NovelToon NovelToon
GADIS BERCADAR Bermata Hijau V DUDA BERANAK Kembar Empat.

GADIS BERCADAR Bermata Hijau V DUDA BERANAK Kembar Empat.

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintamanis / Anak Kembar / Tamat
Popularitas:4.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Ramanda

"Sayang, kamu yang tenang ya disana. Kamu jangan khawatir soal Anak-anak. In shaa Allah kak Bian tidak akan pernah mengabaikan anak-anak kita. Kak Bian janji, akan selalu menjaga mereka, serta akan membahagiakan mereka dengan penuh kasih sayang. Bahkan apapun permintaan mereka akan kak Bian penuhi, itulah janji Kak Bian, Acha!" Itulah janji Rio dihadapan pusara istrinya, Cindy.

Ya dia Adalah Rio Febrian Yang kini berusia 33 tahun, dan berstatuskan seorang Duda yang memiliki anak kembar Empat. Semenjak istrinya meninggal, Rio langsung berubah menjadi Pria yang amat dingin dan tak berperasaan.

Namun ia begitu hangat untuk baby quadrupletsnya dan ia amat menyayangi mereka. Sehingga apapun yang menjadi keinginan anak-anaknya maka ia pun akan mengabulkan. Hingga suatu ketika putri kecilnya mengungkapkan keinginannya.

"Daddy, bolehkah Tante yang bermata Hijau itu menjadi Momy umna?" pinta gadis kecil yang berusia empat tahun.

Akankah Rio mengabulkan permintaan putri kecilnya itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ramanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

IZIN DARI RIO.

*═══❉্͜͡💓Mutiara Hikmah.💓❉্͜͡═══*

"Tidak ada anak yang nakal, yang ada hanyalah anak yang belum mengerti. Tidak ada anak yang nakal, yang ada hanyalah orang tua yang tidak sabar."

[ AL-HABIB ALI ZAINAL ABIDIN AL-JUFRI ]

صَلَّی اللّٰـهُ عَلَی مُحَمَّدْ صَلَّی اللّٰـهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ♥️

__sᴛᴏʀɪᴇs ᴏғ ᴛʜᴇ ᴅᴀʏ__

•═══════•❉্᭄͜͡💕❉্᭄͜͡•═══════•

Sore harinya.

Nampak Yumna dan Yunda mondar mandir diteras rumahnya. Sepertinya dua gadis kecil itu, sedang menunggu kepulangan sang Ayah yang sedang bekerja. Harun yang melihat keduanya nampak heran. Karena keduanya tidak pernah berlaku seperti itu.

"Apa yang terjadi pada cucu-cucu kakek yang cantik ini? Mengapa kalian mondar mandir disini Nak?" tanya Harun sembari merangkul pundak pundak cucunya agar keduanya berhenti.

"Kamu sedang menunggu Ayah kek," balas Yunda apa adanya.

"Tumben banget! Emangnya ada apa Nak?" tanya Harun lagi sembari menarik kedua cucunya kekursi yang ada diteras villa tersebut. Mau tak mau kedua cucunya akhirnya ikutan duduk juga.

"Sekarang ceritakan sama Kakek, mengapa kalian menunggu Ayah kalian hari ini?" tanyanya lagi setelah sang cucu telah duduk anteng.

"Kek, Umna dan Kak Unda ingin sekali mengaji," Dengan wajah imutnya Yumna pun akhirnya buka suara.

"Ho'oh Kek, Unda juga, soalnya Unda juga ingin seperti teman-teman kami, yang bisa menghafal Alquran kek," sambung Yunda, terlihat bersemangat menyampaikan keinginannya pada sang kakek.

"Maa shaa Allah, keinginan yang mulia, kalau begitu Kakek dukung kalian, semoga kalian menjadi anak yang Sholehah," ucap Harun, terlihat senang mendengar keinginan kedua cucunya itu.

"Aamiin," sahut Yumna dan Yunda secara bersamaan.

"Tapi kek, kira-kira Daddy ngizinin apa enggak ya kek? Soalnya Umna takut nggak dibolehin sama Daddy," tanya Yumna, terlihat cemas.

