NovelToon NovelToon
Menikah Dengan Pria Arogan

Menikah Dengan Pria Arogan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Perjodohan
Popularitas:214.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: Keynza

kau begitu arogan mengaku kalau dirimu mencintaiku, maafkan aku, tolong jangan tinggalkan aku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Keynza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

Kedatangan Tania di kantor.

Hari itu tania duduk santai selonjor di sofa ruang tamu, Tania tiba-tiba teringat suaminya, entah kerena Tania curiga pada Vania sejenak pertemuannya dengan Vania waktu di Hotel.

"Mang Udin.., Pak Agus mana?." tanya Tania pada mang Udin yang sedang memotong rumput di halaman rumahnya.

"Pak Agus sedang jemput Den Andhra sekolah, ada yang bisa Mang Udin bantu Non?." kata Mang Udin.

"Tidak ada Mang, hanya ingin memastikan saja kalau pak Agus sudah jemput Andhra di sekolah." sambung Tania.

Sambil menunggu Andhra pulang sekolah Tania berhias secantik mungkin tidak kan kalah dengan Vania.

"Mommy.....," Saut Andhra.

"Iya my son, mommy di kamar." jawab Tania walaupun Andhra belum tentu mendengar nya.

Aku sudah siap, tidak akan ku biarkan si oncom itu mengganggu suamiku. gerutu Tania sambil membuka pintu kamar, keluar menemui putranya.

"Mommy mau kemana?." Tanya Andhra pada Tania yang sedang menuruni tangga.

"Kenapa belum ganti pakaian?, hayo ganti pakaiannya ikut mommy ke kantor Papi." kata Tania mengajak putranya.

"Oke aku ganti pakaian dulu Mom."

"Iya sayang, mommy tunggu."

Kalau Andhra ikut kan bisa buat alasan kalau Andhra yang ingin bertemu dengan Papi nya. Itu lah yang ada di pikiran Tania.

Andhra keluar dari kamar kerena kamar Andhra di lantai dasar Andhra lebih cepat dari perkiraan Tania.

"Ganteng anak mommy, sekarang kita pergi ke kantor Papi oke."

"Oke Mom,"

Tania mengendarai mobil mini Cooper hadiah dari Rendra. Jalanan lancar Tania pergi sebelum jam makan siang, kecepatan tinggi perkiraan 30 menit tiba di kantor suaminya, ternyata sebelum 30 menit Tania tiba di kantor.

"Mommy hebat." Puji Andhra.

"Kan Mommy mantan pembalap." jawab Tania canda.

"Mommy Serious?."

"No, dear Mommy anak baik-baik." jawab Tania sambil mencubit pipi putranya.

"Hayo sayang kita temui papi buat surprise."

apa kah Tania akan berhasil membuat kejutan untuk Rendra atau Tania yang akan terkejut. Tania menggandeng tangan putranya berdiri di depan lift, jam makan siang sekitar 15 menit lagi.

Ting. Lift terbuka.

Tania menggandeng tangan putranya Andhra, masuk ke dalam lift. Tania juga tidak lupa memencet tombol nomor 27, itu lah lantai ruangan Rendra bekerja.

Disisi lain Rendra sedang fokus dengan komputer nya tapi dia tidak sadar kalau Vania melingkar tangannya di sandaran kursi kebesarannya, itu jelas terlihat mesra dengan perempuan yang menyandang status sebagai sekertaris Rendra.

Tania melihat semua itu mengepalkan tangannya geram dengan kelakuan perempuan itu, dugaan Tania tidak salah kalau wanita itu ingin menggoda suaminya.

"Diana...," panggil Tania kepada staf kantor mertuanya itu.

"Bu Tania." sontak Diana menyambut kedatangan Tania.

Tania menutup bibirnya dengan satu telunjuknya, tanda Diana diam.

Diana mengangguk kepalanya.

"Tolong ajak Anakku ke Opa nya ya." pinta Tania pada Diana.

