Jennaira Queenzy Hill berada disituasi sulit dimana ia harus merelakan laki-laki yang akan menjadi tunangannya kepada sahabatnya.
Terjebak menjadi orang ketiga diantara sepasang manusia yang saling mencintai membuat Jennaira harus kuat menghadapi tatapan sinis dan rendah orang lain. Berusaha terlihat baik-baik saja, namun tak semudah itu. semua menjadi rumit saat satu persatu hal buruk menghampirinya, hingga rahasia yang terkuak menambah luka yang sudah ada. Membuatnya tak lagi berharap pada apapun dan siapapun, kecewa yang tak berpenghujung membuat Jennaira tercekik dengan takdirnya sendiri.
Akankah akhir bahagia menjadi milik Ara?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Little Secret, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Putri yang sempurna
Sudah lebih dari seminggu mereka menikmati liburan. Kini sudah waktunya pulang dan kembali kerutinitas seperti biasa.
Laiv juga akan ikut mengantar sang kekasih ke London. Sekaligus ia memantau perusahaan keluarga nya yang berada di London.
Kepulangan mereka disambut dengan acara makan malam yang cukup besar karena sekaligus membahas rencana pernikahan Aby dan Sean.
Setelah mendapat informasi bahwa mereka harus ikut makan malam di mansion Smith mereka langsung meluncur kesana dengan pengawasan ketat.
Jujur saja, Aira masih menjadi magnet pemberitaan apalagi rencana pernikahan snag sahabat santer tersebar.
" Good evening everyone " Aira menyapa semua orang yang berada di ruang utama mansion Smit.
Terlihat Mommy dan Daddy Abigail, kedua orang tuanya dan pastinya sang punya rumah.
" Waahh makin cantik saja pulang liburan" Bella Turner - mommy Aby menghampiri Aira dan menarik gadis itu untuk duduk disampingnya.
Rain menuntun Kylie untuk duduk disebelahnya disofa yang masih kosong. Kini semua mata tertuju pada Laiv yang masih berdiri disamping Aira.
" Hallo Mr. Adams " Sean menggulirkan tangan untuk menjabat tangan Laiv, disambut dengan baik namun dengan tatapan yang saling mengunci tajam.
" Selamat datang dirumah kecil kami " John Smith juga menyambut Laiv dengan ramah.
" Terimakasih Mr. Smith, saya disini menemani kekasih saya " pembawaan Laiv yang santai membuat suasana tidak begitu formal. Namun semua orang tetap berpandangan satu sama lain, dengan pemikiran masing-masing.
" Mr dan Mrs. Hill, perkenalkan saya kekasih putri kalian " Laiv dengan percaya diri memperkenalkan dirinya sendiri. Rayyan dan Joana tertegun sesaat, karena pulang liburan putrinya membawa kekasih. Berbeda dengan Aira yang sudah menundukkan wajahnya karena menjadi pusat perhatian.
" Woho, Ra ini namanya jackpot" Abigail berdecak kagum.
" Duduklah dulu Tuan Muda, seminggu yang lalu putri kami masih gadis lajang yang manis " Rayyan memecah situasi canggung yang tercipta.
Laiv duduk tak jauh dari Rayyan dan Joana. " Tolong panggil saya Laiv saja, saya calon menantu anda " semua orang tertawa mendengar celetukan ringan Laiv yang sama sekali tidak sungkan kepada Rayyan.
" Baiklah, baiklah jika itu maumu anak muda" Laiv tersenyum lebar, namun matanya tidak lepas dari Aira yang sedang berbisik-bisik kepada Aby.
" Jadi benar kamu kekasih putri ku? " tatapan mata Rayyan cukup intens dan Laiv menyikapinya dengan tenang.
" Iya benar, saya kekasih putri anda dan saya sangat mencintainya " tegas Laiv.
" Kamu tau pemberitaan sebelumnya tentang putri saya bukan? Saya tidak ingin salah lagi dan membuat putri saya kecewa lagi" ucap Rayyan.
