KAWIN KONTRAK

Sampai di rumah sekitar pukul 20.00 .

Arya langsung ke ruang makan dan mengambil selembar roti disana .

" Kamu belum makan ?" Tanya Karina .

Ia menggeleng .

" Ya sudah biar sayur nya di panasi sama Minah ."

" Nggak ...nggak usah ." Tolaknya .

" Kenapa ?"

" Nggak papa lagi males aja , makan ini cukup kok ." Ia lalu mengolesi selai coklat dan segera menghabiskan rotinya .

" Mama nginap sini kan ?" Tanya nya setelah selesai dan mengambil air putih di depannya .

Karina mengangguk .

" Papaaaa...." Sasa berlari dari dalam dan langsung memeluknya .

" Belum ngantuk ?"

Sasa menggeleng .

" Tadi Mama pulang jam berapa ?"

" Sekitar jam 12 an , sebelum Sasa sampai di rumah tadi ."

" Loh ...Sasa yang jemput siapa ...bukannya Mama diantar Pak Sanusi dan Mia ..."

" Dijemput Tante Luna ." Jawab Sasa lantang .

Arya menatap Putrinya itu ." Oh..." Jawabnya pendek .

" Tapi hari ini ada sesuatu yang berbeda loh ..."

Arya beralih ke Mamanya ." Apa ?"

" Tadi Sasa mau tidur siang ."

Arya kembali menatap Sasa dengan ekspresi terkejut . Sasa paling sulit dan hampir tidak pernah tidur siang selama ini , meski dipaksa sekalipun .

" Oh ya , kok bisa ?"

" Ya ...kamu tahulah kalau Luna yang minta , pasti dia mau ." Seru Karina .

" Tadi Sasa disuruh tidur siang sama Tante Luna ?" Tanyanya ulang .

Sasa mengangguk .

Arya masih menatapnya heran . Ia sendiri juga sering menyuruh Sasa untuk mau tidur siang setiap hari , tapi tak ada hasil . Sasa selalu menolak .

Kali ini ...baru pertama kali Luna menyuruh dan ia bisa langsung menuruti perintahnya .

Ini satu hal yang cukup diluar dugaan .

Ponsel di sakunya berbunyi ...

Arya segera mengambilnya .

Telpon dari Laura .

" Iya ..." Jawabnya .

" Aku lagi di queen cafe sama Luna ."

Arya mendesah pelan , Laura langsung mengajak Luna keluar hari ini juga ternyata .

" Hey ...kok diem ." Seru Laura lagi .

" Iya ...iya , tapi jangan pulang malam-malam ."

" Hey ...aku nggak pernah ada jam malam loh ya ..."

" Laura ...please..."

" Iya ...iya gitu aja sewot , cuma sampai jam 9 deh , tenang nanti Luna aku antar pulang , sampai ke rumah , oke ."

" Iya udah , terserah lah ..."

Sambungan terputus dan memang seperti itu kebiasaan Laura , ia sudah hafal betul .

Queen Cafe ...

Setelah dari toilet , Laura kembali ke mejanya , disana Luna sibuk dengan ponselnya .

" Maaf agak lama ."

Luna menatapnya . " Iya nggak papa ."

Setelah itu pesanan steak mereka datang , sambil makan keduanya terlibat pembicaraan yang cukup akrab , meski baru kenal .

Luna sendiri merasa kaget , ketika sore tadi , tiba-tiba Laura menelpon dan mengajaknya bertemu .

" Kamu kenal Yuda ...eh maksudnya Arya , udah lama ?"

Luna menggeleng .

" Tapi Sasa bisa dekat banget sama kamu ya , padahal Sasa itu paling susah dekat sama orang yang baru kenal ."

Luna tersenyum dan menatap sosok di depannya itu .

Laura gadis yang cantik , rambut pirangnya terikat rapi di belakang .

Mereka berteman sejak kecil ...tapi Laura pindah ke Amerika saat masuk kuliah . Sejak itu mereka jadi jarang bertemu dan ia juga terkejut dengan keputusan Arya untuk menikah saat masih kuliah dulu dan hubungan mereka sedikit renggang karena Laura tak cukup akrab dengan istri Arya .

Laura menceritakan semuanya , tapi tak tahu kenapa , ia juga tak membahas soal perpisahan Arya waktu itu . Mungkin memang tidak tahu atau sengaja tidak membahas , karena ini kurang pantas juga kalau ia yang menceritakannya .

Luna pun menjadi ragu untuk menanyakannya , karena itu juga bukan hak nya sekarang .

" Dia itu dari jaman sekolah banyak yang suka ...tapi ya gitu , dia terlalu pemilih atau lebih tepatnya memang dia susah jatuh cinta . " Cerita Laura lagi , saat mengatakannya terlihat biasa saja memang .

Tetapi Luna melihat sorot yang berbeda di matanya , sama seperti kemarin saat menatap Arya .

Ia bisa merasa kalau ada sesuatu diantara mereka .

" Dan saat menikah dengan Kinan memang aku nggak terlalu banyak tahu juga , karena kita jarang bertemu ,tapi ...aku tahu kalau cintanya ke Kinan sangat besar saat itu ."

Luna menatapnya , kali ini cerita Laura membuatnya penasaran .

" Dia sangat hancur saat memutuskan berpisah , tapi selalu berusaha ditutupi dan terlihat tegar , demi menjaga perasaan Sasa ."

Luna menarik nafas panjang , setidaknya ia sedikit tahu sekarang . Seperti apa sosok yang akan menjadi suaminya nanti dan ternyata ia juga mengalami masa-masa sulit itu ,tapi kenapa sampai ada perpisahan kalau memang masih ada cinta diantara keduanya , atau mungkin ada satu kesalahan besar yang dilakukan mantan istrinya itu , bahkan sampai harus melarangnya bertemu dengan Sasa , buah hati mereka .

Hal ini semakin membuatnya penasaran .Mungkin nanti ia bisa menanyakan ke Bu Karina , siapa tahu bisa menceritakan semua yang terjadi dalam rumah tangga putranya itu .

" Yah aku sangat menyayangkan hal ini terjadi ...Kinan sangat beruntung , bisa mendapatkan cinta sepenuhnya dari Yuda , tapi disia-siakan begitu saja ..."

" Maksudnya ?"

Laura diam , seperti tak ingin semakin dalam menceritakannya dan Luna pun memilih tak bertanya lagi .

" Yuda itu sangat baik dan lembut kepada perempuan yang dicintainya , ia akan berkorban apapun demi cintanya , sekarang ...kamu juga sangat beruntung bisa mendapatkan cintanya ." Pungkasnya , ada nada getir dalam ucapan Laura kali ini .

Luna menatapnya lekat ." Kamu sangat mengenal Arya sepertinya ?"

Laura balas menatapnya . " Ya .. aku kan bersahabat udah lama juga ..."

" Bersahabat ?"

Laura mengangguk .

" Apa kalian punya perasaan lebih dari itu ...?"

" Maksudnya ?" Tanya Laura balik .

" Mungkin kalian saling cinta ...?"