cerita ini mengisahkan seorang putri yang di benci oleh ayahnya karena kelahiran nya kedunia ini membuat sang ibu meninggal
Tidak sampai itu saja sang ayah membencinya, tapi karena kecacatan dalam Meridian atau lebih tepatnya nya kecacatan kultivasi membuat nya semakin malu mengakui dia putri nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Intanpsarmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33
Rombongan jenderal Sim Ning pun menginap di hutan tersebut dan setelah mereka makan mereka pun langsung membuat tenda untuk mereka bermalam
"Kakek Paman kalau kalian tidur harus memakai pakaian ini, pakaian ini sangat hangat untuk dimalam hari" ucap Siau Ning sambil memberikan beberapa pakaian yang membuat mereka saling tatap karena terasa lembut dan halus saat mereka pegang
"Kenapa pakaian hangatnya beda dengan milik kita nak?" tanya jendral Sim Ning dan kedua paman Siau Ning pun mengangguk
"Ah.... ini adalah jaket namanya, itu aku buat untuk kalian semua, cuaca malam di hutan biasanya dingin" jawab Siau Ning. semua nya pun mengangguk dan segera berganti sedangkan Kelima sepupu nya langsung cemberut karena mereka tidak diberikan pakaian hangat juga
"Adik sepupu kau melupakan kami?" ujar Six Ning. Siau Ning pun menepuk jidatnya dan dia pun mengeluarkan pakaian hangat pada para sepupunya yang akan iri pada kakek dan ayah mereka, astaga dia merasa memiliki delapan adik laki-laki yang mudah merajuk
"Aku tidak melupakan kalian, tadikan kalian sedang membantu para prajurit" jawab Siau Ning
Mereka berlima pun langsung mengambil pakaian hangat yang diberikan Siau Ning dan mereka pun langsung berlari ke dalam tenda mereka masing-masing untuk mencoba pakaian hangat tersebut
Tak lama jendral Sim Ning dan kedua putranya pun keluar dari tenda mereka dan mereka pun menunjukkan kepada Siau Ning
"Lihat cucuku apa kakekmu ini terlihat tampan? dan lihat kakek terlihat masih muda bukan, pastinya saat kakek kembali ke kediaman keluarga kita nenekmu pasti makin tergila-gila kepada kakekmu ini" ucapan sang Jendral Sim Ning
Jangan lupakan kedua Paman Siau Ning yang mendengar ucapan sang ayah mereka hanya memutar mata malas dan jengah saat mendengar ucapan itu
"Iya Ibu akan terpesona karena melihat ketampanan kedua putranya.... yang baru kembali bukan karena melihat ayah yang terlihat muda" ejek paman kedua
"Apa kalian tidak bisa menyenangkan hati ayah kalian ini... apa tidak bisa kalian bilang jawab iya saja tidak perlu berpanjang lebar seperti itu" ucap kesal jendral Sim Ning
Siau Ning hanya bisa mengurus dada dengan mereka bertiga apa mereka bertiga tidakuntuk bertengkar sedikit saja ini setiap bertemu mereka selalu bertengkar dan saling mengejek hah pikir Siau Ning pun hanya ingin cepat kembali ke kediaman nya
"Kalian bertiga kalah dengan kami, lihat kami berlima kami masih muda dan tampan tidak seperti kalian yang ada berkeriput keriput di wajah kalian" ujar Sic Ning yang baru keluar dari tenda nya
Jendral Sim Ning dan dua putra nya pun mengalihkan tatapan mereka pada kelima pemuda yang baru keluar dari tenda mereka
"Bocah kurang ajar.... kemarin kalian" Teriak jendral Sio Ning yang mengejar ketiga putra dan kedua ponakan nya itu dia tidak terima di ejek muka mereka berkeriput
"Aduh.... ampun ayah/ ampun paman kami tidak ikut-ikutan.... wajah kalian memang berkeriput" teriak kelima nya sambil Puntang panting berlari menghindar dari pukulan
...----------------...
Sedangkan di kediaman Su terjadi penertiban dari Ji Su. Gege Siau Ning tersebut sudah mulai merombak peraturan kediaman Su
kelima selir ayahnya pun sudah dibagi dengan rata kediaman mereka dan jatah mereka pun sudah diatur oleh Ji Su
"Nubi..... kamu panggil Pong untuk datang ke ruang kerja ku sekarang juga" ucap Ji Su yang sudah berdiri dari tempat duduk dan pergi meninggalkan ruang makan
Mentri Su pun menatap tajam pada Selir nya karna di selirnya Ji Su mulai merombak peraturan kediaman keluarga nya
PLAK
"Dasar perempuan bodoh.... aku sudah bilang kepadamu jangan bertindak gegabah saat ada putraku di kediaman ini" teriak Mentri Su meninggalkan Selir Pertama yang mendapat tamparan keras dari sang suami
Para selir lain nya pun hanya menunduk, mereka juga bersalah karena membeli pakaian dan perhiasan tanpa memikirkan akibat nya
"Si*l.... kalau terus seperti ini aku pasti akan ditendang dari kediaman ini, aku harus segera menaklukkan Ji Su, agar dia tidak melemparku saat aku ketahuan bila jatah adiknya di ambil oleh ku
TBC
...----------------...
Ayo-ayo mana Saweran kalian, eh saweran dukungan kalian buat Author
semangat up nya kak thor dan sehat selalu
ditunggu up selanjutnya
semangat Thor 🥰🥰🥰🥰