"Kok nggak boleh sih? Ya tentu saja boleh dong Nak, malahan Ayah kalian pasti senang kok," ujar Sang kakek, membuat Yumna dan Yunda terlihat senang. Dan saat bersamaan, terdengar suara klakson mobil, dari balik gerbang villa. Membuat Yumna dan Yunda langsung berdiri dengan mata yang terlihat berbinar.

Keduanya langsung berlari tatkala melihat sebuah mobil hitam memasuki gerbang Villa mereka. Lalu keduanya menunggu ditempat biasa mobil terparkir. Rio, yang melihat tingkah anaknya yang tidak biasanya merasa heran.

"Assalamu'alaikum putri-putri cantik Ayah?" salam Rio, setelah ia membuka pintu mobilnya. Lalu ia pun langsung menggendong kedua putrinya itu.

"Wa'alaikumus salam Daddy,"

"Wa'alaikumus salam Ayah," balas keduanya secara bersamaan, lalu keduanya sama-sama memberikan kecupan pada pipi sang Ayah secara bersamaan, kala keduanya telah berada digendongan sang Ayah.

"Tumben, putri-putri cantik Ayah, menyambut Ayah, ada apa Nak?" tanya Rio, semabri ia mengecup lembut kepipi kedua putrinya.

"Daddy, bolehkah kami mengaji?" tanya Yumna, dengan memasang mata puppy eyesnya.

"Boleh dong Sayang, malahan Ayah senang banget dengarnya. Ya sudah kalau begitu nanti Ayah Carikan guru mengaji untuk kalian ya?" balas Rio, sambil ia berjalan menuju teras villa. Setibanya diteras Rio pun menurunkan Keduanya.

"Assalamu'alaikum Pah," salam Rio, sambil menyalami tangan Harun serta menciumnya.

"Wa'alaikumus salam Nak, syukurlah kamu sudah pulang, kalau belum, teras villa bakalan licin Nak. Karena, kedua putri kamu yang mondar mandir di sini Nak," Adu Harun, pada Rio.

"Eh, emangnya kenapa Pah, mereka mondar mandir?" tanya Rio, terlihat penasaran.

"Ya itu, katanya mereka ingin mengaji Nak," jelas Harun.

"Ooh, mereka sudah bilang kok Pah, nanti Brian akan mencarikan guru privat ngaji untuk mereka Pah," balas Rio, sembari membelai rambut kedua putrinya.

"Nggak mauYah! Karena kami maunya ngaji dipondok pesantren An-Nur! Soalnya teman-teman kami ngaji disana Yah," kata Yunda, bersemangat.

"Benar Dad! Lagian gurunya Mama Azwa loh Dad. Boleh ya Dad?" pinta Yumna, sambil menyatukan kedua tangannya lalu memasang mata puppy eyesnya, yang biasanya membuat Rio tak bisa menolak keinginannya.

Namun kali ini Rio, sepertinya enggan mengabulkan permintaan anaknya. Karena ia tak ingin Yumna, semakin dekat pada Naazwa. Dan itu akan membuat ia semakin terluka, apabila Naazwa dan Hans menikah.

"Ayah tidak setuju! Kalian boleh mengaji, tapi itu hanya dirumah kita!" bentak Rio, membuat Yumna dan Yunda tersentak kaget, mendengar suara keras dari sang Ayah.

"Huaaaa.. Daddy jahat! Umna nggak mau lihat Daddy lagi! Huhuhu.." teriak Yumna, lalu ia pun berlari memasuki villa, sambil menagis sekencang-kencangnya.

Begitu juga dengan Yunda, namun ia tak sampai menangis, "Huh! Ayah jahat! Unda juga nggak mau ngomong sama Ayah lagi!" cetusnya sambil menatap tajam pada Rio, lalu ia pun berlalu meninggalkan Rio, dan sang Kakek.

"Brian! Kamu kenapa sih? Main bentak anak-anak! Apa kamu ingin Yumna sakit lagi, Iya? Lagian mereka cuma minta ngaji di pondok, apa susahnya sih tinggal mengizinkan saja, hah?" tegur Harun, yang ikut kesal melihat Rio, membentak kedua putrinya.

