NovelToon NovelToon
Partner Diatas Ranjang

Partner Diatas Ranjang

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Cintamanis / CEO / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa / Tamat
Popularitas:42.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Astry Yovani

Namaku Amora, bagiku uang adalah segala-galanya. menjadi simpanan om-om dan mantan perempuan malam semuanya sudah ku lakoni hanya untuk mendapatkan uang dengan cara yang instan. Namun di balik itu ada masa lalu yang begitu kelam yang membentuk diriku menjadi seperti ini.


Suatu hari aku tersadar bahwa semua yang ku lakukan ini ternyata salah, dan aku mencoba keluar dari zona nyaman ku. Namun sayang nya semua tidak semudah yang ku bayangkan, sanggup kah aku menjalani kehidupan baruku kehidupan yang seperti roller coaster yang terkadang menjunggkir balikkan hidup ku?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astry Yovani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tamu Bulanan

Amora terus mempercepat langkahnya menaiki tangga, sungguh dia tidak ingin mandi dengan Miko. Sesampainya di kamar Amora langsung menarik handuk nya dan masuk ke kamar mandi. Bahkan dia mengunci nya dari dalam.

"Amora, buka berani kamu ya mengunci kamar mandi saya. Apa mau saya hancur kan lagi?" Ucap Miko sambil menggedor pintu kamar mandi.

"Tidak ada perintah kalau kita harus mandi sore bareng pak, yah kalau bapak mau menambahkan luka di kaki bapak dan menambah uang keluar ya silahkan sesuka bapak." Jawab Amora dari dalam kamar mandi.

"Amora... Kamu selalu saja menentang saya ya." Teriak Miko di balik pintu.

Sementara Amora tidak memperdulikan Miko lagi, dia mulai menanggalkan satu persatu pakaian nya dan ingin bersiap masuk ke bathtub karena memang dia merasa badan nya lengket karna berenang tadi.

"Yuhu yes yes." Tiba-tiba Amora bersorak bahagia di dalam kamar mandi.

"Pantes saja dari tadi perut ku terasa nyeri."Batin nya sambil tersenyum bahagia.

"Kamu kenapa Amora apa kamu baik-baik saja? Makanya buka pintu nya hey." Tanya Miko yang makin keras menggedor pintu kamar mandi.

"Saya baik-baik saja pak Miko, bahkan sangat baik." Jawab Amora sambil tersenyum bahagia.

"Ini orang sinting kali ya." Ucap Miko berbicara sendiri namun akhirnya dia mengalah menunggu Amora selesai mandi. Miko pun duduk di sofa kamar sambil melonggarkan dasinya dan menggulung kemejanya sampai ke siku.

Miko pun mengeluarkan ponselnya dan mulai bermain di sana sambil menunggu Amora selesai mandi. Dan beberapa menit kemudian Amora pun keluar dari kamar mandi.

"Silahkan mandi pak Miko ganteng." Ucap Amora sambil tersenyum kepada Miko.

"Kamu habis kejedot ya di kamar mandi? Ngapain senyum-senyum begitu sama saya?" Tanya Miko yang merasa risih dengan senyuman Amora.

"Hah tidak kok, aku baik-baik saja." Ucap Amora yang mengeratkan handuk nya yang terlilit di dadanya.

"Yasudah bapak mandi gih, saya mau pakai baju." Perintah Amora.

"Ya kalau mau pakai baju ya pakai saja apa susah nya sih." Jawab Miko yang kembali fokus dengan ponsel nya.

"Kenapa malu?, Kan saya sudah melihat semuanya. Dan untuk kedepannya hal ini akan menjadi rutinitas kita." Sambung Miko lagi.

"Ya tapi..."

"Takut saya bakal menerkam kamu? Tenang Amora saya sabar kok menunggu sampai nanti malam." Jawab Miko yang kini meletakkan ponsel nya di atas meja dan memandang Amora.

"Oh iya aku baru ingat, pak bisa suruh mbak Lela ke sini tidak?" Tanya Amora dengan raut wajah yang berubah.

