai sadis

sambil maju ke hadapan Raya yang semakin

mundur hingga tubuhnya membentur pinggiran

kapal. Sosok itu memandang mesum tubuh

Raya seakan ingin melahap dan menerkamnya.

"Si-siapa kalian..? Kenapa menyerang kami..?

Apa yang kalian inginkan..?"

Raya berucap dengan tubuh yang bergetar

hebat dan wajah pucat pasi.

"Kau tidak perlu tahu siapa kami.. Yang aku

inginkan.. Underground Devil datang kesini

untuk menyelamatkan wanita nya, barulah

aku bisa menghabisinya dengan mudah..!!"

Pria gondrong dengan perangai menakutkan

itu berkata masih dengan seringai iblis nya.

"A-aku tidak mengerti apa maksud mu. Aku

tidak punya urusan dengan kalian.!"

"Tentu saja kau punya urusan dengan ku.!"

"Aku tidak mengenalmu sama sekali..! "

"Tapi aku mengenalmu Nona Maharaya..Kau

sudah menjadi penyebab lenyapnya ketua

Black Hunter..!!"

"Jayden..?? Si-siapa kamu sebenarnya.?"

Sosok tinggi besar itu maju mendekat dan akan mencengkeram dagu Raya, tapi sosok satu lagi

yang tadi membawa Raya dengan gerakan

cepat menarik lengan pria besar itu.

"Siapa yang mengijinkan mu menyentuh nya.!"

Geram sosok itu dengan suara harimau nya.

Sosok tinggi besar itu menepis pegangan tangan

si sosok pipi codet dengan tatapan kesal namun

tampaknya dia tidak bisa berbuat apa-apa.

"Kembali ke depan, pastikan semuanya aman

terkendali, pria itu tidak akan mati dengan mudah.!"

Titah sosok codet tadi dengan tatapan yang tidak mampu di bantah oleh si tinggi besar. Dia hanya

bisa mendengus, menatap kembali kearah Raya,

setelah itu melangkah pergi sambil mengokang senjatanya. Raya menatap interaksi dua manusia menyeramkan itu sambil melihat dan mengamati situasi di luar kapal karena kini mulai terdengar

bunyi tembakan dari kejauhan. Sosok tinggi

tegap itu maju mendekat kearah Raya yang menatapnya penuh ketegangan.

"Kenapa kalian membawaku kesini.? A-apa

yang kau inginkan.? Hei..mundur, jangan

mendekat.!"

Raya merentangkan tangan ke depan sebagai

upaya perlindungan diri karena pria codet itu

kini semakin merangsek maju.

"Aku menginginkan mu.! Kau harus melayani

hasrat ku..di sini.. sekarang juga..!!"

"Tidak.! Jangan menggangguku..! Tolong

biarkan aku pergi..!"

Raya mendorong dan memukuli tubuh besar

pria itu yang dengan mudah nya bergerak

cepat menangkap kedua pergelangan tangan

Raya kemudian menguncinya di atas kepala.

Tubuh Raya bergetar hebat saat laki-laki itu

kini semakin mendekatkan wajahnya.

"Kau terlalu cantik..! Dan pria kejam seperti Underground Devil tidak layak mendapatkan

wanita seperti dirimu.!"

Desis pria codet itu sambil menghirup aroma

tubuh Raya melalui tengkuk lehernya seraya

memejamkan mata seolah sedang menikmati

segala fantasi liar yang tercipta. Bibirnya kini

kembali bergerak mendekat ke bibir Raya yang

membulatkan matanya panik.

"Jangan..!! Kumohon jangan menyentuh ku.!!"

Raya kalap, dia mencoba menendang kuat milik laki-laki itu, namun gerakannya sia-sia karena

pria itu sudah lebih dulu mengunci kedua kakinya.

"Keliaranmu membuatku semakin bergairah

Nona..Kau sangat menantang.!"

Pria itu menyeringai iblis dengan tatapan yang

mulai berkabut membuat Raya di kuasai oleh

ketakutan luar biasa. Dia menjerit-jerit histeris

meronta sekuat tenaga.

"Lepaskan aku..! Tolong.. jangan..!!"

