NovelToon NovelToon
Cukup Di Hati Saja

Cukup Di Hati Saja

Status: tamat
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Tamat
Popularitas:202.5k
Nilai: 5
Nama Author: Richie Hirepadja

Marissa Lebrina, gadis manis berasal dari satu kota kecil di Bandung. orangtuanya PNS di kota itu. Kehidupan mereka tidak bisa dikatakan miskin juga. Karena untuk ukuran kota kecil, PNS sudah dianggap baik dalam penghasilan.

Icha nama kecilnya. Setelah lulus SMA, Icha berencana untuk melanjutkan kuliahnya di Jakarta. Bukan tanpa alasan dia memilih kota metropolitan itu. Ada rasa yang harus dia lupakan. Ya, perasaan yang berbeda pada salah satu gurunya di sekolah. Dia harus pergi jauh agar melupakan sosok guru dingin nan tampan itu. Marco Guatalla. Lelaki tampan dengan sejuta pesona yang sudah membuat hari-hari Icha berantakan.

Namun, semua tidak sesuai dengan harapan Icha. Justru Icha harus bertemu dengan Marco di Jakarta. Apakah Icha bisa menata hatinya kembali? Padahal Icha sudah bertekad cukup menyimpan rasa itu dalam hatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Richie Hirepadja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bisikan Raymond.

Tepat pukul 10 pagi, mr. Tanaka sudah berada di GT Corp. Ia tidak sendiri. Ada wanita muda nan cantik yang menemaninya. Raymond menjemput pria baruh baya tersebut di lobi dan mengantar ke ruangan CEO. Marco menyambutnya dengan menjabat tangannya erat.

"Selamat pagi, tuan. Maaf, saya harus merepotkan anda untuk datang ke kantor saya." Ucap Marco hangat sambil menjabat erat tangan mr. Tanaka.

"Tidak masalah, tuan. Saya sangat senang bisa berkunjung ke sini." Sahut mr. Tanaka dengan bahasa Indonesia berlogat Jepang. Ia menepuk-nepuk lengan Marco.

"Saya bangga pada anda. Masih sangat muda tetapi sudah sukses memimpin GT Corp sampai begitu sukses." Lanjut pria berusia sekitar 55 tahun. Ia melihat-lihat ruangan Marco yang bergaya klasik modern. Mewah dan elegan.

"Oh ya... Kenalkan ini putri saya. Dia mulai aktif terjun ke dunia bisnis setelah menyelesaikan pendidikan pascasarjana." Mr. Tanaka memperkenalkan putrinya. "Ia hendak melanjutkan gelar doktor." Bangga mr. Tanaka atas pendidikan putrinya, gadis cantik dengan dandanan seadanya tetapi tidak mengurangi kecantikan alaminya.

"Marco." Ia pun menjabat tangan wanita muda itu dan memperkenalkan diri. Senyum manis selalu ia suguhkan untuk semua tamu dan kliennya.

"Takara Kairi." Sahut gadis bermata sipit dengan lesung pipi yang manis. Ia menatap Marco dengan tatapan kagum.

Marco segera melepas jabatan tangannya. Melihat lesung pipi wanita Jepang ini, ia jadi teringat kekasihnya. Gadis lembut berlesung pipi sebelah kiri. Rasa rindu kembali mengganggu hati dan konsentrasinya.

"Silahkan duduk, tuan, nona." Suara Raymond mengajak tamu untuk duduk membuat Marco tersadar dari lamunan. Rasa rindu yang sudah memenuhi hati membuat pikiran Marco hanya tertuju kepada cintanya. Mereka duduk di ruang tamu yang mewah dan luas. Di atas meja sudah tersedia minuman teh Jepang dan beberapa jenis kue khas Indonesia.

Marco membuka kancing jasnya. Ia pun turut duduk berhadapan dengan mr. Tanaka dan Kairi, putrinya. Sedangkan Raymond tetap setia berdiri di belakang Marco.