"Mau ngapain, Kamu butuh sesuatu?"tanya Miko.

"Hehehehe iya pak." Jawab Amora sambil cengengesan.

"Apa?"

"Ini urusan perempuan pak, suruh saja mbak Lela ke sini."

"Tidak, saya tidak mau kalau kamu tidak memberitahu dulu apa yang kamu butuhkan." Jawab Miko.

"Pak, ini urgent cepet dong ah."

"Bodo, pokoknya kalau kamu tidak memberitahu apa yang kamu butuhkan saya tidak akan menyuruh Lela ke sini. Dan satu lagi jangan harap kamu bisa keluar dari kamar ini tanpa izin saya. Dan jika kamu terus berdiri di situ dengan handuk mu maka saya akan berubah pikiran." Ucap Miko sambil mengedipkan matanya dan menatap area dada nya Amora.

"Heh mesum, ihh pak saya malu tau." Spontan Amora menutup belahan dada nya dengan tangan nya.

"Yaudah cepat apa yang kamu butuhkan?" Tanya Miko lagi.

"Anu pak, saya kelupaan membeli pembalut kemarin, dan saya membutuhkan nya sekarang. Kemungkinan mbak Leila punya stok." Jelas Amora dengan ekspresi wajah malu.

"Hmm gitu aja malu, yasudah bentar saya suruh Leila ke sini." Ucap Miko.

"Ihh pak lama, entar keburu keluar telepon sekarang bisa ga? Biar langsung di bawa ke sini" Mohon Amora.

"Yasudah iya, tapi kamu yang ngomong ya." Ucap Miko.

"Iya iya pak, aman lah." Jawab Amora yang masih nyaman dengan posisi nya.

"Miko pun menelepon Lela dan dengan segera panggil itu pun di angkat oleh Lela. Amora pun langsung menjelaskan situasi nya dan kebetulan Lela memiliki stok dan sesegera mungkin Lela langsung mengantarkan nya ke kamar Amora.

"Kamu mau kemana?" Tanya Miko saat melihat Amora mengambil pakaian nya dari lemari dan menuju kamar mandi.

"Mau shopping pak, ya kalau jalan ke arah sini mau ke kamar mandi lah." Jawab Amora sambil berjalan terus.

"Kan saya sudah bilang pakai baju di sini saja."

"Ah bapak mah ga ngerti kalau mau pakai pembalut itu ribet pak." Bohong Amora yang langsung menutup pintu kamar mandi.

"Eh tunggu dulu, kalau Amora butuh pembalut berarti dia sedang datang tamu bulanan dong. Lah kalau begitu beberapa hari ini tidak akan dapat jatah dong." Batin Miko setelah menyadari semuanya.

"Amora.....licik kamu ya." Teriak Miko sambil mengacak rambut nya frustasi.

"Hahaha baru konek sekarang dia, katanya bos tapi kok Lola ya." Ucap Amora berbicara sendiri sambil tersenyum.

"Aduh..." Guman Amora saat dia membuka pintu kamar mandi dan ada Miko di hadapan nya.

"Lama-lama bisa mati jantung an saya di rumah ini ah." Sambung Amora yang masih memegangi jantung nya.

"Amora kalau kamu datang tamu bulanan terus bagaimana dengan nanti malam,?" Tanya Miko sambil menopang tubuhnya dengan kedua tangan yang bertumpu di dinding pintu.

"Ya absen dulu lah pak." Jawab Amora santai.

"Heh tidak bisa begitu dong, kamu sudah punya banyak hutang sama saya.dan tadi kamu belanja sangat banyak." Protes Miko.

"Ya kan bukan kemauan saya pak, itu mah resiko bapak Wee." Ledek Amora yang langsung keluar dari kamar mandi melalui celah ketiak Miko.

"Amora, padahal saya ingin mengulangi nya lagi dengan kamu lho." Ucap Miko yang membalikkan tubuhnya jadi menghadap Amora.

