Transmigrasi Belvia Season 2

Brak!!!!!

Rajendra menggebrak meja setelah mendengar kapal pemasok narkoba miliknya di bakar habis oleh anggota Costa Nostra. Rahang Rajendra mengeras tangan mengepal rasanya ingin membunuh Brivan segera.

"Brivan lo selalu ingin menghancurkan usaha gue, lo gak akan bisa hahaha kita lihat siapa yang akan hancur duluan, sepertinya cucu perempuan mereka sangat berharga" senyum smirk Rajendra.

Tiba-tiba asisten Rajendra masuk kedalam ruangan tersebut memberitahu kalau kapal untuk mengangkut gadis di bawah umur sudah siap.

"Tuan tiga kapal sudah siap mereka akan di kirimkan kemana?".

"Kirim ke beberapa negara termasuk Indonesia jual mereka dengan harga tinggi termasuk yang masih perawan" tegas Rajendra.

"Baik tuan". Setelah itu asisten Rajendra pergi dari ruangan tersebut.

"Tunggu gue Brivan, gue pastikan keluarga kalian akan musnah segera" menyeringai Rajendra.

Bisnis Rajendra di dunia bawah selain menjual barang haram, Rajendra menjadi pemasok para gadis di bawah umur di berbagai negara, pemasok senjata api dan tajam secara ilegal, dan banyak lagi bisnis licik Rajendra di dunia bawah Rajendra ingin menguasai pasar dunia bawah.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Elnara berjalan menuju ruangan rawat inap Marvel dengan penuh amarah melihat kakak kandungnya terbujur di atas brankar rumah sakit. Elnara bersumpah akan membalas semua ini betapa malangnya Marvel.

"Kak Are you okey?siapa yang bikin kakak seperti ini hm?" tanya Elnara yang sudah berada di ruangan Marvel.

Marvel menoleh ke arah Elnara ia berpikir untuk memanfaatkan Elnara untuk membuat adik Casey hancur.

"Casey dan ibunya El, apa lo mau membantu membalaskan semua ini El?" tanya Marvel.

"Harus kak, mereka udah bikin kakak masuk rumah sakit apa yang harus Elnara lakukan kak?" tanya kembali Elnara.

"Lo ajak Cesario untuk bertemu sebagai tanda terimakasih karena udah menolong lo yang hampir di tabrak sama Cesario, nanti Luwis akan memberi sesuatu untuk lo dan disana akan ada cctv yang akan merekam semuanya setelah selesai boom dengan itu kita akan membuat tiga keluarga besar hancur dan berantakan seketika, gimana?" senyum licik terpancar dari bibir Marvel.

"Baiklah Elnara akan melakukannya kak, apa setelah ini kita akan segera pulang? kita sudah lama pergi Elnara khawatir dengan papah pasti papah dan mamah nyari kita deh kak".

"Tenang saja mereka gak akan nyari lo El tapi nyari kakak, lo setelah ini lebih baik pulang duluan ke LA nanti kakak akan menyusul karena kakak belum puas untuk menghancurkan keluarga Casey mereka harus membalas penderitaan keluarga papah". Marvel masih terbayang-bayang bagaimana menderitanya kehidupan Luffy sebelum bertemu dengan mamahnya.

"Baiklah kak, Elnara akan melakukannya dan setelah itu Elnara akan pulang" ucap Elnara.

Padahal Elnara ingin mendapatkan Casey apapun itu caranya Casey harus menjadi milik Elnara tapi Marvel menyuruhnya untuk segera pulang setelah tugasnya selesai, Elnara benar-benar tidak ikhlas kalau melepaskan Casey dari genggamannya. Elnara itu wanita yang berambisi dan egois apapun yang ia mau ya harus jadi kenyataan meskipun dengan cara yang tidak halal.

"Lo pulang lah sebentar lagi mereka akan datang, biar mereka yang menjaga kakak" pinta Marvel kepada Elnara.

"Baiklah kak, Elnara pergi dulu" pamit Elnara untuk pulang.

Setelah Elnara pergi tak lama kemudian anggota inti Jaguar datang ke ruangan Marvel.