Semua yang dilakukan Marco tidak lepas dari sorotan mata Kairi. Gadis Jepang yang duduk berhadapan dengan Marco diam-diam mengagumi pria tampan pemilik perusahaan besar ini. Sudah dari dulu perasaan itu ada, saat Marco melakukan kunjungan kerjanya ke Jepang dan diundang makan malam oleh Mr. Tanaka di rumahnya. Namun, saat itu Kairi tidak mempunyai kesempatan untuk berkenalan maupun kesempatan untuk lebih dekat dengan Marco.

Kairi menyukai semua yang ada pada laki-laki ini. Dinginnya, wibawa dan kharismanya benar-benar seperti magnet yang siap menjerat setiap hati perempuan. Pesona Marco sudah membuat Kairi nekad datang ke Indonesia.

Hal itu pun tidak lepas dari pengawasan Raymond. Asisten setia Marco itu memperhatikan tingkah Kairi yang terus memandang kagum pada tuannya. Terlihat segurat senyum sinis di sudut bibirnya saat melihat Marco yang tidak menghiraukan kehadiran putri mr. Tanaka itu.

"Anda masih muda sudah sukses, seharusnya anda mulai memikirkan teman hidup." celetuk mr. Tanaka. Marco tertawa kecil. Ia memangku kakinya santai.

Raymond yang berdiri di belakang Marco, menaikkan sedikit sudut bibir. Entah apa yang ada di pikiran Raymond.

"Oh ya... Saya mendengar kabar bahwa anda sudah memutuskan pertunangan anda." Tambah mr. Tanaka.

Ia seperti berharap mendapatkan jawaban yang bisa membuat anak gadisnya tersenyum senang.

Mr. Tanaka melirik sebentar ke arah putrinya. Mata gadis itu masih belum bisa berpindah dari Marco yang kelihatan santai dan tidak terlalu menghiraukan keberadaan gadis cantik di sampingnya.

Sebenarnya, ajakan mr. Tanaka untuk bertemu bukan ingin membahas masalah kerjasama perusahaan mereka. Tetapi, karena sang putri ingin berkenalan langsung dengan pemilik perusahaan GT Corp, maka beliau mengirim email mengajak Marco bertemu. Awalnya, Marco sedikit bingung ketika membaca email dari mr. Tanaka yang meminta waktu untuk bertemu. Karena tidak ada masalah atau sesuatu yang urgent yang harus dibahas. Tetapi, ia menghargai ajakan rekan bisnisnya untuk bertemu. Walau pun akhirnya yang dibahas bukan masalah perusahaan, tapi masalah pribadi Marco.

"Ya... hubungan kami sudah berakhir." jawab Marco santai. Ia tetap menanggapi pertanyaan tamunya dengan tersenyum ramah. Senyum yang membuat Kairi panas dingin.

Tetapi, sepertinya Marco menyadari jikalau ia menjadi bahan perhatian nona Jepang ini. Ia tidak menanggapi perhatian itu, yang ada di otaknya saat ini adalah agar waktu cepat berlalu supaya ia bisa segera menuju bandara untuk terbang ke Bandung.

"Jalan pikiran dan tujuan kami sudah berbeda. Karena itu saya pikir lebih baik kita berpisah dan mencari seseorang yang bisa sepemikiran." Lanjut Marco tegas.

Mr. Tanaka menganggukkan kepala. Segurat senyum senang terlihat di wajah Kairi. Gadis itu sengaja memperbaiki duduknya dan berdehem agar diperhatikan Marco.

"Mari tuan, nona... diminum dulu. Ini semua kue khas Indonesia." Bukannya Marco yang bersuara, malah Raymond yang menawarkan minuman. Marco tersenyum kecil melihat tingkah Raymond.

Marco dan Raymond sudah dekat cukup lama, jadi mereka saling memahami pribadi satu dengan yang lain. Marco menyadari bahwa Raymond sengaja menawarkan minuman agar perhatian Marco tidak tertuju pada gadis itu. Alhasil, Kairi menunduk malu karena Marco tidak peduli padanya.