"Pah? Papa tahukan kalau Yumna, menganggap Ustadzah Nazwa itu Mamanya? Dan Papa juga tahukan sebentar lagi Dia mau menikah sama Hans? Emangnya Papa mau melihat Yumna sedih ketika hari itu tiba, Pah?" balas Rio, mengingatkan Harun. Seketika Harun pun akhirnya memahami ketidak setujuan anaknya.

"Tapi Nak.."

"Tolong Pah pahami Brian! Kalau Brian menyetujuinya, Yumna akan semakin dekat dengan Dia Pah, itu akan semakin menyulitkan kita, Pah. Jadi please hargai keputusan Brian!" pungkas Rio, lalu ia pun berjalan menuju pintu masuk rumahnya. Namun langkahnya terhenti karena ucapan sang Ayah.

"Apakah itu artinya kamu juga sudah siap, melihat anak kamu kembali koma Nak? Dan itu juga artinya kamu harus bersiap mengikhlaskan dia bila pada akhirnya ia memilih pergi bersama ibu kandungnya, bukan? Oke kalau kamu sudah siap, Papa tidak akan menghilangi kamu lagi!" ujar Harun, lalu ia pun berlalu meninggalkan Rio yang terlihat masih berdiri terpaku didepan pintu masuk rumahnya.

Mendengar perkataan sang ayah, membuat hatinya begitu sakit. Ia pun langsung teringat, perkataan Dika, kalau Yumna bisa sadar karena sebuah mukjizat, karena pada saat itu, kemungkinan Yumna sadar hanya tinggal tiga persen, yang artinya tidak ada harapan lagi.

Membayangkan hal itu, membuat Rio amat takut. Takut kalau apa yang dikatakan sang ayah benar-benar terjadi. Dan ia pun langsung teringat pada Yumna yang sedang menangis.

"Tidak, aku tak ingin anakku pergi! Dia harus selalu berada disisiku!" gumam Rio, lalu ia pun bergegas masuk, dan langsung berjalan menuju kamarnya Yumna.

Setibanya disana, ia melihat gadis kecilnya masih menangis ditempat tidurnya, Rio pun menghampirinya, "Sayang maafin Ayah ya nak?" ucapnya sembari ia membelai sayang rambut sang buah hati. Namun tak direspon oleh Yumna yang terlihat masih menangis.

"Baiklah, baiklah Ayah Izinkan kalian mengaji dipondok!"

Mendengar kata Izin dari Rio, dengan spontan Yumna pun bangun, "Benarkah Dad?" tanyanya dengan mata yang berbinar. Dan Rio pun langsung mengangguk kepalanya.

"Horree..! Terima kasih Daddy! Muach!"

...•┈┈┈•✾•◆❀◆❀◆•✾•┈┈┈•...

1
@4lbiru_end!czz
kk izin ambil kata"ny yaa
Erina Munir
/Angry//Angry//Angry//Angry/
Erina Munir
tq outhoor selesai juga deh critanyaa
Erina Munir
semoga nayah n baby twensnya lahir dengan selamat yaa
Erina Munir
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 aya2 waee
Erina Munir
hans baweel juga yaa
Erina Munir
aduuuhh ribet banget siihh
Erina Munir
yaahhh alarmnya bunyiii deeh
Erina Munir
sangat baik
Erina Munir
✨️✨️✨️✨️✨️ ini ya thor bintang nya
Erina Munir
thoor ga ysah ngurusin yg satu ini laah,....yg lain banyak kok yg sukaa
Erina Munir
hahaaa..jngn loh hans ge aja jijai klo gunting rambut sama yg kaya gitu....
Erina Munir
enak yahh klo jdi orang tajir...klo ngomong enaak bangeet..
Erina Munir
alhamdulillaah ya Allah
Erina Munir
apaa. luu appaaa...
Erina Munir
ya nmnya juga istrinya....jngn bingung2 neeng
Erina Munir
Srdyan ketularan Habs 😄😄😄😄😄
Erina Munir
begitulah klo orang ngidam inayaa
Erina Munir
hahaaaa udh stanup aja tuh s ntong
Erina Munir
aneeh banget yaak ngidamnya Hans
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!