"Baik Bu." Di iyakan oleh Diana.

"Sayang kamu ikut onty Diana dulu ya ke ruangan Opa, nanti mommy samper ke ruangan Opa Oke."

"Oke Mom." Andhra mengulurkan tangannya agar Diana mengandeng tangannya.

Diana menggandeng tangan Andhra ke ruangan Opa nya Tomi. Andhra tipe anak yang penurut dan juga tidak banyak komentar, tipekal anak pendiam tapi menyimpan banyak pertanyaan.

"Onty kenapa aku di minta ke ruangan Opa?, aku ingin bertemu Papi kenapa aku di suruh ke Opa?." Protes Andhra.

"Mommy ada yang ingin di bicarakan dengan Papi, jadi Andhra ke Opa dulu ya sayang, nanti mommy pasti samper ke Opa."

"Oh seperti itu onty?." katanya.

"Iya anak pintar."

Tania menatap tajam sambil melangkah pelan masuk ke ruangan Rendra. Tanpa mengetuk Tania menerobos masuk.

Vania menengok ke arah pintu nampak Tania masuk kedalam ruang kerja Rendra, Vania lupa kalau tangan dia masih melingkar di sandaran kursi kebesarannya Rendra.

"Sayang.., sama siapa kemari?." tanya Rendra.

"Singkirkan tangan kamu." Tania menegur Vania Larissa ketus.

Dengan sigap Vania berdiri tegak menyingkirkan tangannya dari sandaran kursi kebesaran Rendra.

"Vania, kamu!." Rendra sendiri terkejut dengan sikap Vania Larissa yang tidak pernah paham walaupun sudah sering kali Rendra peringatkan agar berlaku sopan.

"Ada apa sayang..?." tanya Rendra bingung Tania bisa semarah itu.

"Mas, dia itu sudah tidak sopan sama kamu!, sekertaris sama atasannya menatap layar komputer berdekatan kalau dia alasan apapun tetep aku tidak percaya, saya mau kamu pecat dia!." Pekik Tania.

"Sumpah Bu, saya tidak ada maksud apa-apa, saya tadi hanya sedang serius dengan penjelasan pak Rendra mengenai pembangunan dan saya hanya memilih arsitektur yang akan di pilih, Saya minta maaf Bu, jangan pecat saya, saya sangat membutuhkan pekerjaan ini, ibu saya sedang di rawat di rumah sakit saya butuh banyak biaya untuk semua itu." Lirih Vania memohon agar Tania tidak memecatnya.

"Vania sekarang kamu keluar." perintah Rendra untuk Vania.

"Baik Pak, saya permisi dulu Bu." ucap Vania

Tania memalingkan wajahnya penuh dengan amarahnya.

Rendra memeluk tubuh Tania dari belakang posisi Tania berdiri di depan jendela menghadap jendela kaca.

"Sayang..., jangan marah, aku tidak mungkin mencintai Vania anak masih remaja itu." Ucap Rendra dagunya menyangga di pundak Tania.

"Mas..., aku hanya tidak ingin dia kebiasaan seperti itu, suatu saat hasrat seksual kamu naik, lalu kamu jawab dengan kata khilaf."

"Ya ampun sayang.., dirumah istriku cantik dari wanita manapun untuk apa aku selingkuh, aneh-aneh saja." Protes Rendra tidak mau di salahkan.

Hembusan nafas hangat Rendra menggugah kesadaran Tania menyandar di kepala suaminya. Rendra

Sit! pekik Rendra sadar membangun kan si kecil yang sedang tidur.

Tania melirik Rendra merasakan ada sesuatu yang mengganjal saat Rendra memeluknya dari belakang.

"Kan-kan latah."

Sudah tidak tahan Rendra membopong tubuh Tania kedalam kamar yang ada di ruangan kantor nya, biasa Rendra melepaskan lelahnya sewaktu masih bujangan kalau hatinya tidak baik Rendra kadang bermalam di kantor.