"Ya sabar aja sampai 4 hari ke depan." Ucap Amora yang duduk di meja rias dengan daster tipis nya.

"Hah 4 hari? Bukan nya cuman 3 hari ya?" Protes Miko.

"Ihh sok tau, 4 hari lho." Jawab Amora yang sedang menyisir rambut nya.

"Tapi setahu saya 3 hari, kamu jangan coba-coba membohongi saya ya."

" Heh yang perempuan itu saya, dan yang datang bulan itu saya. Ya suka-suka saya dong."

"Terserah lah, Pokoknya saya tidak mau tau kamu harus berikan servis kepada junior saya nanti malam." Ucap Miko.

"Yaudah bapak mandi dulu gih, dari tadi ngoceh mulu." Perintah Amora.

"Yasudah siapkan saya baju, saya juga sudah gerah mau mandi." Perintah Miko.

"Hmmm."

Akhirnya Miko mengambil handuk nya dan mandi, sementara Amora langsung bersemangat menyusun baju-baju tas dan sepatu mewah yang dia belikan tadi siang. Dia memang sengaja menyembunyikan semua paper bag belanjaan nya di lemari dan bawah ranjang agar Miko tidak melihat dan mengingat soal tadi siang.

Karena dia takut kalau Miko melihat belanja an nya Miko akan meminta bayaran untuk itu tapi sepertinya Dewi portuna sedang berpihak kepada Amora karena tanpa harus menguras otak dia bisa menolak melayani Miko selama 4 hari kedepan.

"Ah senang nya, 4 malam kedepan aku bisa tidur nyenyak." Ucap Amora yang mulai menyiapkan pakaian untuk Miko.

"Amora, kau pikir kau bisa lepas dari tanggung jawab mu hah? Masih ada tangan, mulut dan dada." Ucap Miko yang baru saja keluar dari kamar mandi dan mendengarkan ocehan Amora.

"Hmmm sudah ku duga, bapak akan meminta itu." Ucap Amora yang duduk di tepi ranjang.

"Hahaha, kamu pikir saya se goblok yang kamu pikirkan? Tenang Amora saya akan memberikan kamu olahraga mulut dan tangan gratis nanti malam." Ucap Miko sambil memakai satu persatu pakaian nya.

"Terserah bapak saja deh." Ucap Amora mengalah.

Setelah Miko selesai memakai pakaian nya mereka berdua pun turun ke bawah untuk makan malam.

"Lho si Ravi mana? Tumben dia belum di meja makan sampai pukul segini." Tanya Miko pada salah satu pelayan yang sedang menghidangkan makanan malam.

"Katanya tuan Ravi lagi tidak enak badan tuan jadi dia memilih Istirahat dulu, tadi juga tuan Ravi berpesan kalau tuan dan nyonya makan malam saja lebih dulu." Jawab sang pelayan.

"Hmm begitu ya," jawab Miko sambil manggut-manggut.

"Amora piring saya mana?"

"Lah bapak mau langsung makan malam? Tidak mau cek kondisi nya pak Ravi dulu?" Tanya Amora yang masih mematung di sebelah Miko.

"Hah biar saja, Ravi hanya alibi tuh dia tidak benar-benar tidak enak badan." Jawab Miko.

"Lah kok bapak ngomong nya begitu? Kalau benar pak Ravi tidak enak badan bagaimana pak? Terus kalau dia butuh ke dokter bagaimana. Bapak ini kakak nya bukan sih?" Tanya Amora merasa heran.

"Hey Amora saya kakak nya, dan tidak ada yang mengenal Ravi lebih baik dari saya. Sudah sekarang kamu siapkan saya makan malam jangan jadi menasehati saya." Perintah Miko.

"Udah sombong, arogan, dan sekarang ga perduli keluarga lagi." Sungut Amora sambil tetap menyendok kan makanan ke piring.

"Kamu bilang apa? Saya punya telinga lho."