"Masalah hati memang tidak bisa dipaksakan.Kalau sudah tidak cocok, lebih baik berpisah. Bukan begitu, tuan?" Seloroh mr. Tanaka terdengar seperti kelakar tetapi ada maksud terselubung.

"Ya, anda benar sekali." Timpal Marco menyetujui pernyataan mr. Tanaka. Ia tetap bersikap santai tanpa mempedulikan anak pria Jepang itu.

"Kairi... kamu bisa belajar pada tuan Marco. Di usianya yang masih muda, ia sudah bisa menjadi pebisnis yang disegani." Tandas mr. Tanaka pada anaknya.

"Iya, ayah... aku juga ingin belajar dari tuan Marco tentang dunia bisnis." sahut Kairi semangat. "Anda bisa kan tuan, membantu saya untuk memahami dunia bisnis?" timpalnya dengan pertanyaan basa-basi.

Marco memandang Kairi dengan tatapan yang berbeda dan membuat Kairi salah tingkah. Gadis itu tersenyum malu. Wajah putihnya memerah.

"Saya pikir anda bisa belajar dari ayah anda. Beliau juga pebisnis yang hebat." Tolak Marco secara halus.

"Oh ya, tuan... waktu anda tinggal satu setengah jam lagi. Anda harus ke bandara." Sengaja Raymond mengingatkan Marco agar mr. Tanaka dan putrinya menghentikan basa-basi mereka yang sangat tidak berguna dan membuang waktu Marco.

Marco melihat jam di pergelangan tangannya. Waktu menunjukkan pukul 11.30. WIB.

"Maaf, tuan... saya tidak berlama-lama. Saya harus ke Bandung siang ini." Ucap Marco sekalian pamit pada tamunya. Ia berdiri dan mengancingkan kembali jas mahalnya.

"Terimakasih untuk waktu anda. Saya senang bisa berbagi cerita bersama." ujar mr. Tanaka sambil menyalami Marco.

"Saya juga senang bisa berbagi waktu dengan anda." Sahut Marco. "Terimakasih juga untuk nona Kairi sudah berkunjung ke sini." sambung Marco dengan memberikan senyum terbaiknya pada gadis itu.

Mendengar namanya disebut, tentu saja membuat Kairi bersorak senang dalam hati. Ia pun langsung menunjukkan lesung pipi yang menambah aura kecantikannya. Ia membalas jabat tangan Marco.

"Sama-sama, tuan. Saya senang bisa bertemu anda." Sahutnya malu-malu.

"Mari, saya antar... sekalian saya langsung mau ke bandara." Marco mempersilahkan tamunya untuk berjalan terlebih dahulu.

"Bagaimana kabar mr. LG?" Tanya mr. Tanaka saat mereka berada dalam lift.

"Kakek baik. Ia selalu sehat dan ceria seperti yang anda tau." sahut Marco. Seperti biasa, ia memasukkan kedua tangan ke dalam saku celana.

"Titip salam untuk beliau. Saya sangat berharap bisa bertemu dan berbagi pengalaman dengan beliau." Harap mr. Tanaka.

"Akan saya sampaikan." Marco mengangguk sopan.

"Satu lagi, tuan." Timpal mr. Tanaka. "Seperti yang sudah saya katakan tadi, Saya sangat berharap putri saya bisa belajar banyak dari anda tentang berbisnis di usia muda." sambungnya serius. Ia seperti memaksa agar Marco menyiapkan waktu untuk putrinya.

"hahahahaha... seharusnya Kairi bisa belajar dari anda. Anda juga seorang pebisnis yang sukses." Marco tertawa lepas mendengar permintaan mr. Tanaka yang menurutnya tidak masuk akal.

Kairi sedikit kecewa karena Marco terus menolak ajakan ayahnya.

"Oh ya, tuan... apakah anda punya urusan bisnis di Bandung?" Tanya Kairi penasaran. Marco menoleh ke arahnya yang berdiri di belakang bersama Raymond.

"Ya... ada yang harus saya selesaikan di Bandung." Jawab Marco datar.