Rendra pun mulai merebahkan tubuhnya dengan hati-hati Rendra melepaskan satu persatu pakaiannya, tubuh putih mulus sang istri pun terekspos tanpa satu helai benang pun, jemarinya mulai menyentuh dari wajah Tania yang bak bidadari cantik nya pakai banget, merayap tepat gundukkan mengelus dada besar nya menikmati keindahan bentuk yang indah, biar pun istrinya sudah memiliki anak tapi Tania tidak merubah bentuk tubuhnya.

Setiap sentuhan jemari mengeluarkan ******* nikmat dari bibir mungil Tania. Hilang kesadaran Tania mengayun pinggulnya. Rendra terpana melihat kelincahan permainan istrinya.

Sit! Gila ini pertama kalinya aku merasa nikmat. Batin Rendra

Rendra tak ingin menyudahi permainannya Rendra menahan diri tapi nikmat yang diberikan istrinya itu tidak bisa Ia tahan lama.

Aaaahk! tiba di puncak nikmatnya.

Tania tersenyum, permainan memakan waktu sekitar 2jam lamanya. Rendra selalu menahan Tania menyudahi nya.

"Astaga Mas..!, Andhra." Sontak Tania teringat akan Andhra bersama Opa nya.

"Kamu datang bersama Anak kita?."

Tania mengangguk kepalanya sambil memakai pakaian buru-buru.

"Lalu Andhra kemana?." Tanya Rendra

"Sama Dady, di ruangan kerjanya?."

Tania memakai sepatu kets lari kecil merapihkan rambutnya. Dress mini itu terlihat sedikit kusut, Tania mulai mengetuk pintu ruangan kerja Tuan Tomi.

Tok...Tok..Tok.

Silahkan Masuk. Terdengar suara Tuan Tomi mempersilahkan masuk.

"Tania?."

Tania mendorong pintu sambil tersenyum, "Dady maaf aku telat jemput'

"Tidak apa-apa Andhra tidur di kamar, sebaiknya tidak usah di bangunkan biar kan cucu Dady tidur dulu, bila perlu nanti pulang sama Dady." Ujar tuan Tomi

Tidak lama kemudian Rendra muncul,"Sayang Andhra mana?." tanya Rendra pada Tania.

"Andhra tidur, kamu kalau sudah tidak ada lagi yang di kerjakan kalian pulang saja Andhra biar pulang sama Dady." Tomi pun menjawab pertanyaan Rendra

"Gini Dady, kan besok weekend jadi kita mau liburan yang dekat-dekat sini saja Dad, contoh nya ke puncak gitu." Ujar Rendra sekalian ijin sama Tomi.

"Ya sudah kalau begitu Dady boleh ikut tidak?." kata tuan Tomi.

Rendra sama Tania saling tatap muka.

"Tidak apa-apa deh Dady jadi pengasuh Cucu Dady, kalian tahu kan Dady paling tidak bisa jauh-jauh dengan Cucu Dady, boleh ya?." Rengek Tomi minta ikut berlibur.

"Iya boleh Dad, biar ramai." seru Tania.

Tania senyum sumringah liburan kali ini benar-benar yang sudah rencanana kan jauh-jauh hari sebelumnya Tomi bisa ikut serta dalam liburan seorang Tomi Wiratama jarang sekali menyempatkan waktunya untuk bersantai hari-harinya habis dengan kerja dan kerja.

Alhamdulillah akhirnya Dady bisa ikut juga liburan. Gumam Tania dalam hatinya.

Rendra mengelus pundak Tania.

"Ya sudah kalau begitu Dady, siap-siap ya?." Ucap Tomi semangat untuk ikut liburan.

Tania dan Rendra tersenyum sambil mengangguk kepalanya.

So, pria paruh baya itu yang selalu menilai bahwa waktu adalah uang, mengingat saat-saat susah hingga kini menjadi seorang miliader Asia macan bisnis yang berkembang pesat, takkan ada yang bisa mengalahkan.