"Bagaimana hasilnya?" tanya Marvel melihat teman-temannya sudah duduk di sofa.

"Cewek yang lo tabrak di lorong sekolah itu nama lengkap Callie Seraphina Lexander adik kandung Casey dan Cesario" jelas Michelle .

Marvel sedikit terkejut mendengar ucapan Michelle. Callie adiknya Casey dan Cesario? kenapa gadis yang Marvel sukai itu adalah adik kandung musuhnya, kenapa Tuhan sangat tidak adil sekali.

"Bastard kenapa harus jadi adik kandungnya si brengse•k" umpat Marvel.

"Apa yang akan lo lakukan Vel? lo bener-bener suka sama Callie? dia adik dari musuh kita Vel" celetuk Edward.

"Entahlah gue belum punya rencana untuk Callie, rasanya ingin memiliki Callie tapi dia berasal dari keluarga yang udah membunuh nenek dan tante gue rasanya nyesek sekali" ucap Marvel otaknya membayangkan masa lalu Luffy.

"Mending lo mundur saja jangan lo deketin Callie apalagi mempunyai niat untuk memiliki Callie, ingat dia adalah musuh kita dan keluarga dia sudah membunuh keluarga bokap lo" saran dari Evan.

Marvel geleng-geleng kepala."Tapi Callie itu menurut gue cewek yang sangat berbeda dengan cewek yang lainnya, biasanya semua cewek selalu terpesona dengan gue dan apapun itu pasti cewek selalu ingin menyerahkan seluruh tubuhnya kepada gue tanpa gue minta tapi ini beda bro,gimana gue gak makin menantang untuk mendapatkan seorang Callie".

"Baru kali ini gue lihat seorang Casanova Marvel mengejar cewek biasanya para cewek yang mengejar Marvel hahaha... tapi lo mau menyerah atau tetap mengejar". tawa Luwis di ikuti yang lainnya.

"Sudahlah nanti gue pikirkan lagi" celetuk Marvel.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Ray, lo mau pergi kemana udah kayak maling saja" ucap Gendis melihat Raya berjalan dengan pelan sambil clingak clinguk menuju pintu.

Raya terkejut ia pikir suara barusan itu adalah suara mamahnya ternyata Gendis hampir saja Raya berteriak.

Raya ingin pergi ke minimarket yang dekat dengan mansionnya mumpung kedua orangtuanya dan Fika sedang tidur terlelap, mereka baru saja pulang dari rumah sakit beberapa bagian tubuh Fika masih terbalut kain kasa.

"Gue kira mamah gue manggil nama gue ternyata lo Dis, untung saja jantung gue gak gelinding ke bawah" ucap Raya.

"Tapi lo mau pergi kemana malam-malam begini?" tanya sekali lagi Gendis memicingkan matanya.

"Mau pergi ke minimarket Dis, gue mau beli pembalut stock gue udah abis" balas Raya langsung di angguki oleh Gendis.

Sekalian Raya juga ingin memberi kabar Freya tentang dirinya pasti selama seminggu ini dia mencari dirinya.

"Lo mau gue anterin gak?" tawar Gendis ia tidak mau Raya pergi sendirian.

"Gue sendiri saja kalo lo ikut nanti lo kena masalah Dis dan Bibi Lila juga terkena omelan mamah, gue gak mau kalian terseret biar gue saja udah biasa kena omelan mamah palingan juga ceramah nanti kalo ketahuan keluar dari rumah" senyum getir Raya.

"Yaudah kalo gitu, gue tunggu lo disini ya" ucap Gendis.

"Ya terserah lo Dis, gue pergi dulu ya" pamit Raya.

"Hati-hati Ray" seru Gendis dan dijawab dengan anggukan kepala dari Raya.

Saat Raya memasuki minimarket dia tidak sengaja menabrak seseorang.

"Maa- ucapan Raya terpotong saat Raya mendongakkan kepala dan menatap wajah seseorang ternyata yang ia tabrak adalah Casey. Baginya ini sial atau nasib baik bertemu dengan Casey.

"Lo hobi banget nabrak orang ya mbak ceroboh?" sindir Casey.