" Dadd... " Aira ingin menyela namun tatapan mata Laiv membuat ia tak melanjutkan.
" Saya tidak berjanji banyak, tapi saya akan membuktikan anda tidak salah jika memberi kepercayaan kepada saya " semua orang kagum mendengar ketegasan Laiv.
" Waah, berarti kamu akan berbesan dengan si Adams itu Ray " John menggoda Rayyan.
" Baiklah, jika sekali saja kamu mengecewakan putri saya, saya harap kamu sadar diri untuk pergi dan jangan kembali"
" Saya mencintai putri anda dengan seluruh jiwa raga saya " Aira yang mendengar pengakuan gamblang dari Laiv mulai berkaca- kaca.
Jantungnya terasa berdegup kencang dan tubuhnya merasakan efek ringan karena sangat bahagia.
*
*
Makan malam berlangsung dengan tenang dan obrolan ringan. Meja makan diisi dengan berbagai hidangan. Anak-anak muda duduk bersebelahan dengan pasangan masing-masing. Dan mereka menunjukkan kemesraan masing-masing membuat para orang tua sedikit geli dan jengah.
" Ekhem, Rain kamu pacaran dengan putri Mr. Watson? " Tanya Joana yang penasaran dengan gelagat putranya yang melayani Kylie dengan lembut.
" Iya mom " senyum Rain sangat lebar, dan para orang tua menghela nafas mereka.
" Kalian berencana menikah muda semua? " celetuk Clara.
" Rain 30 aunty, apakah masih muda? " Kylie menyembunyikan wajahnya lantaran geli dengan celetukan Rain.
" Yang muda itu Sean aunty, baru 25 dia " membuat Sean tersedak dengan kudanya sendiri.
" Baguslah kalau mereka mau menikah, jadi beberapa tahun kedepan akan ada pesta" Nicholas menanggapi dengan santai.
" Tapi Dad, kata kakak harus kakak dulu yang nikah? Apa tidak bisa sekaligus saja " celetukan Aira membuat Rayyan tersedak potongan ayam miliknya. Joana dengan sigap membantu sang suami.
Rayyan melotot mendengar putrinya yang seakan sudah tidak sabar sekali menikah.
" Ra, kenapa kita gak bareng aja nikahnya? " Aby dengan semangat memberi ide yang tak kalah absurdnya. Aira yang mendengar itu juga sudah memasang ekspresi bahagianya.
" Bisa ya? Boleh kalau gitu " ucap Aira.
" Honey! "
" Sayang! "
Sean dan Laiv memanggil kekasih mereka bersamaan, menghentikan obrolan konyol mereka. Yang dipanggil menatap mereka dengan tatapan polos tanpa merasa bersalah.
Yang lain tertawa melihat Dua sahabat yang absurd itu.
*
*
Akhirnya pembahasan pernikahan Aby dan Sean selesai. Mereka mempercayakan hidangan wedding mereka pada lidah Aira yang menjanjikan. Tinggal konfirmasi kepada WO, serta hal seperti hotel sudah masuk dalam daftar sponsor Laiv sebagai anggota baru dalam grup mereka.
Rayyan kini memperhatikan Aira yang begitu bahagia disamping Laiv. Tiga pasang anak manusia yang sedang kasmaran itu sedang mengobrol ditaman belakang.
Joana yang melihat suaminya berdiri di pembatas kaca antara mansion dan taman belakang menghampiri.
" Are you okay sayang? " Joana memeluk lengan sang suami.
" Aku bahagia sayang! Putri kecil kita sudah dewasa, aku berusaha memberi dia yang terbaik walau aku sempat salah. Tapi aku bersyukur dia masih baik-baik saja, dan tidak marah pada ku " Mata Rayyan sudah berkaca-kaca.
" Dia putri yang sempurna Ray " Joana berbisik lirih, merasakan sebak yang sama.
" Dia putri kita Na! Apapun yang terjadi dia selamanya putri kita. " Rayyan memeluk sang istri erat, mereka saling menguatkan.