Flashback.

Tomi Wiratama seorang tukang bangunan rumah ke rumah, mengandalkan harian dari sang pemilik rumah yang ingin di bangun atau pun di renovasi. Hanya mendapatkan 175 ribu rupiah perhari, saat itu Rendra masih usia 4 tahun, Hani menderita kanker payudara stadium lanjut, Baru saja Tomi mendapatkan apa yang dia mau memiliki segalanya sang istri menghembuskan nafas terakhirnya. Hani minta Tomi membahagiakan Rendra, saat itu Tomi hanya seorang arsitek kecil semenjak pertemuan dengan arsitektur hebat Tomi di bawa ke negara Jerman untuk ikut membangun sebuah Apartemen disana, dari itu lah Tomi bisa menjadi seperti sekarang dan tidak ingin susah seperti dulu maka itu Tomi rajin bekerja.

Itu lah jangan pernah puas apa yang kita miliki, sebanyak apapun harta kita kalau hanya diam dan diam harta pun akan habis. Jangan lupa amal tidak untuk orang-orang yang banyak uang tapi kita juga butuh bersedekah. Niscahaya barang siapa yang mau memberikan sedikit rezkinya insyaallah, Allah akan menggantikan nya dengan berlipat-lipat Rezki yang sudah di keluar kan. Aamiin.

...----------------...

Yuk mampir dukung karya ku, mungkin tidak sebagus karya Author hebat di luar sana, aku yg hanya ingin mencoba menjadi author yang bisa membuat karya tanpa menjadi author plagiat karya orang lain. Terimakasih.

1
Yuwen Yue Xinge'r
orang tua tidak bisa berpikir dewasa
Yuwen Yue Xinge'r
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Yuwen Yue Xinge'r
Tania sih dikit2 minggrat ...knapa gak skalian mati aja ...😡😡
@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ
sabar Rendra ngadepin ibu hamil mah
☠ᵏᵋᶜᶟ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳ɳҽˢ⍣⃟ₛ♋
waduh andra juga ngasih saran yg ga bner
𝕸y💞Terlupakan ŔẰ᭄👏
kapan lanjut lagi Mbk Dheaaaaa
🎤༈•⃟ᴋᴠ•`♨♠Echa🐞Jamilah🍄☯🎧
semangat terus yg up yah kk cantik 😘🤗
️: terimakasih kak
total 4 replies
Devoy 🍁
🧡🧡🧡
🇰  ͨ🅰︎ͦ🇮 ᷛ🇸ͣ 🅰︎ᷡ🇷³
deg deg an
🇰  ͨ🅰︎ͦ🇮 ᷛ🇸ͣ 🅰︎ᷡ🇷³
komen jg
🇰  ͨ🅰︎ͦ🇮 ᷛ🇸ͣ 🅰︎ᷡ🇷³
like kak
Dhina ♑: like uga
total 1 replies
🇰  ͨ🅰︎ͦ🇮 ᷛ🇸ͣ 🅰︎ᷡ🇷³
next Thor
Dhina ♑: next uga
total 1 replies
🇰  ͨ🅰︎ͦ🇮 ᷛ🇸ͣ 🅰︎ᷡ🇷³
next ka
🇰  ͨ🅰︎ͦ🇮 ᷛ🇸ͣ 🅰︎ᷡ🇷
next 😎
🇰  ͨ🅰︎ͦ🇮 ᷛ🇸ͣ 🅰︎ᷡ🇷
next
𝕸y💞Terlupakan ŔẰ᭄👏
kenapa ceritanya belum dilanjutkan Mbk Dhea
D'ՇɧeeՐՏ🍻
😍😍😍
🇰  ͨ🅰︎ͦ🇮 ᷛ🇸ͣ 🅰︎ᷡ🇷
jejak
Devoy 🍁
🤎🤎🤎
.
visualnya cantik dan cakep2
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!