Raya tersentak mendengar suara berat Casey. "Eh, kan gue gak sengaja nabrak, lo kali yang sengaja nabrak gue, dimana-mana pasti ada lo jangan-jangan lo punya banyak kembaran". tebak asal Raya.

Casey menaikkan alisnya menatap wajah cantik Raya. "Ck, gue gak punya kembaran tapi adik gue yang kembar".

Casey ingin pergi tiba-tiba jaket Casey di tarik oleh Raya, membuat Casey menghentikan kakinya dan menoleh ke Raya. "Apa lagi?"

"Boleh pinjem ponsel lo? nanti gue ganti deh pulsanya" cicit Raya sedikit malu ia menurunkan gengsinya untuk meminjam ponsel Casey sejujurnya Raya sangat malu sekali bisa-bisanya dia berani meminjam ponsel Casey, sepertinya setelah ini Raya ingin menenggelamkan wajahnya ke Antartika.

"Emang lo gak punya ponsel?" bukannya meminjamkan ponselnya Casey malah balik tanya.

"Kalo gue punya ponsel sekarang gue gak akan bilang meminjam ponsel sama lo" ketus Raya, Casey benar-benar ngeselin bagi Raya.

'Ah, bener juga ya' batin Casey.

'Ck, dasar kulkas' cibir Raya dalam hati.

Casey merogoh saku celana dan mengambil ponsel miliknya. "Nih, pake tapi gak usah balikin pulsa gue" Casey menyodorkan ponselnya kepada Raya.

"Hah?" bengong Raya.

"Kenapa? gak mau? kalo gak mau yaudah gue-

Raya langsung mengambil ponsel Casey tanpa mendengar ucapan dari Casey.

'Ck, dasar wanita' umpat Casey dalam hati.

Setelah Raya selesai berbicara dengan Freya sejujurnya Casey sedikit mendengar pembicaraan mereka, dibenak kepala Casey ia sedang berpikir selama ini kemana Raya kenapa dia tidak pergi ke sekolah? rasanya ingin menanyakan hal ini kepada Raya. Dan Casey baru sadar melihat penampilan Raya malam ini.

"Nih, makasih ya udah mau meminjamkan ponsel lo" Raya mengembalikan ponsel Casey.

"Hm, lo pergi kemana kok gak pernah berangkat sekolah?" pertanyaan itu lolos dari mulut Casey.

Raya bingung harus jawab apa kepada Casey dan terpaksa Raya berbohong. "Mm...gue sakit demam jadi gue beberapa hari ini tidak berangkat ke sekolah".

Casey hanya tersenyum smirk ia tahu kalau Raya sedang berbohong kepada nya, Casey memajukan langkahnya ke depan Raya reflek memundurkan langkahnya ke belakang hingga tubuhnya terpentok tembok dan Casey mengungkung tubuh ramping Raya, Casey berbisik di telinga Raya.

"Lo kalo mau pergi minimal ngaca dulu dan lihatlah ke arah kaki lo, kenapa model sandal lo yang kanan dan kiri berbeda hm?" senyum miring Casey sambil menahan tawa nya setelah itu Casey memundurkan kakinya dan pergi meninggalkan Raya yang masih bengong.

Sepersekian detik Raya langsung menundukkan kepalanya menatap ke arah kaki tepatnya alas kaki alias sandal.

Benar saja model sandal yang Raya pakai benar-benar berbeda, dia salah ambil sandal, yang sebelah kanan berbentuk Doraemon warna biru yang kiri berbentuk Pikachu warna kuning, apalagi rambutnya acak-acakan dan hanya memakai piyama berbahan tipis sekali. Rasanya ingin segera menenggelamkan wajahnya di laut , betapa malunya Raya sekarang apalagi image seorang Raya didepan Casey sudah tercoreng gara-gara penampilannya malam ini.

"Arrrrrghhh.... Casey kamvreeet" pekik Raya.

Sedangkan Casey menyemburkan tawa ngakak di dalam mobil dia sedang membayangkan wajah Raya yang menahan rasa malu di dalam minimarket tersebut.