Raya melebarkan matanya saat tangan kokoh

pria itu berhasil menarik pakaian bagian atasnya hingga terbuka sedikit, ketakutan nya semakin menjadi saat pria itu memepetkan tubuh nya

ke tubuh Raya, namun sesaat kemudian pria itu

tampak terkejut dan tertegun ketika merasakan

ada sengatan hebat yang berasal dari tubuh

Raya saat dia berusaha menyentuh kulitnya.

Pria itu menjauhkan tubuhnya, menatap tajam

wajah Raya dengan sorot mata yang terkejut

luar biasa namun ada ambisi besar yang kini

menyeruak dalam pancaran mata kelamnya.

"Kau.. wanita yang luar biasa..!!"

Desis nya berat sambil kemudian melepaskan

cengkeraman tangannya di pergelangan tangan

Raya. Dia mundur, meraih senjata besar di yang

ada di dekatnya.

"Tunggu di sini..! Aku tidak akan melepaskan

mu.! Akan aku habisi underground Devil.!"

Desisnya sambil mengokang senjatanya. Raya

duduk meringkuk memeluk lutut nya dengan

tubuh yang tiada henti gemetaran.

"Tuan..Ada serangan dari dalam air.! Kekuatan

kita tidak akan bisa mengimbangi nya. Mereka

membawa senjata penghancur.!"

Kedalam ruangan muncul si pria gondrong tadi

beserta beberapa orang pria besar berpakaian

serba hitam dengan goresan luka mengerikan

memenuhi muka mereka.

"Shit.! Apalagi yang di miliki oleh ******** itu

yang tidak aku ketahui.! Siapkan helikopter

sekarang juga..!"

Geram pria codet itu sambil kemudian maju

menarik tangan Raya. Dan tanpa basa-basi

orang itu memakaikan rompi pengaman ke

tubuh Raya yang masih berusaha melakukan

perlawanan namun semuanya sia-sia saja.

"Kita pergi sekarang ! Yang lain pergi lewat

air, alihkan perhatian mereka.!"

Perintah pria itu sambil kemudian menarik

tangan Raya keluar dari ruangan itu. Namun

baru saja mereka bergerak sudah terdengar

bunyi tembakan dan ledakan dahsyat di luar.

Pria itu berlari cepat menaiki tangga dengan

menyeret tubuh Raya yang terus meronta dan

berteriak histeris minta tolong..

***

Happy Reading...

1
Merlani Hidayat
baca ulang ke 3x nya
Anonymous
Buat authornya 💗💗😭😭makasih udah bikin cerita sebagus ini plisss pengin jadi raya aron bener bener keren bgt karakternya jatuh cinta arghhhhh😭😭😭😭
Putu: Aku juga dari th 2025. Untung ketemu judulnya. Udah dari SMA love bgt sama ini😭
total 1 replies
Anonymous
Baper banget plis udah 5 tahun baca ini ga bosenin 😭😭
soso
Luar biasa
Momy Haikal
dari semua novel author aku suka cerita Agra kiran Devan Sherin dan raya aron sisanya aku kurang srek sm pemeran laki lakinya
Lismawati Salam
Luar biasa
☘️⃟🆑🍾⃝🎐⃟ͧC͠ʜᴀᷫғͧɪᷠɪ̽ɴⷡᴛᷧ͜ᴀͤ
dibaca berapa x pun tetap nyangkut dan serasa terhanyut dlm cerita ini
Teh Lis Putri
woooo kerean
Naila fikri sho Fiya
luar biasa karyamu thor
Sri Suhartati
Biasa
Sri Suhartati
Buruk
Naila fikri sho Fiya
Kecewa
Naila fikri sho Fiya
Buruk
Ita Setiana
Luar biasa
Sur Tini
sebener nya kenapa yah..ap aroon susah punya anak sampe terkejut begitu
Serevina Simanjuntak
Luar biasa
𝓛𝖊𝖊𝖈𝖍𝖞𝖗𝖆
cerita menarik klo bisa ada lanjutan nya donggg
Naila Azmi
kk mau kelanjutan kisahnya keanu donk kk
pasti lebih seru
Heti Supriyati Laela
luar biasa bikin yang baca ketagihan
Naila Azmi
gk bisa ngebayangin thor gmna tampannya seorang marvel de enzo 😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!