Lift pun terbuka. Mereka segera keluar dan menuju mobil mr. Tanaka di halaman parkir. Ia masih mengantar mr. Tanaka ke mobilnya.

Sementara Raymond dan Kairi mengikuti dari belakang. Mr. Tanaka masih melanjutkan basa-basinya. Marco hanya menanggapinya dengan tertawa lepas.

Sedangkan Raymond mendekatkan bibirnya ke telinga Kairi.

"Tujuan tuan Marco ke Bandung untuk menjemput calon istrinya di sana. Mereka akan segera menikah." Kairi seperti disambar petir mendengar kalimat itu. " Saya akan mengirim undangan pernikahan mereka pada anda jika waktunya sudah datang." lanjutnya lagi. Kairi tidak bersuara. Mulutnya terkunci seribu bahasa.

" Silahkan nona... " Raymond sengaja mempersilakan Kairi untuk masuk ke dalam mobil karena mr. Tanaka yang sudah terlebih dahulu masuk. Tanpa bersuara, Kairi masuk dalam mobilnya dan mereka meninggalkan halaman parkir.

"Apa yang kamu katakan pada Kairi hingga ia terlihat pucat begitu?" tanya Marco penasaran. Ia menyadari sudah terjadi sesuatu yang membuat raut wajah Kairi berubah.

Raymond tersenyum lebar.

"Hanya memberinya sedikit shock therapy, tuan." jawab Raymond asal. Marco tertawa kecil mendengar jawaban Raymond.

Ia segera menuju bandara untuk terbang ke kota yang menjadi saksi tumbuhnya benih cinta antara ia dan Marissa. 😀😊💓

1
Muna Junaidi
Ketemukan
Hendri Yani
Luar biasa
Olivia Thelessy
llllllppll
Hulwatul Fitri
sumpah keren banget gaes ceritanya
Hulwatul Fitri
keren ceritanya ngak kayak cewek murah gitu aku seneng kalau ceweknx pinter nyimpen perasaan
Milka Epi
karakter ayu sm dgn karakternya aku waktu muda, semakin aku suka sm Cowok semakin aku menghindar, ya krn Itu takut klw ketahuan punya rasa sm dia kan Malu, minder, lain hal klw cowoq itu yg duluan nyatakan rasa sukanya kekita
Milka Epi
mau juga doong dihukum sm marco 😁😁😁😁😁😁
Milka Epi
tangan icha yg digenggan lha koq aku yg baperan... 😁😁
Audalen Eltutun: Makasih, kaka.
total 1 replies
rini saja
cerita ny nya bagus..
Ogi Sari
lanjut thor
rini saja
cerita ny bagus dari awal bc smpe di part ini, tp knp selalu sepi ya... 🤔
bunda Akram/Aqilah
aku kasi vote like kemen vaforit
bunda Akram/Aqilah: faVorit
total 1 replies
bunda Akram/Aqilah
dasar nenek lampir udh bau tana masi aja tdk mau sadar.ke'angkuhannya maunya di atas langit.langit aja masi ada langit di atasnya.
bunda Akram/Aqilah
heran aku kok sepi padahal ceritanya bagus bangett..tetap.semangat thor up nya
Audalen Eltutun: Makasih, bunda... 🙏
total 1 replies
bunda Akram/Aqilah
kasian orang sebaik rama dpat nenek sihir.lanjutt thorrr
bunda Akram/Aqilah
lanjut thor...semangat...💪💪💪
sehat slalu....🤲🤲🤲 up yg banyak...🙏👍👍
bunda Akram/Aqilah
lanjutt thor
bunda Akram/Aqilah
lanjuttt .....tatap smangat update yg banyak..👍💪💪
Audalen Eltutun: Makasih, bunda... akhir² ini asam lambungku kumat makanya jarang update.
total 1 replies
bunda Akram/Aqilah
masi untung yg tidurin cwok ganteng dan baik.coba preman...😜🤣
bunda Akram/Aqilah
jadi baber....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!