"Hah, saya tidak ngomong apa-apa kok pak, ini makan malam bapak." Ucap Amora sambil menyerahkan piring kepada Miko.

"Kamu mau kemana?" Tanya Miko sambil memegang pergelangan tangan Amora.

"Mau nge cek kondisi pak Ravi."

"Siapa yang memberikan kamu izin hah?"

"Memang perlu izin cuman melihat kondisi pak Ravi doang?" Tanya Amora.

"Jelas,,, kamu mau kemana pun harus mendapat izin dariku baru boleh pergi." Ucap Miko yang masih memegangi pergelangan tangan Amora.

"Apaan sih pak Lebay banget ah. Lepas ga?" Ucap Amora sambil menarik tangan nya dari genggaman Miko.

"Sekarang kamu duduk dan makan malam bersama saya, ingat setelah makan malam kamu masih punya banyak tugas." Titah Miko.

"Kalau saya tidak mau? Bapak mau apa?" Tantang Amora.

"Oh kamu sudah bosan ya di lembutin, ternyata saya terlalu lembek ya sama kamu selama ini. Duduk." Bentak Miko sambil menarik tangan Amora dengan kasar.

"Awww sakit pak." Ringis Amora.

"Makan makanan kamu dan jangan pernah bantah saya." Titah Miko.

Akhirnya Amora pun menurut namun dia menyumpah serapahi Miko di dalam hatinya.

"Maafkan kakakRavi, kakak tau kenapa kau tidak mau makan malam bersama kami semua karna Amora kan. Kakak tau kamu seperti nya menyukai Amora, tapi maaaf dek Amora sudah terlanjur membuat kakak nyaman. Dan kakak tidak mau berbagi apalagi menyerahkan milik ku kepada orang lain termasuk adik ku sendiri." Batin Miko sambil melanjutkan makan malam nya.

1
Choiri Tajib
lanjut kak
Ratna Dian
Lumayan
Susi Marlinda
makasih thoor kami menant kelanjutannya ya ?
Defira Dea Qaisyara
rasain kamu ravi,bagaimanapun caranya kamu harus bisa bujuk ayu.
Defira Dea Qaisyara
bagus ravi,kamu harus jujur dan jgn mengulanginya lagi.
Defira Dea Qaisyara
devina,dunia tidak selebar daun kelor,masih byk laki laki lain di luar sana jgn jadi pelakor kamu.kamukn perempuan juga,dimana perasaan kamu.,...!
Defira Dea Qaisyara
jangan sampai melampaui batas ravi,selingkuh memang indah,kamu mesti ingat kamu sudah punya ayu,jgn buat kamu menyesal nantinya.
Defira Dea Qaisyara
bacanya jadi nggak seru deh,jadi nggak asyik lagi karena ravi selingkuh./Sob//Sob/
Defira Dea Qaisyara
bagus sekali ceritanya,lanjutkn.
Akhir Yanti
Biasa
Akhir Yanti
Buruk
ganti nama
dewasa banget pemikirannya si Vivi...
ganti nama
good Vivi, kenapa harus sembunyi klo emang dah nikah juga...
ganti nama
lha itukan maunya kamu qyu, g mau memenuhi permintaan Ravi suami mu...ya rasakan lha akibatnya...
ngaku dah nikah aja kamu malu Ayu, mana orang tahu klo Ravi itu suami mu, taunya Ravi bos single ganteng lagi...
ganti nama
Miko kakaknya Ravi dah tamat nakalnya, e sekarang Ravi jadi penerus nya...hadddeeeeuuuuh....
ganti nama
katanya cinta pertama Ravi, Amora yang jd isteri kakaknyo Miko, sekarang ko k Devina yah
ganti nama
hehe...ga ampe mampus kan si Ravi antara Kanaya dan Ayu...
ganti nama
good yu...jadi manusia harus sadar diri dan berkaca...biar tau diri...setuju dah Aq...
Suhadi Suhadi
keren bnget ceritanya
Amanah Tri Hutami
'paruh waktu di restoran dosen Ayu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!